BP : 1611222009
Makro Mineral
Makro mineral adalah mineral yang di butuhkan oleh tubuh lebih dari 100 mg perhari.
Yang termasuk makro mineral antara lain seperti Natrium(Na), Klorida (Cl), kalium (K),
kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Fosfor (P), Sulfur(S).
1. Natrium (Na)
Natrium (sodium) adalah kation utama dalam cairan ekstraselular. 30-40%
natrium ada di dalam kerangka tubuh. Di dalam tubuh, Na terdapat di dalam sel
(intraseluler) dan terutama terdapat dalam cairan di luar sel (cairan extraseluler).
Antara lain cairan saluran cerna, seperti cairan empedu dan pankreas, mengandung
banyak natrium.
Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3-7 gram sehari) diabsorbsi, terutama di
dalam usus halus. Natrium diabsorbsi secara pasif (membutuhkan energi). Natrium yang
diabsorbsi dibawa oleh aliran darah keginjal. Disini natrium disaring dan dikembalikan ke
aliran darah dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan taraf natrium dalam darah.
Kelebihan natrium yang jumlahnya mecapai 90-99% dari yang dikonsumsi, dikeluarkan
melalui urin. Pengeluaran natrium ini diatur oleh hormon aldosteron, yang dikeluarkan
kelenjar adrenal bila kadar natrium darah menurun. Aldosteron merangsang ginjal untuk
mengabsorbsi kembali natrium. Dalam keadaan normal, natrium yang dikeluaran melalui urin
sejajar dengan jumlah natrium yang dikonsumsi.
Fungsi Na
Sumber Na
Garam dapur (NaCl), MSG, kecap, makanan yang diawetkan, daging, ikan, unggas,
susu dan telur
Perkiraan kebutuhan Na
Akibat Kekurangan Na
Akibat Kelebihan Na
2. Klorida (Cl)
Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Klor merupakan 0,15% berat badan.
Konsentrasi klor tertinggi adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang
belakang), lambung dan pankreas yang merupakan komponen asam lambung.
Absorpsi dan Ekskresi klor
Klor hampir seluruhnya diabsorpsi di dalam usus halus dan diekskresi melalui urin
dan keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium. Kebanyakan keringat dihalangi
oleh aldosteron yang secara langsung berpengaruh terhadap kelenjar keringat.
Fungsi Klor
Sumber Klor
Dalam keadaan normal kekurangan klor jarang terjadi. Kekurangan klor terjadi pada
muntah-muntah, diare kronis, dan keringat berlebih. ASI mengandung lebih banyak klorida
dari pada susu sapi. Bila klorida tidak ditambahkan dalam pembuatan susu formula bayi,
akan terjadi kekurangan klor yang dapat membawa kematian.
3. Kalium (K)
Kalium (potassium) merupakan ion bermuatan positif, kalium terutama terdapat di dalam
sel. Perbandingan natrium dan kalium di dalam cairan intraselular adalah 1:10, sedangkan di
dalam cairan ekstraselular 28:1. sebanyak 95% kalium tubuh berada di dalam caian
intaselular.
Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Sebanyak 80-90% kalium yang
dimakan diekskresi melalui urine, selebihnya dikeluarkan melalui feses dan sedikit melalui
keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh ginjal melalui
kemampuan menyaring, mengabsorbsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh
aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui
mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal.
Fungsi Kalium
Sumber Kalium
Kekurangan kalium karena makanan jarang terjadi, kekurangan kalium dapat terjadi
karena kebanyakan kehilangan melalui saluran cerna (muntah-muntah, diare kronis,
kebanyakan menggunakan obat pencuci perut/ laxans) atau ginjal (penggunaan obat-obat
deuretik). Kekurangan kalium menyebabkan lemah, lesu, kehilangan nafsu makan,
kelumpuhan, mengigau dan konstipasi. Jantung akan berdebar detaknya dan menurunkan
kemampuan untuk memompa darah.
