Disusun Oleh:
Segala puji hanya milik Allah swt. Tuhan sumber segala ilmu pengetahuan yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik tepat pada waktunya.
Shalawat dan salam selau terlimpah curahkan kepada baginda kita Rasulullah
saw. berkat rahmatnya penulis mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah ISLAM DAN LINGKUNGAN HIDUP.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas kaitannya dengan dengan
yang penulis sajikan dari berbagai sumber informasi dan referensi. Penulis menyadari
bahwa masih banyak kekurangan ataupun kekeliruan, ini karena kurangnya
pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Dalam proses penyusunan makalah
ini penulis mendapat banyak bantuan baik berupa material maupun spiritual. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada setiap pihak yang telah
membantu dalam proses penyelesaian tugas makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
penulis maupun pembaca pada umumnya, serta untuk almamater kita tercinta. Aamiin
ya rabbal „aalamiin…
Penulis
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan Penulisan................................................................................................2
A. Kesimpulan...........................................................................................................10
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerusakan lingkungan seharusnya tidak hanya dipandang dari segi
kepentingan manusia serata, namun difokuskan pada menurunnya kualitas dan daya
dukung bagi hewan, tumbuhan, ataupun mikroba yang pada akhirnya mempengaruhi
kehidupan manusia.
Islam datang dan diturunkan Allah SWT sebagai rahmatallil alamin (rahmat
bagi seluruh alam). Rahmat dalam bahasa arab berarti mengasihi atau kasih
sayang. Ini menunjukkan bahwa orang Islam dimanapun dan) kapanpun harus
senantiasa mengasihi. Dan kasihnya bukan hanya untuk kalangan tertentu atau
makhluk tertentu tetapi kepada seluruh alam termasuk di dalamnya terhadap
lingkungan.
1
memberikan pandangan tersendiri terhadap lingkungan, karena manusia diciptakan
sebagai khalifah di bumi, yang harus menjaga dan melestarikan bumi. Apabila
masyarakat muslim memahami bahwa interaksi yang benar dengan lingkungan juga
merupakan ibadah, mungkin kerusakan lingkungan tidak akan sebesar yang terjadi
saat ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sikap Tanggung jawab Manusia terhadap Lingkungan dan
SDM?
2. Bagaimana Pelestarian dan Pemeliharaan Lingkungan dalam Islam?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami Sikap Tanggung jawab
Manusia terhadap Lingkungan dan SDM.
2. Untuk mengetahui dan memahami Pelestarian dan Pemeliharaan
Lingkungan dalam Islam.
2
BAB II
PEMBAHASAN
لايصفت انقلخ نمم بثك لىع مهانلضفو تابيطلإ نم مهانقزرو رحبلإو بلإ ف مهانلمحو مدآ نب انمرك دقلو
Artinya: "Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut
mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik baik
dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan
makhluk yang telah Kami ciptakan,"
3
muka bumi, manusia harus aktif dan bertanggung jawab untuk menjaga bumi.
Artinya, menjaga keberlangsungan fungsi bumi sebagai tempat kehidupan
makhluk Allah termasuk manusia sekaligus menjaga keberlanjutan
kehidupannya dalam batas-batas kemampuan manusia.
ينسحملإ نم بيرق للّٰإ تمحر نإ اعمطو افوخ هوعدإو اهحَلصإ دعب ضرْلإ ف إودسفت َلو
4
rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan." QS.
Al- A'raf[7]:56
5
B. Pelestarian dan Pemeliharaan Lingkungan dalam Islam
Kata pelestarian berasal dari kata "lestari" yang berarti tetap seperti keadaan
semula, tidak berubah, bertahan kekal.? Kemudian mendapat tambahan pe dan
akhiran an, menjadi pelestarian yang berarti; (1) proses, cara, perbuatan
melestarikan; (2) perlindungan dari kemusnahan dan kerusa-kan, pengawetan,
konservasi; (3) pengelolaan sumber daya alam yang menjamin pemanfaatannya
bijaksana dan manjamin kesinambungan persediaannya secara dengan tetap
memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya.
1. Penanaman Pohon/Penghijauan
اسرغ سرغ ملسم نم ام، ةـئإد وأ ناـسنؤ هـنم لـكأف، ةقدص ه ل ناك الؤ
Artinya: "Muslim mana saja yang menanam sebuah pohon lalu ada orang atau
hewan yang memakan dari pohon tersebut niscaya akan dituliskan baginya
sebagai pahala sedekah. “
Bahkan pohon itu akan menjadi asset pahala baginya sesudah mati yang
akan terus mengalirkan pahala baginya.
6
هيوم دعب هبق ف وه و نهرخأ دبعلل يرجت عيس هيؤم دعت هل رفغتشت إذلو: وأ إدجسم نب وأ لاخت سرع وأ إبب رفح وأ إرهن ىرخأ وأ املع ملع نم
كرت وأ افحصم ثرو.
