A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 19 Tahun 2022
Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi dengan tujuan dimaksudkan untuk percepatan perbaikan gizi
masyarakat prioritas pada seribu hari pertama kehidupan;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
2. Gambaran Umum
Prioritas Pembangunan Nasional sebagaimana diamanatkan dalam Undang-
undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan yang tertuang pada dokumen
Rencana Pembangunan Jangka MenengahNasional dan Rencana Strategis
Kementrian Kesehatan adalah perbaikkan status gizi masyarakat. Gizi memegang
peranan penting dalam siklus kehidupan manusia. Gizi yang optimal diperlukan
untuk pertumbuhan normal, perkembangan fisik dan kecerdasan. Indonesia masih
mengalami berbagai masalah gizi yang dikategorikan dalam 4 masalah gizi yaitu
Kurang Energi Kronis, Kekurangan Vitamin A, Anemia Gizi Besi, Gangguan akibat
kekurangan Iodium. Berkaitan dengan status gizi hingga saat ini berorientasi pada
tingginya balita gizi kurang (Underweight), kurus (Wasting), dan pendek (Stunting).
Masalah gizi terjadi pada setiap siklus kehidupan manusia sejak janin hingga
dewasa dan penyebabnya sangat kompleks. Upaya intervensi dan penanggulangan
terus dilakukan untk perbaikan gizi masyarakat melalui kegiatan program gizi di
puskesmas. Untuk mencapai sasaran pembangunan di bidang kesehatan
kementrian kesehatan telah menetapka rencana strategis yang memuat 23 indikator
gizi sebagai program prioritas. Berbagai kegiatan teknis program gizi telah
dilaksanakan untuk mencapai target indikator program yang telah ditetapkan secara
nasional. Keberhasilan upaya pelayanan gizi dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan status gizi masyarakat memerlukan kerjasama lintas
program dan lintas sektor terkait. Untik meningkatkan cakupan pelayanan gizi
masyarakat maka pemerintah menyediakan dana untuk dibuat kegiatan-kegiatan
program gizi yang bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Adapun
kegiatan pada Menu Upaya Pendidikan dan Survelans Gizi serta pembinaan
kesehatan keluarga di 10 wilayah kerja Puskesmas Ampana Barat yang
dilaksanakan dengan Pemanfaatan DAK Non fisik adalah sebagai berikut:
Menguraikan masing-masing rincian menu kegiatan, milsalnya:
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal bagi ibu hamil KEK dan balita
gizi Kurang
a Penyediaan bahan makanan Merupakan kegiatan belanja bahan makanan agar dapat
tambahan berbasis pangan melakukan pelatihan kepada TIM Pelaksana Penyiapan
lokal bagi Bumil KEK dan Pemberian Makanan Tambahan Berbasis Panga Lokal.
Balita Gizi Kurang
B. PENERIMA MANFAAT
Menggambarkan siapa penerima manfaat misalnya, ibu hamil, ibu bersalin, bayi
baru lahir, kader posyandu, tokoh masyakarakat, lintas sektor dan lain-lain.
Penerima
No Nama Kegiatan Jumlah
Manfaat
Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis
1 pangan lokal bagi Bumil KEK dan Balita Gizi 75 Sasaran -
Kurang
Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan
pemberian makanan tambahan bebasis pangan lokal Ibu Hamil KEK
2 36 Sasaran dan Balita Gizi
bagi ibu hamil kek dan balita gizi kurang tingkat
Kurang
puskesmas
C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN
Puskesmas Ampana Barat menu PMT berbahan pangan lokal bagi Bumil KEK dan Balita Gizi
Kurang sebesar Rp 185.102.000,- (Seratus Delapan Puluh Lima Juta Seratus Dua Ribu Rupiah)
Total 185.102.000
Nurhadist, SKM
NIP. 19730616 199203 2 002