- Tersedia ruang rawat satu pasien (single room) untuk isolasi pasien infeksius
dan pasien dengan imunitas rendah.
- Jarak antar tempat tidur adalah 1 meter. Bila memungkinkan 1,8 m.
- Tiap kamar tersedia fasilitas AlcoholBased Hand Rub (ABHR),
-40-
disarankan untuk ruang rawat intensif tersedia ABHR di setiap tempat tidur.
- Tersedia toilet yang dilengkapi shower di setiap kamar pasien.
3) Luas ruangan yang tersedia
- Ruang rawat pasien disarankan mempunyai luas lantai bersih antara 12-16
m2 per tempat tidur.
- Ruang rawat intensif dengan modul kamar individual/kamar isolasi luas
lantainya 16-20 m2 per kamar.
- Rasio kebutuhan jumlah tempat duduk di ruang tunggu bagi pengunjung
pasien adalah 1 tempat tidur pasien:1-2 tempat duduk.
4) Jumlah, jenis pemeriksaan dan prosedur
- Kebutuhan ketersediaan alat medis dan APD berdasarkan jenis penyakit yang
ditangani.
- Lokasi penyimpanan peralatan medis dan APD di masing-masing unit
pelayanan harus mudah dijangkau, tempat penyimpanannya harus bersih dan
steril terutama peralatan medis harus steril.
5) Persyaratan teknis komponen lantai, dinding dan langit-langit a. Komponen
lantai dan permukaan lantai meliputi:
Kontruksi dasar lantai harus kuat di atas tanah yang sudah stabil,
permukaan lantai harus kuat dan kokoh terhadap beban.
Permukaan lantai terbuat dari bahan yang kuat,halus, kedap air mudah
dibersihkan, tidak licin, permukaan rata, tidak bergelombang dan tidak
menimbulkan genangan air. Dianjurkan menggunakan vinyl dan tidak
dianjurkan menggunakan lantai keramik dengan nat di ruang rawat intensif
dan IGD karena akan dapat menyimpan mikroba.
Permukaan lantai terbuat dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan secara
rutin minimal 2 (dua) kali sehari atau kalau perlu dan tahan terhadap gesekan
dan tidak boleh dilapisi karpet.
Penutup lantai harus berwarna cerah dan tidak menyilaukan mata.
Lantai yang selalu kontak dengan air harus mempunyai kemiringan yang
cukup ke arah saluran pembuangan air limbah.
Pada daerah dengan kemiringan kurang dari 7 O, penutup lantai harus dari
lapisan permukaan yang tidak licin.
-41-
Pertemuan antara lantai dengan dinding harus menggunakan bahan yang
tidak bersiku, tetapi melengkung untuk memudahkan pembersihan lantai
(hospital plint).
Memiliki pola lantai dengan garis alur yang menerus ke seluruh ruangan
pelayanan.
b. Komponen dinding meliputi:
Dinding harus mudah dibersihkan,tahan cuaca dan tidak mudah berjamur.
Lapisan penutup dinding harus bersifat tidak berpori sehingga dinding tidak
menyimpan debu.
Warna dinding cerah tetapi tidak menyilaukan mata.
Pertemuan antara dinding dengan dinding harus tidak bersiku, tetapi
melengkung untuk memudahkan pembersihan dan mikroba tidak
terperangkap di tempat tersebut.
c. Komponen langit-langit meliputi:
Harus mudah dibersihkan, tahan terhadap segala cuaca, tahan terhadap air,
tidak mengandung unsur yang dapat membahayakan pasien, serta tidak
berjamur.
Memiliki lapisan penutup yang bersifat tidak berpori sehingga tidak
menyimpan debu.
Berwarna cerah, tetapi tidak menyilaukan.