Anda di halaman 1dari 24

FILOSOFI DAN KONSEP PEMASARAN

PT SIDO MUNCUL TBK

Kelompok 1 :
SUMARNI 19402051
SUTRIANI 19402022

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN SEKOLAH


TINGGI ILMU EKONOMI YAYASAN PENDIDIKAN
UJUNG PANDANG (YPUP)
2021
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

dan Karunia-Nya yang begitu besar dapat membantu kami menyusun makalah ini.

Adapun tujuan pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas disemester V mata kuliah

“Pratikum Manajemen Pemasaran”. Dan tak lupa kami juga berterima kasih kepada

bapak Bunyamin SE, MS,i, dosen mata kuliah Pratikum Manajemen Pemasaran di

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi yayasan pendidikan ujung pandang yang telah

memberikan kami tugas yang bermanfaatini.

Meskipun dalam membuat makalah ini kami menemui kesulitan dan hambatan

tapi alhamdulilah bisa kami atasi dan bisa kami selesaikan. kami berharap agar makalah

ini berguna, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena

itu, masukan berupa kritikan dan saran sangat kami perlukan guna untuk

menyempurnakan makalahini.

Demikian apa yang bisa kami sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil

manfaat dari makalahini.

Makassar, 14 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMANJUDUL.........................................................................................................i

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii

DAFTARISI....................................................................................................................iii

BABI PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. LatarBelakangMasalah.....................................................................................1

B. RumusanMasalah.............................................................................................1

C. TujuanPenulisan...............................................................................................2

BABII PEMBAHASAN...................................................................................................3

A. Pengertian Needs, Wants,dan Demands...........................................................3

B. Analisis Kelompok kami tentang Needs, Wants, danDemands

Pada PT SidoMuncul Tbk................................................................................5

C. 5 Macam Orientasi Organisasi TerhadapKonsumen........................................5

D. Analisis Kelompok kami tetang Konsep dasar yangdigunakan

Pada PT SidoMuncul Tbk..............................................................................11

E. Teori HirarkiKebutuhanMaslow....................................................................13

F. Analisis Kelompok kami tetang Teori Hirarki KebuthanMaslow

Pada PT SidoMuncul Tbk..............................................................................18

BABVI PENUTUP.........................................................................................................19

A. Kesimpulan......................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangMasalah

Perusahaan yang menjalankan aktifitasnyabaik perusahaan yang bergerak

dalam bidang jasa maupun barang yang mempuinayi tujuan yang sama yaitu

memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasaan

atas produk yang dihasilkan, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari

keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang

diinginkan oleh konsumen .

Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah berkembang, dan

sampai pada saat sekarang ini pemasaran yang sangat mempengaruhi keberhasilan

suatu perusahaan untuk bisa bertahan didalam pangsa pasar. Oleh karena itu

diperlukan strategi pemsaaran yang dapat memberi pengaruh untuk menentukan

berhasil atau tidaknya untuk memasarkan produknya. Apa bila strategi pemasaran

yang dilakukan perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik,

hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.

B. RumusanMasalah

1. Apa itu Nends, Wants, danDemands?


2. Apa saja 5 Macam orientasi organisasi terhadap konsumen yang akan mejadi

konsep dasar atau landasan filosofi pelayanan dan pemenuhan kebutuhan dan

keinginan serta permintaankonsumen?

3. Apa itu teori hirarki kebutuhanMaslow?

C. TujuanPenulisan

1. Mengetahui apa itu Nends, Wants, danDemands?

2. Mengetahui apa saja 5 Macam orientasi organisasi terhadap konsumen yang

akan mejadi konsep dasar atau landasan filosofi pelayanan dan pemenuhan

kebutuhan dan keinginan serta permintaankonsumen?

