Anda di halaman 1dari 22

BAHAN PRAKTIKUM

PERANCANGAN PERCOBAAN

Disusun oleh :

Tedi Hartoyo, Ir. MSc.

LABOLATORIUM BIOMETRIKA
FAKULtas pertanian
universitas negeri siliwangi
TASIKMALAYA
Praktikum 1

a. Seorang peneliti ingin menguji pengaruh stimulus tertentu pada tekanan darah. Dia
mencoba kan stimulus tersebut pada 15 orang pasien. Hasil penelitian tersebut dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :

No. Tek. Darah Sebelum Diberi Tek. Darah Sesudah Diberi


Pasien Stimulus (𝑥1 ) Stimulus (𝑥2 )

1. 120 128
2. 124 127
3. 130 131
4. 118 127
5. 140 132
6. 128 125
7. 140 141
8. 135 137
9. 126 118
10. 130 132
11. 126 129
12. 127 135
13. 130 132
14. 120 126
15. 128 127

Apakah pemberian stimulus itu dapat meningkatkan tekanan darah ?

b. Didaerah Arjasari ada 25 petak tanah yang ditanami jagung varietas Arjuna. Dua belas
petak diantaranya diberi pupuk Fosfat, dan hasilnya (dalam kg/petak) seperti tertera di
bawah ini :

𝑥1 5.9 5.7 6.1 5.8 5.9 5.6 5.6 5.9 5.7 5.6 5.2 6.3 5.7
𝑥2
= 6.1 5.8 7.0 6.1 5.8 6.4 6.1 6.0 5.9 5.8 6.2 6.0

Apakah ada perbedaan hasil antara tanaman jagung yang diberi Fosfat (𝑥1 ) dan tanpa
diberi Fosfat (𝑥2 ) ?

1
Praktikum 2

Rancangan Acak Lengkap

Untuk memperoleh manisan pepaya yang baik, sebelum direndam dalam larutan sukrosa harus
dilakukan blansing terlebih dahulu dengan tujuan untuk menginaktifkan enzim - enzim.
Masalahnya adalah berapa lama harus dilakukan blansing tersebut. Seorang peneliti telah
melakukan percobaan dengan 6 waktu blansing, yaitu : 3, 6, 9, 12, 15, dan 18 menit.

Ulangan Total Rata - rata


1 2 3 4

A (3 menit) 43.1 42.9 43.4 43.0 A.

B (6 menit) 42.3 42.4 41.8 42.2 B.

C (9 menit) 41.1 41.2 41.4 40.9 C.

D (12 menit) 39.9 40.0 39.7 39.2 D.

E (15 menit) 37.2 38.2 38.6 37.7 E.

F (18 menit) 37.0 36.8 37.4 36.5 F.

Total X . . .. . .

(𝑋. . . )2 (𝑋. . )2
𝐹𝐾 = =
𝑡∗𝑟 6∗4
𝐴.2 + … + 𝐹.2
𝐽𝐾 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 = − 𝐹𝐾
4
𝐽𝐾 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 43. 12 +. … + 36. 52 − 𝐹𝐾

𝐽𝐾 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 𝐽𝐾 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 − 𝐽𝐾 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛

2
Tabel Sidik Ragam

Sumber Ragam DB JK KT Fh F05

Perlakuan 5

Galat 18

Total 23

3
Praktikum 3

Rancangan Acak Kelompok

Seorang Peneliti mencoba menanam kedelai ditumpangsari kan dengan jagung sebagai usaha
untuk meningkatkan hasil setiap satuan luas lahan usaha tani. Dicoba enam macam perlakuan
yaitu :

A = Tanaman kedelai tunggal dengan populasi 300.000 pohon/Ha

B = Kedelai (300.000 pohon/Ha) + jagung (25.000 pohon/Ha)

C = Kedelai (300.000 pohon/Ha) + jagung (20.000 pohon/Ha)

D = Kedelai (300.000 pohon/Ha) + jagung (30.000 pohon/Ha)

E = Kedelai (300.000 pohon/Ha) + jagung (40.000 pohon/Ha)

F = Kedelai (300.000 pohon/Ha) + jagung (50.000 pohon/Ha)

Salahsatu kriteria yang diamati adalah hasi biji kedelai (kg/plot)

Ulangan Total Rata - rata

1 2 3 4 5

A 3.57 2.98 3.49 3.65 3.68 A

B 3.34 3.32 3.00 3.26 3.20 B

C 3.13 3.00 3.00 3.21 3.15 C

D 2.71 2.84 2.81 2.65 2.94 D

E 2.61 2.64 2.58 2.47 2.40 E

F 2.45 2.51 2.47 2.32 2.28 F

Total X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X..