4. Kalsium (Ca)
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh, yaitu 1,5-2%
dari berat badan orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg. Kadar kalsium dalam darah
sekitar 10 mg/ 100ml dengan rentang 9-11 mg/ 100ml. Nilai kadar ini harus dipertahankan
agar berfungsi dengan baik. Hormon paatiroid mengatur kestabilan kadar kalsium ini dengan
meknisme umpan balik. Pembentukan tulang dilakukan dengan bantuan osteoblas.
Sebaliknya, mobilisasi kalsium dari tulang dilakukan dengan bantuan osteoklas yang
merombak tulang dan melepaskan kalsium untuk dimasukkan ke darah, agar kadar kalsium
darah tetap stabil.
Dalam keadaan normal sebanyak 30-50% kalsium yang dikonsumsi diabsorpsi tubuh.
Kemampuan absorpsi lebih tinggi pada masa pertumbuhan, dan menurun pada proses menua.
Kemampuan absorpsi pada laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan pada semua golongan
usia. Absorpsi kalsium terutama terjadi di bagian atas usus halus yaitu duodenum. Kalsium
membutuhkan pH 6 agar dapat berada dalam keadaan terlarut. Absorpsi kalsium terutama
dilakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut protein-pengikat kalsium. Absorbsi
pasif terjadi pada permukaan saluran cerna. Banyak faktor yang mempengaruhi absorpsi
kalsium. Kalsium hanya bisa diabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larut-air dan tidak
mengendap karena unsur makanan lain seperti oksalat. Kalsium yang tidak diabsorpsi
dikeluarkan melalui feses. Jumlah kalsium yang diekskresi melalui urin mencerminkan
jumlah kalsium yang diabsorpsi.
1. Pertumbuhan
2. Kehamilan
3. Menyusui
4. Defisiensi kalsium
5. Tingkat aktivitas fisik yang meningkatkan densitas tulang.
6. Semangkin tinggi kebutuhan dan semakin rendah persediaan kalsium dalam tubuh
semakin efisien absorpsi kalsium.
7. Lemak meningkatkan waktu transit makanan melalui saluran cerna, dengan demikian
memberi waktu lebih banyak untuk absorbsi kalsium.
8. Absorbsi kalsium lebih baik bila dikonsumsi bersama dengan makanan.
9. Absorpsi kalsium paling baik terjadi dalam keadaan asam.
Fungsi Kalsium
1. Pembentukan Tulang : sebagai bagian integral dari struktur tulang, sebagai tempat
penyimpanan kalsium
2. Pembentukan Gigi
3. Mengatur pembekuan darah
4. Katalisator reaksi-reaksi biologik: absorpsi Vit.12, ekskresi insulin oleh pankreas, dll
5. Kontraksi otot
6. meningkatkan fungsi transpor membran sel (sebagai stabilisator membran & transmisi
ion melalui membran organela sel.
7. memperlancar transmisi rangsangan di jaringan saraf (neurotransmission)
8. mengaktifkan enzim-enzim tertentu antara lain lipase, ATP-ase
Sumber Kalsium
Susu, keju, kuning telur, kangkung/ sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan dan
hasil olahannya, udang.
¨ Bayi : 300-400 mg
¨ Anak-anak : 500 mg
¨ Remaja : 600-700 mg
¨ Dewasa : 500-800 mg
Konsumsi Ca yang berlebihan dapat menyebabkan sulit buang air besar (konstipasi)
dan mengganggua penyerapan mineral seperti zat besi, seng dan tembaga. Kelebihan Ca
dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko terkena hypercalcemia, pembentukan batu
ginjal dan gangguan fungsi ginjal. Oleh karena itu konsumsi suplemen kalsium jauh di atas
kebutuhan sebaiknya dihindari.
5. Fosfor (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam tubuh, yaitu 1% dari berat badan.
Fosfor di dalam tulang dan gigi berada dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium.
Fosfor dapat diabsorpsi secara efisiensi sebagai fosfor bebas di dalam usus setalah
dihidrolosis dan dilepas dari makanan. Bayi dapat menyerap 85-90% fosfor berasal dari air
susu ibu (ASI). Sebanyak 65-70% fosfor berasal dari susu sapi dan 50-70% fosfor berasal
dari susunan makanan normal dapat diabsorpsi oleh anak-anak dan orang dewasa. Bila
konsumsi fosfor rendah, taraf absorpsi dapat mencapai 90% dari konsumsi fosfor.
