Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Fifi Zata Yumni

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042587819

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4311/Studi Kelayakan Bisnis

Kode/Nama UPBJJ : 18/Palembang

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Jelaskan apa yang anda ketahui mengenai metode payback period, Internal Rate of Return, net
present value dan Profitability indeks!
Jawab :
❖ Payback Period
Payback period suatu investasi menunjukkan berapa lama (jangka waktu) yang disyaratkan
untuk pengembalian initial cash investment (investasi). Payback period juga merupakan rasio
antara initial investment dengan cash inflow. Untuk mencari payback period bila cash
inflownya tidak sama setiap tahun maka kita tempuh dengan mengurangkan kas masuk
terhadap investasi. Sebagai contoh, investasi penggantian mesin lama dengan mesin baru maka
payback period -nya:

Jika payback period telah kita dapatkan maka untuk menilai apakah investasi tersebut diterima
atau ditolak kita bandingkan dengan payback period yang disyaratkan atau ditentukan. Apabila
payback periodnya ternyata lebih pendek daripada payback period yang ditentukan maka
investasi tersebut sebaiknya diterima. Sebaliknya, apabila lebih lama maka sebaiknya ditolak.
Metode ini pada umumnya dipergunakan sebagai pendukung metode lain yang lebih baik.
Memang payback period yang makin pendek bagi investor berarti semakin kecil risiko yang
dihadapi nya, dan semakin panjang payback periodnya berarti semakin besar risiko yang
dihadapi.
❖ Internal Rate of Return (IRR)
Metode yang telah kita bicarakan di atas hanya mendasarkan pada aliran kas dan laporan laba
rugi saja tanpa memperhatikan nilai waktu uang. Oleh karena itu, berikut kita bicarakan
metode lain yang lebih baik, yang disebut dengan Discounted Cash Flow Methods. Metode
ini terdiri atas, Internal Rate of Return, Net Present Value, dan Profitability Index.
Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang aliran
kas yang diharapkan (present value of expected cash outflows) dengan nilai sekarang aliran
kas masuk yang diharapkan (present value of expected cash inflows). Internal Rate of Return
(IRR) ditunjukkan oleh r dalam persamaan berikut:
❖ Net Present Value (NPV)
Seperti halnya metode internal rate of return, metode nilai sekarang neto (net present value)
merupakan pendekatan aliran kas diskontoann (discounted cash flow) Dalam penganggaran
modal. Dengan menggunakan metode net present value, seluruh aliran kas dinilai sekarang
kan dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan (required rate of return). Secara umum
nilai sekarang itu dapat disajikan sebagai berikut:

❖ Profitability Indeks (PI)


Profitability Indeks (PI) atau biasa disebut juga benefit cost ratio adalah rasio antara present
value outlay. Secara umum, kita dapat tuliskan sebagai berikut:

Berdasarkan contoh di atas, besarnya benefit cost rasio atau profitability indeks adalah 1,14.
Apabila profitability indeks nya lebih dari satu maka proyek tersebut diterima. Sebaliknya,
bila kurang dari satu, proyek ditolak.

2. Kemanfaatan suatu proyek terhadap ekonomi nasional haruslah dianalisis, jelaskan dari aspek
yang perlu dianalisis!
Jawab :
Aspek-aspek yang perlu dianalisis mengenai kemanfaatan proyek terhadap ekonomi nasional,
antara lain:
❖ Kemanfaatan ekonomi ditinjau dari rencana pembangunan nasional.
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh proyek yang akan didirikan (Diperluas,
direhabilitasi, direlokasi, atau dimoderenisasi) tersebut:
a) Memberikan kesempatan kerja atau tambahan kesempatan kerja bagi masyarakat pekerja
langsung maupun tidak langsung, seperti buruh harian, buruh musiman, tenaga
Menejemen.
b) Menggunakan modal lokal, bahan baku lokal, dan tenaga kerja lokal.
c) Menghasilkan devisa (proyek orientasi ekspor) atau menghemat penggunaan devisa
(proyek substitusi impor).
d) Membantu pertumbuhan industri lain.
e) Memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri dengan kualitas produk tinggi dan harga
terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah.
f) Menambah pendapatan nasional berupa pajak pajak yang secara tidak langsung dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor lain.