Bagaimanakah kesimpulan percobaan ini ?

4
𝑋….2
𝐹𝐾 = 6∗5

𝑋−12 +⋯.+𝑋−52
𝐽𝐾 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = − 𝐹𝐾
6

𝐴.2 +⋯.+𝐴.2
𝐽𝐾 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 = − 𝐹𝐾
5

𝐽𝐾 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 𝐽𝐾 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 − 𝐽𝐾 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 − 𝐽𝐾 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛

Tabel Sidik Ragam

Sumber Ragam DB JK KT Fh F05

Ulangan 4

Perlakuan 5

Galat 20

Total 29

5
Praktikum 4

Transformasi (RAK)

Buah sawo banyak digemari orang karena rsanya yang enak dan aromanya yang khas. Tapi
sayang sawo ini mempuyai sifat yang sama dengan hasil holtikultura yang lainnya, yaitu mudah
rusak, salah satu penyebabnya adalah proses respirasi dan transpirasi yang terus berlanjut
walaupun sudah dipanen. Supaya buah sawo tidak cepat rusak, maka kemasannya diberi ventilsi,
hanya masalahnya berapakah ukuran ventilasi yang optimum itu ? Untuk menjawab hal ini
seorang peneliti telah mencoba membuat ventilasi pada kantung plastik untuk pengemasn buah
sawo itu. Ada lima perlakuan yang dicoba, yaitu A (4 lubang/kantung), B (8 lubang/kantung), C
(16 lubang/kantung), D (32 lubang/kantung), dan E (64 lubang/kantung). Salah satu kriteria
pengamatannya adalah susut berat (dalam % setelah 5 hari penyimpanan).

Ulangan Total

1 2 3 4

A 0.40 0.50 0.35 0.60 A.

B 0.90 0.80 0.80 0.95 B.

C 1.20 1.30 1.10 1.15 C.

D 1.75 2.00 1.95 2.14 D.

E 3.25 3.45 3.50 3.28 E.

Total X.1 X.2 X.3 X.4 X..

1 2 3 4 Total
A 3.63 A.
B B.
C C.
D D.
E 10.43 E.
Total X..

6
𝑋 …2
𝐹𝐾 =
5∗4
𝑋. 12 + ⋯ + 𝑋. 42
𝐽𝐾 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = − 𝐹𝐾
5
𝐴.2 + … + 𝐸.2
𝐽𝐾 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 = − 𝐹𝐾
4
𝐽𝐾 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 3.632 + ⋯ + 10. 432 − 𝐹𝐾

𝐽𝐾 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 𝐽𝐾 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 − 𝐽𝐾 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 − 𝐽𝐾 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛

Tabel Sidik Ragam

Sumber Ragam DB JK KT Fh F05

Ulangan 3

Perlakuan 4

Galat 12

Total 19

7
Praktikum 5

Rancangan Bujur Sangkar

Telah dilakukan penelitian untuk menguji lima macam ransum yang diberikan pada anak sapi.
Disediakan 25 ekor anak sapi dengan bobot yang relatif sama. Setelah beberapa waktu, bobot
anak sapi itu ditimbang (dalam kg) dan hasilnya seperti dibawah ini :

Lot Minggu Total

1 2 3 4 5

1 B 73,9 D 83,5 A 61,2 E 105,8 C 103,9 b1

2 D 103,9 A 65,3 C 99,8 B 66,2 E 107,9 b2

3 A 60,3 C 105,7 E 108,9 D 84,8 B 71,2 b3

4 C 95,3 E 107,1 B 68,9 A 67,6 D 87,5 b4

5 E 88,5 B 67,1 D 90,3 C 102,5 A 64,9 b5

Total 11. 12. 13. 14. 15.

Pelaku Minggu Total

1 2 3 4 5

A 60.3 65.3 A.

B B.

C C.

D D.

E 107.9 E

Total 11. 12. 13. 14. 15. X..

