Anda di halaman 1dari 4

BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Valuta Asing atau yang biasa dikenal dengan singkatan valas merupakan salah
satu alat yang menjadi kunci dalam transaksi perdagangan dunia. Dollar Amerika
merupakan mata uang asing paling umum dalam perdagangan internasional. Meskipun
diakui secara sah dalam transaksi dan pembayaran dunia, valas ini tidak diakui sebagai
alat pembayaran yang sah dalam negeri. Valas sendiri merupakan bagian dari devisa.
Devisa merupakan kekayaan yang dimiliki suatu negara, bentuknya tidak selalu mata
uang, melainkan berupa barang, ataupun jasa.
Hutang luar negeri dipelajari melalui pendapatan nasional. Hutang ini menjadi
sumber pembiayaan pembangunan dan menutupi beberapa deficit, yaitu kesenjangan
investasi, deficit anggaran, dan deficit transaksi berjalan. Todaro (1998) memaparkan
bahwa hutang luar negeri merupakan segala jenis pinjalam yang secara sah diberikan
dalam berbagai bentuk aktiva, seperti uang tunai. Secara harafiahnya, negara debitur akan
lebih mudah menyalurkan keuangan secara cuma-cuma kepada negara dengan ikatan
yang kuat perihal utang piutang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara meminimalisir kemungkinan resiko hutang dalam mata uang asing?
2. Bagaimana langkah-langkah strategis untuk meminimalisir resiko hutang dalam mata
uang asing?

1.3 Tujuan
1. Memahami cara meminimalisir kemungkinan resiko hutang dalam mata uang asing
2. Memahami langkah-langkah strategis untuk meminimalisir resiko hutang dalam mata
uang asing
BAB II

Pembahasan

2.1 Cara meminimalisir kemungkinan resiko hutang dalam mata uang asing
Berikut merupakan cara yang bisa ditempuh dalam meminimalisir resiko
karena hutang dalam bentuk mata uang asing, yaitu

a. Teknik jualan menggunakkan mata uang asing dalam negeri

Teknik ini mengusahakan agar perusahaan melakukan transaksi dengan


pihak yang memiliki mata uang asing yang sama dengan perusahaan tersebut.
Dalam hal ini, maka perusahaan memiliki interaksi pembayaran yang
menimbulkan hutang atau liabilitas dengan transaksi yang menimbulkan piutang
atau asset.

b. Teknik Cash Reserve


Teknik ini merupakan teknik yang meminimalisirkan transaksi yang
berbeda mata uang. Teknik ini biasanya digunakan untuk memenuhi pendanaan
jangka pendek yang darurat. Cash Reserve menjadi cara yang dibentuk
perusahaan karena cara ini cukup strategis dalam meminimalir resiko hutang mata
uang asing. Cara kerjanya ialah bila membentuk cadangan dalam bentuk USD
atau dollar, sehingga bisa digunakan untuk pembayaran kepada supplier ketika
jatuh tempo tanggal pembayaran tanpa khawatir bahwa perusahaan akan
dirugikan. Hal ini bisa terjadi karena berapapun nilai tukar Rupiah terhadap USD
saat itu berpengaruh.

Namun, jika saat itu perusahaan tidak memiliki cadangan dalam bentuk
dollar, perusahaan bisa melakukan pembelian di bank. Jika saat itu kas tidak
cukup untuk membeli mata uang asing atau dollar di bank, maka bisa pula
melakukan hutang jangka pendek dengan bunga yang tidak terlalu tinggi kepada
bank. Dengan melakukan hal ini, maka perusahaan lebih terselamatkan dalam
hutang mata uang asing karena resikonya lebih rendah bila dibandingkan dengan
fluktasi nilai tukar.
2.2 Langkah-langkah strategis untuk meminimalisir resiko hutang dalam mata uang asing.

Yang dapat dilakukan perusahaan untuk meminimalkan risiko terhadap hutang


dalam mata uang asing yaitu dengan Manajemen Risiko. Manajemen resiko
adalah suatu pendekatan terstruktur atau metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman,
suatu rangkaian aktifitas manusia termasuk penilaian risiko, pengembangan
strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah
memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek
negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.
Langkah-langkah strategis meminimalkan risiko terhadap hutang dalam mata uang
asing:

1. Mengelola risiko Keuangan.


Mengendalikan risiko keuangan dapat meningkatkan nilai perusahaan, karena
investor menyukai manajer keuangan yang mampu mengidentifikasi dan
mengelola risiko pasar. Manajemen eksposur yang aktif membuat perusahaan
bisa konsentrasi pada resiko bisnis utama. Misal, perusahaan manufaktur
dapat terlindung dari resiko suku bunga dan mata uang dengan berkonsentrasi
pada produksi & pemasaran. Pemberi pinjaman (kreditur), karyawan dan
pelanggan juga bisa memperoleh manfaat dari manajemen eksposur.
2. Manajemen keuangan entitas-entitas Multinasional.

Perkembangan yang disebabkan oleh variabel-variabel dan kendala-kendala tambahan


yang melambangkan dimensi multinasional. Risiko- risiko transaksi valuta asing,
batasan- batasan atas pengalihan dan keluar batas-batas nasional, hukum-hukum pajak
nasional yang beragam, perbedaan suku bunga antara berbagai pasar keuangan
masing-masing negara, kurangnya pasokan dana modal secara global, dan
efek-efek dari inflasi global atas aset, laba dan biaya modal perusahaan
merupakan beberapa contoh variabel yang meminta keahlian khusus pada diri
eksekutif-eksekutif keuangan multinasional
3. Manajemen expousure valuta asing.
Sebelum mengelola transaksi-transaksi perusahaan untuk meminimalisasi
efek-efek negatif yang mungkin dari fluktuasi nilai tukar, manajer
keuangan dan akuntan manajemen perlu terlebih dahulu mengidentifikasi
tampilan kinerja perusahaan terhadap resiko nilai tukae
Bab 3
Penutup

3.1 Kesimpulan

Dari ringkasan yang telah disampaikan saya menarik kesimpulan bahwa memahi masalah
keuangan internasional khususnya, tidak dapat lrpas dari perusahaan multinasional.

Daftar Pustaka
- https://www.dpr.go.id/doksetjen/dokumen/
apbn_PENGGUNAAN_HEDGING_DI_INDONESIA_DALAM_MEMINIMALISIR
_RISIKO_NILAI_TUKAR20140821142214.pdf
- https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel-dan-opini/hedging-nilai-tukar-untuk-
mengurangi-risiko-pelebaran-defisit-anggaran/
- Lecture Notes International Business_Week 6: Markets for Foreign Exchange

Anda mungkin juga menyukai