Week 7/ Sesi 11
Utang luar negeri secara historis hanya dalam beberapa mata uang utama seperti dolar AS,
yen Jepang, poundsterling Inggris, atau Mark Jerman. Negara-negara maju dan berkembang,
negara-negara yang secara kelembagaan lemah, dan bahkan negara-negara dengan masalah hak
kepemilikan yang kuat banyak, atau seluruhnya, berhutang pada pasar internasional dalam mata
uang asing (Flandreau dan Sussman, 2005; Bordo dan Meissner, 2007).
Jika anda seorang CFO pada perusahaan multinasional di Indonesia, bagaimana anda
meminimalkan risiko yang disebabkan atas hutang dalam mata uang asing! Lalu jelaskan
langkah-langkah strategisnya
Ketentuan:
1. Makalah maksimal 3 halaman (Times New Roman, Spasi 1,5, font 12)
2. Minimal 2 sumber daftar Pustaka (Buku, Berita, Laporan, dan Jurnal)
Adam Smith dan Ricardo. Teori ini berbicara tentang teori igvisilfk bdgh, teori mekanisme
pasar, teori suppfy, dan teori hk`dgh. Dari teori ini muncul pembahasan mengenai
perdagangan.
Sejalan dengan perkembangan ekonomi dan perdagangan inilah dikemukakan @ahkrg Xbkary am
@GI. Teori ini menerangkan bahwa sumber daya bisa dimobilisasi, kecuali gdturdf rksaurik dan
dari teori ini muncul dominasi ekonomi (imperialisme model baru). Multinational ia`pdgy
(MNC) selalu muncul dari berdagang. Naluri alami perusahaan ini adalah memaksimumkan
keuntungan dan meminimumkan biaya.
1.2 \u`usan @asalab
1. Apa risikonya jika transaksi perusahaan banyak menggunakan mata uang asing.
BUSS6048 — lGtehG&tiOG&l BUslGess-R2
2. Bagaimana caranya meminimalkan risiko yang disebabkan atas hutang dalam mata
uang asing.
BAB 2
Pembahasan
2.1 Risiko jika transaksi perusahaan banyak menggunakan mata uang asing.
kewajiban bunga dalam mata uang asing sementara nilai tukar mata uang Rupiah
juga berfluktuasi.
Hutang luar negeri menjadi faktor penting dalam mempengaruhi kinerja perusahaan, karena
adanya selisih suku bunga antara suku bunga dalam negeri dan suku bunga luar negeri dan juga
adanya tambahan risiko nilai tukar. Banyak perusahaan Indonesia yang mengalami kerugian
besar akibat memiliki hutang luar negeri yang besar.
2.2 Cara meminimalkan risiko yang disebabkan atas hutang dalam mata uang asing.
Ada 2 cara meminimalkan risiko yang disebabkan atas hutang dalam mata uang asing
yaitu:
1. Teknik jualan dalam Negeri dalam mata uang asing.
Mengupayakan perusahaan hanya bertransaksi dengan menggunakan mata uang yang
sama. Maksudnya, menggunakan mata uang yang sama antara transaksi yang
menimbulkan liabilitas (utang) dengan transaksi yang menimbulkan aset (piutang).
2. Teknik buat Cash Reserve (minimalkan transaksi beda mata uang).
Cash Reserve adalah uang yang disimpan oleh individu atau perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan pendanaan jangka pendek dan darurat.
Manajemen perusahaan bisa membentuk kas cadangan (cash reserve) dalam USD saat
nilai tukar Rupiah masih sama persis dengan saat komitmen pemesanan barang
punya simpanan dalam USD, perusahaan bisa membeli di Bank. Jika tak punya cukup
Kas untuk membeli valas, perusahaan bisa hutang dalam jangka pendek yang beban
bunganya juga tak terlalu tinggi, masih jauh lebih aman dibandingkan kena fluktuasi
nilai tukar.
2.3 Langkah-langkah strategis meminimalkan risiko terhadap hutang dalam mata uang
asing.
Yang dapat dilakukan perusahaan untuk meminimalkan risiko terhadap hutang dalam
mata uang asing yaitu dengan Manajemen Risiko. Manajemen resiko adalah suatu pendekatan
terstruktur atau metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman,
suatu rangkaian aktifitas manusia termasuk penilaian risiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pengelolaan sumberdaya. Strategi yang
dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko,
mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko
tertentu. Langkah-langkah strategis meminimalkan risiko terhadap hutang dalam mata uang
asing:
1. Mengelola risiko Keuangan.
Mengendalikan risiko keuangan dapat meningkatkan nilai perusahaan, karena investor
menyukai manajer keuangan yang mampu mengidentifikasi dan mengelola risiko pasar.
Manajemen eksposur yang aktif membuat perusahaan bisa konsentrasi pada resiko bisnis
utama. Misal, perusahaan manufaktur dapat terlindung dari resiko suku bunga dan mata
uang dengan berkonsentrasi pada produksi & pemasaran. Pemberi pinjaman (kreditur),
karyawan dan pelanggan juga bisa memperoleh manfaat dari manajemen eksposur.
2. Manajemen keuangan entitas-entitas Multinasional.
Perkembangan yang disebabkan oleh variabel-variabel dan kendala-kendala tambahan
yang melambangkan dimensi multinasional. Risiko-risiko transaksi valuta asing,
batasan- batasan atas pengalihan dan keluar batas-batas nasional, hukum-hukum pajak
nasional
atas aset, laba dan biaya modal perusahaan merupakan beberapa contoh variabel yang
meminta keahlian khusus pada diri eksekutif-eksekutif keuangan multinasional.
3. Manajemen risiko Valuta Asing.
Risiko valuta asing mengacu kepada resiko kerugian akibat perubahan-perubahan dalam
nilai tukar internasional dari valuta-valuta. Secara spesifik, fluktuasi nilai tukar bisa
mempengaruhi nilai aktiva dan kewajiban luar negri perusahaan, laba valutanya dan arus
kas masa depan. Teknik-teknik manajemen dalam hal ini meliputi:
a. Peramalan pergerakan nilai tukar.
BAB 3
Penutup
Langkah-langkah strategis meminimalkan risiko terhadap hutang dalam mata uang asing yaitu
dengan mengelola risiko keuangan, manajemen keuangan entitas-entitas multinasional,
manajemen risiko valuta asing, meramalkan perubahan nilai tukar, manajemen expousure valuta
asing.
DAFTAR PUSTAKA
• https://www.jtanzilco.com/blog/detail/133/slug/mencegah-meminimalkan-resiko-kerugian-
di akses tanggal 14 Oktober 2021 jam 19.30 Wib di
• Windijarto, W. (2009). Faktor yang Mempengaruhi Hutang Mata Uang Asing dan Mata
Uang Lokal Serta Pengaruhnya terhadap Pendapatan Saham dan Risiko Perusahaan Publik
Indonesia. Majalah Ekonomi Uniνersitas Airlangga, l9(2), 4089.
di
• Krisdian, N. P. C., & Badjra, I. B. (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Tingkat Hutang,