Anda di halaman 1dari 6

INSTRUKSI

WALIKOTA PADANG PANJANG

NOMOR : TAHUN 2022

TENTANG
PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) LEVEL 3
(TIGA) SERTA MENGOPTIMALKAN POSKO PENANGANAN CORONA
VIRUS DISEASE 2019 DI TINGKAT KELURAHAN
DI KOTA PADANG PANJANG

Menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2022 tanggal


15 Februari 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3,
Level 2 dan Level 1 serta Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease
2019 Di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus
Disease 2019, dengan ini memberi instruksi:

Kepada : 1. Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kota Padang Panjang.


2. Camat, Lurah dan RT se-Kota Padang Panjang.
3. Pimpinan Instansi, BUMN/BUMD dan Pelaku Usaha se-Kota
Padang Panjang.
4. Pengelola Sarana Pendidikan se-Kota Padang Panjang.
5. Pengurus Rumah Ibadah se-Kota Padang Panjang.
6. Seluruh Masyarakat Kota Padang Panjang.

Untuk :
KESATU : Camat, Lurah dan RT se-Kota Padang Panjang agar
menyelenggarakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) Level 3 (tiga) di masing-masing wilayahnya pada tingkat
Kecamatan, Kelurahan dan Rukun Tetangga (RT) yang
menimbulkan dan/atau berpotensi menimbulkan penularan COVID-
19 sesuai kondisi wilayah dengan memperhatikan cakupan
pemberlakuan pembatasan.

KEDUA : PPKM Level 3 (tiga) sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU


dilakukan melalui koordinasi antara seluruh unsur yang terlibat,
mulai dari Ketua RT, Lurah, Satuan Perlindungan Masyarakat
(Satlinmas), Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina
Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Satuan
Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Tim Penggerak Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu), Dasawisma, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh
Adat, Tokoh Pemuda, Penyuluh, Pendamping, Tenaga Kesehatan,
dan Karang Taruna serta relawan lainnya.

KETIGA : Mekanisme koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan


PPKM Level 3 (tiga) sebagaimana dimaksud pada Diktum KEDUA
dilakukan dengan:
1. mengoptimalkan peran dan fungsi Posko tingkat Kelurahan,
serta memastikan pelaksanaan pengendalian pada tingkat RT;
2. mengoptimalkan peran dan fungsi Posko Kecamatan untuk
supervisi dan pelaporan Posko tingkat Kelurahan.
KEEMPAT : Pengaturan aktifitas kegiatan selama PPKM Level 3 (tiga)
dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (Sekolah, Perguruan
Tinggi, Akademi, Tempat Pendidikan/Pelatihan dapat dilakukan
melalui pembelajaran tatap muka terbatas dan/atau
pembelajaran jarak jauh berdasarkan Keputusan Bersama
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/202l,
Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08 /MENKES /4242
/2021, Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Corona virus
Disease 2019 (Covid-19) dan bagi satuan pendidikan yang
melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas dilaksanakan
dengan kapasitas maksimal 50% (lima puluh persen), kecuali
untuk:
1. SDLB, MILB, SMPLB dan SMLB, MALB maksimal
62% (enam puluh dua persen) sampai dengan 100%
(seratus persen) dengan menjaga jarak minimal 1,5m (satu
koma lima meter) dan maksimal 5 (lima) peserta didik per
kelas;
2. PAUD maksimal 33% (tiga puluh tiga persen) dengan
menjaga jarak minimal 1,5m (satu koma lima meter) dan
maksimal 5 (lima) peserta didik per kelas;

