Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN RESMI

EKOLOGI KUANTITATIF

OLEH

ARYA AJI TRIWIBOWO


26040117140076

KELOMPOK 8/ KELAS IK- C

PENANGGUNG JAWAB
Mutiah Maharani Nst
26020116130107

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
LEMBAR PENILAIAN

1. Penyajian data
2. Pengolahan data
3. Kompleksitas data
4. Pembahasan
5. Kelengkapan lampiran

PJ Asisten Koordinator Asisten

Mutiah Maharani Nst Yefta Olivia Siahaan


(26020116130107) (26020116130125)
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1. Hasil
1.1.2. Data Hasil

No Nama Data Cakung (A) Tambun (B) Pondok


Gede (C)
1. 1 1 3
Anadara nodifera
2. 2 8 3
Anadara granosa
3. Tridacna maxima 3 2 3
4. Aloidis scaphoides 1 4 4
5. Corbula tunicata 5 1 1
6. 3 10 4
Corbula gibba
7. 5 1 3
Nucula rugosa
8. 3 2 3
Crassatella sulcata
9. 1 1 3
Meretrix meretrix
10. 1 10 3
Corbicula gerthi
1.1.3. Pengolahan Data Pengamatan

No. Nama Data Cakung NO = 10

1. N1 = 8,36
1
Anadara nodifera
2. N2 = 10
2
Anadara granosa
3. H’ = 2,12
Tridacna maxima 3
4. λ = 0,1
Aloidis scaphoides 1
5. R1 = 2,79
Corbula tunicata 5
6. R2 = 2
3
Corbula gibba
7. E1 = 0,92
5
Nucula rugosa
8. E2 = 0,83
3
Crassatella sulcata
9. E3 = 0,81
1
Meretrix meretrix
10. E4 = 1,19
1
Corbicula gerthi
E5 = 1,22

NO = 10

No. Nama Data Tambun N1 = 7,78

1. 1
N2 = 6,19
Anadara nodifera
2. 8
H’ = 2,05
Anadara granosa
3. λ = 0,16
Tridacna maxima 2
4. R1 = 2,43
Aloidis scaphoides 4
5. R2 = 1,58
Corbula tunicata 1
6. 10
E1 = 0,89
Corbula gibba
7. 1
E2 = 0,77
Nucula rugosa
8. 2
E3 = 0,75
Crassatella sulcata
9. 1
E4 = 0,79
Meretrix meretrix
10. 10 E5 =0,76
Corbicula gerthi
12 Tambun (B)
10
8
6
Frekuensi

4
2
0
ra os
a
im
a es ta
bb
a
os
a ta tri
x
ife n x o id ica gi g l ca r e
od ra a h un a ru su e
r an r ag nam scap l at b ul ula ella ix m
a a ac is bu r c at tr
ad n ad r id id or Co Nu ass e re Tambun (B)
A n A T lo C r M
A C
Spesies

No. Nama Data Pondok


Gede NO = 10
1. 3
Anadara nodifera N1 = 7,29
2. 3
Anadara granosa N2 = 13,18
3. Tridacna maxima 3 H’ = 1,98
4. Aloidis scaphoides 4 λ = 0,07
5. Corbula tunicata 1 R1 = 2,64
6. 4
Corbula gibba R2 = 1,82
7. 3
Nucula rugosa E1 = 0,86
8. 3
Crassatella sulcata E2 = 0,72
9. 3
Meretrix meretrix E3 = 0,69
10. 3
Corbicula gerthi E4 = 1,8

E5 = 1,93
Pondok Gede (C )
4.5
4
3.5
3
2.5
2
Frekuensi

1.5
1
0.5
0
ra os
a a es ta ba sa ta rix
d ife
an ax im oid
nica gib u go u lca r et
h e
no gr m
ca
p tu la ar lla
s m
ra ara c na s u la r bu cul te rix
da d a is r b Co u sa et
a a id d N as er
An An Tr oi Co Cr Pondok Gede (C )
Al M
Spesies

