Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KONFLIK AGAMA DITINJAU DARI ETIKA KRISTEN

DOSEN PEMBIMBING:
Pdt. B. Rumahorbo, M.Th

DISUSUN OLEH :

1. Raja Eko Saputra Siregar


2. Alexander Siallagan
3. Abdi Kristian Nadeak
4. Jupriadi barus

UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA


FAKULTAS EKONOMI
AKUNTANSI
2018/2019
Bab 1
Pengantar

Sebagai manusia yang hidup di tengah-tengah dunia yang pluralistik atau


penuh dengan keberagaman ini, orang Kristen mau tidak mau harus berjumpa,
berinteraksi, berurusan, berkaitan dengan orang-orang non Kristen atau orang-
orang yang tidak seiman dengannya, baik dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara maupun bermasyarakat. Di negara kita Indonesia misalnya, mau tidak
mau, suka tidak suka, kita sementara hidup berdampingan dengan orang-orang
dari berbagai agama dan kepercayaan.

Kita bersyukur bahwa para pendiri negara kita telah menetapkan


Pancasila sebagai dasar negara kita yang memberikan nilai-nilai kehidupan
dalam berbagai keanekaragaman yang ada. Demikian juga dengan Undang
Undang negara kita yang mengatur perilaku semua warga supaya tidak
terjadinya tindakan yang diskriminatif terhadap kaum beragama yang lebih
lemah. Sebagai warga negara yang baik maka orang Kristen wajib mentaati
aturan-aturan yang telah dibuat di negara kita, termasuk di dalamnya adalah
aturan yang berkaitan dengan toleransi antar umat beragama dan prinsip-prinsip
kehidupan bersama. Mengapa kita harus mentaati itu? Karena itu sama dengan
kita mentaati Tuhan sebab Firman Tuhan mengajar kita untuk tunduk pada
pemerintah. Dalam sejarah peradaban manusia, agama juga sebenarnya telah
banyak memberikan peran besar terciptanya perdamaian di muka bumi ini.
Tetapi karena belum mengetahui secara sadar akan ilmu yang lurus dan
kurangnya mengenal toleransi pihak-pihak lain tertentu, menyebabkan
persoalan agama akhirnya kerap menjadi fitnah salah paham dan pemicu
lahirnya konflik horizontal lain muncul dengan paham yang salah.
Bab 2
A. Etika kristen

Etika Kristen (Yunani: ethos, berarti kebiasaan, adat) adalah suatu cabang
ilmu teologi yang membahas masalah tentang apa yang baik dari sudut pandang
Kekristenan. Apabila dilihat dari sudut pandang Hukum Taurat dan Injil, maka
etika Kristen adalah segala sesuatu yang dikehendaki oleh Allah dan itulah yang
baik. Dengan demikian, maka etika Kristen merupakan satu tindakan yang bila
diukur secara moral baik.

B. Agama
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Agama adalah sistem yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang
Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan
manusia serta lingkungannya. Kata "Agama" berasal dari bahasa Sanskerta,
yang berarti "tradisi". Kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang
berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja religare yang
berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat
dirinya kepada Tuhan.
Dalam konteks agama Kristen, pengertian suatu agama dapat kita lihat
melalui Allah yang telah berfirman mulai dari Perjanjian Lama melalui
perantaraan para nabi, dan digenapi dengan kedatangan Kristus, yang datang ke
dunia untuk membebaskan manusia dari belenggu dosa serta memberikan
contoh bagaimana seharusnya menjadi umat Allah. Alkitab menasihati kita
untuk ”tidak mengabaikan pertemuan kita”. Itu berarti bahwa Allah ingin agar
orang-orang beribadat dalam suatu kelompok yang terorganisasi. Alkitab
berkata bahwa semua orang yang menyembah Allah dengan cara yang Ia
perkenan hendaknya ”selaras dalam hal berbicara” dan ”bersatu dengan
sepatutnya dalam pikiran yang sama dan dalam jalan pikiran yang sama”.
C. Hubungan etika Kristen terhadap suatu agama.
Sebagai orang Kristen yang beretika, Menempatkan agama sebagai
sebuah sistem kepercayaan pada dasarnya menentukan pijakan hidup seorang
manusia pada sebuah keyakinan akan kebutuhan rohani manusia itu sendiri atas
kepercayaan yang dianutnya. Dari penjelasan tersebut, dapat kita katakan bahwa
agama dengan perangkat ajarannya memiliki ikatan bagi penganutnya, sehingga
subtansi kebenaran dalam hal ini harus dilihat dari segi universalnya. Secara
garis besar, semua agama menganjurkan penganutnya untuk saling
menghormati, berlaku adil dalam hal apapun dan pantang akan penindasan.
Melihat keragaman agama yang ada di Indonesia, jelas kiranya potensi konflik
juga akan semakin besar. Sehingga untuk melakukan filtrasi atas fenomena ini
diperlukan perbuatan menyeluruh terhadap faham keagamaan terwacanakan
dalam praktek kehidupan sehari-hari.
Bab 3
A. Penyebab terjadi konflik agama
Konflik merupakan ekspresi pertentangan yang disebabkan oleh adanya
perbedaan-perbedaan. Karena itu dalam kadar yang ringan, konflik bisa berupa
perbedaan pendapat atau kehendak antara satu orang atau kelompok dengan
orang atau kelompok lainnya. Perbedaan tersebut diatas merupakan ekspresi
dari kepercayaan yang dianut oleh individu maupun kelompok tertentu.
Sehingga penyikapan perbedaan harus diarahkan pada sesuatu yang bersifat
produktif, dari sini kemudian terbangun sebuah narasi besar terhadap perbedaan
yang harus disikapi sebagai rahmat dari Tuhan dan tidak dengan konflik atau
pertentangan yang mengarah pada disintegrasi bangsa. Masalah defisiensi moral
juga sering menimbulkan kecemasan sosial karena eksesnya dapat
menimbulkan gap generation sebab para generasi muda yang diharapkan
sebagai kader-kader penerus menjadi calon-calon pemimpin bangsa (revitalising
agent) banyak tergelincir dalam lumpur kehinaan.

B. Pandangan etika Kristen terhadap konflik agama.


Sebagai sikap menerima tanpa mengeluh dan menaruh hormat kepada
orang lain yang berbeda agama, etnis dan budaya dari kita adalah sebuah sikap
yang senada dengan keyakinan Kristen tentang kodrat manusia di hadapan
Allah. Menekannya, menindasnya, mendiskriminasinya, menyingkirkannya dan
apalagi sampai membunuhnya sama sekali tidak sesuai dengan pengakuan itu.
Sebagai sama-sama pemikul gambar dan rupa Allah, satu sama lain harus saling
melindungi dan menjaga hidup dan kehidupan sesamanya. Jika demikian halnya
maka dalam konteks sosial pergaulan antar masyarakat: sikap-sikap, ujaran-
ujaran dan tindakan-tindakan intoleran terhadap sesama manusia, dari sudut
pandang etis Kristen, adalah hal-hal yang tidak bisa ditolerir. Ia harus
dihentikan, dihapus dan lebih dari itu ditransformasi supaya menjadi sikap-
sikap, ujaran-ujaran dan tindakan-tindakan yang tidak saja toleran namun juga
mencerminkan kemurahan dan kebaikan Allah kepada manusia.

C. Beberapa contoh konflik pada agama.


Konflik antar agama merupakan konflik yang dapat ditimbulkan akibat
dari perbedaan keyakinan, yang tidak bisa disiasati dengan sikap saling
menghormati dan menghargai perbedaan. Berikut ini beberapa contoh konflik
pada agama yang pernah terjadi di Indonesia :