b. pelaksanaan kegiatan di tempat kerja/perkantoran dilakukan


50% (lima puluh lima persen) Work From Home (WFH) dan 50 %
Work From Office (WFO) dengan penerapan protokol kesehatan;
c. pelaksanaan kegiatan pada sektor esensial seperti kesehatan,
bahan pangan, makanan, minuman, energi, komunikasi dan
teknologi informasi, keuangan, perbankan, sistem pembayaran,
logistik, perhotelan, konstruksi, industri strategis, pelayanan
dasar, utilitas publik, proyek vital nasional dan industri yang
ditetapkan sebagai objek vital nasional serta objek tertentu,
tempat yang menyediakan kebutuhan sehari-hari yang berkaitan
dengan kebutuhan pokok masyarakat (pasar, toko, swalayan
dan supermarket) baik yang berada pada lokasi tersendiri
maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall tetap
dapat beroperasi 100% (seratus persen) dengan pengaturan jam
operasional, kapasitas, dan penerapan protokol kesehatan
secara lebih ketat;

d. industri dapat beroperasi 100% (seratus persen) dengan


penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat, namun apabila
ditemukan klaster penyebaran COVID-19, maka industri
bersangkutan ditutup selama 5 (lima) hari;
e. pasar tradisional, pedagang kaki lima, toko kelontong,
agen/outlet voucher, barbershop/pangkas rambut, laundry,
pedagang asongan, pasar loak, pasar burung/unggas, pasar
basah, pasar batik, bengkel kecil, cucian kendaraan, dan lain-
lain yang sejenis diizinkan buka dengan protokol kesehatan
ketat, memakai masker, mencuci tangan, handsanitizer;

f. pelaksanaan kegiatan makan/minum ditempat umum:


1) warung makan/ampera, pedagang kaki lima, lapak jajanan
dan sejenisnya diizinkan buka dengan protokol kesehatan
ketat, memakai masker, mencuci tangan, hand sanitizer;
2) rumah makan dan kafe dengan skala kecil, sedang atau besar
baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang
berlokasi pada pusat perbelanjaan dapat melayani makan
ditempat/dine in dengan kapasitas pengunjung 50% (lima
puluh persen), 2 (dua) orang per meja dan menerima makan
dibawa pulang/ delivery/take away dengan penerapan
protokol kesehatan secara lebih ketat;
g. pelaksanaan kegiatan konstruksi (tempat konstruksi dan lokasi
proyek) dapat beroperasi 100% (seratus persen) dengan
penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat;
h. pelaksanaan kegiatan ibadah pada tempat ibadah (masjid,
mushalla, gereja dan tempat ibadah lainnya) dapat dilaksanakan
dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat;
i. pelaksanaan kegiatan pada area publik (fasilitas umum, taman
umum, tempat wisata umum atau area publik lainnya) diizinkan
beroperasi 50% (lima puluh persen) dengan menggunakan
aplikasi Peduli Lindungi atau penerapan protokol kesehatan
yang ketat;
j. pelaksanaan kegiatan seni, budaya dan sosial kemasyarakatan
(lokasi seni, budaya dan sosial yang dapat menimbulkan
keramaian dan kerumunan) diizinkan beroperasi 50% (lima
puluh persen) dengan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi
atau penerapan protokol kesehatan yang ketat;
k. kegiatan olahraga/pertandingan olahraga diperbolehkan, antara
lain:
1) Diselenggarakan oleh Pemerintah tanpa penonton atau
suporter dengan penerapan protokol keseahtan yang ketat;
dan
2) Olahraga mandiri/individual dengan penerapan protokol
kesehatan yang ketat,
3) Fasilitas olahraga di ruang terbuka diizinkan dibuka dengan
jumlah orang 50% (lima puluh persen) dari kapasitas
maksimal dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau
penerapan protokol kesehatan secara lebih lanjut diatur oleh
Pemerintah Daerah; dan
4) Fasilitas pusat kebugaran / gym diizinkan dibuka dengan
jumlah orang 50% (lima puluh persen) dari kapasitas
maksimal dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau
penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat yang
pengaturannya lebih lanjut diatur oleh Pemerintah Daerah;

l. untuk kegiatan resepsi pernikahan dan hajatan


(kemasyarakatan) paling banyak 50% (lima puluh persen) dari
kapasitas ruangan atau maksimal 50 (lima puluh) orang dan
tidak ada hidangan makanan ditempat dengan penerapan
protokol kesehatan yang ketat;