3. Mengetahui apa itu teori hirarki kebutuhanMaslow?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Needs, Wants, dan Demands

1. Menurut Philip Kotler (2002), definisi dari kebutuhan (needs), keinginan

(wants), dan permintaan (demand) adalah sebagaiberikut:

1) Kebutuhan (needs) dimana manusia merasa kekurangan. Kebutuhan

(needs) adalah keinginan manusia atas barang dan jasa yang perlu

dipenuhi untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Needs

menggambarkan kebutuhan dasar manusia seperti pangan, sandang, papan,

pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan lainnya. Needs menjadi wants jika

kebutuhan tadi telah menjurus pada satu keinginan tertentu yang dapat

memberikan kepuasan. Kebutuhan dibagi menjadi dua, yaitu perceived

needs dan expressed needs. Perceived needs atau kebutuhan yang

dirasakan adalah hasrat atau keinginan yang dimiliki oleh semua orang

dimana kebutuhan ini menunjukkan kesenjangan antara tingkat

keterampilan/kenyataan yang nampak dengan yang dirasakan. Sedangkan

expressed needs atau kebutuhan yang diekspresikan yaitu kebutuhan yang

dirasakan seseorang mampu untuk ditunjukkan dalamtindakan.

2) Keinginan (wants) adalah kebutuhan (needs) yang dibentuk oleh budaya

dan kepribadianindividu.
3) Permintaan (demand) adalah keinginan yang didukung daya beli. Demand

atau permintaan adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan mampu

dibeli pada berbagai kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu,

dengan anggapan berbagai hal lain tetap sama (ceteris paribus). Mau dan

mampu disini memiliki arti betapapun orang berkeinginan atau

membutuhkan sesuatu, kalau ia tidak mempunyai uang atau tidak bersedia

mengeluarkan uang sebanyak itu untuk membeli, maka keinginan itu tetap

keinginan dan belum disebut permintaan. Namun ketika

keinginan/kebutuhan itu disertai kemauan dan kemampuan untuk membeli

dan didukung oleh uang yang secukupnya untuk membayar harga disebut

permintaan.

2. Pengertian Needs, Wants, dan Demands secaraumum.

1) Kebutuhan(Needs)

Needs are the basic human requirments.

Kebutuhan adalah keharusan dasar manusia.

2) Keinginan(Wants)

These needs become wants when they are directed to spesific objects that

might satisfy they need.

Kebutuhan menjadi keinginan ketika diarahkan kepada obyek spesifik

yang mungkin dapat memuaskankebutuhan.


3) Permintaan(Demands)

Demands are wants for specific products backed by an ability to pay.

Permintaan adalah keinginan terhadap suatu produk yang didukung oleh

kemampuan untuk membayar.

B. Analisis Kelompok kami tentang Needs, Wants, dan Demands Pada PT Sido

Muncul Tbk:

PT Sido Muncul Tbk. Telah berada di posisi Demends karena telah menjadi

permintaan. Jelas sekali di bahas pada buku kasus halaman 1 pada paragraf ke

5 bahwa “Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih praktis,

mendorong mereka memproduksi jamu tolak angina dalam bentuk sebuk.

Produk ini mendapat tempat dihati masyarakat sekitar dan permintaan

punterusmeningkat.

C. 5 Macam Orientasi Organisasi TerhadapKonsumen.

Manajemen pemasaran ingin merancang strategi yang akan membangun

hubungan yang menguntungkan dengan konsumen sasaran. Tetapi ada beberapa

filosofi menurut Philip Kotler sebagai guru besar dalam ilmu pemasaran. Filosofi-

filosofi ini nanti yang akan menentukan kepentingan pelanggan, organisasi dan

masyarakat. Yaitu :

1. KonsepProduksi.
Merupakan konsep filosofi tertua yang memandu penjualan. Menyatakan

bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan harga yang

terjangkau. Dengan konsep ini maka manajemen harus berfokus kepada

peningkatan efisiensi produksi dan distribusi. Konsep produksi masih


merupaka filosofi yang bermanfaat dalam beberapa situasi.

Sebagai contoh, pembuat computer Lenovo mendominasi pasar PC Cina

yang sangat kompetitif dan sensitive terhadap harga melalui upah buruh yang

rendah, efisiensi produksi yang tinggi dan distribusi missal. Meskipun

demikian, walaupun berguna dalam beberapa situasi, konsep produksi bisa

menyebabkan rabun jauh pemasaran. Perusahaan yang menjalani konsep ini

menjalani resiko yang sangat besar karena terlalu memfokuskan diri pada

operasi mereka sendiri dan kehilangan pandangan terhadap tujuan yang

sebenarnya. Memuaskan kebutuhan dan membangun hubunganpelanggan.

