Anda di halaman 1dari 7

BUPATI TELUK BINTUNI

INSTRUKSI BUPATI TELUK BINTUNI


Nomor : 188.5.E/042/BUP-TB/II/2022

TENTANG
PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT
(PPKM) LEVEL 3 DAN MENGOPTIMALKAN POSKO
PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019
DI KABUPATEN TELUK BINTUNI

BUPATI TELUK BINTUNI

Menindaklanjuti Instruksi Gubernur Papua Barat Nomor 440/03/Tahun 2022 tanggal


15 Februari 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3 di
Provinsi Papua Barat dan dengan mempertimbangkan meningkatnya kasus positif
masyarakat yang terkonfirmasi COVID 19 serta dalam rangka memutus mata rantai
penyebaran COVID 19 di wilayah Kabupaten Teluk Bintuni, maka berkenaan dengan hal
tersebut di Instruksikan :

Kepada : 1. Pimp. TNI/POLRI/Kejaksaan Negeri


2. Para Pimpinan Perangkat Daerah Otonom dan Vertikal
3. Pimpinan BUMN/BUMD
4. Pimpinan Lembaga Swasta dan Dunia Usaha
5. Pimpinan Lembaga Keagamaan dan Adat
6. Seluruh ASN Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni
7. Para Kepala Distrik
4. Lurah dan Kepala Kampung
5. Para Pelaku Usaha
6. Seluruh Masyarakat Kabupaten Teluk Bintuni
Untuk :
KESATU : Membatasi jam aktivitas masyarakat dalam melaksanakan kegiatan
sampai dengan pukul 21.00 WIT;
KEDUA : Menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan memakai masker,
mencuci tangan menggunakan sabun/handsanitizer, menjaga jarak;
KETIGA : Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di satuan Pendidikan dapat
dilakukan melalui pembelajaran tatap muka terbatas dan/atau
pembelajaran jarak jauh berdasarkan Keputusan Bersama Menteri

1
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 05/KB/202l, Nomor
1347 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/6678/2021, Nomor
443-5847 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) yaitu :
a. Pembelajaran Pendidikan Usia Dini dilakukan secara daring/online
atau pembelajaran jarak jauh;
b. Pembelajaran Pendidikan Dasar (SD/MI) dilakukan secara
daring/online atau pembelajaran jarak jauh sedangkan pembelajaran
bagi kelas 6 dilaksanakan secara pembelajaran tatap muka (PTM)
dengan kapasitas 50 % dari kapasitas kelas;
c. Pembelajaran Pendidikan Menengah Pertama (SMP/MTS) dilakukan
secara daring/online atau pembelajaran jarak jauh bagi siswa kelas
7 dan kelas 8, sedangkan pembelajaran bagi kelas 9 dilaksanakan
secara pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 50 % dari
kapasitas kelas;
d. Pembelajaran Pendidikan Menengah Atas (SMA/SMK/MA atau
sederajat) dilakukan secara daring/online atau pembelajaran jarak
jauh bagi siswa kelas 10 dan kelas 11, sedangkan pembelajaran bagi
kelas 12 dilaksanakan secara pembelajaran tatap muka (PTM)
dengan kapasitas 50 % dari kapasitas kelas;
e. Pembelajaran dengan metode tatap muka, diwajibkan hanya diikuti
oleh peserta didik yang telah divaksin COVID 19 minimal dosis
pertama dan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang telah
divaksin COVID 19 minimal dosis pertama, tunda vaksin dan tidak
dapat menerima vaksin dengan penerapan protocol kesehatan yang
ketat;
f. Pembelajaran metode tatap muka dilaksanakan maksimal selama 6
(enam) jam pelajaran.
KEEMPAT : Pelaksanaan kegiatan pada sektor non esensial diberlakukan 50% (lima
puluh persen) maksimal staf WFO dengan protokol kesehatan secara
ketat, namun apabila ditemukan klaster penyebaran COVID-19, maka
kantor yang bersangkutan ditutup selama 5 (lima) hari;
KELIMA : Pelaksanaan kegiatan pada sektor esensial seperti kesehatan,
kebencanaan, bahan pangan, makanan, minuman, energi, komunikasi
dan teknologi informasi, keuangan, perbankan, sistem pembayaran,
pasar modal, logistik, perhotelan, konstruksi, industry strategis,
pelayanan dasar, utilitas publik, proyek vital nasional dan industri
yang ditetapkan sebagai objek vital nasional serta objek tertentu,
tempat yang menyediakan kebutuhan sehari-hari yang berkaitan
dengan kebutuhan pokok masyarakat (pasar, toko, swalayan dan
supermarket) baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang
berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall tetap dapat beroperasi 100%
(seratus persen) dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan
penerapan protokol kesehatan yang ketat;

