Anda di halaman 1dari 16

METODE ANALISIS

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
PENGANTAR
• Berdasarkan pendekatan gabungan
(koalisi), komparatif, dan sistemik
• Riset implementasi dapat dilakukan
dengan tujuan untuk melakukan uji
hipotesis dan membuat generalisasi
(kuantitatif); namun dapat pula
ditujukan untuk menggambarkan
proses dan mencari kedalaman dan
kekayaan informasi (kualitatif)
ANALISIS TIME SERRIES
• B. Dan Wood (1988): analisis urutan,
pemusatan, & frekuensi perubahan proses
implementasi antar waktu
• Syarat:
– Identifikasi & estimasi matematis (statistik)
– Penggunaan model
• Contoh:
– Badan Pengendalian Lingkungan Hidup
melaksanakan Kebijakan Udara Bersih
– Melihat inisiatif kebijakan tsb tahun 1977-1985
– Dibagi menurut tahun & bulan, utk mendapatkan
informasi dinamika implementasi
PEMBUATAN MODEL DINAMIS
• John Cubb (1985): integrasi pandangan
umum implementasi kebijakan dg metode
keuangan publik menggunakan model ekonomi
• Keunggulan:
– Kerangka elemen/determinan implementasi, relasi
hierarkis
• Kelemahan:
– Penguasaan metode keuangan publik (ekonometrik)
• Contoh:
– Dampak kebijakan nasional thd estimasi keputusan
negara & daerah
– Program bantuan pada 50 negara selama tahun
1965-1979
ANALISIS JARINGAN
• Benny Hjern, cs (1982): diawali dg identifikasi
“jaringan aktor” yg terlibat dalam service delivery
system pd bbrp area, kmd menanyakan tujuan,
upaya, sumber daya, aktivitas, & hubungan
• Substansi: rekonstruksi aktor yg terlibat dlm proses
implementasi, kmd mendeskripsikan & menganalisis
pola interkasi sosialnya
• Keunggulan: memberikan “stuktur implementasi”,
lintas program non pemerintah, area program,
interaksi strategis, konsekuensi kebijakan
• Kelemahan: ketidaksesuaian tujuan nasional-lokal,
kurang terkait dg teori, verifikasi struktur
implementasi
ANALISIS DISKRIMINAN
• Wassenberg, cs (1986): menentukan
variabel kritik yg berdampak pd implementasi
kbjk
• Aplikasi hubungan antar variabel bebas &
terikat dlm implementasi kbjk
• Contoh:
– Keunggulan bbrp negara dlm implementasi
Program Pengurangan Polusi selama tahun 1972-
1984
– Faktor promosi dlm conservacy & recovery sumber
daya alam tahun 1976
ANALISIS CONTENT
• Paul Sabatier, cs (1987): analisis isi public
hearing, dokumen pemerintah, publikasi LSM
utk menentukan determinan perubahan kbjk
• Keunggulan:
– Analisis detail per klp (tanpa pembatasan), lebih
baik dr survei menguji perubahan kbjk
• Kelemahan:
– Coding (klausa, kalimat, paragraf) data pekerjaan
yg sulit validitas opini (nyata/tdk), reliabilitas
(pernyataan tematis)
EKSPERIMEN SOSIAL
• Richard Nathan (1987): menggunakan
metode evaluasi jaringan lapangan utk
mengevaluasi dampak program administrasi
lokal pd Pemda.
• Elemen kunci pendekatan penelitian:
Area hukum (pemerintah-program), aktor
yang terlibat, lintas waktu, fokus perubahan,
pelaporan
• Keunggulan: historis, intensif, komprehensif
• Kelemahan: butuh waktu, dana besar
TEKNIK REGRESI
• Lester, cs (1983): utk menilai dampak
khusus bbrp variabel, pd kasus dampak
implementasi kbjk pd 50 negara.
• Digunakan pd data non eksperimental.
Menggunakan asumsi:
– Penggunaan data error, data interval
– Tanpa error penghitungan
– Relasi linier antara X dan Y
– Distribusi normal
A FRAMEWORK FOR IMPLEMENTATION ANALYSIS
Daniel Mazmanian and Paul Sabatier
PROSES IMPLEMENTASI
• Mengklasifikasi proses implementasi
kebijakan dlm 3 variabel
• Variabel Independen: Kemudahan
pengendalian masalah
• Variabel Intervening: 1) Kemampuan kbjk
utk menstrukturkan proses implementasi dan
2) Variabel di luar kbjk yg mempengaruhi
proses implementasi
• Variabel Dependen: Tahapan dalam proses
implementasi
VARIABEL INDEPENDEN