8
𝑋. .2
𝐹𝐾 =
25

𝑏1 2 + ⋯ + 𝑏5 2
𝐽𝐾 𝐿𝑜𝑡 = − 𝐹𝐾
5

𝑙1 2 + … + 𝑙5 2
𝐽𝐾 𝑀𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢 = − 𝐹𝐾
5
𝐴.2 + … . +𝐸.2
𝐽𝐾 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 = − 𝐹𝐾
5
𝐽𝐾 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 73. 92 + ⋯ + 64. 92 − 𝐹𝐾

𝐽𝐾 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 𝐽𝐾 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 − 𝐽𝐾 𝐿𝑜𝑡 − 𝐽𝐾 𝑀𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢 − 𝐽𝐾 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛

Tabel Sidik Ragam

Sumber Ragam DB JK KT Fh F05

Lot 4

Minggu 4

Perlakuan 4

Galat 12

Total 24

9
Praktikum 6

Faktorial : Rancangan Acak lengkap

Untuk memanfaatkan produksi biji lamtorogung, seorang peneliti dari bogor telah mencoba
membuat tempe biji lamptorogung tersebut. Untuk menghilangkan zat mimosin yang bersifat
toksik, biji lamtoro tersebut direndam terlebih dahulu selama 24 jam (a2) dibandingkan yang
tidak direndam (a1). Faktor lain yang dicoba adalah jenis laru (B) yaitu laru pasar (b1) dan laru
murni R. oryzae (b2) serta lamanya fermentasi (C) yaitu 0 jam (c1), 24 jam (c2) dan 48 jam (c3).
Salah satu kriteria yang diamati adalah kadar protein dalam persen 100g.

Ulangan Total

I II III

a1b1c1 45.15 46.20 46.30 a1b1c1.

a1b1c2 44.20 44.30 43.75 a1b1c2.

a1b1c3 44.10 42.95 43.25 a1b1c3.

a1b2c1 46.20 47.05 47.20 a1b2c1.

a1b2c2 45.70 44.85 44.90 a1b2c2.

a1b2c3 44.25 43.75 42.95 a1b2c3.

a2b1c1 44.25 43.25 43.75 a2b1c1.

a2b1c2 43.75 42.85 43.20 a2b1c2.

a2b1c3 42.45 40.70 41.85 a2b1c3.

a2b2c1 45.75 44.85 45.25 a2b2c1.

a2b2c2 44.80 43.95 43.80 a2b2c2.

a2b2c3 43.20 44.10 43.70 a2b2c3.

10
Bagaimanakah kesimpulan percobaan diatas ?

Untuk menjawab ini kita terlebih dahulu harus menyusun daftar sidik ragam, kemudian
menyusun tabel dwi arah baru yang sesuai dengan komponen yang ada pada daftar didik ragam
tersebut. Dari tabel diatas jumlah kuadrat yang sudah bisa kita car adalah JK ulangan, JK
perlakuan dan JK Total.

Daftar Sidik Ragam

Sumber Ragam DB JK KT Fh F05

Perlakuan (11)

Perendaman (A) 1

Larut (B) 1

Fermentasi (C) 2

Interaksi AB 1

AC 2

BC 2

ABC 2

Galat 24

Total 35
(𝐺𝑇)2
𝐽𝐾 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 45. 152 + ⋯ + 43.702 − 36

(𝑎1 𝑏1 𝑐1 )2 +⋯+(𝑎2 𝑏2 𝑐3 )2
𝐽𝐾 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 = − 𝐹𝐾
3

𝐽𝐾 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 𝐽𝐾 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 − 𝐽𝐾 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛

Tabel dwi arah antara A dan B Tabel dwi arah antara A dan C

a1 a2 Total a1 a2 Total

b1 b1. c1 c1.

b2 b2. c2 c2.

11
c3 c3.

Total a1. a2. Total a1. a2.

a1b1= (a1b1c1.) + (a1b1c2.) + (a1b1c3.) + dst.

𝑎1 2 + 𝑎2 2
𝐽𝐾 𝐴 = − 𝐹𝐾
2∗3∗3

𝑏1 2 + 𝑏2 2
𝐽𝐾 𝐵 = − 𝐹𝐾
2∗3∗3
(a1 b1 )2 + . . . . .. + (a2 b2 )2
𝐽𝐾 𝐴𝐵 = − FK − JK A − JK B
3∗3
𝑎1 𝑐1 = (𝑎1 𝑏1 𝑐1 ) + (𝑎1 𝑏2 𝑐1 ) + 𝑑𝑠𝑡.

