Di susun oleh:
1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
STROKE DAN DETEKSI DINI STROKE
III. MATERI
1. Pengertian stroke.
2. Faktor-faktor resiko terjadinya stroke.
3. Tanda dan gejala stroke.
4. Pencegahan terhadap stroke
5. Deteksi dini stroke.
IV. METODE
Ceramah dan tanya jawab
2
V. MEDIA
Leaflet, gambar, alat peraga
VI. PENYULUH
Materi Penyuluhan
STROKE
1. Pengertian
3
Stroke (CVA) adalah gangguan pada pembuluh darah pada otak (sumbatan/pecahnya
pembuluh) yang disebabkan oleh rendahnya kualitas pembuluh darah
2. Penyebab Stroke
Faktor resiko yang dapat dicegah/diobati
a. Penyakit jantung
b. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
c. Perokok
d. Kegemukan
Faktor resiko yang tidak dapat diubah
a. Usia di atas 65 tahun
b. Kencing manis (Diabetes Mellitus)
c. Keturunan
d. Riwayat Stroke sebelumnya
3. Tanda dan Gejala Stroke
a. Perubahan kesadaran
b. Perubahan (penurunan) kemampuan gerak tangan dan kaki
c. Keluhan kepala pusing, penurunan penglihatan
d. Muntah tanpa adanya rangsang (penyebab)
e. Penurunan kemampuan berbicara (pelo)
f. Kehilangan rasa ingin kencing dan buang air besar
4. Pencegahan Stroke
a. Kontrol tekanan darah secara teratur
b. Menghentikan merokok
c. Mengurangi konsumsi kolesterol
d. Mempertahankan kadar gula normal
e. Tidak minum alcohol
f. Latihan fisik (senam) secara teratur
5. Deteksi dini stroke
Deteksi dini stroke adalah pengenalan cepat dan reaksi terhadap tanda-tanda stroke
dan TIA. FAST merupakan suatu metode deteksi dini pasien stroke yang bisa
dilakukan secara cepat. FAST terdiri dari Facial Movement, Arm movement, Speech
dan Time.
4
a. Facial movement merupakan penilaian pada otot wajah, pemeriksaan ini
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :\
1) Minta pasien untuk tersenyum atau menunjukkan giginya.
2) Amati simetrisitas dari bibir pasien, tandai pilihan “YES” bila terlihat ada deviasi
dari sudut mulut saat diam atau saat tersenyum.
3) Kemudian identifikasi sisi sebelah mana yang tertinggal atau tampak
tertarik, lalu tandai apakah di sebelah kiri “L” atau sebelah kanan “R”
b. Arm movement merupakan penilaian pergerakan lengan untuk menentukan
apakah terdapat kelemahan pada ekstremitas, pemeriksaannya dilakukan dengan
tahapan berikut
1) Angkat kedua lengan atas pasien bersamaan dengan sudut 90 bila pasien duduk
dan 45 bila pasien terlentang. Minta pasien untuk menahannya selama 5 detik.
2) Amati apakah ada lengan yang lebih dulu terjatuh dibandingkan lengan lainnya
3) Jika ada tandai lengan yang terjatuh tersebut sebelah kiri atau kanan.
c. Speech merupakan penilaian bicara yang meliputi cara dan kualitas bicara.
Pemeriksaannya dilakukan dengan tahapan berikut
1) Perhatikan jika pasien berusaha untuk mengucapkan sesuatu
2) Nilai apakah ada Gangguan dalam berbicara
3) Dengarkan apakah ada suara pelo
4) Dengarkan apakah ada kesulitan untuk mengungkapkan atau menemukan
katakata. Hal ini bias dikonfirmasi dengan meminta pasien untuk
menyebutkan benda-benda yang terdapat di sekitar, seperti pulpen, gelas, piring
dan lain-lain.
5) Apabila terdapat gangguang penglihatan, letakkan barang tersebut di tangan
pasien dan minta pasien menyebutkan nama benda tersebut.
d. Time, apabila terdapat salah satu dari ketiga gejala di atas pada orang yang dicurigai
stroke, maka dianjurkan untuk segera membawa pasien ke rumah sakit untuk
mendapatkan terapi atau penatalaksanaan lebih lanjut. Alasannya karena golden
periode bagi penderita stroke untuk mendapatkan penyelamatan yang optimal ialah
3-6 jam setelah stroke pertama kali ditemukan. Penanganan medis yang diberikan
lebih dari 12 jam setelah stroke terjadi beresiko menyebabkan cacat permanen yang
lebih besar.
5
DAFTAR PUSTAKA
S.C Smeltzer & Bare, B. B. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 vol 3.
Jakarta: EGC.
Wilson, S. P. (2006). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6 vol 2.
Jakarta: EGC.
Wirawan, N., & Putra, I. B. (2016). Manajemen Perihospital pada Stroke akut.