Anda di halaman 1dari 8

Sampel padatan

Sampel padatan
1. Ripple mill 1
2. Riplle mill 2
3. Kernel claybath
4. Cangkang claybath
5. Kernel silo 1
6. Kernel silo 2
7. KDS 1
8. KDS 2
9. Kernel Produksi
10. KSB (kernel silo bin)
11. LTDS 1(light tenera dry separator)
12. LTDS 2
13. Fiber cyclone
14. Press 1,2,3
15. MPD *(2x seminggu, Senin dan Kamis diambil shift siang)

Sampel cairan
1. VD (Vacuum dryer(:*perjam)) Dianalisa dan dihitung: FFA, Moist & Dirt
2. COT (crude oil tank)
3. VS (Vibrating screen)
4. FD (Feed Decanter)
5. CST/VCT 1,2 (Crude storage tank)
6. DCO (Diluted crude oil)
7. UNCO (Undiluted crude oil)*air dari clarry dimatikan):dianalisa FFA
8. Slurry (:Keluaran Mixing tank)
9. HP (Heavy phase)
10. LP (Light Phase)
11. Solid
12. FP (Fat Pit)
13. FE (Final Effluent)
14. Condensat (Keluaran dari rebusan)

Spintest cairan
DCO
UNCO
COT
CST 1,2
VS
FD
HP
LP
Condensate

Soklet(naik sampel)
CST 1,2
FD
HP
LP
Condensate
Solid
Slurry
FE
FP
Cara Quartening cairan
1. Sampel dari tiap botol dikocok
2. Sampel dituangkan di wadah(beaker jug 1L)
3. Sampel diaduk sampai homogen
4. Sampel diambil sebanyak 1 botol(kira2 200 mL)

Analisa FFA
Alat :
1. Timbangan analitik 4 digit dibelakang koma, 1 buah
2. Gelas Erlenmeyer 250 mL, 1 buah
3. Alat titrasi

Bahan :
1. Larutan IPA (Isopropil Alkohol), 50 mL
2. Indikator PP(Phenpthalein), 3 tetes
3. Larutan NaOH 0,1 N yg telah distandarisasi, N secukupnya

Cara Kerja:
1. Timbang Wadah Erlenmeyer 250 mL, W1
2. Tambahkan sampel ke dalam Erlenmeyer, kira2 3-5gr(ketelitian 4 digit). W2
3. Tambahkan 50 mL larutan IPA
4. Tambahkan 3 tetes Indikator PP
5. Titrasi dengan larutan NaOH 0,1 N
6. Volume titrasi NaOH, V
7. Hitung FFA dg Rumus
FFA=(25,6 x V x N)/(W2-W1)
Prosedur Analisa air WTP
1. Sulfite
a. Takar 50 mL sampel dg gelas ukur
b. Tambahkan 2 mL H2SO4 6,5 %
c. Tambahkan +- 1 gr starch acid indicator( 1 sendok pengaduk)
d. Titrasi dg Iodidate 0,02 N sampai berwarna kebiruan
e. Hitung, Sulfite= mL titran x 25 x 0.635
2. P. Alkalinity
a. Takar 25 mL sampel dg gelas ukur
b. Tambahkan 2-3 tetes PP
c. Jika berwarna merah titrasi dg H2SO4 0,02 N
d. Sampel masih digunakan untuk analisa total alkalinity, Titrasi masih dilanjutkan
e. Hitung, P. Alkalinity= mL titran x 40
3. Total Alkalinity
a. Sampel dari P. Alkalinity
b. Tambahkan 2-3 tetes total alkalinity indicator
c. Lanjutkan titrasi dg H2SO4 0,02 N
d. Hitung, T. Alkalinty= mL titrasi x 40
4. Hidrat Alkalinity
a. Hitung, H. Alkalinity= 2 x P. Alkalinity – T. alkalinity
5. Chloride
a.
6. Total Hardness
7. Phospate
8. Fe
9. Ratio
a. Hitung, Ratio=H. Alknty/ Silica
10.
Jar test
Untuk percobaan air waduk
1. Membuat larutan Soda/Alum
a. Gr soda=(1000g/L x 0,5 L) /( 1000 ppm)
b. Menghitung kebutuhan volume soda/alum, ppm diinginkan dibagi 2
c. Kecepatan Flockulator 100 rpm, waktu 5 menit
2. Membuat larutan Cashflock
a. mL Cashflock=(500g/L x 0,5 L)/(100 ppm)
b. Menghitung kebutuhan volume soda/alum, ppm diinginkan dibagi 20
c. Kecepatan Flokulator 40 rpm, waktu 2 menit

Analisa Dirt

Analisa air Limbah


1. Spintest
a. Ambil air sampel dari limbah 13 mL
b. Spintest dg rpm 2000, waktu 5 menit
c. Pisahkan kotoran dari sampel cair
2. Mencari blanko / analisa VFA (*standart <2000)
a. Panaskan Markam Steel
b. Ambil 2 mL air kran / sampel cair limbah
c. Tambahkan 2 mL H2SO4 50 %
d. Tutup buangan dari markam steel
e. Masukkan sampel
f. Tampung hasil destilasi sd 50 mL dalam labu takar
g. Buka buangan markam steel
h. Bilas dg air kran
i. Masukkan hasil destilasi ke gelas erlenmeyer
j. Tambahkan 2-3 tetes indicator PP
k. Titrasi dg NaOH 0,01 Nsampai berwarna pink
l. Hitung, VFA=(( Vtitrasi – V blanko(*2ml)) x N x 60000 )/2
3. Menghitung Alkalinity (*standart dibawah 500)
a. Ambil sampel cair 10 mL
b. Tambahkan 5 tetes MO(methyl orange)
c. Titrasi dg H2SO4 N, sampai berwarna merah bata, diperoleh V
d. Hitung, Alklnt=V x N x 5000
Penentuan kandungan Minyak dan % FFA sawit
Rumus
1. % Oil/WM =100*(W5-W4)/(W2-W1)
2. %DM/WM =100-%Moisture
3. %NOS =100-(%Moisture+%O/WM)
4. %O/DM =100*(%O/WM / %DM/WM)
Ket
W1 =wadah kosong
W2 =wadah+sampel basah
W3 =wadah crystallizing disc+sampel kering
W4 =wadah extraction flask
W5 =wadah extraction flask+oil
*khusus empty bunch O/WM dikurangi 0,35 sebagai minyak lilin