𝑐1 2 + 𝑐2 2 + 𝑐3 2
𝐽𝐾 𝐶 = − 𝐹𝐾
2∗2∗3
(𝑐1 𝑐1 )2 +. . . . . . . +(𝑎2 𝑐3 )2
𝐽𝐾 𝐴𝐶 = − 𝐹𝐾 − 𝐽𝐾 𝐴 − 𝐽𝐾 𝐶
2∗3
Tabel dwi Arah antara B dan C

b1b2 Total

c1 c1.

c2 c2.

c3 c3.

Total b1. b2.

𝑏1 𝑐1 = (𝑎1 𝑏1 𝑐1 . ) + (𝑎2 𝑏1 𝑐1 . ) + 𝑑𝑠𝑡.

(𝑏1 𝑐1 )2 +. . . . . . . . +(𝑏2 𝑐3 )2
𝐽𝐾 𝐵𝐶 = − 𝐹𝐾 − 𝐽𝐾 𝐵 − 𝐽𝐾 𝐶
2∗3
𝐽𝐾 𝐴𝐵𝐶 = 𝐽𝐾 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 − 𝐽𝐾 𝐴 − 𝐽𝐾 𝐵 − 𝐽𝐾 𝐶 − 𝐽𝐾 𝐴𝐵 − 𝐽𝐾 𝐴𝐶 − 𝐽𝐾 𝐵𝐶

12
Praktikum 7

Faktorial : Rancangan Acak Kelompok

Seorang peneliti telah melanjutkan percobaan untuk mengetahui pengaruh residu kapur dan
pupuk fosfat terhadap hasil kacang tanah. Faktor pertama yang dicoba adalah pengapuran yang
terdiri dari empat taraf yaitu :

k1= 1.25g Ca(OH)2per pot

k2 = 2.50g Ca(OH)2 per pot

k3 = 3.75g Ca(OH)2 per pot

k4 = 5.00g Ca(OH)2 per pot

Faktor kedua yang dicoba adalah pemupukan dengan TSP yang terdiri dari 3 taraf, yaitu :

p1 = 0.272g TSP per pot

p2 = 0.543g TSP per pot

p3 = 0.815g TSP per pot

Hasilnya adalah sebagai berikut :

Bobot Biji Kering Per Pot

1 2 3 4 Total
k1p1 3.60 3.32 3.25 3.80 k1p1.
k1p2 7.14 5.76 6.24 6.41 k1p2.
k1p3 5.89 7.27 6.11 7.03 k1p3.
k2p1 1.67 1.93 1.96 1.85 k2p1.
k2p2 5.05 4.12 4.27 5.00 k2p2.
k2p3 5.45 7.61 6.41 6.57 k2p3.
k3p1 3.84 5.42 4.51 4.56 k3p1.
k3p2 4.79 5.16 4.97 5.04 k3p2.

13
k3p3 5.83 4.04 4.67 4.91 k3p3.
k4p1 2.18 3.14 3.11 3.02 k4p1.
k4p2 2.68 6.61 3.52 3.24 k4p2.
k4p3 7.40 6.67 7.24 6.45 k4p3.
Total X.1 X.2 X.3 X.4 X.....

𝑋.....2
𝐹𝐾 = 48

𝑥.1 2 +......+𝑥.4 2
𝐽𝐾 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = − 𝐹𝐾
12

𝑘1 𝑝1 .2 +.........+𝑘4 𝑝3 .2
𝐽𝐾 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 = − 𝐹𝐾
4

𝐽𝐾 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 3.602 +. . . . . . . . + 6. 452 − 𝐹𝐾

𝐽𝐾 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 = 𝐽𝐾 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 − 𝐽𝐾 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 − 𝐽𝐾 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛

Daftar Sidik Ragam

Sumber Ragam DB JK KT Fh F05


Ulangan 3
Perlakuan (11)
Pengapuran (K) 3
Dosis Pupuk (P) 2
Interaksi KP 6
Galat 33
Total 47

Tabel dwi arah antara P dan N

Dosis Waktu Pengapuran Total


TSP
k1 k2 k3 k4

p1 p1.

p2 p2.

p3 p3.

Total k1. k2. k3. k4. X...