m. pelaksanaan kegiatan rapat, seminar dan pertemuan luring


(lokasi rapat/seminar/ pertemuan ditempat umum yang
dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan) ditutup
untuk sementara waktu, sampai dengan wilayah dimaksud
dinyatakan aman berdasarkan penetapan Pemerintah Daerah
setempat ;

n. transportasi umum (kendaraan umum, angkutan masal, taksi


konvensional dan online) dan kendaraan sewa/rental
diberlakukan dengan pengaturan kapasitas maksimal 70%
(tujuh puluh persen) dengan menerapkan protokol kesehatan
secara lebih ketat;

o. persyaratan perjalanan domestik yang menggunakan mobil pribadi, sepeda


motor dan transportasi umum jarak jauh (pesawat udara, bis, kapal laut dan
kereta api) sesuai dengan ketentuan yang diatur oleh Satuan Tugas
Penanganan COVID-19 Nasional
p. tetap memakai masker dengan benar dan konsisten saat
melaksanakan kegiatan diluar rumah serta tidak diizinkan
penggunaan face shield tanpa menggunakan masker; dan

q. Pelaksanaan PPKM di tingkat RT, Kelurahan dan Kecamatan


tetap diberlakukan dengan mengaktifkan Posko-Posko di setiap
tingkatan dengan melihat kriteria zonasi pengendalian wilayah.