2. Konsepproduk.

Menyatakan bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan

kualitas, kinerja, fitur yang inovatif yang terbaik. Berdasarkan konsep ini,

strategi pemasaran berfokus pada perbaikan produk yang berkelanjutan.

Kualitas dan peningkatan produk adalah bagian yang penting dalam sebagian

besar strategi pemasaran. Meskipun demikian, memfokuskan diri hanya pada

produk perusahaan dapat menyebabkan rabun jauh pemasaran juga. Sebagai

contoh, beberapa produsen percaya bahwa jika mereka dapat membuat

jebakantikusyanglebihbaik,duniaakanmembukakanpintubagimereka.

Tetapi mereka sering terperanjat. Para pembeli mungkin mencari solusi yang

lebih baik terhadap masalah tikus tetapi tidak mencari jebakan tikus yang

lebih baik. Solusi yang lebih baik bisa berupa semprotan zat kimia , jasa

pemusnahan, atau sesuatu yang bekerja lebih baik daripada jebakan tikus.

Lebih jauh lagi, jebakan tikus yang lebih baik tidak akan terjual kecuali

produsen merancang, mengemas, dan menetapkan harga yang menarik.;

menempatkan jebakan tikus saluran distribusi yang sesuai; membuat jebakan


tikus itu menjadi perhatian masyarakat yang membutuhkannya. Dan

meyakinkan pembeli bahwa jebakan tikus itu adalah produk yang lebihbaik.

3. Konseppenjualan

Banyak perusahaan mengikuti konsep penjualan (selling concept). Yang

menyatakan bahwa konsumen tidak akan membeli produk perusahaan kecuali

jika produk itu dijual dalam skala penjualan dan usaha promosi besar. Konsep

ini biasanya dipratekkan pada barang yang tidak dicari – barang barang yang

tidak terpikir akan dibeli oleh konsumen dalam keadaan normal, seperti

asuransi atau donor darah. Industri-industri ini harus melacak prospek dan

menjual produk berdasarkan manfaat produk. Meskipun demikian, penjualan

agresif seperti itu mengandung resiko yang tinggi. Konsep ini menitik

beratkan pada penciptaan transaksi penjualan dan bukan hubungan jangka

panjang dengan pelanggan yang menguntungkan. Tujuannya sering kali

berkisar pada cara menjual produk yang dihasilkan oleh perusahaan dan bukan

membuat produk yang diinginkan oleh pasar. Konsep

inimengasumsikanbahwa pelanggan yang terbujuk untuk membeli produk ini

akan menyukainya. Atau jika pelanggan tidak menyukai produk ini mereka

akan melupakan kekecewaan mereka dan membelinya lagi. Asumsi ini adalah

asumsi yang buruk.

4. Konseppemasaran

Menyatakan bahwa pencapaian tujuan organisasi tergantung pada

pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar dan memberikan

kepuasan yang diinginkan dengan lebih baik dari pada pesaing. Dengan

konsep ini, fokus dan nilai pelanggan adalah jalan menuju penjualan dan
keuntungan. Filosofinya yaitu “membuat dan menjual” yang berpusat pada

produk. Konsep pemasaran adalah filosofi “merasakan dan merespon” yang

berpusat pada pelanggan. Konsep ini memandang pemasaran bukan sebagai

kegiatan berburu tetapi sebagai kegiatan berkebun. Pekerjaan yang dilakukan

bukanlah menemukan pelanggan yang tepat buat produk anda tapi

menemukan produk yang tepat bagi pelanggan. Gambar ini memperlihatkan

perbedaan konsep penjualan dan konsep pemasaran. Konsep penjualan

mempunyai perspektif dari dalam ke luar. Konsep ini dimulai dari

pabrik,dengan titik berat produk perusahaan yang sudah ada, dan melakukan

penjualan dan promosi besar-besaran untuk meraih penjualan yang

menguntungkan. Fokus utama konsep ini terletak pada usaha untuk

menaklukan pelanggan- melakukan penjualan jangka pendek dengan tidak

terlalu memperhatikan siapa yang membeli dan mengapamembeli.