KARAKTERISTIK MASALAH (VARIABEL


MASALAH)
• Kesulitan teknis, kompleksitas masalah,
ketersediaan teknologi dan teori kausal
• Keragaman perilaku kelompok sasaran,
homogenitas kelompok sasaran
• Persentase kelompok sasaran dibandingkan
populasi, besaran kelompok sasaran
• Derajat perubahan perilaku yang
diharapkan, persepsi, sikap dan perilaku
VARIABEL INTERVENING

DAYA DUKUNG PERATURAN (VARIABEL


KEBIJAKAN)
• Kejelasan isi kebijakan, konsistensi kebijakan sedikit distorsi
• Teori kausal yang memadai, lebih mantap dan teruji
• Alokasi finansial, dukungan sumber keuangan yang tepat dan
mencukupi
• Integrasi organisasi pelaksana, dukungan koordinasi
vertikal dan horisontal
• Aturan pembuatan keputusan oleh Badan Pelaksana,
kejelasan dan konsistensi aturan, diskresi pelaksana, kejelasan
dukungan
• Rekrutmen pejabat pelaksana, komitmen terhadap tujuan
kebijakan
• Akses-formal pihak luar, peluang partisipasi masyarakat
VARIABEL INTERVENING
VARIABEL NON-PERATURAN (VARIABEL
LINGKUNGAN)
• Kondisi sosio ekonomi dan teknologi,
dukungan masyarakat madani
• Dukungan publik, memberi lebih banyak insentif
• Sikap kelompok pemilih, intervensi dan kritik
terhadap keputusan Badan Pelaksana
• Dukungan Badan Pusat, intensitas pengawasan,
ketersediaan dana
• Komitmen dan kemampuan pejabat
pelaksana, kemampuan membuat prioritas dan
merealisasikannya
VARIABEL DEPENDEN

PROSES IMPLEMENTASI (VARIABEL UMPAN


BALIK)
• Keluaran kebijakan Badan Pelaksana, keterpaduan, SOP
• Kepatuhan kelompok sasaran terhadap keputusan, terkait
dengan untung rugi secara personal
• Dampak aktual kebijakan, relevansi output dengan tujuan
kebijakan, kepatuhan, dukungan teori kausal
• Dampak yang diperkirakan, pengaruh persepsi awal tentang
kebijakan berkorelasi dengan output kebijakan
• Perbaikan peraturan, titik kulminasi implementasi kebijakan
MODEL MAZMANIAN & SABATIER
KARAKTERISTIK MASALAH
1. Kesulitan teknis (Ketersediaan teknologi dan teori kausal)
2. Keragaman perilaku kelompok sasaran
3. Persentase klp sasaran dibandingkan populasi
4. Derajat perubahan perilaku yang diharapkan

DAYA DUKUNG PERATURAN VARIABEL NON-PERATURAN


1. Kejelasan/konsistensi tujuan/sasaran 1. Kondisi sosio ekonomi dan teknologi
2. Teori kausal yang memadai 2. Perhatian pers terhadap masalah kebijakan
3. Sumber keuangan yang mencukupi 3. Dukungan publik
4. Integrasi organisasi pelaksana 4. Sikap dan sumber daya klp sasaran utama
5. Diskresi pelaksana 5. Dukungan kewenangan
6. Rekrutmen dari pejabat pelaksana 6. Komitmen dan kemampuan pejabat
7. Akses-formal pelaksana ke organisasi lain pelaksana

Proses Implementasi

Keluaran Kesesuaian
kebijakan dari keluaran Dampak aktual Dampak yang Perbaikan
organisasi kebijakan dengan kebijakan diperkirakan peraturan
pelaksana kelompok sasaran
Variabel Ragam Kesulitan Harapan Persentase
Masalah Perilaku Teknis Perilaku Sasaran

Variabel Kondisi
Kebijakan Sosek

Dukungan Sikap
Publik Masyarakat

Dukungan
Pusat

Komitmen
Pelaksana

Variabel Konsistensi Sumber Akses


Lingkungan Tujuan Keuangan Luar

Integrasi
Lembaga

Variabel Output Kepatuhan Dampak Dampak Revisi


Feedback Kebijakan Sasaran Nyata Persepsi Kebijakan

Anda mungkin juga menyukai