Artinya: "Tujuh perkara yang pahalanya akan terus mengalir bagi seorang hamba
sesudah ia mati dan berada dalam kuburnya (Tujuh ini adalah) orang yang
mengajarkan ilmu, mengalirkan air, menggali sumur, menanam pohon kunma,
membangun masjid, mewariskan mushaf atau meninggalkan anak yang
memohonkan ampunan untuknya sesudah ia mati ""
Lahan mati berarti tanah yang tidak bertuan, tidak berair, tidak diisi
bangunan dan tidak dimanfaatkan. Allah swt, telah menjelaskan dalam Al Qur'an:
نولك أي ةنمق انح اهنم انجرخأو اـهانييحأ ةتيملإ ضرألإ مهل هتإءو
Artinya: "Dan suatu tanah (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah
bumi yang mati, Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan daripadanya biji
bijian, maka dari padanya mereka makan, “
Artinya: "Barang siapa yang menghidupkan tanah (lahan) mati maka ia menjadi
miliknya.”
Dalam hadits ini Nabi saw, menegaskan bahwa status kepemilikan bagi
tanah yang kosong adalah bagi mereka yang menghidupkannya, sebagai
motivasi dan anjuran bagi mereka yang menghidupkannya. Menghidupkan lahan
mati, usaha ini dikategorikan sebagai suatu keutamaan yang dianjurkan Islam,
serta dijanjikan bagi yang mengupayakannya pahala yang amat besar,
7
3. Memelihara dan Melindungi Hewan
سطعلإ نـم ىبلإ لك أي ثهلي بلك إذإف جرخ مث تشق اهيف لبف إبب دجوف سطعلإ هيلع دتشإ قـيرطب شمي لجر امنيب تلكلإ قشف هيقي هیقب هكسمأ مـن هـقح لأمف
ببلإ لزـنف ب غلب ناك يذلإ لثم سـطعلإ نـم تلكلإ إذه غلب دقل لجرلإ لاقف رخآ هبطر دبك تإذ لك ف لاقف إرخأ مئاه لت إ ف انل نإو هللا لوسر اي إولاـق هل رقعف
هل هللا ركشف.
Artinya: "Suatu ketika seorang laki-laki tengah berjalan di suatu jalanan, tiba-tiba
terasa olehnya kehausan yang amat sangat, maka turunlah ia ke dalam suatu
sumur lalu minum. Sesudah itu ia keluar dari sumur tiba-tiba ia melihat seekor
anjing yang dalam keadaan haus pula sedang menjilat tanah, ketika itu orang
tersebut berkata kepada dirinya, demi Allah, anjing Initelah menderita seperti apa
yang ia alami. Kemudian ia pun turun ke dalam sumur kemudian mengisikan
air ke dalam sepatunya, sepatu itu digigitnya. Setelah ia naik ke atas, ia pun
segera memben minum kepada anjing yang tengah dalam kehausan lu.
Lantaran demikian, Tuhan mensyukuri dan mengampuni dosanya. Setelah Nabi
saw. menjelaskan hal ini, para sahabat bertanya: "ya Rasulullah, apakah kami
memperoleh pahala dalam memberikan makanandan minuman kepada hewan
hewan kami ?". Nabi menjawab: "tiap-tiap manfaat yang diberikan kepada hewan
hidup, Tuhan memberi pahala".
8
4. Menggunakan Air Secukupnya
Ada bahaya lain yang berkaitan dengan sumber kekayaan air, yaitu
penggunaan air secara berlebihan. Air dianggap sebagai sesuatu yang murah
dan tidak berharga. Karena hanya manusia-manusia yang berfikir yang
mengetahui betapa berharga kegunaan dan nilai air. Hal ini sejalan
dengan
firman Allah SWT.
لاقف أضوتي وهو دعسب رم صلى هللاعليهوسلم ننلإ نأ راج: لاق ؟ دعس اي فشلإ إذه ام: لاق فش ءوضولإ فأ: معن، رهن لىع تنك نإو
Artinya: "Nabi saw, pernah bepergian bersama Sa'ad bin Abi Waqqas. Ketika
Sa'ad berwudhu, Nabi berkata: "Jangan menggunakan air berlebihan". Sa'ad
bertanya: "Apakah menggunakan air juga bisa berlebihan ?". Nabi
menjawab: "Ya, sekalipun kamu melakukannya di sungai yang mengalir".
يملسملإ قي رط نع ىذأ طامأ نم، هتسخ هل بيك، ةنجلإ لخد ةبشخ هنم تلتقت نمو
قيرطب شمت لجر امنيت، ةرخأف قيرطلإ لىع لوـش نـضع دجو، هل رقتف هل هللا ركشف
Artinya: "Dulu ada seorang laki-laki yang jalan di sebuah jalan. Tiba-tiba dia
melihat ranting pohon berduri. Dia singkirkan ranting itu maka Allah berterima
kasih kepadanya dan mengampuninya."
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwasanya itu semua menjadi alasan
mengapa Allah menyebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur'an tentang pentingnya
lingkungan hidup dan cara-cara Islami dalam mengelola dunia ini.
ن يصران نم مهل امو هللا لصأ نـم يدـهي نـمف ملع بغب مهءإوهأ إوملظ نيذلإ عتنإ لت
Artinya: "Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu
pengetahuan, maka siapakah yang akan menunjuki orang yang telah disesatkan
Allah? Dan tiadalah bagi mereka seorang penolong pun"
1
DAFTAR PUSTAKA
Ath-Thobari. (1995). Jami' Al-Bayan Fii Ta'wil Al-Qur'an. Beirut: Dar Al-
Fikr. Dawud, A. (t.thn.). Sunan Abi Daud . Beirut: Dar Al-Fikr, tt, juz II.
Shihab, Q. (2007). Membumikan Al-Qur'an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan
Masyarakat.