DI SUSUN OLEH:
PUPUT RURIYANTI
20194030009
2020
Kamar oprasi di RSUD lawang sudah menggunakan system SIRO (system integrasi
ruangan oprasi), kamar oprasi sangat menekankan perlunya sterilitas baik dalam ruangan,
peralatan dan sumber daya manusia yang melaksanakan tindakan oprasi dan juga prosedur.
Kamar oprasi dengan standar tuntuntan yang tinggi terhadap sterilitas untuk mencegah
terjadinya infeksi.
Terdapat system airway, sirculation dan tekanan pressure dimana udara yang ada didalam
kamar oprasi sudah dikelola sedemikian rupa sehingga kontaminan atau polutaan sudah
diminimalisir dengan menage udara yang berada di kamar oprasi. Di dalam ruangan tembok
dinding, atap dan lantai sudah di design untuk menghindari sudut-sudut yang bisa
meninggalkan kotoran ataupun potensial berkembangnya bakteri dan ktoran. Terdapat cabinet
dan kontrol panel dan X-ray film viwer. Terdapat door sensors, automatic sliding doors,
video monitoring operation room, magnehelic positive room, laminair air flow with heap
filter, vinyl antibacterial floor, medical gas outlet box, return air grill, medical surgery
pendant, integration control panel, integration computerize touch screen, electric panel box,
air sealed led lighting with emergency light, instrument pass box with UV lamp, LED triple
X-ray viewer, medical cabinet anathesia instrument medicine, scrub station, AHU (air
handling unit), electrical operation room panel, positive pressure meter,
Rumah sakit menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk melakukan operasi
baik untuk pasien maupun tenaga medis yang beraktifitas di dalamnya. Kenyamanan dan
keamanan ini dapat di capai dari dua hal kenyamanan fisik dan kenyamanan non fisik. Yang
dimaksud dengan kenyamanan fisik dapat di capai dengan memenuhi persyaratan sebuah
kamar operasi dan membuat desain bangunannya memberikan kenyamanan visual, termal
dan audio. Sedangkan kenyamanan non fisik dapat dicapai dengan memberikan ruangan
sesuai dengan kebutuhan kenyamanan hidup manusia dan mendesain ruangan agar
bersuasana yang tidak membuat bosan. Contohnya dengan memberikan ruang tunggu bagi
dokter dokter sebelum atau sesudah melakukan operasi, dimana ruangan tersebut di lengkapi
dengan fasilitas sofa yang ergonomis, view natural atau artifisial, internet connection, bed
dan pantry semi streril misalnya.
2. Fase Intraoperatif
Dimulai ketika pasien masuk ke bagian atau ruang bedah dan berakhir saat
pasien dipindahkan ke ruang pemulihan. Lingkup aktifitas keperawatan, memasang
infus, memberikan medikasi intravena, melakukan pemantauan fisiologis menyeluruh
sepanjang prosedur pembedahan dan menjaga keselamatan pasien.
3. Fase Posotperatif
Dimulai pada saat pasien masuk ke ruang pemulihan dan berakhir dengan
evaluasi tindak lanjut pada tatanan klinik atau di rumah. Lingkup aktifitas
keperawatan, mengkaji efek agen anestesi, membantu fungsi vital tubuh, serta
mencegah komplikasi. Peningkatan penyembuhan pasien dan penyuluhan, perawatan
tindak lanjut, rujukan yang penting untuk penyembuhan yang berhasil dan rehabilitasi
diikuti dengan pemulangan.
LINK YOUTUBE
https://youtu.be/12NDErUL1vo
https://youtu.be/b4K0HYOEcFU
https://youtu.be/-igLz63R7Tg
https://youtu.be/eZmLF5djVSk