Fosfor dihidrolisis dari makanan oleh enzim alkali fosfatase di dalam mukosa usus
halus dan diabsorpsi secara aktif dan difusi pasif. Absorpsi aktif dibantu oleh bentuk aktif
vitamin D.
Fungsi fosfor
Sumber Fosfor
Makanan kaya protein: daging, ikan, telur, Susu, keju, unggas, kacang-kacangan.
¨ Bayi : 200-250 mg
¨ Anak-anak : 250-400 mg
Jarang terjadi kekurangan. Kekurangan bisa terjadi bila menggunakan obat antasida
(untuk menetralkan asam lambung). Kekurangan fosfor menyebabkan kerusakan tulang/
Mineralisasi tulang terganggu, pertumbuhan terhambat, rakhitis, osteomalasia. Gejalanya
adalah rasa lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.
Kelebihan P Jarang terjadi. Penggunaan fosfor oleh tubuh salah satunya ditentukan
oleh rasio antara kalsium dan fosfor, yang idealnya bagi remaja dan orang dewasa adalah 1:1
kelebihan fosfor terjadi bila rasio kalsium fosfor lebih kecil dari ½ atau 1:2 kelebihan fosfor
dapat mengganggu penyerapan mineral seperti tembaga dan seng serta dapat pula memicu
timbulnya hypocalcemia. Bila kadar P darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium
sehingga menimbulkan kejang.
6. Magnesium(Mg)
Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak setelah natrium di dalam cairan
interselular. Magnesium dalam tubuh sebagian besar terdapat dalam tulang dan gigi. Sisanya
merupakan senyawa kompleks dengan Ca dan P. Sisanya terdapat di dalam otot dan dalam
cairan tubuh, baik di dalam sel maupun di luar sel. Jaringan otot mengandung lebih banyak
Mg dari pada Ca, sedangkan darah mengandung lebih banyak Ca dari pada Mg. Pada orang
sehat, kadar Mg dalam darah mempunyai nilai konstan.
Absorpsi Magnesium
Fungsi Magnesium
1. Magnesium bertindak di dalam semua sel jaringan lunak sebagai katalisator dalam
reaksi-reaksi biologik.
2. Di dalam sel ekstraselular magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot.
3. Magnesium mencegah pembekuan darah, sedangkan Ca mempercepat pembekuan
darah.
4. Magnesium berperan mengendorkan otot. Magnesium mencegah kerusakan gigi
dengan cara menahan kalsium di dalam email gigi.
Sumber Magnesium
Sayuran hijau, Tepung gandum, kakao, kacang-kacangan, daging, makanan dari laut
dan susu
Kecukupan Mg rata-rata sehari untuk Indonesia ditetapkan sekitar 4,5 mg/kg berat
badan (Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI 1998). Ini berarti kecukupan untuk orang dewasa
laki-laki adalah 280 mg/hari dan untuk wanita dewasa 250 mg/hari.
Akibat Kelebihan Mg
Akibat kelebihan Mg biasanya terjadi pada penyakit gagal ginjal. Kelebihan magnesim
dalam jangka panjang sama dampaknya dengan kekurangan magnesium yaitu gangguan
fungsi saraf (neurological distrubances). Gejala awal kelebihan magnesium adalah mual,
muntah, penurunan tekanan darah, perubahan elektro kardiografik dan kelambanan refleks.
7. Sulfur(S)
Sulfur (belerang) terutama terdapat di dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang
banyak mengandung jaringan ikat yang bersifat kaku.
Sulfur diabsorpsi sebagai bagian dari asam amino atau sebagai sulfat anorganik. Selain
sebagai bagian dari asam amino metionin dan sistein, sulfur juga merupakan bagian dari
enzim glutation serta berbagai koenzim dan vitamin (B1 dan biotin), termasuk koenzim A.
Dalam bentuk teroksidasi sulfur dihubungkan dengan mukopolisakarida yang berperan dalam
melarutkan sisa metabolisme sehingga bisa dikeluarkan melalui urin (terutama sisa
metabolisme hormon steroid dan obat-obat tertentu). Sulfur sebagai besar diekskresi melalui
urin sebagai ion bebas SO4=. Sulfur juga merupakan salah satu elektrolit intraselular yang
terdapat di dalam plasma dalam konsentrasi rendah.
Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui adanya
kekurangan sulfur. Kita tidak akan kekurangan sulfur bila makan cukup mengandung protein.
Fungsi Sulfur
1. Menstabilkan struktur protein. Ikatan sulfida sangat penting artinya untuk membentuk
protein stabil.
2. Berperan dalam mengaktifkan enzim, karena berbagai enzim membutuhkan gugus
sulfurhidril (-SH) yang bebas, untuk melakukan aktivasinya. Dengan demikian sulfur
berperan dalam proses oksidasi-reduksi atau pernafasan jaringan
3. berperan dalam metabolisme energi dengan cara membentuk senyawa dengan ko-
enzim A.
4. Sulfur berfungsi sebagai peredam racun. Gugus sulfur yang aktif bersenyawa dengan
racun itu sehingga menjadi senyawa yang tidak berbahaya, kemudian dikeluarkan
melalui urin.
Sumber Sulfur
Susu, telur, daging, keju dan kacang-kacangan. Sumer utama sulfur adalah protein
yang mengandung asam amino metionin dan sistein, baik hewani maupun protein nabati.
Mineral mikro
Mineral mikro adalah mineral yang di butuhkan tubuh kurang dari 100mg perharinya.
Mineral mikro antara lain Besi(Fe) ,Seng (Zn) ,Iodium (I) Selenium, (Se) Tembaga, Mangan,
Flour, Kobal, Kromium, Timah, Nikel, Vanadium dan Silikon.
1. Besi (Fe)
Sumber:
Hati, daging, kuning telur, udang, serelia tumbuk atau difortifikasi, kacang-kacangan
dan sayuran hijau.
AKG orang dewasa: 13 mg (Laki-laki) & 26 mg (Perempuan). Sebanyak lebih dari 70% besi
berasa dalam hemoglobin
Menurunnya produktivitas kerja pada kekurangan zat besi disebabkan oleh dua hal :
Akibat kekurangan:
Anemia besi, lelah, lemah, kekebalan menurun, produktifitas kerja dan kebugaran
berkurang, kemampuan belajar menurun (pada anak-anak), kurang konsentrasi, koordinasi
dan reaksi menurun, gatal, luka sukar sembuh, kurang mampu mengatur suhu tubuh.
Akibat kelebihan :
Rasa muntah, diare, denyut jantung meningkat, sakit kepala bahkan pingsan.
2. Seng (Zn)
Sumber:
Kerang, tiram, hati, kacang-kacangan, susu, dedak gandum. AKG orang dewasa: 15 mg
(Laki-laki) & 15 mg (Perempuan).
Lokasi:
Di hampir semua jaringan terutama di dalam hati, pankreas, ginjal, otot dan tulang.
Fungsi:
sebagai bagian dari enzim, berperan dalam berbagai aspek metabolisme seperti reaksi,
berperan dalam kekebalan yaitu pembentukan antibody, persepsi rasa, dalam pembentukan
kulit dan proses penyembuhan luka.
Akibat kekurangan:
Hambatan pertumbuhan tidak sempurna ( kerdil ), mengganggu sistem saraf pusat dan
fungsi otak, mengganggu metabolisme dalam kekurangan vitamin A, gangguan nafsu makan
serta memperlambat penyembuhan luka.
Akibat kelebihan:
Sumber:
Garam difortifikasi, makanan laut, air dan sayur di daerah non gondok dan hewan yang
makan makanan tersebut. AKG orang dewasa: 150 µg
Lokasi:
Bagian dari tiroksin dan senyawa lain yang disintesis dalam kelenjar tiroid.
Fungsi:
Mengatur reaksi-reaksi yang berkaitan dengan energi sel, mengatur pertumbuhan,
perkembangan dan laju metabolisme.
Akibat kekurangan:
Gondok, kretinisme, pembesaran kelenjar tiroid, hambatan mental dan pertumbuhan pada
anak; gemuk padaorang dewasa.
