(Minggu 3 / Sesi 4)
“Mengenal Allah Melalui Alam”, mengandung makna dan sekaligus pesan moral-spiritual
sangat mendalam kepada manusia. Hal itu menyangkut:
Pertama: Tumbuhnya pemahaman yang semakin baik tentang nilai keilahian yang dimiliki oleh
alam ini, yang mesti dihargai, lepas dari apakah alam ini bermanfaat atau tidak bagi manusia.
Kedua: Berkembangnya kesadaran mendalam bahwa Allah yang kita akui sebagai sumber
kehidupan bagi kita hal itu sungguh kita alami/rasakan secara nyata dalam dan melalui alam ini.
Ketiga: Pemahaman dan kesadaran yang semakin baik akan hal pertama dan kedua di atas
mestinya membuat manusia jadi lebih mampu dan termotivasi kuat membangun pandangan,
sikap dan perilaku/tindakan yang semakin tepat dan berwujud nyata terhadap alam
lingkungannya.
Kelompok diminta menjabarkan lebih lanjut (lebih kongkrit) ketiga hal di atas (dengan
dukungan teori-teori etika lingkungan mutakhir dan menghadapkannya dengan kasus-kasus
pencemaran alam/lingkungan hidup ).
"Mengenal Allah melalui alam" membuat kita menyadari bahwa kita harus lebih bersyukur
kepada Allah yang telah menciptakan alam untuk mendukung keberlangsungan hidup manusia.
Eco-spiritual memberikan suatu imperatif religius-spiritual bagi manusia untuk kembali
menghargai nilai-nilai intrinsik yang mengkristal di alam yang mengarahkan kembali tindakan
manusia untuk mengembalikan keindahan alam yang luar biasa. Kekayaan alam yang berlimpah
bukan berarti tidak akan pernah habis, ada masanya beberapa tidak dapat lagi diperbaharui,
langka, hingga pada akhirnya punah. Bentuk mensyukuri anugrah Allah dapat kita lakukan
dengan terus menjaga dan melestarikan alam, bagaimana manusia menjaga alam dan alam
memberikan manusia hasilnya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Allah menciptakan alam
bukan hanya semata-mata memberikan fasilitas dan modal bagi keberlangsungan hidup manusia
tetapi juga merupakan cara Allah mengajari kita untuk menghargai alam, menguji diri kita dari
sifat tamak dan serakah yang hanya ingin mengambil manfaat dari alam, menguji keimanan
bagaimana kita menjaga titipan-Nya.
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka,
agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS Ar Rum 41)
Dengan fenomena-fenomena yang terjadi di alam semesta yakni bencana alam juga
menunjukkan bahwa kita dapat mengenal Allah SWT dengan kejadian tersebut, seperti gempa
bumi, tsunami, angin kencang, angin topan, angin puting beliung, dan juga fenomena-fenomena
bencana alam lainnya yang terjadi dikarenakan kehendak Allah SWT.
Jadi, dari hal-hal tersebut yang terjadi itu menambah kepercayaan umat muslim terhadap
Allah SWT. Maka dari itu sangat penting bagi kita untuk selalu menjaga kelestarian alam
dengan tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak keindahan alam, selain anjuran untuk
berbuat baik terhadap sesama manusia, dalam agama islam juga dianjurkan untuk berbuat baik
terhadap tanaman atau tumbuh-tumbuhan dan juga hewan, karena mereka juga merupakan
Logika manusia yang keliru dan tindakan tak etis-destruktif atas alam membuat manusia
bertindak sesuka hati dan merusak alam. Dalam pandangan Islam sesuai hadis “Semua amalan
umatku ditampakkan kepadaku baik dan buruknya. Aku dapatkan di antara amal kebajikan
adalah menghilangkan bahaya dari jalanan dan aku temukan di antara amalan yang buruk adalah
membuang ingus di masjid dan tidak dibersihkan." (HR Muslim, Ahmad dan Ibnu Majah).
Kerusakan lingkungan dan alam ini terjadi karena kita belum menerapkan ajaran agama secara
benar. Karena alam ini diciptakan sebagai sumber bagi manusia untuk dapat bertahan hidup,
dengan kita memahami hal tersebut seharusnya membuat kita menjadi pribadi yang merawat
alam dan keberlangsungan untuk anak cucu kita nanti. Pemahaman ini yang perlu kita sebarkan
karena Tuhan tidak tanpa alasan menciptakan alam semesta ini, dan keberlangsungan alam
semesta ini sangat mempengaruhi kehidupan manusia kedepannya. Dengan kesadaran kita
pribadi menjaga lingkungan sudah merupakan tindakan kongkrit. Bila kita memiliki kelebihan
kekuatan dan dapat didengar orang banyak, perilaku ini perlu disebarkan agar lebih banyak yang
peduli akan lingkungan ini.
Semua hal diatas dapat disimpulkan bahwa alam diciptakan oleh Tuhan dan harus kita
jaga/rawat dengan baik. Alam diciptakan bukan tanpa alasan, tapi ada fungsinya entah kita
merasakannya atau tidak. Sudah seharusnya setiap manusia menghargai bukan hanya sesame
manusia tapi juga alam karena alam merupakan sesama ciptaan Allah seperti kita manusia.