KELIMA : Melaksanakan pengetatan aktivitas dan edukasi dengan prinsip


sebagai berikut:
a. COVID-19 paling menular pada kondisi tertutup, pertemuan-
pertemuan panjang (lebih dari 15 menit), interaksi jarak dekat,
keramaian, aktivitas dengan bernapas kuat misalnya bernyanyi,
tertawa dan tidak memakai masker seperti pada saat makan
bersama;
b. penggunaan masker dengan benar dan konsisten adalah
protokol kesehatan paling minimal yang harus diterapkan setiap
orang;
c. mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer secara
berulang terutama setelah menyentuh benda yang disentuh
orang lain (seperti gagang pintu atau pegangan tangga),
menyentuh daerah wajah dengan tangan perlu dihindari;
d. jenis masker yang lebih baik akan lebih melindungi, penggunaan
masker sebanyak 2 (dua) lapis merupakan pilihan yang baik.
Masker sebaiknya perlu diganti setelah digunakan (>4 (lebih dari
empat) jam);
e. penerapan protokol kesehatan dilakukan dengan
mempertimbangkan jarak interaksi, durasi, dan faktor ventilasi
udara, untuk meminimalisir risiko penularan dalam beraktivitas;
f. pertimbangan jarak dapat diterapkan sebagai berikut:
1) beraktivitas dari rumah saja, dan berinteraksi hanya dengan
orang-orang yang tinggal serumah;
2) jika harus meninggalkan rumah, maka harus selalu
mengupayakan jarak minimal 2 (dua) meter dalam
berinteraksi dengan orang lain. Mengurangi/menghindari
kontak dengan orang lain yang tidak tinggal serumah; dan
3) mensosialisasikan berbagai petunjuk visual di tempat umum
terkait pencegahan dan penanganan COVID-19,
g. pertimbangan durasi dapat diterapkan sebagai berikut:
1) jika harus berinteraksi dengan orang lain atau menghadiri
suatu kegiatan, dilakukan dengan durasi yang singkat untuk
mengurangi risiko penularan; dan
2) dalam perkantoran dan situasi berkegiatan lainnya,
penjadwalan dan rotasi dapat membantu untuk mengurangi
durasi interaksi,
h. pertimbangan ventilasi dapat diterapkan sebagai berikut:
1) berkegiatan di luar ruangan memiliki risiko penularan yang
jauh lebih rendah dibandingkan di dalam ruangan; dan
2) ruangan harus selalu diupayakan untuk memiliki ventilasi
udara yang baik. Membuka pintu, jendela dapat dilakukan
untuk mengurangi risiko penularan. Dalam kondisi pintu
atau jendela tidak dapat dibuka, maka air purifier dengan
High Efficiency Particulate Air (HEPA) filter dapat digunakan
di dalam ruangan,
i. dalam kondisi penularan sudah meluas di komunitas, maka
intervensi yang lebih ketat dengan membatasi mobilitas
masyarakat secara signifikan perlu dilakukan;
KEENAM : Untuk mencegah terjadinya peningkatan penularan COVID-19,
maka dilakukan kegiatan pemantauan, pengendalian dan evaluasi
serta dilaksanakan hal-hal sebagai berikut:
a. Camat dan Lurah:
1) melakukan sosialisasi terkait dengan PPKM Level 3 (tiga)
kepada warga masyarakat yang berada di wilayahnya, dan
melaporkan kepada Satgas COVID-19 Kota Padang Panjang
apabila terdapat pelanggaran;
2) melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap orang
masuk ke kelurahan yang berasal dari luar daerah.
3) Melaporkan hasil pengawasan dan pemeriksaan ke BPBD
Kesbangpol Kota Padang Panjang
b. dalam hal terdapat masyarakat yang melakukan perjalanan
lintas Provinsi/Kabupaten/Kota tanpa memiliki dokumen
administrasi perjalanan tertentu, maka Lurah melalui Posko
Kelurahan menyiapkan tempat karantina mandiri selama 5 x 24
Jam dengan penerapan Protokol Kesehatan yang lebih ketat dan
biaya karantina dibebankan kepada masyarakat yang
bersangkutan;
c. dalam hal masyarakat yang akan melakukan perjalanan
tertentu, maka harus membawa dokumen administrasi
perjalanan tertentu/surat izin yang dikeluarkan oleh Lurah
dengan tanda tangan basah/tanda tangan elektronik dan
identitas diri calon pelaku perjalanan;
d. Satpol PP dan Damkar, Satlinmas dan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah dan Kesbangpol, agar meningkatkan
kesiapsiagaan dan keterlibatan aktif dalam mencegah dan
mengatasi aktivitas publik yang dapat mengganggu
ketenteraman dan ketertiban masyarakat,
berkumpul/kerumunan massa di tempat fasilitas umum,
fasilitas hiburan (pusat perbelanjaan dan restoran), tempat
wisata dan;
e. Dinas Pangan dan Pertanian. dan Dinas Perdagangan Koperasi
dan UKM agar melakukan upaya yang lebih intensif untuk
menjaga stabilitas harga (terutama harga bahan pangan), dan
memastikan kelancaran distribusi pangan dari dan ke lokasi
penjualan/pasar.
KETUJUH : a. dalam hal Aparatur Sipil Negara tidak melaksanakan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Instruksi Walikota ini, dikenakan
sanksi sebagaimana diatur dalam Pasal 67 sampai dengan Pasal
78 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja.

b. untuk pelaku usaha yang tidak melaksanakan ketentuan


sebagaimana dimaksud dalam Instruksi Walikota ini, dikenakan
sanksi administratif sampai dengan penutupan usaha sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

c. setiap orang dapat dikenakan sanksi bagi yang melakukan


pelanggaran dalam rangka pengendalian wabah penyakit
menular berdasarkan:
1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 212 sampai
dengan Pasal 218;
2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah
Penyakit Menular;
3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Kekarantinaan Kesehatan; dan
4) Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 6
Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru Dalam
Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.

KEDELAPAN : Instruksi ini mulai berlaku pada tanggal 15 Februari 2022 sampai
dengan 28 Februari 2022.

Ditetapkan di : Padang Panjang


Pada Tanggal : 15 Februari 2022
WALIKOTA PADANG PANJANG

FADLY AMRAN

Jl. Sutan Syahrir Nomor 178 Padang Panjang


Telp. (0752) 82200 Fax. (0752) 82870
E-mail: kominfo.pdgpanjang@gmail.com – website: www.padangpanjang.go.id

Anda mungkin juga menyukai