Akibat kelebihan:
Pembesaran kelenjar tiroid yang menutupi jalan pernafasan.
4. Selenium (Se)
Sumber:
Makanan hasil laut, daging, hati, serelia, sayuran, sayuran, bergantung pada
kandungan seleniu tanah.
AKG orang dewasa: 70 µg (Laki-laki) & 55 µg (Perempuan).
Fungsi:
selenium berperan serta dalam sistem enzim yang mencegah radikal bebas. Sedangakan vit E
menghalangi bekerjanya radikal bebas, mencegah penyakit kanker.
Akibat kekurangan:
Resiko penyakit jantung
Akibat kelebihan:
Dosis tinggi selenium ( 1 mg sehari ) menyebabkan muntah-muntah, serta luka-luka pada
kulit dan sistem syaraf
5. Tembaga
Sumber:
Hati, kerang, serelia tumbuk, kacang-kacangan, ginjal, unggas, tiram, coklat, biji-
bijian.
AKG orang dewasa: 1,5-3 mg.
Lokasi:
Di dalam jaringan tubuh, terutama di hati, otak, jantung dan ginjal.
Fungsi:
1. Fungsi utama enzim di dalam adalah sebagai bagian dari enzim. Enzim-enzim
mengandung tembaga mempunyai berbagai macam peranan yang berkaitan dengan
reaksi yang menggunakan oksigen atau radikal oksigen.
2. Tembaga berperan dalam oksidasi besi bentk fero menjadi feri.
3. Tembaga berperan dalam perubahan asam amino tirosin menjadi melanin, yaitu
pigmen dan kulit.
4. Tembaga juga berperan dalam pengikatan kolagen yang diperlukan untuk menjaga
kekuatannya.
Akibat kekurangan:
Penumpukan secara kronis di hati menyebabkan nekrosis hati atau sirosis hati.
Mengkonsumsi dalam dosis tinggi dapat menyebabkan kematian
6. Mangan
Sumber:
Serelia utuh, sayuran hijau,buah-buahan, teh. AKG orang dewasa: 2,5-5,0 mg.
Lokasi:
Terbanyak di dalam tulang, jaringan di dalam hati, pankreas, jaringan saluran cerna dan
kelenjar ptuitari.
Fungsi:
Bagian dari enzim-enzim penting, membantu dalam banyak proses metabolisme.
Akibat kekurangan:
Jarang terdapat pada manusia. Kekurangan mangan sering terjadi bersamaan dengan
kekurangan baei. Makanan protein tinggi dapat melindungi tubuh dari kekurangan mangan.
Kalau ada hewan menyebabakan steril pada hewan jantan dan betina.
Akibat kelebihan:
Gangguan sistem saraf.
7. Flour
Sumber:
Air minum (bila diflouridasi), teh, kopi. AKG orang dewasa: 1,5-4,0 mg.
Lokasi:
Dalam tulang dan gigi.
Fungsi:
Membantu pembentukan tulang, mencegah kerusakan tulang dan gigi.
Akibat kekurangan:
Kekurangan flour terjadi di daerah dimana air minum kurang mengandung flour. Akibatnya
kerusakan gigi / karies dan keropos tulang pada orang tua.
Akibat kelebihan:
Fluorosis ( perubahan warna gigi menjadi kekuning – kuningan ), mual, muntah, diare, gatal,
sakit di dada
8. Kobal
Sumber:
Makanan sumber vitamin B12 ( daging, hati, susu dan hasil olahan susu ). AKG orang
dewasa: 2 mg vitamin B12
Fungsi:
Bagian dari siano kobalamin (Vitamin B12). Mematangkan sel darah merah dan
menormalkan fungsi semua sel, berperan dalam fungsi berbagai enzim.
Akibat kekurangan:
Terjadi bila kekuangan vitamin B12. Karena faktor intrinsik, sindroma gangguan absorpsi
dan gastrektomi.
Akibat kelebihan:
Belum diketahui.
SUMBER PUSTAKA:
Almatsier, S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Tirtawinata. 2006. Makanan Dalam Perspektif Al-Quran dan Ilmu Gizi. Balai Penerbit FKUI.
Jakarta.