Anda di halaman 1dari 35

PROFILE

KONSEP
KONSEP DASAR
NAMA
DASAR KAMAR
KAMAR
: Bekti Setiawan.,S.Kep.Ns

BEDAH
BEDAH
Tempat/Tgl.Lahir : Jombang,23 Desember 1978
Agama : Islam
Alamat : Palrejo, Sumobito Jombang
Riwayat Organisasi : Sekretaris DPD PPNI Kab. Jombang
Diklat PD HIPKABI Madiun Raya
Riwayat Pekerjaan : Scrub Nurse IBS RSUD Kab. Jombang
Riwayat Pendidikan : S1 Keperawatan + Ners
No Handphone : 085101262666 Oleh:
Email : bextisetia@gmail.com
Bekti Setiawan,S.kep.Ns
KONSEP
KONSEP DASAR
DASAR KAMAR
KAMAR
BEDAH
BEDAH
3

Pendahuluan
 Kamar operasi merupakan hal penting dalam
pengaturan sebuah rumah sakit
 Tindakan operasi merupakan “moment” penting
bagi pasien sehingga diperlukan manajemen yang
tepat dan membutuhkan team work
 Masing-masing anggota team memegang peranan
penting dalam keberhasilan suatu prosedur operasi
Struktur kamar operasi sama pentingnya
dengan team work.
Tema utama pengaturan struktur dan
fungsi masing-masing bagian dari kamar
operasi ialah mencapai tujuan dari operasi
dengan mengkaji manfaat dan resikonya
(mis. pencegahan infeksi)
# Keselamatan pasien di kamar bedah #

4
KAMAR BEDAH
IDEAL
Adalah : Ruangan yang memenuhi sarat dimana
dilakukan tindakan – tindakan sehubungan
dengan pembedahan.
Ruangan ini merupakan ruang terbatas / ketat,
sehingga yang bisa masuk hanyalah para
petugas yang sedang bertugas, Dengan tujuan
menjaga sterilisasi dari ruangan tersebut.
LOKASI

1. Mudah dicapai
2. Letak kamar bedah
3. Ruangan khusus bebas
kontaminasi dari luar
PEMBAGIAN DAERAH KAMAR
BEDAH
1. Daerah Bebas ( unrestricted )
Petugas dan pasien masuk tidak perlu mengganti
baju
2. Daerah Semi Terbatas (semirestricted)
Menghubungkan antara daerah bebas dengan
kamar bedah
3. Daerah Terbatas (restricted)
Ruang cuci tangan, induksi, tindakan op
TEORI LAIN
1. Zone 4 (General Zone)
2. Zone 3 (Clean Zone)
3. Zone 2 (Super Clean Zone)
4. Zone 1 (Ultra Clean Zone)
5. Zone 0 (Aseptic Zone)
MENURUT FUNGSINYA

A. Daerah bebas
B. Daerah peralihan : - Alur pasien
- Alur petugas
- Alur peralatan
C. Daerah penunjang
SYARAT – SYARAT KAMAR BEDAH
YANG IDEAL
A. BENTUK
1. Sudut tidak boleh tajam
2. Lantai, dinding dan langit-langit
harus melengkung
3. Lantai harus dari bahan yang kuat,
tidak mudah menghantarkan listrik,
kedap air, mudah dibersihkan dan juga
berwarna terang.
LANJUTAN…

4. Lapisan dinding dan langit-langit harus


dari bahan yang keras, tidak berpori, tahan
terhadap api, kedap air, tidak mudah kotor,
tidak mempunyai sambungan, berwarna
terang, tidak memantulkan cahaya, mudah
dibersihkan dan tidak menampung debu
B. UKURAN

1. Minimal 29,1 – 37,16 meter persegi (5.6m x


5,6 m) Maksimal 56 – 60 meter persegi (7,2
m x 7,8 m). Besar kecilnya kamar bedah
tergantung dari kegunaannya.
2. Tinggi langit-langit (plafon) 3,5m
minimal 2,5m dan maksimal 3,65m.
C. P I N T U
1. Pasien, pintu masuk dan keluar harus berbeda
2. Petugas, pintu masuk dan keluar tersendiri.
3. Setiap pintu kamar bedah harus ada kaca tembus
pandang.
4. Pintu kamar bedah tipe Sliding door.
5. Lebar pintu maksimal 1,20 m dan tinggi minimal
2,10 m
PENCEGAHAN ILO DI KAMAR BEDAH.