Sebaliknya konsep pemasaran mempunyai perspektif dari luar ke dalam.

Seperti yang dikatakan Herb Kelleher, CEO Southwest airlines, “kami tidak

memiliki departemen pemasaran, kami memilki departemen pelanggan”.

Salah satu eksekutif ford pernah berucap,”jika kami tidak digerakkan oleh

pelanggan, begitu juga oleh mobil kami”. Konsep pemasaran dimulai dengan

pasar yang terdefinisi dengan baik, fokus pada kebutuhan pelanggan. Sebagai

imbalannya, pemasaran mencapai keuntungan dengan menciptakan hubungan

yang langgeng dengan pelanggan yang tepat, berdasarkan nilai dan kepuasan

pelanggan. Mengimplementasikan konsep pemasaran sering kali berarti lebih

dari sekedar merespon keinginan dan kebutuhan yang dinyatakan pelanggan.

Perusahaan yang digerakkan oleh pelanggan melakukan riset pelanggan

terkini secara mendalam untuk mempelajari suatu hasrat mereka,

mengumpulkan ide ide produk dan jasa baru, dan menguji perbaikan produk

yang direncanakan. Pemasaran yang digerakkan pelanggan seperti itu

biasanya bekerja dengan baik ketika ada kebutuhan yang jelas. Dan ketika

pelanggan mengetahui apa yang mereka inginkan. Meskipun demikian, dalam

banyak kasus, pelanggan tidak mengetahui apa yang mereka inginkan atau

bahkan yang mungkin mereka inginkan. Sebagai contoh, pada 20 tahun yang

lalu, berapa banyak konsumen yang mengira saat ini seperti telepon seluler,

computer netbook, ipod, kamera digital, pembelian online 24 jam, dan system

navigasi satelit di dalam mobil mereka? Situasi ini membutuhkan pemasaran

yangmenggerakkanpelanggan.-memahamikebutuhanpelangganjauhlebihbaik

daripada memahami diri mereka sendiri dan menciptakan produk dan jasa

yang memenuhi kebutuhan yang ada dan kebutuhan laten, sekarang dan di
masa yang akan datang. Seperti yang dinyatakan eksekutif 3M: “tujuan kami

adalah mengarahkan pelanggan kemana mereka hendak pergi sebelum mereka

mengetahui kemana mereka akanpergi”.

5. Konsep pemasaran berwawasansosial

konsep pemasaran berwawasan sosial mempertanyakan apakah konsep

pemasaran murni sudah memeperhatikan kemungkinan konflik antara

keinginan jangka pendek dengan konsumen dan kesejahteraan jangka panjang

konsumen. Apakah perusahaan yang mampu memuaskan kebutuhan dan

keinginan saat ini dari target pasar selalu melakukan terbaik bagi konsumen

dalam jangka panjang? Konsep pemasaran berwawasan sosial menyatakan

bahwa strategi pemasaran harus dapat memberikan nilai bagi pelanggan dalam

cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan

masyarakat. Perhatikan industri makanan saji. Anda mungkin memandang

rantai industri makanan siap saji saat ini sebagai industri yang menawarkan

makanan enak dan lezat dengan harga yang murah. Tetapi banyak ahli gizi

konsumen dan kelompok lingkungan yang menyuarakan keprihatinan kuat.

Mereka menunjuk pembuat makanan saji seperti Hardee’s yang

mempromosikan makanan porsi raksasa (monster meal )-dua lembar daging

sapi Angus 1/3 pon. Empat lembar bacon, tiga potong keju amerika dan

mayones di atas roti berlapis mentega, mengandung 1.420 kalori dan 102
gram lemak. Dan McDonald’s dan burger King masih memeasak makanan

goreng mereka dalam minyak yang kandungan lemak tinggi dan dapat

menyumbat aliran darah. Pata pengkritik menyatakan makanan yang tidak

sehat seperti itu menyebabkan konsumen terlalu banyak menkonsumsi

makanan yang salah dan dapat menyebabkan epidemi obesitas nasional.