❖ Nilai tambah.
Secara kuantitatif, nilai tambah yang akan dihasilkan oleh suatu proyek baru atau proyek
Perluasan dapat dihitung dengan membandingkan nilai tambah suatu proyek dengan proyek
lain yang sejenis sehingga bisa diketahui proyek proyek mana yang menghasilkan nilai tambah
lebih tinggi daripada lainnya. Dalam suatu proyek Perluasan perlu pula diketahui ada tidaknya
kenaikan nilai tambah dari sebelum hingga sesudah Perluasan. Perhitungan nilai tambah
dilakukan dengan asumsi kapasitas normal. Contoh perhitungan nilai tambah dapat dilihat
pada contoh dibawah ini.
Dari proyek laporan laba rugi pada tahun normal perusahaan X bisa dihitung nilai tambah
sebagai berikut:

❖ Distribusi nilai tambah.


Dari perhitungan di atas dapat dihitung distribusi nilai tambah, misalnya:
Berarti distribusi nilai tambah terbesar diperoleh oleh karyawan dan buruh yang mendapatkan
33,3% dari seluruh nilai tambah yang dihasilkan proyek.

❖ Nilai investasi per tenaga kerja.


Untuk memberikan penilaian apakah suatu proyek memberikan kemanfaatan ekonomi
nasional, perlu diukur seberapa jauh investasi yang ditanamkan akan dapat meningkatkan
kesempatan kerja. Disamping itu, perlu juga dinilai apakah proyek merupakan padat modal
atau padat kerja.
Salah satu cara yang bisa digunakan untuk mengukur proyek padat Modal atau padat kerja
adalah pertama Tama perlu diketahui besarnya investasi secara keseluruhan yang ditanamkan
dalam proyek yang bersangkutan dan jumlah tenaga kerja yang terlibat. Kemudian dari
perbandingan antara jumlah investasi dan jumlah tenaga kerja akan diperoleh nilai investasi
per tenaga kerja. Total investasi terdiri dari investasi modal tetap dan modal kerja. Khusus
bagi proyek Perluasan perhitungan nilai investasi keseluruhan adalah jumlah investasi baik
sebelum maupun sesudah investasi.
Di Indonesia, penetapan out-off Proyek padat modal dan proyek padat kerja belum ada batasan
yang jelas. Salah satu ukuran yang dipakai dalam jika nilai investasi per tenaga kerja lebih
besar dari $10,000 maka proyek dikategorikan proyek padat modal. Sebaliknya, apabila nilai
investasi per tenaga kerja kurang daripada $10,000, proyek dikatakan padat kerja.

❖ Profitabilitas ekonomi nasional.


