Anda di halaman 1dari 8

MANUSIA DAN ALAM UNTUK ANAK TANGGUNG

NAMA : JESSICA VANESA KUBALANG


NIM : 201941192
MENGHARGAI HAKIKAT MANUSIA

• Hakikat manusia adalah sebagai gagasan atau konsep yang mendasari manusia dan eksistensinya di dunia.
Eksistensinya berhubungan dengan masa lalunya untuk menjangkau masa depan untuk mencapai tujuan dalam
hidupnya.
• Pendidikan secara sederhana dikatakan sebagai sebuah proses “memanusiakan manusia”, Abdurrahman Shalih
(t.th;47) mengatakan “man is the core of the educational process”, bahwa manusia adalah inti dari sebuah proses
pendidikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa manusia adalah obyek dan sekaligus pelaku pendidikan. Sebab itu sejauh
mana pendidikan itu diformulasikan dan diimplementasikan harus selalu disandarkan pada konsepsi tentang hakekat
manusia. Merumuskan dan mengembangkan tujuan pendidikan, materi pendidikan, metode, kurikulum, evaluasi
pendidikan, dan seterusnya harus selalu dikonsultasikan pada filsafat dan pemahaman tentang hakekat manusia itu
sendiri. Pembahasan ini berusaha memahami hakekat manusia sebagai sebuah kajian ontologi Pendidikan Islam. Ada
beberapa hal yang dikaji dalam tulisan ini yaitu; pemahaman tentang hakekat manusia; poses kejadian manusia;
potensi-potensi dasar manusia; tugas dan fungsi penciptaan manusia; serta implikasinya dalam pendidikan.
• Makhluk tuhan yang bernama manusia ini memiliki beberapa hakikat. Yang mana
masing-masing dari hakikat tersebut tidak dapat dipisahkan menjadi hakikat yang
berdiri sendiri. Karena apabila ada salah satu dari hakikat tersebut yang tidak ada
pada diri manusia, maka tidak dapat dikatakan sebagai manusia yang sempurna baik
dimata tuhan maupun manusia yang lainnya. Hakikat tersebut diantaranya:
• 1. Manusia sebagai makhluk dwi tunggal.
• Yang dimaksud disini ialah manusia memiliki 2 unsur yakni unsur kerohanian dan
kejasmanian, unsur jiwa dan raga, unsur halus dan kasar. Dari kedua unsur tersebut
dibedakan lagi menjadi aspek kejiwaan. Yang paling penting adalah aspek sosial dan
aspek moral, aspek estetis dan religius, serta aspek sosial.
• 2. Manusia sebagai makhluk individual dan sosial.

• Sebagai makhluk individual manusia memiliki sifat khas yang berbeda dengan yang lainnya. Sebagai makhluk individual tentu manusia memiliki
perbedaan sendiri dalam memilih keinginan-keinginan, kebutuhan-kebutuhan, dan bahkan cita-cita yang kemungkinan besar yang berbeda dengan
yang lainnya.

• Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki keinginan untuk hidup bersama, hidup bermasyarakat, hidup berkelompok, dan hidup bergotong royong
saling membantu antar sesama. karena mereka tidak bisa hidup sendiri, dan tentu masih membutuhkan pertolongan orang lain.

• 3. Manusia sebagai makhluk bersusila atau bertuhan.


• Yang dimaksud manusia bersusila atau bertuhan ialah manusia dikarunia kemampuan untuk dapat membedakan mana hal yang baik dan mana
yang buruk. Dikaruniai kesanggupan untuk dapat membedakan mana perilaku yang sopan dan tidak sopan, mana perbuatan yang tercela dan mana
perbuatan yang terpuji. Dari hati sanubari inilah, manusia dituntun agar menjauhi hal-hal yang dilarang, hal-hal yang tercela.

• Jadi kesimpulannya, apabila hakikat manusia ini dapat terpenuhi secara wajar tanpa adanya unsur keterpaksaan maka dapat diyakini bhawa
manusia ini tergolong dari apa yang disebut sebagai insan kamil, yakni insan yang sempurna.

MENGHARGAI HAKIKAT ALAM

• Alam adalah segala yang ada di langit dan di bumi.1Alam juga di definisikan
sebagai “The universe; world; condition, state of being”, yang berarti “alam
semesta; dunia; keadaan, wujud dari Negara bagian”.
• Di dalam doktrin agama Kristen Protestan, alam adalah wujud dari kehadiran
Allah, gambaran kemahakuasaan Allah yang transenden, gambaran pemeliharaan
Allah (providensia Allah) yang menyediakan segala kebutuhan ciptaannya, pangan,
sandang, dan lain-lain yang merupakan kebutuhan manusia.
• Agama-agama yakin dan percaya bahwa Tuhan berbicara kepada kita umatNya
melalui fenomena alam yang kita lihat sehari-hari.
Oleh karena itu alam semesta (universum) adalah juga diimani sebagai tanda
kehadiran Tuhan/epifani (penampakan) Tuhan itu sendiri.
• Iman itu bukan hanya keyakinan, melainkan juga perbuatan. Iman kepada Tuhan
tidak hanya ditunjukkan dalam ritual ibadah atau perbuatan etis pada sesama,
tetapi juga harus dinyatakan dalam relasi yang etis dengan alam.
MANUSIA MEMELIHARA ALAM CIPTAAN

• Seperti apakah pandangan orang Kristen terhadap alam atau lingkungan hidup? Alkitab
sebagai sumber nilai dan moral kristiani menjadi pijakan dalam memandang dan
mengapresiasi alam. Alkitab sebenarnya mengajak manusia memberikan penghargaan
yang tinggi terhadap ciptaan Allah lainnya, termasuk alam atau lingkungan hidup.
Perhatikanlah kajian teologis berikut ini:
• Semua ciptaan adalah berharga, cerminan keagungan Allah (Mazmur 104).

