Hasil Pengamatan
1. Data Kelompok
2. Data kelas
Pembahasan
Hasil praktikum mengenai jumlah sulur untuk perempuan dan laki-laki
menujukkan bahwa rata-rata jumlah sulur perempuan adalah 131 dan 171 untuk laki-
laki. Untuk mendapatkan jumlah perhitungan rigi maka rigi dari semua jari
dijumlahkan, hal ini disebut dengan Total finger ridge count. Pada perempuan jumlah
rigi rata-rata 127 sedangkan pada laki-laki 144 (Rafiah, dkk., 2000). Hasil jumlah sulur
yang telah dilakukan kurang sesuai dengan teori.
Pola sulur whorl biasanya memiliki jumlah rigi yang lebih besar dibandingkan
dengan jumlah rigi pada loop dan arch, karena lingkaran rigi pada pola whorl lebih
besar sehingga jumlah riginya lebih banyak. Arch adalah pola dermatoglifik yang
dibentuk oleh rigi epidermis yang berupa garis-garis sejajar melengkung seperti busur.
Ada dua macam pola arch yaitu plain arch dan tented arch. Terdapat dua tipe loop, yaitu
(a) ulnar loop dan (b) radial loop. Ada empat macam pola whorl yaitu plain whorl,
central pocket loop, double loop, dan accidental whorl (Siburian dan Jodion, 2010).
(a) (b)
Komponen pola dermatoglifik ada tiga yaitu garis tipe (type line), delta dengan tri
radii-nya, dan pusat (core). Garis tipe adalah dua buah garis yang paling dalam di
daerah pola, yang berjalan sejajar, divergen, mengelilingi atau cenderung mengelilingi
daerah pola. Daerah pola adalah cetakan dermatoglifik yang mengandung pola
dermatoglifik yang difinitif. Delta merupakan daerah yang berbentuk segitiga dengan
pusat yang disebut tri radii. Titik tengah dari tri radii disebut triradiant point. Triradial
point merupakan titik dari mana garis-garis rigi epidermis dihitung. Sedangkan pusat
(core) adalah pusat dari pola dermatoglifik. Walaupun secara umum garis-garis rigi
epidermis yang membentuk pola dermatoglifik kelihatan sama tetapi bila diamati secara
seksama akan memperlihatkan detail yang berbeda-beda. Detail struktur rigi epidermis
oleh Galton disebut minutiae. Detail rigi ini sangat bervariasi dalam jumlah, tipe,
bentuk, dan posisi serta sangat khas untuk tiap individu (Soepriyo, 2009).
Sidik jari dibentuk sejak lahir. Pola whorl mempunyai
genotip LL, pola Arch adalah ll, sedangkan pola heterozigot
adalah loop Ll. Dermatoglifik adalah rigi epidermis
(epidermal ridge) pada kulit permukaan telapak tangan, jari
tangan, telapak kaki, dan jari kaki pada primata dan mamalia.
Dermatoglifik juga merupakan istilah yang dipakai untuk
menyatakan ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk rigi
epidermis itu sendiri. Dermatoglifik sudah sejak lama digunakan di kepolisian dan
kedokteran kehakiman sebagai alat identifikasi. Masyarakat pada umumnya lebih
banyak mengenal dermatoglifik sebagai alat identifikasi. Padahal dermatoglifik bukan
hanya alat identifikasi semata. Dermatoglifik sangat kuat ditentukan secara genetik.
Para ilmuwan mencoba mengembangkan dermatoglifik sebagai alat dalam
mendiagnosis penyakit genetik (Soepriyo, 2009).
Setiap jari praktikan (total 10 jari) memiliki pola sulur yang berbeda. Sebagian
besar mahasiswa memiliki pola loop, kemudian whorl dan terakhir arch (Suryadi,
2013). Perbandingan dari jumlah pola sulur dalam populasi rombel 2 Pendidikan biologi
untuk arch, loop, dan whorl berturut-turut adalah 2% ; 63% ; 35%.
Menurut Gazali dan Gunawan (2011) rata-rata jumlah semua sulur pada jenis
kelamin laki-laki lebih banyak dari perempuan. Hal ini juga sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Suryadi (2013) seperti tampak pada tabel berikut.
Tabel 1. Rata-rata jumlah semua sulur mahasiswa menurut jenis kelamin
Jenis Kelamin N Jumlah semua sulur X SD
Laki-laki 49 7.098 144,8 6,5
Perempuan 57 7.330 128,6 4,3
Rata-rata jumlah sulur populasi rombel 2 Pendidikan Biologi adalah .............
Rata-rata jumlah sulur untuk perempuan dan laki-laki berturut-turut adalah 131 dan 171.
Rata-rata jumlah sulur ini mendukung hasil penelitian Suryadi (2013) meskipun dengan
bilangan yang berbeda. Hal ini dapat disebabkan oleh individu laki-laki dalam populasi
kelas yang jumlahnya sedikit, sehingga tidak cukup mampu mewakili atau hasil yang
diperoleh tidak bisa digeneralisasikan.