1. Harus ada pembagian :


Daerah Kamar operasi
Daerah kamar bedah

2. Pola aliran orang

3. Pola Aliran barang


ALIRAN PERSONIL DAN
BARANG
D. SISTEM VENTILASI

1. Ventilasinya memakai sistem pengatur suhu sentral (AC sentral) per


OK dan dapat diatur dng alat kontrol memakai filter
2. Ultra Clean Laminar Air Flow
3. Daerah Tropis suhu udara antara
20 – 24 derajat C.
4. Kelembaban udaranya 55% (50 – 60 %)
LAMINER AIR FLOW

18
E. SISTEM PENERANGAN
1. Lampu Penerangan = Lampu pijar Putih dan
mudah dibersihkan.
2. Lampu Operasi
3. Lampu op mempunyai kekhususan dalam hal :
a. Arah dan fokusnya fokusnya dapat
diatur
b. Tidak menimbulkan panas
c. Cahayanya terang dan tidak
menyilaukan.
d. Pencahayaannya antara 300 – 500 Lux,
pada meja op 10.000 – 20.000 Lux
F. SISTEM GAS MEDIS
1. Gas Medis Sentral
2. Sistem perpipaan melalui bawah lantai atau diatas langit-langit
3. Warna pipa harus dibedakan N2O, O2, Compresair dan Vacum
4. Scavenging Sistem untuk mesin anestesi
G. SISTEM LISTRIK

1. Voltase 110 dan 220


2. Stop Kontak = aman untuk petugas
3. Tombol listrik ketinggian minimal 1,40 m dari lantai
4. Setiap Tombol Sirkuitnya harus berbeda
5. Sistem Ground tdk ada kebocoran
6. Kabel tidak boleh melintang
H. SISTEM KOMUNIKASI
1. Sistem Komunikasi sangat vital
2. Komunikasi dari Ok ke OK
3. Komunikasi dari kamar bedah ke ruangan
4. Komunikasi kamar bedah ke Laboratorium Patologi Anatomi atau
Patologi klinik
I. PERALATAN
1. Peralatan kamar bedah harus Mobile
2. Terbuat dari Stainless Steel sehingga mudah dibersihkan
3. Standar peralatan
PEMBERSIHAN KAMAR BEDAH
 Ada 3 cara pembersihan kamar bedah

1. Pembersihan rutin / harian


2. Pembersihan mingguan
3. Pembersihan sewaktu
BERBAGAI KONFIGURASI KAMAR BEDAH

25
Berbagai Konfigurasi Kamar Bedah

?? !!

26
BAIK-BAIK

27
ventilasi kamar tidur ? botol mondar mandir

28
tali rafia steril
PERMASALAHAN DI KAMAR
BEDAH
1. Efisiensi kerja : fasilitas yang ada, SDM
yang tersedia dan volume kerja/operasi.
2. Pencegahan : “kecelakaan di OK”,
infeksi
3. Patient Safety

29
KATEGORI OPERASI

1. Operasi Bersih :
 Operasi dilakukan pada daerah/ kulit yang pada kondisi pra
bedah tidak terdapat peradangan dan tidak membuka traktus
respiratorius, traktus gastrointestinal, orofaring, traktus
urinarius atau traktus biller
 Operasi berencana dengan penutupan kulit primer, dengan
atau tanpa pemakaian drain tertutup

Kemungkinan infeksi tidak lebih dari 2 % ( infeksi saat operasi


dari petugas/lingkungan )
KATEGORI OPERASI

2. Operasi Bersih Tercemar :


 Operasi membuka traktus digestivus, traktus biller,
traktus urinarius, traktus respiratorius sampai
dengan orofaring, atau traktus reproduksi kecuali
ovarium
 Operasi tanpa pencemaran nyata (gross spillage),
contohnya operasi pada traktus billier, apendiks,
vagina, orofaring.
Kemungkinan untuk infeksi 4 – 10 %
KATEGORI OPERASI

3.Operasi Tercemar :
 Operasi yang dilakukan pada kulit yang terbuka, tetapi

masih dalam waktu emas (Golden periode )

Kemungkinan untuk infeksi 20 %


KATEGORI OPERASI

4. Operasi Kotor atau dengan Infeksi:

Perforasi traktus digestivus, traktus urogenitalis


atau traktus respiratorius yang terinfeksi.
Melewati daerah purulen (Inflamasi Bakterial).
Luka terbuka lebih dari 6 jam setelah kejadian ,
terdapat jaringan luas atau kotor.
Dokter yang melakukan operasi menyatakan
sebagai luka operasi kotor/ terinfeksi.

Kemungkinan untuk infeksi 40 %.


SURGICAL SITE INFECTION
PREVENTION
BUNDLES COMPONENTS
CATS
1. CLIPPER
2. ANTIBIOTICS PROFILAKSIS
3. TEMPERATURE
4. SUGAR

Anda mungkin juga menyukai