Alamat Jombang
BCG 2 bln -
DPT 2 bln 4 bln 6 bln 18 bln
POLIO 0 bln 2 bln 4 bln 6 bln 18
bln
CAMPAK 9 bln
HEPATITIS B 0 bln 1 bln 8 bln
2–4 +
4–6 +
6–8 + + + +
8 – 10 + + + +
10 – 12 + + + +
Tengkurap : 4 bulan
Duduk : 6 bulan
Berdiri : 8 bulan
Berjalan : 15 bulan
Pemeriksaan
Fisik
KU : Tampak sakit sedang
tidak tampak sesak
TD : 90/60 mmhg
Frekuensi Nadi : 118 x/m
Frekuensi Napas : 20 x/m
Suhu : 36,8°C
Berat Badan : 30 kg
Tinggi Badan : 145cm
Status Gizi : Buruk
KEPAL
• A coolley (+)
Normocephali, Facies
Bentuk
• Tidak di periksa
Lidah
• Tidak di periksa
Tenggorokan
JANTUNG
Inspeksi Tidak tampak pulsasi ictus cordis
Palpasi Pulsasi ictus cordis teraba
Perkusi Redup, batas jantung dalam batas normal
Auskultasi Bunyi jantung I-II reguler, gallop (-), murmur (-)
Pemeriksaan
Fisik PERUT
Inspeksi Tampak datar
Auskultasi Bising usus normal 3 kali/ menit
Palpasi Dinding Perut Tegang , nyeri tekan (-), konsistensi
kenyal
Hati Teraba membesar 4 jari dibawa arcus
costae, pembesaran limpa di titik 3
schuffner
Thalasemia
Penatalaksanaan
• Medikamentosa
Non medikamentosa
Simptomatik:
PRC : 768 cc • Kebutuhan darah(delta hbxbbx4)
Lasix 15 mg (1/2 mg x bb)
As. Folat 2 x 1 mg
Deferasirox 1 x 750mg
Prognosis
β α
Hemoglobin
Hb → protein tetramer
Tersusun dari pasangan pasangan
polipeptida yg berbeda yg disebut (α,β,γ, δ,
S, dll)
Memiliki panjang secara keseluruhan serupa
Polipeptida α (141 residu), β (146 residu)
Hemoglobin A dikodekan oleh gen yg
berbeda & memiliki struktur primer
berlainan
Hemoglobin
Fungsi Hb
1. Pengangkutan O2 dari organ respirasi ke
jaringan perifer
2. Pengangkutan CO2 dan berbagai proton
dari jaringan perifer ke organ respirasi untuk
selnjutnya dieksresikan keluar
Hemoglobin
Dewasa
• HbA (α2β2)(98%) normal
• HbF (α2γ2) (2%) janin
• HbA2 (α2δ2) (3%) minor
DNA - Sifat
Messenger RNA
Hb Heme + Globin
4 struktur pirol
atom Fe di tengah
2 pasang rantai
polipeptida
Lokus α β γ δ
Genotip α/α β/β γ/γ δ/δ
Polipetida yg
terbentuk α β γ δ
Hb yang
Terbentuk α2β2 α2γ2 α2δ2
HbA HbF HbA2
Hemoglobin
Sindrom Kelainan
Hemolisis Hemoglobin terkristalisasi (Hb S, C, D,E dll)
hemoglobin tidak stabil.
Thalasemia α atau β yang disebabkan
oleh
berkurangnya sintesis rantai globin.
Polisitemia Familial Afinitas oksigen yang berubah
Methemoglobin Kegagalan reduksi (Hb Ms)
THALASEMIA
Di Indonesia
1.000 anak kecil thalassemia mayor
200.000 orang thalassemia trait
Gangguan pembentukan
Hb
Kelebihan
Hb A ↓ rantai
Bebas
Anemia Dlm SDM
Inklusi
protein
Membran Destruksi
globin↑ rusak SDM imatur
SDM
matur
Stresor ↓ Lien
Hb F ↑ Eritropoietin ↑
CV Hepar
Sumsum Tulang
Bentuk
Facies
Tulang
Cooley
memipih
Invasi BM
Eritropoietin ↑
BM ↑ ekspansi
Korteks
Fraktur
Tulang
patologis
tipis
Patogenesis talasemia –β mayor. Perhatikan bahwa agregat yang terbentuk dari kelebihan α- globin tidak
tampak pada apusan darah rutin. Transfusi darah, di pihak lain, memperbaiki anemia dan mengurangi
rangsangan bagi sekresi eritropoetin dan deformitas yang dipicu oleh ekspansi sumsum tulang; di pihak lain,
transfusi menambah beban zat besi sistemik
Abnormalitas genetik Sindroma klinik
Thalassemia α
Penghapusan 4 gen- hydrops fetalis Kematian in utero
Penghapusan 3 gen- penyakit HbH Anemia hemolitik
Penghapusan 2 gen ( trait thalasemia α°) Sediaan darah hipokrom
Penghapusan 1 gen ( trait thalasemia α+ ) mikrositik
tetapi biasanya tanpa anemia
Sumber : dikutip dari Guidelines For The Management Of Non Transfusion Dependent (NTDT) 2013,
Thalassemia International Federation.