14
𝑝1 .2 + 𝑝2 .2 + 𝑝3 .2
𝐽𝐾 𝑃 = − 𝐹𝐾
16
𝑘2 .2 + 𝑘2 .2 + 𝑘3 .2 + 𝑘4 .2
𝐽𝐾 𝐾 = − 𝐹𝐾
12
𝐽𝐾 𝑃𝐾 = 𝐽𝐾 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 − 𝐽𝐾 𝐾 − 𝐽𝐾 𝑃

Praktikum 8

Rancangan Petak Terpisah

Telah dilakukan percobaan untuk menegetahui bagaimana pengaruh pupuk kandang domba dan
sistem tanam jagung, kacang tanah, serta padi gogo terhadap erodabilitas tanah. Dicoba empat
sistem tanam (sebagai main plot) yaitu :

t1 = jagung (75 * 25 cm)

t2 = jagung (60 * 15 cm) + kacang tanah (30 * 10 cm)

t3 = jagung (160 * 15 cm) + padi gogo (30 * 10 cm)

t4 = kacang tanah (75 * 25 cm)

Faktor yang kedua (sebgai sub plot faktor) adalah pupuk kandang domba yang juga terdiri dari
empat taraf, yaitu :

p0 = tanpa pupuk kandang

p1 = 10 kg pupuk kandang per petak

p2 = 20 kg pupuk kandang per petak

p3 = 30 kg pupuk kandang per petak

15
Kriteria yang diamati adalah erodabilitas pada tanah latosol.

Perlakuan Ulangan Total


1 2 3
t1p0 0.273 0.281 0.198 t1p0.
t1p1 0.011 0.015 0.021 t1p1.
t1p2 0.062 0.082 0.074 t1p2.
t1p3 0.042 0.054 0.050 t1p3.
t2p0 0.017 0.021 0.022 t2p0.
t2p1 0.121 0.108 0.098 t2p1.
t2p2 0.076 0.085 0.074 t2p2.
t2p3 0.038 0.042 0.040 t2p3.
t3p0 0.080 0.091 0.085 t3p0.
t3p1 0.094 0.085 0.091 t3p1.
t3p2 0.064 0.068 0.074 t3p2.
t3p3 0.048 0.054 0.042 t3p3.
t4p0 0.083 0.085 0.090 t4p0.
t4p1 0.067 0.072 0.070 t4p1.
t4p2 0.092 0.102 0.105 t4p2.
t4p3 0.051 0.065 0.058 t4p3.
Total X.1 X.2 X.3 X...
𝑋....2
𝐹𝐾 = 48

𝑋.1 2 +𝑥.2 2 +𝑥.3 2


𝐽𝐾 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 = − 𝐹𝐾
48

𝐽𝐾 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = 0.2732 +. . . . . . +0.0582 − 𝐹𝐾

16
Dafar sidik Ragam

Sumber Ragam DB JK KT Fh F05

Ulangan 2

Sistem Tanam (T) 3

Galat (a) 6

Pupuk kandang (P) 3

Interaksi TP 9

Galat (b) 24

Total 47

Tabel dwi arah antara ulangan dengan varietas

Varietas Ulangan Total

1 2 3

t1 t1r1 t1 .

t2 t2 .

t3 t3.

t4 t4r3 t4 .

Total X1. X2. X3. X..

𝑡1. 2 +𝑡2. 2 +𝑡3. 2 +𝑡4. 2


𝐽𝐾 𝑆𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝑇𝑎𝑛𝑎𝑚 = − 𝐹𝐾
3∗4

17
𝑡1 𝑟1 2 +..........+𝑡4 𝑟3 2
𝐽𝐾 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 (𝑎) = − 𝐹𝐾 − 𝐽𝐾 𝑇 − 𝐽𝐾 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
4

Untuk mencari JK P dan JK Interaksi TP kita harus membuat tabel dwi arah antara T dan P

Sistem Tanam Waktu Pangkas Total

p0 p1 p2 p3

t1 t1 .

t2 t2 .

t3 t3 .

t4 t4 .

Total p0. p1. p2. p3. X....