Banten Cirebon Bumiayu

NO = NO = 10 NO = 10 NO = 10

N1 = N1 = 8,36 N1 = 7,78 N1 = 7,29

N2 = N2 = 10 N2 = 6,19 N2 = 13,18

H’ = H’ = 2,12 H’ = 2,05 H’ = 1,98

λ= λ = 0,1 λ = 0,16 λ = 0,07

R1 = R1 = 2,79 R1 = 2,43 R1 = 2,64

R2 = R2 = 2 R2 = 1,58 R2 = 1,82

E1 = E1 = 0,92 E1 = 0,89 E1 = 0,86

E2 = E2 = 0,83 E2 = 0,77 E2 = 0,72

E3 = E3 = 0,81 E3 = 0,75 E3 = 0,69

E4 = E4 = 1,19 E4 = 0,79 E4 = 1,8

E5 = E5 = 1,22 E5 =0,76 E5 = 1,93


Bivalvia
12
10
8
6
Frekuensi

4
2
0
ra sa a es ta x i
ba os
a ta tri rth
dif e a no a xim oid i ca g ib ug l ca re g e
no gr m ph tu
n
la r su e
la
ra a ra na s ca
ul a rbu c ul
a
e lla ri xm icu
da d a c i s rb C o u a t e t r b
a a id d N s er Co
An An Tr oi Co as
Al Cr M

Spesies

Cakung (A) Tambun (B) Pondok Gede (C )

1.2. Pembahasan

Data yang digunakan pada perhitungan ini merupakan data jenis dan banyaknya
fosil bivalvia yang ditemukan pada 3 wilayah, yaitu wilayah Cakung, Tambun dan
Pondok Gede. Sampling data yang dilakukan memperoleh sepuluh spesies bivalvia
yang berbeda dengan jumlah yang berbeda juga pada ketiga wilayah tersebut. Spesies
yang dijumpai adalah Anadara nodifera, Anadara granosa, Tridacna maxima, Aloidis
scaphoides, Corbula tunicata, Corbula gibba, Nucula rugosa, Crassatella sulcata,
Meretrix meretrix dan Corbicula gerthi. Data tersebut diolah dengan teknik analisis
kuantitatif untuk menentukan nilai indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan
indeks kelimpahan.
Indeks keanekaragaman (H’) merupakan indeks yaqng menggambarkan struktur
komunitas dan dapat memudahkan proses menganalisa informasi-informasi mengenai
macam dan jumlah organisme dalam suatu wilayah maupun populasi. Indeks
keanekaragaman yang dihitung menggunakan indeks shannon. Data menunjukkan
bahwa nilai indeks keanekaragaman data Cakung, Tambun, Pondok Gede berturut-
turut adalah 2.124148462, 2.052491239dan 1.987339223. Data tersebut menunjukkan
bahwa ketiga lokasi memiliki spesies yang mendominasi jumlahnya dibandingkan
spesies lain. Besarnya indeks kenekaragaman jenis menurut Shannon-Wiener pada
Nuraini et al. (2018), didefenisikan sebagai berikut nilai H’ > 3 menunjukkan bahwa
keanekaragaman spesies suatu wilayah melimpah tinggi, nilai 1 ≤ H’ ≤ 3
menunjukkan bahwa keanekaragaman spesies pada suatu wilayah sedang melimpah
dan nilai H’ < 1 menunjukkan bahwa keanekaragaman spesies pada suatu wilayah
sedikit atau rendah. Data A (Cakung) menunjukkan bahwa Aloidis scaphoides dan
Nucula rugosa mendominasi dibandingkan spesies lain, namun jumlah spesies lain
cukup merata. Berdasarkan nilai H’, data A termasuk dalam keanekaragaman spesies
pada wilayah tersebut sedah melimpah. Data B (Tambun) menunjukkan bahwa
Corbula gibba dan Corbicula gerthi sangat mendominasi dan perbedaan dengan
jumlah spesies lain sangat jauh. Berdasarkan nilai H’, data B termasuk dalam
keanekaragaman sedang melimpah. Data C (Pondok Gede) menunjukkan bahwa
jumlah setiap spesies cukup seragam dan berdasarkan nilai H’, data C termasuk dalam
keanekaragaman sedang melimpah.