Thalasemia
α
Gambar. Thalasemia α :
hidrops fetalis akibat delesi
keempat gen globin α
(thalasemia α° homozigot).
Hb utama yang ditemukan
adalah Hb barts (γ4).
Kondisi ini tidak sesuai
untuk kehidupan setelah
stadium janin.
Sumber : dikutip dari Guidelines For The Management Of Non Transfusion Dependent (NTDT) 2013,
Thalassemia International Federation.
Facies
Cooley
Dahi lebar
Jarak kedua mata
lebar
Hidung pesek
Tidak punya
pangkal hidung
Tulang pipi
menonjol
Gigi atas menonjol
ke depan
Hepatomegaly
Gambar : suportif
terapi, kuratif terapi,
terapi masa depan
serta komplikasi
penyakit serta terapi
pada pasien
thalassemia
Sumber : Medical
Progress β-
Thalassemia New
England Journal Of
Medicine
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Darah :
Darah rutin (Hb <, L >)
Hitung retikulosit (meningkat)
Gambaran darah tepi (anisositosis, hipokrom,
poikilositosis, sel target)
Serum iron (tinggi)
Total Iron Binding Capacity (rendah,bisa
sampai 0)
• Elektroforesis Hb
- Thalassemia α : Hb Barts, Hb H
- Thalassemia β : Hb F 10-90%, n < 1%
• Pemeriksaan Radiologis
• Tulang : medula lebar, korteks
tipis, trabekula kasar
• Tulang tengkorak : diploe, brush
appearance
• Gangguan pneumatisasi rongga
ERITROSIT NORMAL
Target cell
Bizarre cells
Poikilocyt
Splenomegaly
Hair on end
a b
Gambar : thalasemia β mayor; biopsi jarum organ hati. (a) siderosis derajat IV dengan deposi
besi di sel parenkim hati, epitel duktus koleudokus, makrofag dan fibroblas (pewarnaan Perls).
(b) berkurangnya besi berlebih dalam hati setelah terapi khelasi yang intensif.
Gambar : Pole elektroforesis hemoglobin pada darah manusia dewasa normal dan
pada subyek dengan sifat atau penyakit sel sabit (Hb S), sifat thalasemia-β, thalasemia
β mayor, Hb S/ thalasemia –β atau penyakit Hb S / Hb C dan penyakit Hb H
MCV
Rendah Normal
Rendah Normal
Feritin serum
Tes DNA untuk melihat mutasi yang menghasilkan Cys282 Tyr pada gen HFE
MRI jantung
jantung Klinis; rontgen toraks; EKG; pemantauan 24 jam; ekokardiografi; scan radionuklida (MUGA) untuk
memeriksa fraksi fraksi ejeksi ventrikel kiri pada saat istirahatat dengan tegangan (stress)
Hati Uji fungsi hati; biopsi hati; CT scan.
Endokrin Pemeriksaan klinis (pertumbuhan dan perkembangan seksual); uji toleransi glukosa; uji
penglepasan gonadotropin hipofisis; fungsi tiroid, paratiroid, gonad, adrenal, pemeriksa hormon
pertumbuhan ; radiologi untuk mengetahui umur tulang; pemeriksaan kepadatan tulang isotopik
C.
Suplemen
• KI : preparat Fe/makanan yg banyak
mengandung Fe
Defective
synthesis
Premarietal Counseling of globin
gene
komplikas
i
Gagal jantung
Ruptur limpa
ANALISIS KASUS
• Demam
• Lemah
• Letih • Lemah, letih,
• Lesu
•
lesu
Sakit perut, perut buncit
dan keras, • Perut buncit
• Pucat • Pucat
• Tidak nafsu makan • Tidak mau
• Riwayat transfusi makan
berulang
Anamnesis Manifestasi
pasien klinis
HEPATOMEGALI
Penatalaksanaan sudah
tepat?
PRC diberikan untuk mempertahankan
hemoglobin di atas 10 g/dL
Asam folat diberikan karena nafsu makan
pasien buruk.
Diuresis diberikan karena pada saat transfusi
PRC yang berlebihan ditakutkan akan terjadi
hipervolemik dan menyebabkan gagal
jantung
Vitamin E sebagai suplemen