𝑝0. 2 +𝑝1. 2 +𝑝2. 2 +𝑝3. 2


𝐽𝐾 𝑃 = 4∗3

(𝑡1 𝑝0 )2 +.......+(𝑡4 𝑝3 )2
𝐽𝐾 𝑇𝑃 = − 𝐹𝐾 − 𝐽𝐾 𝐾 − 𝐽𝐾 𝑃
3

𝐽𝐾 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡 (𝑏) = 𝐽𝐾 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 − 𝐽𝐾 𝑈𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 − 𝐽𝐾 𝑇 − 𝐽𝐾 𝐺𝑎𝑙𝑎𝑡(𝑎) − 𝐽𝐾 𝑃 − 𝐽𝐾 𝑇𝑃

18
Praktikum 9
Analisis Dwi Ragam

Seorang peneliti telah melakukan percobaan untuk mengetahui waktu kematian tikus setelah
diberi rodentisidatertentu. Ada empat rodentisida koagulan A, B, C, dan D yang dicobakan pada
20 ekor tikus sawah dan 20 ekor tikus gudang. Percobaan dilaksanakn dengan rancangan acak
lengkap, dan setiap perlakuan diulang 5 kali. Penelitian ditinjau dari bobot awal tikus (X), dan
waktu kematian dalam jam (Y) setelah memakan rodentisida tersebut. Pengumpulan data sebagai
hasil percobaan adalah seperti dibawah ini :

Tikus Ulangan Macam Rodentisida Total


m1 m2 m3 m4
Gudang (t1) 1 X 115 130 110 117
Y 114 149 132 134
2 X 117 100 109 136
Y 156 128 123 180
3 X 99 101 102 94
Y 84 142 120 102
4 X 126 125 98 99
Y 165 181 110 114
5 X 101 110 105 101
Y 123 172 144 132
Sawah (t2) 1 X 110 120 84 87
Y 132 165 120 102
2 X 103 125 83 84
Y 98 190 117 123
3 X 100 118 98 121
Y 98 140 105 144

19
4 X 98 117 100 109
Y 102 165 112 141
5 X 101 121 93 91
Y 115 152 123 120
X Xm1 Xm2 Xm3 Xm4 X.
Y Ym1 Ym2 Ym3 Ym4 Y.
Bagaimana kesimpulan percobaan tersebut. Apakah bobot awal mempengaruhi waktu kematian
tikus atau tidak ?

Daftar Sidik Ragam

Sumber Ragam DB JK X JK Y JHK XY

Perlakuan (7)

Rodentisida (M) 3

Jenis Tikus (T) 1

Interaksi (MT) 3

Galat 32

Total 39

JK X dan JK Y dihitung seperti biasa, contoh dibawah adalah contoh untuk mengitung JHK

Jenis Tikus m1 m2 m3 m4 Total

X Y X Y X Y X Y X Y

Gudang (t1) X Y

Sawah (t2) X Y

Total Xm1 Ym1 Xm2 Ym2 Xm3 Ym3 Xm4 Ym4 X. Y.

(𝑋𝑚1 )(𝑌𝑚1 )+(𝑋𝑚2 )(𝑌𝑚2 )+(𝑋𝑚3 )(𝑌𝑚3 )+(𝑋𝑚4 )(𝑌𝑚4 ) (𝑋..)(𝑌..)


𝐽𝐻𝐾 𝑅𝑜𝑑𝑒𝑛𝑡𝑖𝑠𝑖𝑑𝑎 = −
10 40

20
(𝑋𝑡1 )(𝑌𝑡1 )+(𝑋𝑡2 )(𝑌𝑡2 )
𝐽𝐻𝐾 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑇𝑖𝑘𝑢𝑠 = − 𝐹𝐾
20

𝐽𝐻𝐾 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 = 𝐽𝐻𝐾 𝑃𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢𝑎𝑛 − 𝐽𝐻𝐾 𝑅𝑜𝑑𝑒𝑛𝑡𝑖𝑠𝑖𝑑𝑎 − 𝐽𝐻𝐾 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑇𝑖𝑘𝑢𝑠

JK harus dibebaskan dari pengaruh X, caranya adalah dengan regresi

Sumber Ragam DB TK KT F4 F05

Regresi 1

Galat Murni 31

Total 32

𝑏1 =∑ 𝑥𝑦−𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡
∑ 𝑥2 𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡

𝐽𝐾 𝑟𝑒𝑔𝑟𝑒𝑠𝑖 = 𝑏1 ∑ 𝑥𝑦

Bila regresi signifikan maka setiap nilai pengamatan Y harus dikoreksi dengan 𝑏1 (𝑋1 − 𝑋̅)

21

Anda mungkin juga menyukai