Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN /TERM OF REFERENCE

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN KABUPATEN


DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NON FISIK BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2024

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
. Dasar Hukum
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara;
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
 Kepmenkes Republik Indonesia Nomor 406/Menkes/SK/VI/2009 tentang Pedoman
Pelayanan Kesehatan Jiwa.
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Jiwa..
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 77 tahun 2015 tentang Pedoman Pemeriksaan
Kesehatan Jiwa.
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 54 Tahun 2017 tentang Penanggulangan
Pemasungan Orang Dengan Gangguan Jiwa.
 Peraturan Bupati Kabupaten Ogan Ilir Nomor 20 Tahun 2017 Penanggulangan
Pemasungan Orang Dengan Gangguan Jiwa.
 Peraturan Menteri Kesehatan nomor 4 tahun 2019 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

2. Gambaran Umum
Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organitation) adalah ketika seseorang
tersebut merasa sehat dan bahagia, mampu menghadapi tantangan hidup serta
dapat menerima orang lain sebagaimana seharusnya serta mempunyai sikap positif
terhadap diri sendiri dan orang lain.

Arah kebijakan pembangunan prioritas Indonesia saat ini diarahkan kepada


peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Sumberdaya manusia yang berkualitas
diantaranya mempunyai ciri sehat secara fisik, mental, sosial, serta spiritual, kreatif,
produktif, berprestasi, mandiri seta pantang menyerah yang merupakan kunci
keberhasilan bangsa Indonesia dalam mengantisipasi berbagai tantangan
kehidupan masyarakat di era globalisasi. Faktor utama penentu Indeks
Pembagunan Manusia (IPM) adalah status kesehatan dan pendidikan.
Salah satu upaya untuk mewujdukan sumberdaya manusia yang berkualitas dan
meningkatkan IPM bangsa Indonesia adalah melalui upaya peningkatan kesehatan
anak usia sekolah.
Anak sekolah termasuk pesantren merupakan aset atau modal utama
pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi
kesehatannya agar Indonesia dapat memperoleh bonus demografi di tahun 2030.
Anak sekolah dan santri yang sehat bukan keadaan sehat secara fisik saja,
melainkan juga sehat secara mental, spiritual dan sosial sehingga memungkinkan
anak sekolah dan santri dapat menjalani kehidupannya secara produktif, berprestasi
seta mampu mengembangkan talentanya sehingga menjadi manusia yang
berkualitas.
Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan
penyelenggaraan upaya kesehatan sekolah. Upaya kesehatan sekolah
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam
lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan
berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi sumberdaya yang
berkualitas. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomis. Berdasarkan Undang-undang No. 18 tahun tahun 2014 tentang
Kesehatan Jiwa, Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat
berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut
menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara
produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.

III PELATIHAN / PENINGKATAN KAPASITAS TENAGA KESEHATAN


UNTUK TOPIK PRIORITAS
1. Pelatihan Pelayanan Pengendalian Penyakit
a. Pelatihan Tenaga Kesehatan Terpadu Merupakan Kegiatan Pelatihan
Kesehatan Jiwa bagi Pengelolah Program Jiwa di
FKTP

B. PENERIMA MANFAAT
III PELATIHAN / PENINGKATAN KAPASITAS TOPIK PRIORITAS
1. Pelatihan Pelayanan Pengendalian Penyakit
a. Pelatihan Tenaga Kesehatan Terpadu 30 orang PJ Program
Kesehatan Jiwa Keswa Puskesmas
dan Fasyankes
C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
1. Metode Pelaksanaan

III PELATIHAN / PENINGKATAN KAPASITAS TOPIK PRIORITAS


1. Pelatihan Pelayanan Pengendalian Penyakit
a Pelatihan Tenaga Dokumen 1 Pihak ketiga 1. Persiapan
Kesehatan Terpadu laporan ( Bapelkes ) Administrasi
Kesehatan Jiwa 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(Juli-
Desember
2024)
4. Pembuatan
Laporan
Kegiatan

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN

Kegiatan dilaksanakan selama 1 (satu) tahun yaitu dari Januari 2024 sampai dengan
Desember 2024.

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN

Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Opersaional Kesehatan


Kabupaten Ogan Ilir pada menu / komponen Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tenaga
Kesehatan Untuk Topik Prioritas program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Penyakit Tidak Menular sebesar 130,000,000,- . (Seratus Tiga Puluh Juta Rupiah).
dengan kebutuhan perincian sebagai berikut :

III PELATIHAN / PENINGKATAN KAPASITAS TOPIK PRIORITAS


1. Pelatihan Pelayanan Pengendalian Penyakit
a Pelatihan Tenaga Kesehatan Terpadu 130,000,000,-
Kesehatan Jiwa
Total 130,000,000,-

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten Ogan Ilir

H. Hendra Kudeta, SKM


Nip. 196512031988031003

Anda mungkin juga menyukai