Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

1. Analisa Data
Tgl Data Etiologi Masalah
Keperawatan
11/5 DS: Ketidaksei Intoleransi
2019 -pasien mengatakan agak sesak ketika mbangan Aktivitas
Jam melakukan pergerakan antara
20.00 DO: suplai dan Domain : 4
- Frekuensi nafas 18 kali/menit, namun ketika kebutuhan Aktivitas
Kelas : 4
melakukan pergerakan meningkat menjadi oksigen Respon
25-30kali/menit Kardiovaskuler/Pulmonal
- Tekanan darah fluktuatif dari 112-
134(sistol)/78-89(diastol)
- Gelombang EKG tampak ST depresi di Lead
II dan V1 V2(iskemik inferior)
- Pasien sehari yang lalu mengalami SVT dan
mendapat terapi Kardioversi 50 Joule
11/5 DS: Gangguan Kelebihan Volume
2019 - Pasien mengatakan minumnya sehari 2-3 mekanism Cairan
Jam gelas(1 gelas 200cc), makan sedikit-sedikit e regulasi
20.00 DO: Domain : 2
-Suara auskultasi paru terdengar ronki di lobus Nutrisi
Kelas : 5
kiri bawah, dan vesikuler di semua lapang Hidrasi
paru kanan
-Terdapat edema kaki kanan-kiri (+2), tangan
kanan-kiri(+1)
-Nilai clorida 81,6(Low), natrium 131,5(Low)
-Pemeriksaan USG menunjukkan adanya
acites