Klasifikasi sidik jari adalah membagi data pola garis alur sidik jari kedalam
kelompok-kelompok kelas ciri yang menjadi karakteristik sidik jari tersebut yaitu untuk
memercepat proses identifikasi. Ada dua jenis kategori sidik jari yaitu kategori bersifat
umum (global) dan kategori yang bersifat khusus (lokal) yaitu untuk menggambarkan
ciri-ciri khusus individual, seperti jumlah minutiae, jumlah dan posisi inti (core), dan
jumlah dan posisi delta. Beberapa sifat keturunan dapat ditentukan oleh gen autosomal
dan ada juga yang ekspresinya dipengaruhi oleh jenis kelamin (sex). Sifat tersebut dapat
tampak pada kedua jenis kelamin, tetapi pada salah satu jenis kelamin ekspresinya lebih
besar dibandingkan jenis kelamin lainnya (Gazali dan Gunawan, 2011).
Suryadi (2013) mengatakan bahwa sidik jari merupakan teknologi yang dirasa
cukup handal karena terbukti relatif akurat,aman dan nyaman untuk dipakai sebagai
identifikasi bila dibandingkan dengan sistem biometrik yang lainnya. Hal ini disebabkan
oleh beberapa sifat sidik jari yaitu antara lain: layak (feasible), berbeda satu sama lain
(distinct), tetap (penent), akurat (accurate), handal (reliable) dan dapat diterima
(acceptable).
Hasil penelitian beberapa peneliti terdahulu menyatakan bahwa, dermatoglifi tipe
pola dan jumlah sulur ujung jari tangan dapat digunakan untuk membedakan ras,
populasi, dan kasta. Penurunan (heritabilitas) intensitas dari tipe pola, dan jumlah semua
sulur ujung jari tangan sangat tinggi. Menurut Siburian dan Jodion (2010) penderita
Diabetes mellitus sebagian besar memiliki pola sulur Arch. Akan tetapi, belum ada
penelitian lebih lanjut apakah pola sulur dapat dijadikan indikator penyakit atau tidak.
Pada orang-orang yang mengalami kelainan genetik seperti Sindrom Down ternyata
memiliki dermatoglifi yang khas dan berbeda dengan orang normal.
SIMPULAN
1. Pola sulur jari tangan mahasiswa Rombel 2 Pendidikan Biologi adalah arch, loop,
dan whorl dengan presentase 2%, 63%, dan 35%.
2. Jumlah sulur perindividu untuk kelompok kami adalah Putri (100); Lilih (158);
Maria (130). Rata-rata jumlah sulur populasi kelas adalah.............. Rata-rata
jumlah sulur untuk perempuan dan laki-laki berturut-turut adalah 131 dan 171.
3. Dari hasil uji Chi Square diperoleh data hitung .......... sedangkan data tabel adalah
......... Jadi, tidak ada penyimpangan data karena hipotesis nol diterima.
DAFTAR PUSTAKA
Gazali, W dan Gunawan, A.A.S. 2011. Analisis dan Pembuatan Sistem Pengenalan
Sidik Jari Berbasis Komputer di Polda Metro Jaya. Proceeding Seminar Nasional
Matematik . Bandung: Unpar.
Rafiah, Satmoko, Suryadi, R., Ramelan, W., Yusuf, Yusniar. 2000. Pola TRC dan TTC
Jari-jari Kelompok Khusus Sarjana dan Kelompok Umum. Jurnal Kedokteran. Vol. 8
(3) : 198-201)
Siburian dan Jodion. 2010. Analisis Pola Sidik Jari Tangan dan Jumlah Sulur serta
Besar Sudut ATD Penderita Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Umum Daerah Jambi.
Biospecies. Vol. 2 (2) : 12 -17
Soepriyo, A. 2009. Dermatoglifik Ensiklopedi Nasional Indonesia 4. Jakarta: Cipta Adi
Pustaka.
Suryadi, R. 2013. Pola Sidik Jari dan Jumlah Jalur Total Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jurnal Kedokteran. Vol. 43(12) : 751-754.
JAWABAN PERMASALAHAN
1. Pola sulur pada kesepuluh jari memiliki pola yang berbeda-beda. Pola yang
paling banyak dapat diamati adalah pola loop.
2. Pada populasi kelas, pola sulur yang pang banyak ditemukana adalah pola
loop dengen presentase 62%.
3. .......................................
JAWABAN PERTANYAAN
1. Poligen merupakan Poligen merupakan suatu seri gen ganda yang menentukan sifat
secara kuantitatif. Dalam hal ini, pewarisan sifat dikendalikan oleh lebih dari satu
gen pada lokus yang berbeda dalam kromosom yang sama atau berlainan. Dengan
kata lain Pewarisan poligenik, suatu sifat dikendalikan oleh lebih dari satu gen.
2. Contoh sifat lain yang diatur oleh poleh adalah pigmen kulit manusia, gen penentu
berat buah, tinggi pohon, kadar gula.
3. Fungsi penentuan sidik jari tidak lain adalah untuk melakukan identifikasi. Sidik
jari merupakan teknologi yang dirasa cukup handal karena terbukti relatif
akurat,aman dan nyaman untuk dipakai sebagai identifikasi bila dibandingkan
dengan sistem biometrik yang lainnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa sifat sidik
jari yaitu antara lain: layak (feasible), berbeda satu sama lain (distinct), tetap
(penent), akurat (accurate), handal (reliable) dan dapat diterima (acceptable).
DOKUMENTASI