Selain itu, produk makanan ini dibungkus dengan dengan kemasan yang

bagus, tapi menimbulkan limbah dan polusi. Maka dalam usahanya untuk

memuaskan keinginan konsumen jangka pendek, rantai industri makanan siap

saji yang berhasil bisa merusak kesehatan konsumen dan menyebabkan

masalah lingkungan dalam jangkapanjang.

D. Analisis Kelompok kami tetang Konsep dasar yang digunakan Pada PT Sido

Muncul Tbk:

1. Konsepproduksi

Menurut kelompok kami Konsep Produksi salah satu konsep yang dipakai

oleh PT Sido Muncul Tbk, SHI (Semarang Herbal Indo) memiliki fasilitas

anatara lain peralatan pabrik untuk mengelah bahan mentah (termasuk

sebelum proses awal pengelolahan bahan mentah), Penyaringan air secara

osmosis, peralatan ekstrasi dinamik, vakum rendah desikator suhu, pelarut

ekstrasi bertenaga tinggi, peralatan ekstrasi kromotografi, dan alatpengering

semprot(BukuKasusHal.5Paragrafke2).Denganadanyaalatalatcanggih
menekan harga dan memproduksi secara masal sehingga membuat proses

produksi menjadi lebih efesien dan efektif.

2. Konsepproduk

Menurut kelompok kami Konsep Produk salah satu konsep yang dipakai oleh

PT Sido Muncul Tbk, Karena kemasan jamu yang lebih praktis (Buku

Kasus Hal. 1 Paragraf ke 5). Dengan Hadirnya SHI akhirnya menjadikan mutu

produk bahan baku dan kualitas obat-obat alam selangkah lebih maju,

sehingga produk-produk yang dihasilkan bisa bersaing di pasar bebas dengan

kualitas yang baik danstrandar.

3. KonsepPemasaran

Menurut kelompok kami Konsep Pemasaran salah satu konsep yang dipakai

oleh PT Sido Muncul Tbk, Berawal dengan adanya peraturan pemerintahan

yang mengharuskan para produsen untuk menunjuk distributor dalam

memasarkan produknya, maka dibuatlah perusahaan distribusi untuk

memasarkan produk-produk Sido Muncul, yang diberi nam PT Muncul

Mekar. selanjutnya Muncul Mekar ditunjuk sebagai distributor tunggal

perusahaan jamu dan farmasi Sio Muncul (Buku Kasus Hal. 5 poin ke 2

Paragraf ke 1). Sampai sekarang dari 4 perwakilan Muncul Mekar telah

berkembang menjadi 109 Sub perwakilan dan distributor bebrapa cabang dan

Subperwakilandarikota-kotaprovinsi,KabupatendanbahkanKecamatan
mulai dari sbang sampai Merauke sesui tingkat kemajuan dan jumlah

penduduk wilaayah tersebut. (Buku Kasus Hal. 2 Paragraf ke 2).

4. Konsep Pemasaran BerwawasanSosial

Menurut kelompok kami Pemasaran Berwawasan Sosial salah satu konsep

yang dipakai oleh PT Sido Muncul Tbk, Saat peresmian pabrik, Sido Muncul

menerima dua sertifikat sekaligus, yaitu cara pembuatan Obat Tradisional

yang baik (CPOB) setara degan farmasi. Sertifikat inilah yang menjadikan

Sido Muncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandarfarmasi.

E. Teori Hirarki KebutuhanMaslow


1. Kebutuhan Fisiologis (PhysiologicalNeeds)

Kebutuhan paling dasar pada setiap orang adalah kebutuhan fisiologis

yakni kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya secara fisik. Kebutuhan-

kebutuhan itu seperti kebutuhan akan makanan, minuman, tempat berteduh,

tidur dan oksigen (sandang, pangan, papan). Kebutuhan-kebutuhan fisiologis

adalah potensipaling dasar dan besar bagi semua pemenuhan kebutuhan di

atasnya. Manusia yang lapar akan selalu termotivasi untuk makan, bukan

untuk mencari teman atau dihargai. Manusia akan mengabaikan atau menekan

dulu semua kebutuhan lain sampai kebutuhan fisiologisnya itu terpuaskan. Di

masyarakat yang sudah mapan, kebutuhan untuk memuaskan rasa lapar adalah

sebuah gaya hidup. Mereka biasanya sudah memiliki cukup makanan, tetapi

ketika mereka berkata lapar maka yang sebenarnya mereka pikirkan adalah

citarasa makanan yang hendak dipilih, bukan rasa lapar yang dirasakannya.

Seseorang yang sungguh-sungguh lapar tidak akan terlalu peduli dengan rasa,

bau, temperatur ataupun tekstur makanan.

Kebutuhan fisiologis berbeda dari kebutuhan-kebutuhan lain dalam dua

hal. Pertama, kebutuhan fisiologis adalah satu-satunya kebutuhan yang bisa

terpuaskan sepenuhnya atau minimal bisa diatasi. Manusia dapat merasakan

cukup dalam aktivitas makan sehingga pada titik ini, daya penggerak untuk

makan akan hilang. Bagi seseorang yang baru saja menyelesaikan sebuah

santapan besar, dan kemudian membayangkan sebuah makanan lagi sudah

cukup untuk membuatnya mual. Kedua, yang khas dalam kebutuhan

fisiologisadalah hakikat pengulangannya. Setelah manusia makan, mereka

akhirnya akan menjadi lapar lagi dan akan terus menerus mencari makanan
dan air lagi. Sementara kebutuhan di tingkatan yang lebih tinggi tidak terus

menerus muncul. Sebagai contoh, seseorang yang minimal terpenuhi sebagian

kebutuhan mereka untuk dicintai dan dihargai akan tetap merasa yakin bahwa

mereka dapat mempertahankan pemenuhan terhadap kebutuhan tersebut tanpa

harus mencari-carinya lagi.

2. Kebutuhan Akan Rasa Aman (Safety/SecurityNeeds)

Setelah kebutuhan-kebutuhan fisiologis terpuaskan secukupnya,

muncullah apa yang disebut Maslow sebagai kebutuhan-kebutuhan akan rasa

aman. Kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman ini diantaranya adalah rasa aman

fisik, stabilitas, ketergantungan,perlindungan dan kebebasan dari daya-daya

mengancam seperti kriminalitas, perang, terorisme, penyakit, takut, cemas,

bahaya, kerusuhan dan bencana alam. Serta kebutuhan secara psikis yang

mengancam kondisi kejiwaan seperti tidak diejek, tidak direndahkan, tidak

stres, dan lain sebagainya. Kebutuhan akan rasa aman berbeda dari kebutuhan

fisiologis karena kebutuhan ini tidak bisa terpenuhi secara total. Manusia tidak

pernah dapat dilindungi sepenuhnya dari ancaman-ancaman meteor,

kebakaran, banjir atau perilaku berbahaya oranglain.

Menurut Maslow, orang-orang yang tidak aman akan bertingkah laku

sama seperti anak-anak yang tidak aman. Mereka akan bertingkah laku

seakan-akan selalu dalam keadaan terancam besar. Seseorang yang tidakaman


memiliki kebutuhan akan keteraturan dan stabilitas secara berlebihan serta

akan berusaha keras menghindari hal-hal yang bersifat asing dan yang tidak

diharapkannya.

3. Kebutuhan Akan Rasa Memiliki Dan Kasih Sayang (SocialNeeds)

Jika kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman telah terpenuhi,

maka muncullah kebutuhan akan cinta, kasih sayang dan rasa memiliki-

dimiliki. Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi dorongan untuk dibutuhkan oleh

orang lain agar ia dianggap sebagai warga komunitas sosialnya. Bentuk akan

pemenuhan kebutuhan ini seperti bersahabat, keinginan memiliki pasangan

dan keturunan, kebutuhan untuk dekat pada keluarga dan kebutuhan

antarpribadi seperti kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta. Seseorang

