(KEJADIAN 1:26-28)
A. PENDAHULUAN
Setelah Tuhan menciptakan segala sesuatu, maka Tuhan berkata, semua baik, setelah
disiapkan semua, maka diciptakan manusia. Manusia ditempatkan di taman, tempat yang indah,
sejuk, dsb, manusia diberikan tugas untuk memelihara. Yang mencipta Tuhan, manusia
menempati, menikmati, merawat saja. Namun setelah jatuh dalam dosa, manusia
mengeksploitasi alam, tujuan Tuhan untuk manusia:
Tuhan menempatkan manusia di taman Eden. Tuhan menempatkan kita di Indonesia
Supaya manusia mengusahakan, proaktif.
Melestarikannya, memelihara dengan penuh tanggung jawab, membangun rasa memiliki.
Kalau dilihat pengertian dari gereja Ialah orang percaya yang dipanggil dari kegelapan menuju
terang-Nya yang ajaib. Gereja ialah kita semua sebagai orang-orang percaya bukan hanya
memberkati sesama melainkan memberkati lingkungan sekitar. Yang dimaksud memberkati
lingkungan sekitar ialah dimana kita terpanggil oleh Allah untuk memelihara lingkungan hidup.
Yang menjadi pertanyaan bagaimana kita dapat membangun lingkungan hidup kita :
Mari kita lihat dalam Kejadian 2:15 yang berkata: TUHAN Allah mengambil manusia itu dan
menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.
Jelas disini bahwa kita sebagai orang percaya diberikan mandat oleh Allah sendiri untuk
memelihara lingkungan hidup. Pertanyaannya, apakah kita dapat melaksanakan mandat Allah
tersebut?
Oleh karena itu izinkan saya share mengenai Bagaimana Gereja berperan dalam memelihara
lingkungan hidup?
B. ISI
Memelihara lingkungan berarti:
kegiatan atau upaya tiap hari, sehingga menjadi gaya hidup, dalam proses menjaga
bagaimana lingkungan dapat dilestarikan. Kebersihan lingkungan tidak datang
otomatis, harus diusahakan, semua akan tercapai, bila ada hukum yang displin, atau
kesadaran dari tanggung jawab pribadi.
Memelihara itu dikaitkan dengan gaya hidup bukan hanya pemeliharaan yang hanya
sekali saja.
Contohnya:
a) Di Sumatra ada orang barat yang memegang terus sampahnya, karena ia tidak mau
buang sembarangan dan sudah menjadi gaya hidup di negaranya.
b) Di negara maju ada yang disebut sebagai Positive Reinforcement atau Law
Reinforcement dimana hukuman berjalan dengan berkesinambungan. Suatu tindakan
merusak lingkungan akan dikenakan hukuman.
Kata mengusahakan dalam Kejadian 1:25 artinya (kerja dan melayani) dan
memelihara (mengamati, memelihara/mempertahankan, menjaga). Refleksinya apakah
kesadaran gereja selalu menjaga lingkungan? Kita baru sadar kalau di luar negeri lebih bersih.
Aplikasi: Tidak usah muluk-muluk, apa yang dilakukan oleh kita/gereja? Contohnya: tiap orang
dalam jemaat menanam satu pohon maka ada penghijauan dimana kita tinggal.
Saudaraku, Kenyataannya: kerusakan sudah ada dan tidak dapat dipungkiri. Bagaimana tanggung
jawab orang Kristen ini sudah menjadi etika global? Kesadaran kita tidak lebih baik dari orang
sekuler, bahkan banyak dimotori oleh orang humanisme, sekuler. Contohnya gerakanWWF,
Greenpeace, itu bukan orang Kristen. Bagaimana kita berpartisipasi dalam etika global ini? Kita
juga melihat fakta pergerakan tentang Go Green, bisa menjdi pintu masuk pergerakan dalam
etika global.
Di dalam Kejadian 1: manusia diciptakan terakhir, sehingga cenderung dipahami sebagai
penguasa dan raja. Namun, jangan lupa bahwa Allah menciptakan terakhir karena manusia
membutuhkan kondisi, sehingga sangat tergantung pada lingkungan. Jika lingkungan rusak,
maka manusia tidak dapat hidup. Allah menciptakan sebagai kondisi kebergantungan manusia
untuk hidup.
Saya mengutip dari perkataan Mother Teresa:
Meskipun perbuatan baik yang engkau lakukan hanya sebagian kecil tapi itu seperti satu
tetes air yang jatuh di samudra luas yang pasti menimbulkan riak dan gelombang kecil. Artinya
perbuatan yang kecil dapat menimbulkan kesejahteraan bagi orang banyak Demikian juga
dengan perbuatan kita sebagai warga kerajaan dunia dan surga pasti membawa dampak.
Contoh tindakan kecil yang dapat menjaga kelestarian alam, mulailah lingkungan yang terdekat:
a)
b)
c)
d)
Sangat memprihatinkan melihat bagaimana tindakan manusia yang terus merusak alam demi
keuntungan sesaat dan kepentingan pribadi. Semakin lama kita semakin sulit menemukan alam
yang masih segar. Apa yang terjadi hari-hari ini agaknya sulit membuat Tuhan bersukacita atas
ciptaan-ciptaanNya. Manusia terus saja merusak kelestarian lingkungan. Membuang sampah
sembarangan, sungai-sungai tercemar limbah industri dan buangan dari rumah-rumah
pemukiman penduduk, asap kotor yang keluar dari cerobong pabrik-pabrik dan knalpot
kendaraan, semua itu merusak segala keindahan yang Tuhan sediakan bagi kita. Kerusakan
lingkungan dan menipisnya lapisan ozon membuat dunia ini semakin lama semakin hancur.