Kebesaran Tuhan yang Mahaagung bagi karya ciptaan-Nya (dalam artian lingkungan hidup) tampak dalam Mazmur 104. Perikop ini menggambarkan ketakjuban
pemazmur yang telah menyaksikan bagaimana Tuhan yang tidak hanya mencipta, tapi juga menumbuh kembangkannya dan terus memelihara ciptaan-Nya. Ayat
13, 16, 18, dan 17 misalnya, menggambarkan pohon-pohon diberi makan oleh Tuhan, semua ciptaan menantikan makanan dari Tuhan. Yang menarik adalah bukan
hanya manusia yang menanti kasih dan berkat Allah, tapi seluruh ciptaan (unsur lingkungan hidup). Di samping itu, penonjolan kedudukan dan kekuasaan manusia
atas ciptaan lainnya di sini tidak tampak. Itu berarti bahwa baik manusia maupun ciptaan lainnya tunduk pada kemahakuasaan Allah. Dalam ayat 30, secara khusus
dikatakan: “Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.” Kata “roh” sering kali dikaitkan dengan unsur kehidupan,
atau hidup itu sendiri. Ini berarti seluruh makhluk ciptaan di alam semesta ini diberikan unsur kehidupan oleh Tuhan. Ayat ini jelas menunjukkan bahwa bukan
hanya manusia yang diberi kehidupan, tapi juga ciptaan lainnya. Betapa berharganya seluruh ciptaan di hadapan Tuhan. Roh Allah terus berkarya dan memberikan
kehidupan.

Secara singkat dapat disimpulkan bahwa sebagai Pencipta, Allah sesuai rencana-Nya yang agung telah menciptakan segala sesuatu sesuai dengan maksud dan
fungsinya masing-masing dalam hubungan harmonis yang terintegrasi dan saling memengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya. Jadi, sikap eksploitatif
terhadap alam merupakan bentuk penodaan dan perusakan terhadap karya Allah yang agung itu.

MANUSIA MENGELOLA CIPTAAN BERWAWASAN LINGKUNGAN


• Melihat lingkungan hidup artinya membicarakan tentang tempat tinggal kita. Tanpa
disadari lingkungan kita semakin hari menunjukan bahwa semakin rusak. Kita melihat
dan merasakan sendiri bagaimana perubahan lingkungan telah terjadi dan berdampak
langsung pada kehidupan kita. Kerusakan bumi dan lingkungan hidup tidak tanpa alasan,
kita merasakan sendiri bumi menjadi semakin panas, banjir, serta adanya pencemaran
udara, air, dan tanah. Adanya kerusakan itu akan menimbulkan dampak negatif yang
nyata bagi kehidupan manusia. Dengan adanya lingkungan hidup yang tercemar lalu
rusak, maka hal ini menjadi ketidakadilan bagi ekologi. Dalam sejarah agama kristen
yang terpenting adalah untuk mendekatkan diri dengan Tuhan dan menjalankan
amanatnya sesuai dengan hukum kasih dalam Alkitab.
BAGAIMANA MANUSIA MEMELIHARA CIPTAAN
AGAR TERHINDAR DARI BENCANA.
• Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah tidak pada tempatnya membuat lingkungan menjadi kotor dan terdapat berbagai
penyakit. Oleh sebab itu menjaga kebersihan sangatlah penting,yakni dengan membuang sampah pada
tempatnya,tidak membuag di sungai dan selokan yang membuat aliran air tidak lancar.

Hindari Tebang Liar


Sebisa mungkin menghindari penebangan hutan liar secara membabi buta dan dapat mengakibatkan
gundulnya hutan,karena dengan gundulnya hutan dapat mengakibatkan tanah longsor dan lain lain. Cara
mengatasinya yakni dengan melakukan tebang pilih dan selalu melakukan penanaman hutan kembali
(reboisasi) untuk mengganti hutan yang ditebang. Dengan adanya reboisasi,hutan akan terjaga dan
lingkungan asri pun terjaga.
• Membersihkan Lingkungan setiap hari
Membersihkan lingkungan memang sangatlah penting,karena dengan bersihnya lingkungan dampak positifnya
yakni terhindar dari berbagai penyakit. Lingkungan mencakup banyak aspek,antara lain lingkungan
alam,lingkungan sekolah dan lingkungan rumah. Semuanya sama-sama sangat penting untuk menjaganya. Oleh
sebab itu butuh kerjasama dan kerja bakti untuk membersihkan suatau lingkungan secara maksimal

Tidak Merusak Tanaman sekitar


Merusak berbeda dengan menata ulang. Pada poin ini dilarang merusak tanaman sekitar,yakni tanaman yang
tidak mengganggu aktifitas sehari hari dan bisa bermanfaat. Dengan selalu menjaga dan merawat
tanaman,maka tindakan kita ini termasuk menjaga lingkungan alam. Pada hakikatnya tanaman-tanaman ini
sangat bermanfaat sebagai penyerapan karbondioksida dan mengeluarkan oksigen yang cukup untuk
manusia.
• Tidak membuang bahan kimia di aliran sungai
Membuang bahan kimia di aliran sungai membuat aktifitas dan ekosistem sungai mencari
rusak dan tercemar. Seperti yang kita ketahui juga bahwa membuang limbah ke aliran
sungai menyebabkan sungai dan sekitanya menjadi bau, ini yang menyebabkan hilangnya
keasrian ekosistem sungai. Oleh sebeb itu hindari semaksimal mungkin pembuangan
limbah ke alira sungai.

Anda mungkin juga menyukai