Kriteria investasi yang bisa digunakan untuk menilai kelayakan proyek adalah:
a) Metode internal rate of return (IRR) Yang telah dibahas dalam penilaian aspek keuangan.
Perhitungan nilai IRR Dalam profitabilitas komersial diharapkan akan memberikan
gambaran tentang besarnya manfaat suatu proyek atau penanaman modal bagi pengusaha
yang bersangkutan atau pemilik modal atau sponser proyek, yang ditunjukkan dalam suatu
tingkat bunga (%). IRR belum memberikan gambaran tentang kemanfaatan ekonomi
secara nasional.
b) Metode economics rate of return (ERR) adalah metode yang dipakai untuk menghitung
kemanfaatan proyek secara ekonomi nasional. Metode ini dipakai di dunia perbankan.
Metode ini tentu saja membawa konsekuensi perbedaan konsep dalam aliran kas masuk dan
aliran kas keluar. Dalam perhitungan ERR, Bunga pinjaman tidak merupakan pengeluaran
karena bunga merupakan bagian dari penerimaan masyarakat perekonomian. Begitu pula
pajak pajak yang pada perhitungan yg IRR merupakan pengeluaran perusahaan, dianggap
merupakan bagian manfaat keseluruhan yang dihasilkan proyek dan diteruskan kepada
masyarakat ekonomi.
❖ Pengaruh sosial yang ditimbulkan oleh proyek.
Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui pengaruh sosial yang akan timbul sehubungan
dengan didirikannya suatu proyek. Manfaat-manfaat sosial yang dirasakan oleh masyarakat,
adalah:
a) Membuka lapangan kerja baru, baik jumlah maupun jenis lapangan kerja. Terdapat
kemungkinan timbulnya lapangan kerja baru akibat dari terbukanya industri industri
pendukung maupun industri pemakai.
b) Pengalihan teknologi dan pengetahuan yang menyangkut jenis teknologi yang dipakai oleh
proyek bersangkutan, sumber penerimaan, persyaratan, dan cara pengal Lihan, misalnya
melalui pendidikan dan latihan, kontrak manajemen, Patungan, lisensi.
c) Peningkatan mutu kehidupan dari hasil produksi, misalnya kesempatan pendidikan,
produktif, konsumtif, hiburan, dan sebagainya, sebagai akibat langsung maupun tidak
langsung dari produk baru yang dihasilkan proyek, perbaikan tingkat hidup, perubahan
tata cara dan kebiasaan konsumen, perbaikan gizi dan kesehatan, terpenuhinya fasilitas
rumah tangga, perbaikan pandangan hidup masyarakat.
d) Pengaruh pada masyarakat sekitar proyek, seperti adanya perbaikan sistem saluran
Pembuangan, jalan raya, jembatan, telepon.

❖ Analisis kemanfaatan/beban sosial.


Perhitungan ERR Pada butir 5 tidak bisa menerangkan distribusi manfaat di dalam masyarakat.
Selain itu, ERR juga tidak bisa menerangkan tentang terciptanya lapangan kerja yang akan
dimanfaatkan pengangguran atau oleh tenaga kerja pindahan. Karena itu, perlu dilakukan
suatu perhitungan yang memasukkan unsur yang selama ini dikenal dengan istilah shadow
prices. Shadow prices kadang kadang disebut acounting prices dapat dianggap sebagai suatu
penyesuaian yang dibuat oleh si Penilai proyek terhadap harga harga pasar beberapa faktor
produksi atau hasil produksi tertentu karena harga harga pasar tersebut tidak mencerminkan
atau mengukur biaya atau nilai sosial yang sebenarnya (social opportunity cost).

❖ Penggunaan profitabilitas komersial sebagai dasar untuk memperkirakan profitabilitas


ekonomi nasional.
Profitabilitas ekonomi nasional secara kuantitatif dapat pula diperkirakan dari profitabilitas
komersial, tetapi harus disertai penyesuaian penyesuaian. Penyesuaian dapat dilakukan pada
pos perkiraan biaya operasi, pos pendapatan operasi, atau pendapatan bersih pada proyeksi
profitabilitas komersial. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa profitabilitas
komersial mencerminkan keuntungan yang diharapkan dilihat dari kaca mata sponser proyek,
profitabilitas ini belum mencerminkan profitabilitas proyek secara ekonomi nasional.
Penyesuaian minus pada pos biaya dapat dilakukan apabila terjadi, misalnya pengenaan bea
masuk terhadap suatu proyek yang memerlukan impor barang modal. Bagi proyek, bea
tersebut merupakan biaya sehingga mengurangi laba yang terkena pajak. Akan tetapi, dari segi
ekonomi nasional, bea tersebut bukan merupakan biaya. Oleh karena itu, untuk mencerminkan
profitabilitas ekonomi nasional, pengeluaran bea masuk harus dikurangkan pada pos biaya
operasi. Sebaliknya, penyesuaian plus pada pos biaya akan dilakukan apabila proyek
mendapatkan subsidi dari pemerintah atau nilai tukar valuta asing terlalu rendah dibandingkan
dengan yang seharusnya, sehubungan dengan bahan baku yang diimpor.

Anda mungkin juga menyukai