Indeks kelimpahan digunakan untuk mencari nilai kelimpahan dari lingkungan


tempat pengambilan sampel. Data A, B dan C menunjukkan nilai dari kelimpahan
dengan indeks margalef (R1) sebesar 2.796007206, 2,439765276 dan 2.646126934.
Kriteria menggunakan indeks Margalef jika nilai R lebih kecil dari 2,5 menunjukkan
tingkat kelimpahan jenis rendah. Jika nilai R diantara 2,5 hingga 4 tingkat kelimpahan
jenis sedang, sedangkan jika nilai R lebih tinggi ketimbang 4 tingkat kelimpahan jenis
tinggi (Ismawan et al., 2015). Berdasarkan kriteria tersebut menunjukkan bahwa nilai
data A dan C memiliki tingkat kelimpahan jenis yang sedang karna nilainya diantara
2,5 hingga 4, sedangkan B memiliki tingkat kelimpahan yang rendah karena dibawah
2,5.

Indeks keseragaman merupakan komposisi tiap individu pada suatu spesies yang
terdapat dalam suatu komunitas. Indeks keseragaman dihitung dengan menggunakan
lima indeks yang berbeda. Menurut Indeks Pielou pada Sukawati et al. (2018),
terdapat nilai keseragaman antara lain, nilai E< 0,4 artinya keseragaman rendah, nilai
0,4<E<0,6 artinya keseragaman sedang dan nilai E>0,6 artinya keseragaman tinggi.
Berdasarkan hasil dari perhitungan indeks Pielou (E1), nilai dari data A, B dan C
adalah 0.922505956, 0.891385619 dan 0.863090458. Ketiga data diatas menunjukkan
bahwa data A keseragamannnya tinggi dengan penyebaran yang stabil antar spesies
dari wilayah tersebut. Data A, B dan data C memiliki tingkat keseragaman yang tinggi
dengan penyebaran yang stabil karena nilai E > 0,6. Berdasarkan hasil perhitungan
indeks keanekaragaman, indek keseragaman dan indeks kelimpahan ketiga data yang
diperoleh memiliki kesamaan kriteria, yang disimpulkan bahwa ketika pengambilan
sampel pada ketiga wilayah berbeda tersebut kondisi lingkungan lokasi sampling
memiliki kemiripan satu sama lain, yaitu pada daerah pesisir panta i.

1.3. Saran

1. Ruangan yang digunakan untuk praktikum sebaiknya yang lebih luas.

2. Seluruh kelas ikut saat pengambilan data.

3. Praktikum dibagi menjadi modul yang berbeda.


DAFTAR PUSTAKA

Ismawan, A., Sofia E.R dan Agus D. 2015. Kelimpahan dan Keanekaragaman Burung
di Prevab Taman Nasional Kutai Kalimantan Timur. Jurnal Biologi MIPA.,
1(1): 1-9.

Nuraina, I., Fahrizal dan H. Prayogo. 2018. Analisa Komposisi dan Keanekaragaman
Jenis Tegakan Penyusun Hutan Tembawang Jelomuk di Desa Bersatu
Kecamatan Sayan Kabupaten Melati. Jurnal Hutan Lestari., 6(1):137-146.

Sukawati, N.K.A., I.W.Restu dan S. A. Saraswati. 2018. Sebaran dan Struktur


Komunitas Moluska di Pantai Mertasari Kota Denpasar Provinsi Bali. Journal of
Marine and Aquatic Science., 4(1):78-85.
LAMPIRAN
1. Worksheet pada Ms.Excel

Anda mungkin juga menyukai