2
KEENAM : Pasar tradisional, pedagang kaki lima, toko kelontong, agen/outlet
voucher, barbershop/pangkas rambut, laundry, pedagang asongan,
pasar loak, pasar burung/unggas, pasar basah, pasar batik, bengkel
kecil, cucian kendaraan, dan lain-lain yang sejenis diizinkan buka
dengan jam operasional mulai pukul 10.00 – 21.00 WIT serta wajib
menerapakan protokol kesehatan ketat, memakai masker, mencuci
tangan, handsanitizer ;
KETUJUH : Pelaksanaan kegiatan makan dan minum di tempat umum :
a. warung makan/warteg, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan
sejenisnya diizinkan buka dengan protokol kesehatan ketat,
memakai masker, mencuci tangan, handsanitizer dibatasi maksimal
sampai pukul 21.00 WIT; dan
b. restoran/rumah makan dan kafe dengan skala kecil, sedang atau
besar baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang
berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall dapat melayani makan
ditempat/dine in dibatasi jam operasional sampai Pukul 21.00 WIT
dengan kapasitas pengunjung 50% (lima puluh persen), 2 (dua)
orang per meja dan lebih mengutamakan makan/minum dibawa
pulang/delivery/takeaway dengan penerapan protokol kesehatan
secara lebih ketat;
c. pelaku usaha wajib melengkapi pekerjanya untuk melaksanakan
protokol kesehatan seperti masker, sarung tangan, sarana pencuci
tangan dan handsanitizer;
KEDELAPAN : Pelaksanaan kegiatan konstruksi untuk infrastruktur publik (tempat
konstruksi dan lokasi proyek) beroperasi 100% (seratus persen)
dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat;
KESEMBILAN : Pelaksanaan kegiatan ibadah di tempat ibadah (Masjid, Musholla,
Gereja, Pura, Vihara, dan Klenteng serta tempat lainnya yang
difungsikan sebagai tempat ibadah) dapat mengadakan kegiatan
peribadatan/keagamaan berjamaah dengan pengaturan kapasitas
maksimal 75 % (tujuh puluh persen), namun lebih dioptimalkan
pelaksanaan ibadah di rumah dengan memperhatikan pengaturan teknis
dari Kementerian Agama dan penerapan protokol kesehatan yang ketat;
KESEPULUH : Pelaksanaan kegiatan olahraga/pertandingan olahraga diperbolehkan,
antara lain :
a. Diselenggarakan oleh Pemerintah tanpa penonton atau suporter
dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat;
b. Olahraga mandiri/individual dengan penerapan protokol kesehatan
yang ketat;
c. Fasilitas olahraga di ruang terbuka diizinkan dibuka dengan jumlah
orang 50% (lima puluh persen) dari kapasitas maksimal
dengan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi atau penerapan
protokol kesehatan yang ketat; dan
d. Fasilitas pusat kebugaran/gym diizinkan dibuka dengan jumlah
orang 25% (dua puluh lima persen) dari kapasitas maksimal dengan
penerapan protokol kesehatan yang ketat;

3
KESEBELAS : Pelaksanaan kegiatan seni, budaya dan sosial kemasyarakatan (lokasi
seni, budaya dan sosial yang dapat menimbulkan keramaian dan
kerumunan) diizinkan beroperasi 50% (lima puluh persen) dan
penerapan protokol kesehatan yang ketat;
KEDUABELAS : Untuk kegiatan resepsi pernikahan, hajatan (kemasyarakatan),
pengantaran maskawin maksimal 50% (lima puluh persen) dari
kapasitas atau maksimal 50 (lima puluh) orang dan tidak ada
hidangan makanan ditempat (dalam bentuk kemasan/kotak) serta
dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat;
KETIGABELAS : Pelaksanaan kegiatan rapat, seminar dan pertemuan luring (lokasi
rapat/seminar/ pertemuan ditempat umum yang dapat menimbulkan
keramaian dan kerumunan) ditutup untuk sementara waktu;
KEEMPATBELAS : Transportasi umum (kendaraan umum, angkutan masal, taksi
(konvensional dan online) dan kendaraan sewa/rental), layanan
angkutan umum dalam kota yang melibatkan banyak orang seperti
Angkutan Masyarakat Bintuni (AMB), angkutan pedesaan dan
sejenisnya diberlakukan dengan pengaturan kapasitas maksimal 70%
(tujuh puluh persen) dengan menerapkan protokol kesehatan secara
lebih ketat;
KELIMABELAS : Pelaku perjalanan domestik melalui transportasi udara, laut dan darat
wajib mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Akses darat masuk dan keluar Kabupaten Teluk Bintuni
dibatasi dan untuk akan melakukan perjalanan dinas resmi atau
sangat mendesak dijinkan penting dengan ketentuan sebagai
berikut :
1. Untuk ASN dengan perjalanan dinas resmi wajib mendapat
surat perintah tugas dan surat jalan dari Sekretaris Daerah
Kabupaten Teluk Bintuni dengan tandatangan basah atau
elektronik;
2. Untuk anggota POLRI dengan perjalanan dinas resmi wajib
mendapat surat tugas dari Kapolres Teluk Bintuni dengan
tandatangan basah atau tandatangan elektronik;
3. Untuk anggota TNI dengan perjalanan dinas resmi wajib
mendapat surat tugas dari Dandim Teluk Bintuni
tandatangan basah atau tandatangan elektronik;
4. Untuk anggota Kejaksaan Negeri dengan perjalanan dinas
resmi wajib mendapat surat tugas dari Kejaksanaan Negeri
Teluk Bintuni tandatangan basah atau tandatangan
elektronik;
5. Untuk Lembaga dan Instansi Pemerintah lain dengan
perjalanan dinas resmi perlu mendapat surat tugas dari dari
pimpinan setingkat Eselon II tandatangan basah atau
tandatangan elektronik.
6. Untuk masyarakat umum wajib mendapat surat ijin atau
surat jalan dari Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Teluk
Bintuni atau Kepala Puskesmas serta Ketua SATGAS
COVID 19 dengan tandatangan basah atau tandatangan
elektronik dan hanya yang berkaitan dengan rujukan

4
berobat untuk kategori penyakit kronis/berat dan ditemani
maksimal 2 (dua) orang anggota keluarga serta kedukaan;
7. Seluruh pelaku perjalanan keluar Kabupaten Teluk Bintuni
wajib memperlihatkan hasil Rapid Test Antigen, yang
bebas dari COVID-19 dan Sertifikat Vaksinasi (Minimal
Vaksin Dosis pertama) COVID-19, hasil Rapid Test
Antigen dan PCR/TCM, 1 x 24 Jam dengan hasil non
reaktif;
b. Akses laut dan dan udara masuk wilayah Kabupaten Teluk
Bintuni, maksimal 25 % dari kapasitas moda transportasi dan
hanya bagi penduduk bintuni atau yang memiliki KTP Bintuni,
kecuali untuk distribusi sembako/logistik;
c. Setiap orang yang masuk wilayah Papua Barat melalui Darat,
Laut, Udara wajib memperlihatkan hasil pemeriksaan
PCR/TCM Bebas COVID-19 dengan ketentuan :
1. Kartu Vaksin (Minimal Dosis Pertama) wajib untuk
melakukan RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun
waktu maksimal 3 x 24 jam sebelum keberangkatan; dan
2. Kartu Vaksin (Vaksinasi Dosis Kedua) wajib untuk
melakukan Rapid Test Antigen yang sampelnya diambil
dalam kurun waktu maksimal 1 x 24 jam sebelum
keberangkatan;
d. Bagi ASN, TNI-POLRI, karyawan dan masyarakat yang
merupakan penduduk Teluk Bintuni (KTP Bintuni) dan
tidak melakukan perjalanan keluar Papua Barat dalam 14
(empat belas) hari terakhir serta akan memasuki wilayah
Kabupaten Teluk Bintuni wajib menjalani test covid di posko
pemeriksaan darat, laut dan udara;
e. Bagi ASN, TNI-POLRI, karyawan dan masyarakat yang
merupakan penduduk Teluk Bintuni (KTP Bintuni) dan
melakukan perjalanan keluar Papua Barat dalam 14 (empat
belas) hari terakhir serta akan memasuki wilayah Kabupaten
Teluk Bintuni wajib memiliki hasil rapid test antigen negatif
(2 hari terakhir) atau hasil PCR negatif (3 hari terkahir) serta
wajib menjalani test covid di posko pemeriksaan darat, laut
dan udara;
f. Penduduk yang bukan penduduk Teluk Bintuni, selama
pemberlakuan PPKM dilarang memasuki wilayah Kabupaten
Teluk Bintuni kecuali urusan urgen seperti urusan dinas, urusan
pendidikan, urusan social kemasyatakatan dan politik, orang
sakit, urusan pekerjaan swasta dan orang meninggal dengan
mematuhi ketentuan untuk pelaku perjalanan berdasarkan
aturan telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Teluk
Bintuni dan Pemerintah Provinsi Papua Barat;
g. Akses masuk maupun keluar melalui jalur darat hanya dibuka
mulai pukul 07.00 WIT sampai dengan 21.00 WIT, diluar
waktu yang telah ditentukan akses masuk melalui jalur darat
ditutup selama pemberlakukan PPKM di Kabupaten Teluk

