Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN

OGAN ILIR PADA PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK

YANTI
NIM : 20150105

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SJAKHYAKIRTI PALEMBANG
2022
LATAR BELAKANG

Dalam aspek pelayanan kesehatan, salah satu penyebab


tingginya angka kematian ibu adalah karena pelayanan
antenatal care dan pertolongan persalinan oleh tenaga
professional yang belum mampu terjangkau seluruh
lapisan masyarakat. Keadaan ini menyebabkan masih
banyak ibu tidak memeriksakan kehamilan dan banyak
ibu hamil tidak mendapatkan pelayanan antenatal care
yang sesuai standar.
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten


Ogan Ilir pada program kesehatan ibu dan anak
?
LANDASAN TEORI

- kinerja adalah usaha yang dilakukan dari hasil kerja yang dapat
dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
organisasi sesuai dengan wewenang dan kemampuan masing-
masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi bersangktan
secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengn moral
maupun etika (Simamora,2013)
-Penilaian kinerja pegawai atau penilaian prestasi kerja adalah
suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah
seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas
dan tanggungjawabnya (Mangkunegara, 2011).
KERANGKA TEORI PENELITIAN
(GIBSON,1987)

Variable Psikologis
Variable Individu -Persepsi
-Kemampuan dan keterampilan Kinerja -Sikap
-Latar belakang individu -Kepribadian
-Demografi -Motivasi
-Belajar

Variable Organisasi
-Sumber daya: manusia dan dana
-Kepemimpinan: supervisi perencanaan
-Imbalan
-Struktur
-Desain pekerjaan
KERANGKA KONSEP
Kemampuan dan
keterampilan

Ketersediaan dana
Kinerja
Program KIA

Supervisi

Perencanaan program
PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan


menggunakan pendekatan studi kasus, yang dimaksudkan
untuk menganalisis kinerja program KIA dan mengetahui
penyebab rendahnya cakupan program KIA tersebut di
Kabupaten Ogan Ilir.
Metode penelitian studi kasus meneliti suatu kasus atau
fenomena tertentu yang ada dalam masyarakat yang
dilakukan secara mendalam untuk mempelajari latar
belakang, keadaan dan interaksi yang terjadi.
Lokasi Penelitian

- di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan ILir dan


5 Puskesmas Kabupaten Ogan Ilir
INFORMAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini, jumlah informan penelitian sesuai dengan survey di
lapangan yakni sebanyak 12 orang. Adapun informan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Kepala Dinas = 1 orang
2. Kepala seksi = 1 orang
3. Kepala puskesmas = 5 orang
4. Penanggungjawan KIA = 5 orang
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
-observasi
-wawancara
-telaah dokumen
SUMBER DATA

1. Data Primer
=dilakukan dengan cara wawancara mendalam
2.Data Sekunder
=diperoleh dari
a. Profil tahunan Dinas Kesehatan dan Puskesmas
b. Telaah dokumen yang berkaitan dengan penelitian untuk mendapatkan
informasi mengenai Program KIA . Peneliti melaksanakan observasi selama
wawancara dilakukan dan selama berada di lokasi penelitian.
TEKNIK ANALISIS DATA
-Pengumpulan data, data dikumpulkan dari wawancara, observasi, dan
dokumentasi
-Reduksi data, yaitu bentuk analisis yang menggolongkan,
mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data
dengan cara sedemikian rupa
-Penyimpulan sementara, yaitu suatu tahapan peneliti dapat mengambil
kesimpulanyang masih sementara
-Penyimpulan akhir, merupakan ujung terakhir dari suatu proses
penelitian
KESIMPULAN
-Hasil penelitian diperoleh sebagian dari petugas program KIA di
Puskesmas se Kabupaten Ogan Ilir memiliki kemampuan dan
keterampilan masih rendah yang berkaitan dengan standar
pelayanan minimal (SPM)
-Alokasi dana oleh Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir melalui
APBD kabupaten masih lebih mengutamakan pembangunan fisik
berupa sarana dan prasarana serta belanja pegawai sehingga
program prioritas lainnya seperti program KIA sehingga
pemanfaatan dana menjadi tidak tepat sasaran, serta adanya
keterlambatan dalam penyerapan anggaran.
-Supervisi program KIA tidak dilaksanakan secara rutin dan
berkala, bahkan belum ada pembentukan tim supervisi tepadu
yang terdiri dari unsur pimpinan (Kepala Seksi KIA), bidan
koordinator (Bikor), perencana program dan organisasi profesi
ikatan Bidan Indonesia(IBI)
-Perencanaan program berupa rencana kerja (renja) SKPD
tahunan belum dibuat sehingga hanya berpedoman pada
penyusunan target program tahunan berdasarkan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan oleh
Kementerian Kesehatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai