Anda di halaman 1dari 17

MANUSIA DAN AGAMA

Oleh:
Dedi Setiadi, M.Kom.
WHO’S HUMAN?
WHO’S HUMAN?
 Manusia sebagai khalifah di bumi: Dalam Al-
Qur'an, manusia dianggap sebagai khalifah
atau pengganti Allah di bumi. Manusia diberi
kepercayaan untuk menjaga dan memelihara
bumi serta segala isinya (QS. Al-Baqarah
[2]:30).
 Manusia sebagai makhluk lemah: Meskipun
manusia diberi kepercayaan besar oleh Allah,
namun manusia diingatkan bahwa ia adalah
makhluk yang lemah dan butuh pertolongan
Allah (QS. Az-Zumar [39]: 75).
WHO’S HUMAN?
 Manusia sebagai makhluk yang lalai: Dalam Al-
Qur'an, manusia diingatkan bahwa ia sering
kali lalai dan melupakan Allah (QS. Al-A'raf
[7]: 205). Oleh karena itu, manusia perlu
selalu mengingat Allah agar tidak terjerumus
dalam kesesatan.
 Manusia sebagai makhluk yang berdosa: Al-
Qur'an juga menegaskan bahwa manusia
cenderung melakukan dosa dan kesalahan.
Namun, Allah selalu memberikan kesempatan
bagi manusia untuk bertaubat dan
memperbaiki diri (QS. Az-Zumar [39]: 53).
WHO’S HUMAN?
 Manusia sebagai makhluk yang diuji: Allah
menciptakan manusia untuk diuji dalam kehidupan
ini. Ujian-ujian tersebut dapat berupa kesulitan
maupun kenikmatan. Allah menegaskan bahwa
manusia harus tetap bersyukur dan sabar dalam
menghadapi ujian-ujian tersebut (QS. Al-Baqarah
[2]: 155-157).
 Manusia sebagai makhluk yang saling
membutuhkan: Dalam Al-Qur'an, manusia juga
diingatkan untuk saling membantu dan
memperhatikan satu sama lain. Manusia harus
saling memberi nasehat yang baik dan saling
menguatkan dalam kebaikan (QS. Al-Asr [103]: 1-3)
WHO’S HUMAN?
 Manusia sebagai makhluk yang akan dihisab:
Di akhirat nanti, setiap manusia akan dihisab
atas perbuatannya selama hidup di dunia.
Allah menegaskan bahwa manusia harus
selalu berusaha melakukan kebaikan agar
mendapatkan balasan yang baik di akhirat
nanti (QS. Al-Isra [17]: 7).
KARAKTERISTIK MANUSIA
 Kreatif: Manusia memiliki kemampuan untuk
berpikir kreatif dan menghasilkan sesuatu
yang baru dan inovatif.
 Emosional: Manusia memiliki kecenderungan
untuk merasakan emosi yang beragam,
seperti sukacita, kesedihan, takut, marah,
dan lain sebagainya.
 Sosial: Manusia adalah makhluk sosial yang
memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dan
berkomunikasi dengan orang lain.
KARAKTERISTIK MANUSIA
 Rational: Manusia memiliki kemampuan
untuk berpikir secara rasional dan analitis
dalam mengambil keputusan.
 Spiritual: Manusia memiliki kebutuhan untuk
mengembangkan dimensi spiritualitasnya dan
merenungkan makna hidup.
 Beradaptasi: Manusia memiliki kemampuan
untuk beradaptasi dengan lingkungan dan
situasi yang berubah-ubah.
KARAKTERISTIK MANUSIA
 Belajar: Manusia memiliki kemampuan untuk belajar
dan mengembangkan diri, baik melalui pengalaman
atau melalui pendidikan formal.
 Mandiri: Manusia memiliki kemampuan untuk
mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas
tindakan dan keputusannya.
 Beragam: Manusia memiliki keberagaman dalam segala
aspek, seperti suku, budaya, agama, bahasa, dan lain-
lain.
 Keterbatasan: Manusia memiliki keterbatasan dalam
segala hal, seperti waktu, kekuatan fisik, kemampuan
intelektual, dan lain sebagainya, sehingga manusia
perlu belajar untuk menerima dan mengatasi
keterbatasan tersebut.
AGAMA
 Agama [Sanskerta, a = tidak; gama = kacau]
artinya tidak kacau; atau adanya keteraturan
dan peraturan untuk mencapai arah atau
tujuan tertentu. Kata "agama" berasal dari
bahasa Sanskerta, āgama yang berarti
"tradisi".[1].
 Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep
ini adalah religi yang berasal dari
bahasa Latin religio dan berakar pada
kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat
kembali". Maksudnya dengan berreligi,
seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
DEFINISI AGAMA
 Agama merupakan sistem kepercayaan,
doktrin, dan praktik spiritual yang
dipraktikkan oleh sekelompok orang untuk
menghubungkan diri dengan Tuhan atau
kekuatan gaib yang lebih tinggi. Agama
meliputi berbagai aspek, seperti keyakinan,
moralitas, upacara keagamaan, dan norma
sosial.
DEFINISI AGAMA
 Setiap agama memiliki ajaran-ajaran dasar
dan aturan yang berbeda, namun pada
umumnya agama mengajarkan kebajikan,
kasih sayang, toleransi, dan kehidupan yang
bermakna. Agama juga memiliki tujuan yang
sama yaitu memperkuat keterhubungan
antara manusia dan Tuhan, mengarahkan
manusia pada kebaikan dan menjauhkan dari
kejahatan, serta memberikan pandangan dan
tujuan hidup yang jelas.
DEFINISI AGAMA
 Beberapa agama terbesar di dunia antara
lain Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan
Konghucu. Namun, selain agama-agama
besar tersebut, masih banyak agama dan
kepercayaan lain yang dipraktikkan di
berbagai belahan dunia.
 Pada intinya, agama memiliki peran penting
dalam kehidupan manusia, membimbing dan
memberikan arah dalam hidup, serta
memperkuat nilai-nilai etika dan moralitas
dalam masyarakat.
DEFINISI AGAMA
 Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang
mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan
kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungannya.
 Definisi agama secara umum adalah kepercayaan yang
suci yang terkumpul dalam suatu set prilaku yang
menunjukkan ketundukan pada suatu Dzat, kecintaan,
hinaan keinginan dan kekaguman.
 Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu
sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan
praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Kita
sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha
untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas
beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya
PARADIGMA SOSIOLOG
 Dari sudut sosiologi, agama adalah tindakan-tindakan
pada suatu sistem sosial dalam diri orang-orang yang
percaya pada suatu kekuatan tertentu [yang supra
natural] dan berfungsi agar dirinya dan masyarakat
keselamatan. Agama merupakan suatu sistem sosial
yang dipraktekkan masyarakat; sistem sosial yang
dibuat manusia [pendiri atau pengajar utama agama]
untuk berbhakti dan menyembah Ilahi. Sistem sosial
tersebut dipercayai merupakan perintah, hukum, kata-
kata yang langsung datang dari Ilahi agar manusia
mentaatinya. Perintah dan kata-kata tersebut
mempunyai kekuatan Ilahi sehingga dapat difungsikan
untuk mencapai atau memperoleh keselamatan [dalam
arti seluas-luasnya] secara pribadi dan masyarakat.
PARADIGMA KEBUDAYAAN
 Dari sudut kebudayaan, agama adalah salah satu hasil
budaya. Artinya, manusia membentuk atau menciptakan
agama karena kemajuan dan perkembangan budaya
serta peradabannya. Dengan itu, semua bentuk-bentuk
penyembahan kepada Ilahi [misalnya nyanyian, pujian,
tarian, mantra, dan lain-lain] merupakan unsur-unsur
kebudayaan. Dengan demikian, jika manusia mengalami
kemajuan, perubahan, pertumbuhan, dan
perkembangan kebudayaan, maka agama pun
mengalami hal yang sama. Sehingga hal-hal yang
berhubungan dengan ritus, nyanyian, cara penyembahan
[bahkan ajaran-ajaran] dalam agama-agama perlu
diadaptasi sesuai dengan sikon dan perubahan sosio-
kultural masyarakat. 
TUGAS
1. Jelaskan tentang unsur-unsur agama !
2. Sebutkan dan jelaskan tentang fungsi-
fungsi agama !
3. Sebut dan jelaskan cara-cara beragama di
Indonesia !

Anda mungkin juga menyukai