Settingan
Sampel fiber (press, empty bunch) berat=10-15gr, oven= medium 5, medlow 8
Sampel cangkang berat=15-20 gr, oven=medium 8, timer 3, medium 8
Sampel cairan berat=20-25 gr, oven=medium 8, timer 5, (*3 kali), medium 8

Standart analisa nut / kernel


Press 10-15
Ripple mill 96 – 98
LTDS 1,5
KDS 2,0
K.Silo/K.P/KSB 5 – 6
C. Claybath 1.0
K. Claybath 3.0
F. Cyclone 1.0

Analisa Inti Sawit


NP/TN di press= sampel selain nut utuh/sampel selain fiber

Catatan
21 % adalah persentase JJK thd TBS
33 % adalah persentase minyak thd brondolan
15 % adalah persentase kernel (dg moist 7%) thd brondolan
12,5% adalah persentase fiber thd TBS

Kehilangan minyak di fiber thd TBS = 100 x 12,5 %x %DM/WM x %O/DM


o/dm dm/wm berdasarkan rata2 kalkulasi jam operasi screw press

Nama alat u analisa


FFA conical flask aka Erlenmeyer
Moisture crystallizing disc
Dirt Glass fiber filter, gouch crucible, pompa vacum
Soklet petri disc(padatan), bottom flask, extractor, condenser(pendingin), desicator, oven
Analisa limbah spinter view, labu ukur 50 mL, buret, u titrasi,
Rumus Oil losses
Fruit empty bunch =O/DM x 0,33 x 21 %
Empty bunch stable =O/WM x 21 %
Fiber press =O/WM x 12,5%
Nut =O/WM x 5,75%
Heavy phase =O/WM x 32%
Solid =O/WM x 4 %
Effluent(FE) =O/WM x rasio effluent
Ratio=(flow akhir-flow awal)/tbs olah

Rumus kernel losses


Day kernel to sampel
Fruit empty bunch =Day x 0,15 x21 %
Fiber cyclone =Day x 0,9 x 12,5 %
LTDS =Day x 0,8 x 0,9 x 5,75 %
Claybath =Day x 0,2 x 0,9 x 5,75%

0,15 persentase kernel thd tbs


0,9 faktor koreksi
0,8 kernel di LTDS thd tbs
0,2 kernel di claybath thd tbs

Sebaran cangkang
LTDS 1,2 waktu 2 menit
Umpan claybath waktu 10 detik
KDS 1,2 waktu 20 detik
Ripple mill waktu 10 detik

Cangkang di ripple mill=c di ltds+c di kds + c. di umpan claybath

Tiap tempat ambil ambil sampel 1 kg

%=Kapasitas line/kapasitas ripple mill

Ripple mill=KDS1(std <35%)+LTDS1(std< 1,5%)+flow(std<50%)


Flow=LTDS2(std<1,5%)+KDS2(std 15%)+umpan claybath(std(<20%)

AnalisaKalsium
1. Sampel diperoleh SG 1,14 yg diukur dg hydrometer
2. Amati dan catat penurunan CaCO3 di volumetric glass per 10 menit waktu pengamatan 1 jam
3. Konversikan skala dari volumetric menjadi cm
4. Hitung rata2 satuan cm/ menit

Contoh
Mesh 400 berat 500,02 gr
Mesh 325 berat 384,35 gr * min ½ dari berat awal
Mesh 200 berat 253,49 gr

PH 7,6 , beaker glass 100 ml, caco3 20gr, aquades 20 ml

Moisture W1 =42,1745
W2 =62,2598
Dg crystallizing disc, petri disc pada oven konvensional selam 16 jam pada T=105 C

SG selisih 185 ml
Berat caco3 500,04
Air 500 ml
Hasil air/selisih=2,70

Sedimentasi test
Kalkulasi=(m0-m1)//10

Sounding
T1(2000ton)
Meteran sounding
316,6
316,3
316,6

T2(3000ton)
251,3
251,3
251,1

Suhu
T1 bawah 46 tengah 54 atas 56
T2 bawah 42 tengah 47 atas 49

Kalibrasi turbidimeter tiap 3 bulan


Tekan tekan on/off
Tekan cal

Muncul
Call  1000NTU
ENU

Masukkkan 1000 standart

Tekan enter <-|

Counter 30 detik

Muncul cal 10 NTu


Masukkan enter
Counter 60 detik

Muncul cal 0,02 Ntu


Maskkan, enter
Counter 30 detik

Muncul RD ntu fnu


Selesai
Menghitung ratio
1. Selisih flowmeter recorder
a. Recorder akhir-awal
2. TBS olah actual
a. Selisih flowmeter/tbs olah actual=ratio actual
3. Pinjaman=Ratio aktualx tbs berikutnya, hariini-selisih flowmeter fe
4. Kemudian flowmeter akhir +pinjaman

Anda mungkin juga menyukai