Segala tumbuhan hijau dan segar musnah digantikan oleh besi-besi dalam berbagai bentuk.
Semakin lama manusia yang diciptakan Allah secara istimewa semakin tidak menghargai karya
Penciptanya. Selain merusak lingkungan, menghancurkan ekosistem dan lain-lain, manusia
malah berani saling membinasakan satu sama lain. Padahal semua manusia sama-sama ciptaan
Tuhan yang sangat berharga bahkan mulia dimataNya. Tapi di mata sesama manusia, nyawa itu
dihargai sangat murah, letaknya berada sangat jauh di bawah ego dan kepentingan diri sendiri.
Dia sudah begitu baik dengan menganugerahkan keselamatan kepada kita lewat Kristus, tapi kita
begitu sulit untuk sekedar menghargai kebaikanNya. Jika semua ini terjadi, bagaimana mungkin
Tuhan bisa bersukacita karena perbuatan-perbuatanNya?
Alkitab menegaskan bahwa orang Kristen memiliki dua kewarganegaraan.
Sebagai warga dunia, orang Kristen harus menjadi warga negara yang baik di mana mereka
tinggal. Setiap orang Kristen memiliki tanggung jawab sebagai warga negara yang baik dalam
partisipasi membangun lingkungan hidup dengan cara apa? Peran apa saja yang harus dimiliki
Gereja?
Ada tiga peran gereja dalam memelihara lingkungan.
1. Mengasihi lingkungan hidup seperti Allah mengasihi mereka.
Hal ini bisa terjadi tatkala manusia mengerti dan mengenal Allah Sang pencipta. Adam dan
Hawa seharusnya mengasihi Allah dan ciptaaan Allah. Alasannya karena: Allah sudah
menciptakan mereka menurut gambar dan rupa Allah. Istilah gambar dan rupa (Ibr. Selem).
Arti gambar dan rupa Allah adalah bahwa manusia meskipun tidak sempurna dan terbatas
tetapi ia telah diberikan atribut nafas hidup, personalitas, kebenaran, hikmat, kasih, kesucian dan
keadilan yang memungkinkan manusia memiliki kapasitas secara rohani bersekutu dan
berkomunikasi dengan Allah dan mengasihi-Nya.
C. PENUTUP
Segala keindahan alam sejak semula Dia ciptakan sebagai gambaran kasihNya kepada
kita. Itu hadiah yang luar biasa indahnya yang diberikan kepada kita. Seharusnya Tuhan bisa
bersukacita melihat semua ciptaanNya hidup dengan baik, harmonis, damai dan penuh kasih.
Gambaran yang sebaliknya tentu membuatNya sangat kecewa. Dia menciptakan yang indah,
tetapi kita merusaknya. Lalu ketika bencana datang silih berganti, kita malah masih berani
menyalahkan Tuhan. Pemazmur sudah menyerukan agar kita mau mulai berpikir untuk membuat
Tuhan bisa bersukacita atas ciptaanNya. Itu bisa dilakukan dengan menjaga kelestarian
lingkungan, mengambil bagian dalam gerakan-gerakan penghijauan dan tidak ikut-ikutan
mencemarkan lingkungan dengan perilaku-perilaku kita yang buruk. Bersyukurlah jika hari ini
masih bisa melihat alam yang indah meski tidak lagi mudah. Tetapi apakah anak cucu kita kelak
masih bisa menyaksikannya? Tuhan menitipkan milikNya kepada kita untuk dikelola, dijaga,
dilestarikan dan dikembangkan. Jika kita mau melakukannya, disanalah Allah akan bersukacita
melihat seluruh ciptaanNya di muka bumi ini dapat saling bekerjasama dalam menghormati hasil
karyaNya yang agung. Jika anda melihat sekeliling anda hari ini dan masih mendapati sesuatu
yang indah, bersyukurlah untuk itu dan mari kita jaga bersama-sama agar anak cucu kita dan
dengan sendirinya merasakan bentuk cinta kasih Tuhan lewat anugerahNya atas alam yang
indah. masih bisa menyaksikan keindahan alam itu.
Marilah pemuda penerus dan pewaris zaman dapat memulai tindakan nyata untuk peduli
terhadap lingkungan, khususnya kita yang mendapat anugerah wahyu khusus. Kata kunci yang
penting dalam usaha seperti ini ialah solusi yang integratif berdasarkan Firman Tuhan serta
kemitraan dan partisipasi semua pihak. Hal ini disadari karena pemuda atau Gereja hanya
merupakan satu bagian kecil dari usaha ini. Diharapkan dengan melakukan usaha-usaha ini
terjadi perubahan yang signifikan pada kondisi lingkungan hidup, terutama di Indonesia. Amin.
Kinilah saatnya pemuda penerus dan pewaris zaman dapat memulai tindakan nyata untuk peduli
terhadap lingkungan, khususnya kita yang mendapat anugerah wahyu khusus. Kata kunci yang
penting dalam usaha seperti ini ialah solusi yang integratif berdasarkan Firman Tuhan serta
kemitraan dan partisipasi semua pihak. Hal ini disadari karena pemuda atau Gereja hanya
merupakan satu bagian kecil dari usaha ini. Diharapkan dengan melakukan usaha-usaha ini
terjadi perubahan yang signifikan pada kondisi lingkungan hidup, terutama di Indonesia. Amin.