yang kebutuhan cintanya sudah relatif terpenuhi sejak kanak-kanak tidak akan

merasa panik saat menolak cinta. Ia akan memiliki keyakinan besar bahwa

dirinya akan diterima orang-orang yang memang penting bagi dirinya. Ketika

ada orang lain menolak dirinya, ia tidak akan merasa hancur. Bagi Maslow,

cinta menyangkut suatu hubungan sehat dan penuh kasih mesra antara dua

orang, termasuk sikap saling percaya. Sering kali cinta menjadi rusak jika

salah satu pihak merasa takut jika kelemahan-kelemahan serta kesalahan-

kesalahannya. Maslow juga mengatakan bahwa kebutuhan akan cinta meliputi

cinta yang memberi dan cinta yang menerima. Kita harus memahami cinta,

harus mampu mengajarkannya, menciptakannya dan meramalkannya. Jika

tidak, dunia akan hanyut ke dalam gelombang permusuhan dankebencian.

4. Kebutuhan Akan Penghargaan (EsteemNeeds)

Setelah kebutuhan dicintai dan dimiliki tercukupi, selanjutnya manusia


akan bebas untuk mengejar kebutuhan egonya atas keinginan untuk

berprestasi dan memiliki prestise. Maslow menemukan bahwa setiap orang

yang memiliki dua kategori mengenai kebutuhan penghargaan, yaitu

kebutuhan yang lebih rendah dan lebih tinggi. Kebutuhan yang rendah adalah

kebutuhan untuk menghormati orang lain, kebutuhan akan status, ketenaran,

kemuliaan,pengakuan,perhatian, reputasi, apresiasi, martabat, bahkan

dominasi. Kebutuhan yang tinggi adalah kebutuhan akan harga diri termasuk

perasaan, keyakinan, kompetensi, prestasi, penguasaan, kemandirian dan

kebebasan. Sekali manusia dapat memenuhi kebutuhan untuk dihargai,

mereka sudah siap untuk memasuki gerbang aktualisasi diri, kebutuhan

tertinggi yang ditemukanMaslow.

5. Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri (Self-actualizationNeeds)

Tingkatan terakhir dari kebutuhan dasar Maslow adalah aktualisasi diri,

yaitu kebutuhan untuk membuktikan dan menunjukan dirinya kepada orang

lain. Pada tahap ini, seseorang mengembangkan semaksimal mungkin segala

potensi yang dimilikinya. Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang

tidak melibatkan keseimbangan, tetapi melibatkan keinginan yang terus

menerus untuk memenuhi potensi. Maslow melukiskan kebutuhan ini sebagai

hasrat untuk semakin menjadi diri sepenuh kemampuannya sendiri, menjadi

apa saja menurut kemampuannya. Awalnya Maslow berasumsi bahwa


kebutuhan untuk aktualisasi diri langsung muncul setelah kebutuhan untuk

dihargai terpenuhi. Akan tetapi selama tahun 1960-an, ia menyadari bahwa

banyak anak muda di [Brandeis]] memiliki pemenuhan yang cukup terhadap

kebutuhan-kebutuhan lebih rendah seperti reputasi dan harga diri, tetapi

mereka belum juga bisa mencapai aktualisasi diri.

F. Analisis Kelompok kami tetang Teori Hirarki Kebuthan Maslow Pada PT

Sido Muncul Tbk:

PT Sido Muncul Tbk, menurut kelompok kami masuk pada hirarki Kebutuhan

Akan Aktualisasi Diri (Self-actualization Needs)


BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

PT.Sidomuncul Tbk adalah perusahaan milik keluarga, kini sido muncul

merupakan perusahaan obat jamu herbal yang kini telah menjadi market leader di

indonesia. Tingginya permintaan (Demends) membuat sido muncul terpacu

membuat produk produk yang baik dan standarisasinya terjamin, dengan

standarisasinya terjamin membuat konsumen percaya terhadap produk sido

muncul.
DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, G., 2012, Manajemen Pemasaran, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Teori hierarki kebutuhan Maslow, diakses Oktober 2021,


https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_hierarki_kebutuhan_Maslow

iv

Anda mungkin juga menyukai