Anda di halaman 1dari 38

KEJANG

DEMAM
Pembimbing
Dr. Magdalena Sp.A

Libry Selviana 030.11.166


Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
LAPORAN KASUS

2
IDENTITAS PASIEN

NAMA JENIS KELAMIN UMUR

An. SCD Perempuan 4 Tahun 7 bulan

ALAMAT SUKU AGAMA

Jl. Karet Pasar RT


08/06 Betawi Protestan
IDENTITAS ORANG TUA/WALI

Ayah Ibu
Nama Tn. S Ny. O
Umur 40 tahun 37 tahun
Alamat Jl. Karet Pasar RT 08/06 Jl. Karet Pasar RT 08/06

Pendidikan SD SMA
Pekerjaan Karyawan Ibu rumah tangga
Penghasilan - Hubungan dengan
Suku bangsa Manado Betawi orang tua:
Agama Protestan Protestan Anak kandung

4
ANAMNESIS

▰Alloanamnesis dengan ayah pasien


▻Tanggal : 06 Mei 2018
▻Pukul : 16.45
▻Tempat : Bangsal anak P.Laut lt.4 RSAL dr. Mintohardjo

▰Keluhan utama:
Kejang 20 menit sebelum masuk rumah sakit.

▰Keluhan tambahan:
Bab cair, mual, muntah, nafsu makan menurun
5
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang ke IGD RSAL Dr. Mintohardjo pada


tanggal 03 Mei 2018 pada pukul 18.16 WIB dengan
keluhan kejang kaku seluruh tubuh pada ± 20 menit
SMRS. Sebelumnya pasien mengalami demam, kejang
berlangsung ± 15 menit. Kejang terjadi setelah pasien
terjatuh dari kursi sehingga kepala belakang terbentur.
Saat kejang mata mendelik keatas, setelah kejang
pasien sadar. Pasien BAB cair berisi ampas sejak 2 hari
SMRS dengan frekuensi 2x/hari. Pasien juga mengeluh
mual, muntah dialami pasien 1x berisi makanan. Nafsu
makan menurun sejak 2 hari SMRS.

6
Riwayat KEHAMILAN
Perawatan Antenatal Rutin >4x di RSAL Mintohardjo
Kehamilan dan Penyakit Kehamilan Pre eclampsia
Kelahiran
KELAHIRAN
Tempat Kelahiran Rumah Sakit

Penolong Persalinan Dokter kandungan

Cara Persalinan Caesar ai darah tinggi (susp. Impending eclampsia)

Masa Gestasi Cukup bulan (38 minggu)

Riwayat kelahiran Berat Badan : 2500 gram


Panjang Badan Lahir : 49 cm
Lingkar kepala : ibu pasien tidak ingat
Langsung menangis/tidak langsung menangis
APGAR score : ibu pasien tidak tahu
Kelainan bawaan : tidak ada

7
Riwayat Perkembangan

Pertumbuhan gigi pertama: 6 bulan

Motorik kasar:
•Tengkurap : 4 bulan (Normal: 4-6 bulan)
•Duduk : 6 bulan (Normal: 7-9 bulan)
•Berdiri berpegangan : 10 bulan (Normal: 9-12 bulan)
•Berdiri tanpa berpegangan :12 bulan (Normal: 12 bulan)
•Berjalan : 12 bulan (Normal: 12-18 bulan)
•Lari naik tangga : 15 bulan (Normal: 12-18 bulan)
Pertumbuhan dan perkembangan sesuai usia

8
Riwayat Makanan

9
Riwayat Makanan

Jenis Makanan Frekuensi dan Jumlah


Nasi / Pengganti 2x/hari
Sayur 2x/minggu (1/2 mangkuk)
Daging 2x/minggu (1 potong)
Telur 1x/hari (1 butir)
Ikan 1x/minggu (1/2 ekor)
Tahu 1x/minggu (1 potong)
Tempe 1x/minggu (1 potong)
Susu (merk / takaran) 2-3x/hari/botol

10
Riwayat Imunisasi
Vaksin Dasar (umur) Ulangan (umur)
BCG 2 bulan

DPT/DT 2 bulan 3 bulan 4 bulan - - -


Polio 2 bulan 3 bulan 4 bulan - - -
Campak 9 bulan - - -
Hepatitis B 2 bulan 3 bulan 4 bulan - - -
Tifoid - - - - - -
MR - - - -

Imunisasi dasar pasien lengkap sesuai usia

11
Riwayat Penyakit
yang Pernah Diderita

PENYAKIT UMUR PENYAKIT KETERANGAN


Diare - Morbili -
Otitis - Parotitis -
Radang Paru - Demam Berdarah -
Tuberculosis - Demam Tifoid -
Kejang 2 tahun Cacingan -
Ginjal - Alergi -
Jantung - Kecelakaan -
Darah - Operasi -
Difteri - Herpes di ketiak -

12
Riwayat Pernikahan

Ayah Ibu

Perkawinan ke- 1 1

Umur saat menikah 30 tahun 27 tahun

Kosanguinitas Tidak ada Tidak ada

Keadaan kesehatan Sehat Sehat

13
Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu terdapat riwayat preeklampsia

Riwayat Penyakit pada Anggota Keluarga lain/ orang


serumah
Tidak ada keluhan serupa pada anggota keluarga/orang
serumah

14
DATA PERUMAHAN

Rumah Kontrak :
▰Ditempati oleh 8 orang
▰2 kamar tidur
▰1 kamar mandi
▰jendela cahaya dapat masuk
▰Pembuangan sampah rutin diambil petugas 2 hari sekali.
▰Jarak septic tank ke sumber air cukup dekat
▰Bak mandi rutin dikuras 3x/minggu.

keadaan rumah dan keadaan lingkungan kurang baik.

15
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum:
Kesan Sakit : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Kesan Gizi : Normal

Data Antropometri:
Berat badan sekarang : 16 kg
Tinggi badan : 106 cm

16
Status gizi:
BB // TB = Normal (WHO)
Tanda vital:
Nadi : 75x/menit
Nafas : 22x/menit
Suhu : 37,5oC

17
Status Generalis
KEPALA : Normosefali
RAMBUT : Warna hitam, distribusi merata, tidak
mudah dicabut.
WAJAH : Wajah simetris, tidak tampak luka,
edema, maupun jaringan parut. Nistagmus : -/-
MATA : Kornea jernih : +/+
Ptosis : -/-
Sklera : putih Lagofthalmus : -/-
Konjungtiva : Tidak anemis
Exophtalmus : -/-
Strabismus : -/-
Enophtalmus : -/-

18
Status Generalis

Telinga : normotia
• nyeri tarik (-)
• nyeri tekan (-)
• sekret (+)
Hidung :
• sekret (-)
• deformitas (-)
• deviasi septum (-)
• nafas cuping hidung (-)
19
Status Generalis

Bibir : warna kemerahan mukosa tampak basah (+), sianosis (-),


anemis (-), edema (-) ulkus (-)
Mulut : trismus (-), hiperemis mukosa (-) simetris
Gigi-geligi : gigi geligi tumbuh baik, caries (-)
Lidah : normoglotia, tidak terdapat luka, artrofi papil lidah (-)
Tonsil : T1-T1 tenang
Faring : hiperemis (-), arcus faring simetris, uvula di tengah
Leher : Pembesaran KGB (-), kaku kuduk (-), Brudzinki I (-)

20
Status Generalis

21
Status Generalis

PARU
I : gerakan dinding dada simetris statis dan dinamis
P : gerakan dinding dada simetris saat inspirasi dan ekspirasi, vocal
fremitus kuat pada kedua lapang paru
P : sonor di kedua lapang paru
Batas paru kanan – hepar : linea midclavicularis dextra ICS IV
Batas paru kiri – gaster : linea axillaris anterior ICS VIII
A : Suara napas vesikular (+/+) ronkhi basah halus (-/-) Wheezing (-/-)

22
Status Generalis

ABDOMEN
I : Simetris, datar
A : Bising usus (+) 8x/menit
P : Supel, nyeri tekan abdomen (-) massa (-) nyeri lepas (-)
P : Timpani seluruh regio abdomen

23
Status Generalis ANUS
Tidak ada kelainan

GENITAL
Tidak ada kelainan

ANGGOTA GERAK
Deformitas (-) simetris ROM tidak terbatas dan tidak nyeri
gerak, nyeri tekan (-) jejas (-) oedem (-) akral hangat (+)
CRT <2 detik, sianosis (-) clubbing finger (-)

KELENJAR GETAH BENING


Tidak teraba pembesaran KGB

24
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
Darah Lengkap
Laboratorium  Leukosit 9.700 /µL 5,000-10,000
 Eritrosit 4,68 juta/ µL 4.2– 5.4
 Hemoglobin 10,2 g/dL 12.8-16.8
 Hematokrit 31 % 37-42
 Trombosit 278.000 ribu/ µL 150.000-450.000
10 mm/jam < 20
 LED
Hitung jenis
 Basofil 0 % 0-1
 Eosinofil 1 % 1-3
 Neutrofil batang 0 % 2-6
 Neutrofil segmen 66 % 50-70
 Limfosit 22 % 20-40
11 % 2-8
 Monosit
Elektrolit
 Natrium (Na) 138 mmol/L 132-145
 Kalium (K) 4,04 mmol/L 3,1-5,1
 Clorida (Cl) 109 mmol/L 96-111 25
DIAGNOSIS

Diagnosis kerja Diagnosis banding Pemeriksaan anjuran


▰Kejang demam kompleks ▰ Epilepsi ▰GDS
▰Diare akut ▰CT scan

26
TATALAKSANA

▰Medikamentosa ▰Nonmedikamentosa
• IVFD KAEN 3B 14 • Rawat inap dan tirah baring
tetes/menit • Diet makanan yang cukup dan
• Lacto B 3x1 seimbang
• Zinkid 1x1
• Minum air putih yang cukup
• Syr paracetamol 3x1½ Cth
k/p
• Cefotaxime 2x750mg

27
EDUKASI

• Tetap tenang dan tidak panik


• Longgarkan pakaian yang ketat terutama sekitar leher
• Bila anak tidak sadar, posisikan miring. Bila muntah segera bersihkan
• Bila lidah tergigit (kemungkinan sangat kecil), maka jangan masukkan sesuatu ke dalam mulut.
• Ukur suhu, observasi dan catat bentuk dan lama kejang
• Tetap bersama anak selama dan sesudah kejang
• Berikan diazepam rektal bila kejang masih berlangsung lebih dari 5 menit. Jangan berikan bila
kejang telah berhenti. Diazepam rektal hanya boleh diberikan 1 kali oleh orang tua.
• Bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih, suhu
tubuh lebih dari 40oC, kejang tidak berhenti dengan diazepam rektal, kejang fokal, setelah
kejang anak tidak sadar atau terdapat kelumpuhan.
28
Sabtu, 05-05-2018 Minggu, 06-05-2018 Senin, 07-05-2018
S Kejang (-). Kejang (-) keluar cairan dari telinga (+) Tidak ada keluhan
Badan panas. Demam (-)
Bab cair (+) Bab cair (-)
O KU : Tampak sakit sedang, CM KU : Tampak sakit sedang, CM KU : Tampak sakit sedang, CM
Kepala : Normocepali, fontanel Kepala : Normocepali, fontanel sudah Kepala : Normocepali, fontanel sudah menutup
sudah menutup menutup Mata : cekung (-/-)CA (+/+) SI (-/-)
Mata : cekung (-/-) CA (+/+) SI (-/-) Mata : cekung (-/-) CA (+/+) SI (-/-) Thoraks : SNV (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-) BJ I II reg
Thoraks : SNV (+/+) Rh (-/-) Wh Thoraks : SNV (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-) BJ murmur (-) gallop (-)
(-/-) BJ I II reg murmur (-) gallop (-) I II reg murmur (-) gallop (-) Abd : supel, BU (+) NT (-)
Abd : supel, BU (+)↑ NT (-) Abd : supel, BU (+) NT (-) Ektremitas : Akral hangat (+) oedem (-) CRT
Ektremitas : Akral hangat (+) Ektremitas : Akral hangat (+) oedem (-) <2 detik
oedem (-) CRT <2 detik CRT <2 detik Suhu : 36,8°C HR :118x/menit
Suhu : 37,5°C HR :135x/menit Suhu : 37°C HR :110x/menit RR : 23x/menit
RR : 25x/menit RR : 25x/menit
A Kejang Demam Kompleks Kejang Demam Kompleks Kejang Demam Kompleks
Diare Akut Diare Akut Diare Akut
P  IVFD KAEN 3B 14  IVFD KAEN 3B 10 tetes/menit  IVFD KAEN 3B 10 tetes/menit
tetes/menit  Paracetamol syr 3 x 1½ Cth  Paracetamol syr 3 x 5 ml
 Cefotaksim 2 x 750 mg  Cefotaxim 2 x 750 mg  Cefotaxim 2 x 750 mg
 Lacto B 3x1  Lacto B 3x1  Zinkid 1x1
 Zinkid 1x1  Zinkid 1x1  Phenytoin 2x1
 Paracetamol syr 3 x 1½ Cth  Phenytoin 2x1

29
DIAGNOSIS AKHIR
Kejang demam kompleks
Diare akut

PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam

30
ANALISIS KASUS

31
DIAGNOSIS PASIEN

▰ Kejang demam kompleks


▰ Diare akut

32
Teori Pada kasus pasien

Bangkitan kejang pada bayi dan anak-anak sering Adanya infeksi pada telinga
terjadi bersamaan dengan kenaikan suhu badan dengan ditandai adanya secret
yang tinggi dan cepat, disebabkan oleh infeksi di
dengan sedikit darah.
luar susunan saraf pusat (ISPA, OMA, dan lainya).

33
Teori Kejang Kompleks Pada kasus pasien
▰ kejang demam yang ▰ Berumur 4 tahun 7 bulan
berlangsung lebih dari 15 ▰ Kejang 2x dalam 24 jam
menit, atau berulang dalam 24
▰ Lama kejang 15 menit
jam.

34
TINJAUAN PUSTAKA

Kejang demam adalah bangkitan


kejang yang terjadi pada anak berumur
6 bulan sampai 5 tahun yang
mengalami kenaikan suhu tubuh yang
disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium

35
sebagian kecil 2-7% kejang demam dapat berkembang menjadi epilepsi di
kemudian hari apabila terdapat:

▰Kelainan neurologis atau perkembangan yang jelas sebelum kejang demam


pertama.
▰Kejang demam kompleks
▰Riwayat epilepsi pada orang tua atau saudara kandung
▰Kejang demam sederhana yang berulang 4 episode atau lebih dalam setahun.

36
KLASIFIKASI
• Pasrsial
• Generalisata

37
TATALAKSANA
KEJANG

46

Anda mungkin juga menyukai