11/5 DS: Agen Nyeri Akut


2019 - Pasien mengatakan nyeri dada sebelah kiri, cedera
Jam nyeri dirasakan hilang timbul, skala nyeri 5 biologis Domain : 2
20.00 (sedang), seperti tertusuk-tusuk, tidak Nutrisi
Kelas : 5
menyebar Hidrasi
DO:
-Pasien menunjukkan area nyeri
-Pasien tampak menahan nyeri
11/5 DS: Kendala Hambatan
2019 - Pasien mengatakan saat sakit tidak melakukan lingkunga Religiusitas
Jam ibadah n untuk
20.00 - Pasien mengatakan tidak beribadah karena memprakt Domain : 10
merasa lemas sehingga tidak berdaya untuk ekkan Prinsip Hidup
Kelas : 3
berwudhu agama Keselarasan
- Pasien mengatakan membutuhkan bantuan nilai/keyakinan/tindakan
untuk bersuci
2. Prioritas Diagnosa Keperawatan
1) Kelebihan Volume Cairan b/d gangguan mekanisme regulasi d/d suara auskultasi paru
terdengar ronki di lobus kiri bawah, dan vesikuler di semua lapang paru kanan, terdapat
edema kaki kanan-kiri (+2), tangan kanan-kiri(+1)
2) Nyeri Akut b/d agen cidera biologis d/d Pasien mengatakan nyeri dada sebelah kiri,
nyeri dirasakan hilang timbul, skala nyeri 5 (sedang), seperti tertusuk-tusuk, tidak
menyebar
3) Intoleransi Aktivitas b/d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen d/d
frekuensi nafas 18 kali/menit, namun ketika melakukan pergerakan meningkat menjadi
25-30kali/menit, tekanan darah fluktuatif dari 112-134(sistol)/78-89(diastol)
4) Hambatan Religiusitas b/d kendala lingkungan untuk mempraktekkan agama d/d Pasien
mengatakan tidak beribadah karena merasa lemas sehingga tidak berdaya untuk
berwudhu, pasien mengatakan membutuhkan bantuan untuk bersuci
3. Rencana Asuhan Keperawatan
Dx NOC NIC Rasional
Fluid balance Fluid Management 1. Pemberian obat diuretik dapat
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kolaborasi dengan dokter pemberian menurunkan edema paru dan edem
selama 2x 24 jam diharapkan cairan tubuh obat diuretik ekstremitas
pasien seimbang dengan KH : 2. Monitor intake dan output cairan 2. Agar dapat dihitung balance cairan
 Tidak terjadi edema paru 3. Kolaborasi pemberian cairan kristaloid pasien
 Tidak terjadi edemadi ekstremitas atas rumatan sesuai dengan keadaan pasien 3. Agar tidak terjadi overload maupun
1 4. Hitung balance cairan kekurangan cairan
maupun bawah
 Tidak terdapat sesak nafas terutama saat 5. Anjurkan kepada keluarga/pasien 4. Menilai efektifitas obat yang diberikan
beraktivitas untuk mengingat input cairan/makanan 5. Agar penghitungan balance cairan lebih
 Input dan output seimbang(urin output yang masuk akurat
0,5-1cc/kgBB/jam) 6. Observasi adanya edema paru dan atau
edema ekstremitas
2 Pain control Managemen nyeri 1. Monitoring nyeri sedang (skala 4-6)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji nyeri secara konferhensif dan dilakukan 1 jam pertama, dan
selama 2 x 24 jam pasien dapat mengontrol berkala dilanjutkan 4 jam secara berkala.
nyerinya dengan kriteria hasil: 2. Kaji bersama pasien faktor yang dapat (Protap nyeri RSUP Dr. Sarjito, 2012).
 Pasien dapat mengenali faktor mencetuskan nyeri 2. Kaji nyeri bersama pasien sangat
penyebab terjadinya nyeri 3. Ajarkan pasien teknik managemen penting untuk mengetahui nyeri secara
 Pasien dapat menggunakan tindakan nyeri non farmakologi (relaksasi benson akurat dan terapi yang lebih tepat
pengurangan nyeri dengan teknik dan relaksasi nafas dalam) (Farida, 2016).
farmakologi dan non farmakologi 4. Dorong pasien untuk memonitor nyeri 3. Relaksasi benson dan relaksasi nafas
 Pasien dapat melaporkan perubahan 5. Kolaborasi dengan keluarga untuk dalam efektif menurunkan nyeri dengan
nyeri setelah dilakukan tindakan memberikan lingkungan yang nyaman meningkatkan hormon endorfin dalam
pengurangan nyeri farmakologi dan non untuk pasien tubuh (Sinta et al, 2014).
farmakologi 6. Kolaborasi dengan dokter pemberian 4. Monitoring nyeri secara berkala oleh
Pain level obat analgesik pasien dapat menentukan efektifitas
Setelah dilakukan tindakan keperawatan terapi ( Ade, 2016).
selama 2 x 24 jam tingkat nyeri pasien 5. Terapi benson lebih efektif dilakukan
dapat menurun dengan kriteria hasil: dengan lingkungan yang tenang dan
 Skala nyeri berkurang dari 5 menjadi nyaman, karena akan lebih cepat
memproduksi hormon endorphin
0-2 (Benson, 2000).
 Ekspresi wajah tidak merintih menahan
nyeri
 Pasien merasa lebih rileks dan tenang
Activity Telorance Exercise therapy: joint mobility 1. Agar tidak terjadi kekakuan otot, dan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Anjurkan pasien untuk melakukan melakukan aktivitas secara bertahap
selama 2x24 jam, diharapkan status pergerakan sendi secara bertahap 2. Untuk mellihat perubahan intoleransi
sirkulasi membaik dengan kriteria hasil: 2. Monitor kedaan hemodinamik pasien saat terhadap aktivitas
 Saturasi oksigen saat melakukan aktivitas melakukan pergerakan sendi 3. –
tidak mengalami penurunan, rentang 3. Bantu pasien dalam melakukan 4. Sesuai dengan sasaran keselamatan
normal (95-100%) pergerakan sendi pasien
 Tidak terdapat peningkatan frekuensi 4. Lindungi pasien selama latihan 5. Agar oksigen dapat masuk dengan
3 nadi yang signifikan saat pergerakan sendi sempurna
beraktifitas(rentang normal 60- Oxygen Therapy 6. Support breathing
100x/menit) 5. Mempertahankan patensi jalan nafas 7. Agar mengetahui kebutuhan oksigen
 Frekuensi saat beraktifitas tidak 6. Kolaborasi dengan dokter pemberian didalam tubuh tercapai atau kekurangan
mengalami peningkatan, rentang normal terapi oksigen 8. Agar mengetahui perubahan yang
(16-24x/menit) 7. Monitor status saturasi oksigen terjadi sewaktu-waktu
 Pasien dapat melakukan aktivitas becara 8. Monitor status hemodinamik
bertahap tanpa khawatir (TD,Nadi,RR,pulsasi)

Spiritual Health Spiritual Growth Facilities 1. Kebutuhan ibadah pasien berbedah-beda


Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Identifikasi kebutuhan pasien dalam 2. –
selama 2x24 jam diharapkan tidak terdapat beribadah 3. Dzikir dapat meningkatkan hormon
hambatan religiusitas dengan KH : 2. Jelaskan keluarga tatacara bersuci dan endorfin yang dapat menurunkan
4  Keluarga dapat membantu pasien dalam beribadah yang sesuai dengan keadaan stres(membuat lebih rileks)
beribadah dan bersuci pasien
 Keluarga pasien mengetahui tatacara 3. Anjurkan keluarga dapat memfasilitasi
bersuci dan beribadah pada pasien pasien untuk beribadah
4. Anjurkan bedzikir saat cemas atau nyeri
4. Catatan Asuhan Keperawatan

Hari/
Dx Jam Implementasi Keperawatan Respon Paraf
Tgl
Sabtu, S:-Pasien mengatakan dari tadi sore sudah makan porsi
11 Mei 1 20.30 Monitoring intake dan output cairan setengah dan minum sudah habis ±200cc
2019 O:-urin output 100cc/2 jam
Menganjurkan kepada pasien untuk mengingat S:-Pasien mengatakan akan menhitung cairan yang masuk
1 20.33
input cairan/makanan yang masuk dan akan membatasi minum
S:-pasien mengatakan masih nyeri didadanya skala
sedang(5), bersifat hilang timbul seperti tertusuk
2 20.35 Mengkaji nyeri secara konferhensif dan berkala
O: ekspresi wajah menahan nyeri terutama saat melakukan
inspirasi
S:-pasien mengatakan mash nyeri dada, namun sudah
Berkolaborasi pemberian obat analgesik mulai menurun
2 20.50
(Fentanyl) O:terpasang obat titrasi, nama obat fentanyl 1ampul dengan
pengencer 50cc, dijalankan 5cc/jam
S:-pasien mengatakan masih lemas, mudah capek terutama
saat bergerak
3 21.00 Monitoring kedaan hemodinamik pasien O:- keadaan hemodinamik  TD : 125/85 mmHg, Nadi 90
x/menit, RR:21x/menit, pulsasi radialis teraba kuat,
gambaran EKG ST Elevasi di Lead II, dan gel.T Inversi
S:
3 21.05 Monitoring status saturasi oksigen
O:-saturasi oksigen 99%
S:paisen mengatakan tidak begitu sesak
Monitoring dosis oksigen
3 21.10 O:Posisi pasien semifoler 45 derajat, oksigen terpasang
Monitoring patensi jalan nafas
nasal kanul 3 liter/mrenit
3 22.00 Monitoring kedaan hemodinamik pasien S:-pasien mengatakan masih lemas, mudah capek terutama
saat bergerak
O:- keadaan hemodinamik  TD : 125/85 mmHg, Nadi 90
x/menit, RR:21x/menit, pulsasi radialis teraba
kuat,gambaran EKG ST Elevasi di Lead II, dan gel.T
Inversi
S:
3 22.03 Monitoring status saturasi oksigen
O:-saturasi oksigen 99%
S:paisen mengatakan tidak begitu sesak
Monitoring dosis oksigen
3 22.05 O:Posisi pasien semifoler 45 derajat, oksigen terpasang
Monitoring patensi jalan nafas
nasal kanul 3 liter/mrenit
S:-pasien mengatakan masih nyeri didadanya skala
2 23.45 Mengkaji nyeri secara konferhensif dan berkala sedang(4), bersifat hilang timbul seperti tertusuk
O: ekspresi wajah tampak rileks
S:-pasien mengatakan masih lemas, mudah capek terutama
saat bergerak
Minggu,
O:- keadaan hemodinamik  TD : 130/88 mmHg, ,MAP
12 Mei 3 00.00 Monitoring keadaan hemodinamik pasien
105, Nadi 80 x/menit, RR:31x/menit, pulsasi radialis teraba
2019
kuat, gambaran EKG ST Elevasi di Lead II, dan gel.T
Inversi
S:
3 00.05 Monitoring status saturasi oksigen
O:-saturasi oksigen 99%
S:paisen mengatakan tidak begitu sesak
Monitoring dosis oksigen
3 00.06 O:Posisi pasien semifoler 30 derajat, oksigen terpasang
Monitoring patensi jalan nafas
nasal kanul 3 liter/mrenit
S:pasien mengatakan tidak mual dan tidak muntah
00.07 Kolaborasi pemberian obat ondansetron O:masuk obat ondansetron via IV dosis 4mg/2ml, tidak ada
reaksi alergi terhadap obat
S:pasien mengatakan dingin sangat obat masuk
00.08 Kolaborasi pemberian obat metronidazole O:masuk obat metronidazole 500mg/100cc dalam 1 jam,
tidak ada reaksi alergi saat diberikan obat
S:-pasien mengatakan masih lemas, mudah capek terutama
saat bergerak
O:- keadaan hemodinamik  TD : 122/78 mmHg, ,MAP
3 03.00 Monitoring keadaan hemodinamik pasien
89, Nadi 88 x/menit, RR:15x/menit, pulsasi radialis teraba
kuat, gambaran EKG ST Elevasi di Lead II, dan gel.T
Inversi
S:
3 03.05 Monitoring status saturasi oksigen
O:-saturasi oksigen 98%
S:pasien mengatakan tidak begitu sesak
Monitoring dosis oksigen
3 03.07 O:Posisi pasien semifoler 30 derajat, oksigen terpasang
Monitoring patensi jalan nafas
nasal kanul 3 liter/menit
S:-pasien mengatakan masih lemas, mudah capek terutama
saat bergerak
O:- keadaan hemodinamik  TD : 112/75mmHg, ,MAP
3 04.00 Monitoring keadaan hemodinamik pasien
86, Nadi 86 x/menit, RR:21x/menit, pulsasi radialis teraba
kuat, gambaran EKG ST Elevasi di Lead II, dan gel.T
Inversi
S:
3 04.05 Monitoring status saturasi oksigen
O:-saturasi oksigen 99%
S:pasien mengatakan tidak begitu sesak
Monitoring dosis oksigen
3 04.10 O:Posisi pasien semifowler 30 derajat, oksigen terpasang
Monitoring patensi jalan nafas
nasal kanul 3 liter/menit
S:pasien mengatakan selama sakit belum beribadah karena
Mengidentifikasi kebutuhan pasien dalam
4 04.50 lemas dan tidak mampu berwudhu,pasien mengatakan
beribadah
membutuhkan bantuan untuk bersuci
S:pasien mengatakan senang sudah melakukan tayamum
4 04.55 Memfasilitasi pasien dalam bersuci O:pasien tampak melakukan tayamum dengan perlahan,
pasien beribadah secara mandiri dalam keadaan berbaring
S:-pasien mengatakan masih lemas, mudah capek terutama
saat bergerak
O:- keadaan hemodinamik  TD : 125/75mmHg, ,MAP
3 06.00 Monitoring keadaan hemodinamik pasien
83, Nadi 86 x/menit, RR:23x/menit, pulsasi radialis teraba
kuat, gambaran EKG ST Elevasi di Lead II, dan gel.T
Inversi
S:
3 06.05 Monitoring status saturasi oksigen
O:-saturasi oksigen 99%
S:pasien mengatakan tidak begitu sesak
Monitoring dosis oksigen
3 06.10 O:Posisi pasien semifowler 30 derajat, oksigen terpasang
Monitoring patensi jalan nafas
nasal kanul 3 liter/menit
S:-Pasien mengatakan dari tadi malam minum sekitar 2
1 06.12 Monitoring intake dan output cairan gelas (400cc)
O:-urin output 1100cc/12 jam  U/O = 1,6cc/kgBB/jam
S:-pasien mengatakan dari malam sudah minum 2 gelas air
(400cc), tidak ada muntah
O:
CM:
-minum : 400cc
-metro : 100 cc
-infus : 48 x 11 = 528 cc
1 06.20 Menghitung balance cairan -obat(fentanyl) :5cc x 12 = 60 cc
-air metabolik : 5x55:2= 137cc
Total CM = 1225
CK:
-urin : 1100
-IWL: 55 x 10:2 = 275 cc
Total CK: 1375 cc
BC: -150 cc
S:-pasien mengatakan masih nyeri didadanya skala
sedang(5), bersifat hilang timbul seperti tertusuk
2 07.00 Mengkaji nyeri secara konferhensif dan berkala
O: ekspresi wajah menahan nyeri terutama saat melakukan
inspirasi
S:-pasien mengatakan masih nyeri dada, namun sudah
Berkolaborasi pemberian obat analgesik mulai menurun menjadi skala ringan (3)
2 07.00
(Fentanyl) O:terpasang obat titrasi, nama obat fentanyl 1ampul dengan
pengencer 50cc, dijalankan 5cc/jam
S: pasien mengatakan tidak sesak lagi, kakinya juga sudah
tidak bengkak seperti waktu dirawat di bangsal marwah
Mengobservasi adanya edema paru dan atau O:tidak tampak edema di ekstermitas bawah, namun di
1 07.05
edema ekstremitas tangan masih tampak edema pitting edema +1
-auskultasi paru : kiri terdengan crackles di lobus bawah,
kanan tedengar creackles di lobus bawah
Hari/
Dx Jam Implementasi Keperawatan Respon Paraf
Tgl
Senin, 13 Kelebihan 08.00 Memberikan obat S: pasien mengatakan batuk berdarah lagi
Mei 2019 volume - Furosemide 1A injeksi O: obat masuk melalui IV
cairan - Levoplacasin 1A/ 24 jam
- Ranitidin 1A/12 jam
09.00 Memasang EKG S:-
Melakukan perekaman EKG O: T inversi di I II III, dan ST depresi
12.00 Memberikan obat fortison 1A/12 jam S: -
O: obat masuk melalui IV
13.30 Menghitung balance cairan S:
O:
Cairan masuk: 1800
Caira keluar:2000
IWL : 275
Balance cairan :- 475
Urin output: 2,1 / kg BB/ jam
Senin, 13 Nyeri akut 08.11 Mengkaji nyeri secara komperhensif S:
Mei 2019 Memberikan lingkungan yang nyaman - Pasien mengatakan sudah nyaman dengan
lingkungnanya
P: nyeri ketika bergerak
Q:nyeri seperti ditusuk tusuk
R: nyeri dada sebelah kiri
S: skala nyeri 4
T: nyeri hilang timbul kurang lebih 30 menit