1. Konflik Poso (Islam VS Nasrasi)


Konflik antar agama di Poso menjadi bukti bahwa perbedaan
kepercayaan dapat menyulut konflik yang meluas. Salah satu
penyebabnya adalah karena kurangnya peran pemerintah dalam
mengembalikan situasi menjadi kondusif. Dimulai dari tahun 1998
hingga tahun 2000 konflik berkembang ke ranah kekerasan. Sehingga
entah berapa banyak korban jiwa yang berjatuhan. Pada tangga 20
Desember 2001 kemudin ditandatangani penjanjian Malino yang di
mediasi oleh Jusuf Kalla. Stelah penandatanganan perjanjian tersebut
situasi di Poso berangsur angsur pulih.
2. Konflik Ambon (Islam VS Nasrani)
Konflik antar agama yang terjadi di ambon pada tahun 1999.
Merupakan sebuah konflik berdarah antara kaum muslim dan nasrasi
yang menghuni wilayah tersebut. Konflik tersebut dipicu oleh insiden
pemalakan yang dilkukan oleh 2 orang muslim terhadap warga nasrani
seperti penyebab konflik sosial paling umum . Konflik semakin
berkembang saat isu isu menyebar dan membakar amarah kedua belah
pihak. Insiden ini menyebabkan 12 orang tewas dan ratusan lainnya
luka luka. Namun, konflik ini segera mereda setelah dilakukan
rekonsiliasi dilakukan oleh pemerintah setempat.
Bab 4

Sisi pandang Alkitab terhadap suatu agama

Orang-orang secara alami mempunyai ”kebutuhan rohani” yang hanya


bisa dipenuhi jika mereka menyembah Allah. Sebagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, orang-orang membuat banyak agama yang didasarkan pada
pemikiran manusia, bukan pemikiran Allah.

 Demikian pula dewasa ini, ada banyak sekali agama yang ”mengajarkan
perintah manusia sebagai doktrin”. Markus 7:7 (Percuma mereka
beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah
perintah manusia).
 oleh karena tidak mengetahui keadilbenaran Allah tetapi berupaya
menetapkan keadilbenaran mereka sendiri, mereka tidak menundukkan
diri kepada keadilbenaran Allah.” Roma 10:2, 3 ((2) Sebab aku dapat
memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat
untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. (3) Sebab, oleh karena
mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka
berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak
takluk kepada kebenaran Allah).
 Allah juga mengatakan kepada kita semua untuk saling mengasihi
Yohanes 13:34 (Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu
supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu
demikian pula kamu harus saling mengasihi).
 Jika mau menyenangkan Allah, kita perlu beribadat secara terpadu dan
terorganisasi, 1 Petrus 2:17 (Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-
saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja).
Bab 5
Kesimpulan

Telah dijelaskan diatas bahwa kebanyakan dari sekian banyak konflik


horizontal yang terjadi di Indonesia sebagain besar dilatar belakangi oleh
perbedaan pemahaman keagamaan yang sederhana, sehingga melahirkan
fanatisme primordial yang berlebihan. Pemahaman yang demikian akan
berimbas pada praktek kehidupan dalam interaksi sosial antar agama menjadi
sesuatu yang bersifat eksklusif dimana klaim pembenaran memberikan
legitimasi untuk melakukan justifikasi dan klaim bahwa tidak ada kebenaran
diluar keyakinan yang diyakini oleh seseorang ataupun kelompok. Perihal ini
seolah menjadi perisai alasan argumentatif dalam sekian banyak pemicu konflik
yang terjadi.
Oleh karena itu, sudah seharusnya orang Kristen hidup dalam semangat
toleransi dengan orang-orang beragama lain. Dan sebenarnya itu sudah cukup
menjadi dasar bagi orang Kristen untuk hidup bertoleransi dengan agama lain.
Daftar Pustaka
 https://www.jw.org/id/publikasi/majalah/g201407/agama
 https://www.academia.edu/33579296/SIKAP_ETIS_KRISTEN_TERHA
DAP_DARURAT_INTOLERANSI
 https://www.facebook.com/notes/esra-alfred-soru/toleransi-beragama-
dalam-pandangan-kristen
 Makalah tentang Injil_Alkitab_Pluralisme_dan_Konflik-Agama
 http://edukasi.pajak.go.id/images/perguruan_tinggi/Kristen.pdf

Anda mungkin juga menyukai