5
Bintuni dan bagi pengemudi wajib menjalani test covid di
posko pemeriksaan darat atau pada tempat yang sudah
ditentukan oleh Satgas COVID 19 Kabupaten Teluk Bintuni;
h. Seluruh pelaku perjalanan wajib menggunakan aplikasi Peduli
Lindungi sebagai prasyarat pelaku perjalanan;
KEENAM BELAS : Pergerakan masyarakat antar distrik dalam Wilayah Kabupaten
Teluk Bintuni agar dibatasi hanya untuk keperluan penting dan
mendesak serta atas ijin Kepala Kampung dan Kepala Distrik;
KETUJUHBELAS : Pelaksanaan kegiatan sebagaimana dictum KESEBELAS,
KEDUABELAS dan KETIGABELAS diwajibkan memiliki ijin
keramaian dari pihak kepolisian dan rekomendasi dari SATGAS
COVID 19 Kabupaten Teluk Bintuni dengan masa waktu
pengajuan 5 (lima) hari sebelum pelaksanaan kegiatan;
KEDEPALANBELAS : Menugaskan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Teluk Bintuni untuk mengutamakan langkah-langkah yang
profesional, humanis, dan persuasif dalam pelaksanaan PPKM
pada tahapan :
a. Penegakan hukum/disiplin yang tegas namun santun dan
simpatik bagi masyarakat yang melanggar ketentuan PPKM
dan dilarang menggunakan kekerasan yang berpotensi
pelanggaran hukum; dan
b. Dalam pelaksanaan huruf a, agar tetap bersinergi
dengan jajaran TNI/POLRI dan unsur FORKOPIMDA
terkait;
KESEMBILANBELAS: Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni, Tim Satgas COVID
19 Kabupaten Teluk Bintuni bersama TNI/POLRI agar
meningkatkan cakupan pelaksanaan vaksinasi COVID 19 serta
bagi ASN dan tenaga honorer sebagai Aparatur Negara yang
menjadi pelopor dan teladan dalam penanganan COVID 19 maka
diwajibkan untuk melakukan vaksinasi;
KEDUAPULUH : Masyarakat yang terkonfirmasi positif COVID 19 baik melalui
pemeriksaan RDT Antigen dan RT-PCR serta kontak eratnya
sebagai bagian dari pelaksanaan tracking oleh petugas kesehatan,
wajib melaksanakan karantina selama proses pengobatan dan
atau pemeriksaan lanjutan oleh tenaga medis;
KEDUAPULUH SATU : Seluruh lapisan masyarakat wajib mematuhi protokol kesehatan
dalam pelaksanaan aktivitas guna memutuskan penularan dan
pencegahan serta pengendalian kasus COVID 19 di Kabupaten
Teluk Bintuni;
KEDUAPULUH DUA : Mematuhi aturan-aturan lainnya sebagaimana diatur dalam
Instuksi Gubernur Provinsi Papua Barat Nomor 440/03/Tahun
2022 tanggal 15 Februari 2022 tentang Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3 di Provinsi Papua
Barat;

6
KEDUAPULUH TIGA: Instuksi Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal 21 Februari 2022
sampai dengan tanggal 30 Maret 2022¸ dengan
mempertimbangkan saran, analisa dari Tim Medis RSUD dan
Satgas COVID 19 Kabupaten Teluk Bintuni.

Dikeluarkan di : Bintuni
Pada tanggal : 18 Februari 2022

BUPATI TELUK BINTUNI

Ir. PETRUS KASIHIW, MT

Tembusan Kepada Yth.


1. Gubernur Papua Barat di Manokwari;
2. Ketua DPRD Provinsi Papua Barat di Manokwari;
3. Ketua DPRD Kabupaten Teluk Bintuni di Bintuni;
4. Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Teluk Bintuni di Bintuni;
5. Komandan Kodim 1806/Teluk Bintuni di Bintuni;
6. Kapolres Kabupaten Teluk Bintuni di Bintuni
7. Satgas COVID 19 Provinsi Papua Barat di Manokwari;
8. Arsip.

Anda mungkin juga menyukai