O:
- Pasien terlihat menahan nyeri
TD: 128/87 mmHg
N: 123 x/mnt
RR: 24 x/mnt
S: 36,7 0C
Senin, 13 Intoleransi 10.00 - membantu pasien melakukan S: pasien mengatakan sudah tidak sesak nafas
Mei 2019 Aktivitas pergerakan sendi O:
- memonitor SpO2 SpO2 : 100
- monitor status hemodinamik N: 65 x/mnt
RR: 26 x/mnt
MAP : 97
TD: 122/87 mmHg
Senin, 13 Hambatan 12.00 - mengingatkan pasien solat duhur S:
Mei 2019 religiusitas 12.05 - membantu pasien dalam bersuci - Pasien mengatakan akan solat sendiri setelah
bersuci
O:
- Pasien sudah bersuci
Senin, 13 Kelebihan 19.30 Menghitung balance cairan S: -
Mei 2019 volume O:
cairan Cairan masuk : 1140
Cairan keluar : 1650
IWL : 275
Balance cairan : - 785
Urin output : 2,1/ kg BB/jam
Senin, 13 Nyeri akut 18.45 Mengkaji nyeri secara komperhensif S:
Mei 2019 19.00 Memberikan lingkungan yang nyaman - Pasien mengatakan sudah tidak merasa nyeri, skala
nyeri 0
- Pasien mengatakan sudah nyaman
O: pasien tampak rileks
Senin, 13 Intoleransi 17.00 Memonitoring hemodinamik S:
Mei 2019 aktivitas 17.35 Membantu pasien dalam melakukan Pasien mengatakan asih merasa lemas bergerak dan mudah
pergerakan sendi sesak nafas
O:
TD: 120/74 mmHg
N: 60 x/mnt
S: 35,6 0C
RR: 20 x/mnt
MAP : 85
SpO2: 99%
Senin, 13 Hambatan 18.00 Mengingatkan pasien solat magrib S:
Mei 2019 religiusitas 18.15 Membantu pasien dalam bersuci - Pasien mengatakan ingin solat magrib sendiri
- Pasien mengatakan sudah mengetahui cara bersuci
O:-

5. Evaluasi Asuhan Keperawatan


Tanggal Diagnosa Evaluasi Paraf
Keperawatan
Minggu, Kelebihan volume S:
12 Mei Cairan b/d gangguan - Pasien mengatakan tidak sesak lagi, kakinya juga sudah tidak bengkak seperti
2019 mekanisme regulasi waktu dirawat di bangsal marwah
O:
- Tidak tampak edema di ekstermitas bawah, namun di tangan masih tampak
edema pitting edema +1
- Auskultasi paru : kiri terdengan crackles di lobus bawah, kanan tedengar
creackles di lobus bawah
- Urin Output
CM:
minum : 400cc, metro : 100 cc, infus : 48 x 11 = 528 cc, obat(fentanyl) :5cc x 12
= 60 cc, air metabolik : 5x55:2= 137cc, Total CM = 1225
CK:
urin : 1100, IWL: 55 x 10:2 = 275 cc, Total CK: 1375 cc
BC: -150 cc
A: masalah keperawatan kelebihan volume cairan belum teratasi
P: -monitor intake dan output cairan
- Anjurkan membatasi asupan cairan
- Kolaborasi pemberian obat diuretik
- Observasi adanya tanda edema para dan atau edema ekstremitas
Nyeri Akut S: -pasien mengatakan masih nyeri dada, namun sudah mulai menurun menjadi
skala ringan (3), bersifat hilang timbul, tidak menyebar
O:
- Terpasang obat titrasi, nama obat fentanyl 1ampul dengan pengencer 50cc,
dijalankan 5cc/jam
- Ekspresi wajah tampak tenang
A: masalah keperawatan nyeri akut belum teratasi
P:-kaji nyeri secara berkala
-anjurkan melakukan teknik nonfarmakologi untuk menurunkan nyeri
- kolaborasi pemberian obat analgesik
-observasi tanda-tanda ketidaknyamanan pasien
Intoleransi Aktivitas S:-pasien mengatakan masih lemas, agak sesak jika melakukan pergerakan
b/d O: - keadaan hemodinamik  TD : 125/75mmHg, ,MAP 83, Nadi 86 x/menit,
ketidakseimbangan RR:23x/menit, pulsasi radialis teraba kuat, gambaran EKG ST Elevasi di Lead
antara suplai dan II, dan gel.T Inversi, saturasi oksigen 98%, terpasang oksigen nasal kanul 3l/m
kebutuhan oksigen A: masalah keperawan intoleransi aktivitas belum teratasi
P:-monitor status hemodinamik
- Monitor status saturasi oksien
- Monitor dosis oksigen dan patensi jalan nafas
- Monitor adanya tanda-tanda kesulitan bernafas
- Anjurkan melakukan pergerakan secara berkala
- Jaga keamanan pasien saat beraktivitas
Hambatan Religiusitas S:pasien mengatakan senang sudah dibantu bersuci, karena selama sakit pasien
b/d kendala tidak bersuci dan beribadah
lingkungan untuk O:pasien difasilitasi bersuci dengan cara tayamum, pasien beribadah mandiri
mempraktekkan dengan posisi berbaring
agama A: masalah keperawatan hambatan religiusitas belum teratasi
P: - kaji kebutuhan pasien dalam beribadah
- Bantu pasien beribadah atau bersuci sesuai dengan kemampuan pasien
- Anjurkan pasien berdzikir terutama ketika nyeri dan dan cemas
Senin, Kelebihan volume S:
13 Mei Cairan b/d gangguan pasien mengatakan batuk berdarah lagi
2019 mekanisme regulasi O:
Cairan masuk : 1140
Cairan keluar : 1650
IWL : 275
Balance cairan : - 785
Urin output : 2,1/ kg BB/jam
obat masuk melalui IV
A:
Kelebihan volume Cairan belum teratasi
P:
-monitor intake dan output cairan
- Anjurkan membatasi asupan cairan
- Kolaborasi pemberian obat diuretik

Nyeri Akut S:
- Pasien mengatakan sudah tidak merasa nyeri, skala nyeri 0
- Pasien mengatakan sudah nyaman
O: pasien tampak rileks
A: nyeri akut teratasi
P: pertahankan kondisi
Intoleransi Aktivitas S:
b/d Pasien mengatakan asih merasa lemas bergerak dan mudah sesak nafas
ketidakseimbangan O:
antara suplai dan TD: 120/74 mmHg
kebutuhan oksigen N: 60 x/mnt
S: 35,6 0C
RR: 20 x/mnt
MAP : 85
SpO2: 99%
A:
Intoleransi Aktivitas belum teratasi
P:
- Monitor dosis oksigen dan patensi jalan nafas
- Monitor adanya tanda-tanda kesulitan bernafas
- Anjurkan melakukan pergerakan secara berkala
- Jaga keamanan pasien saat beraktivitas
Hambatan religiusitas S:
- Pasien mengatakan ingin solat magrib sendiri
- Pasien mengatakan sudah mengetahui cara bersuci
O: pasien terlihat melakukan solat magrib sendiri di tempat tidur
A: hamabatan religiusitas sudah teratasi
P: -

Minggu, 12 Mei 2019


Jam 07.10

Pemberi Info Pemberi


Info

( ) (
)

Anda mungkin juga menyukai