Anda di halaman 1dari 13

JURNAL GOVERNANCE

Vol.1, No. 2, 2021


ISSN: 2088-2815

Efektivitas Kebijakan Pemerintah Dalam Penegakan Protokol Kesehatan


Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kota Manado

Kurniawan Tjakradiningrat1
Sofia E. Pangemanan2
Ismail Rachman3

ABSTRAK

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) telah mengguncang tatanan ekonomi
dan sosial masyarakat dunia, dimana dengan pembatasan-pembatasan yang wajib
ditaati sebagai langkah pencegahan penularan yang lebih luas, namun dalam
kenyataannya proses penyebaran covid-19 semakin cepat sehingga menyebabkan
sebagian besar penduduk dunia terinfeksi termasuk di Indonesia dan Kota Manado.
Dalam waktu yang relatif singkat masyarakat yang terdampak terus mengalami
peningkatan secara linier, dimana penigkatan terus berlanjut bahkan terus mencapai
rekor baru. Dalam hal ini pemerintah pusat telah mengeluarkan berbagai kebijakan
guna menekan penyebaran covid-19. Salah satu upaya pemerintah yakni menerapkan
protokol Kesehatan berupa Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di
Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19) pada tanggal 19 Juni 2020. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif. Dari hasil penelitian, Semenjak
dikeluarkannya kebijakan ini perkembangan orang terpapar terus mengalami
pengingkatan. Temuan penelitian dilapangan masih banyak masyarakat belum yang
melakukan aktivitas tanpa mengggunakan masker dan masih terdapat kerumunan.
Dengan data orang terpapar yang terus bertambah, kota Manado ditetapkan sebagai
zona merah. Sehingga kebijakan yang dikeluarkan untuk menekan angka penyebaran
perlu diteliti ke efektifannya.

Kata Kunci : Efektivitas, Kebijakan, Covid-19, Prokes

1Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan FISPOL-Unsrat


2 Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan FISPOL-Unsrat
3 Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan FISPOL-Unsrat

1
Kurniawan Tjakradiningrat, Sofia E. Pangemanan, Ismail Rachman

Efektivitas Kebijakan Pemerintah Dalam Penegakan Protokol


Kesehatan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kota Manado

Pendahuluan Tetapi, melihat perkembangan data


Respon Pemerintah Kota Manado penyebaran covid-19 saat ini
terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh menunjukkan adanya peningkatan jumlah
pemerintah pusat yaitu memberlakukan kasus terpapar. Pada tanggal 4 agustus,
pembatasan yang dikenal sebagai Social Presiden Republik Indonesia
Distancing dengan menghimbau mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 6
masyarakat untuk mengurangi aktifitas, Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin
baik aktifitas ekonomi, pekerjaan, wisata, dan Penegakan Hukum Protokol
dan aktifitas pendidikan. Khusus aktifitas Kesehatan Dalam Pencegahan dan
pekerjaan perkantoran dan Pendidikan Pengendalian Corona Virus Disease 2019.
dilaksanakan dari rumah yang dikenal Inpres ini diberlakukan dan diinstruksikan
dengan Work From Home (WFH). untuk seluruh daerah provinsi serta
Kebijakan lain adalah menutup pertokoan kabupaten/kota di Indonesia.
dan pusat perbelanjaan dalam jangka Pemerintah Kota Manado menilai
waktu tertentu. Akan tetapi muncul salah satu penyebab peningkatan kasus
permasalahan ekonomi dimasyarakat dan karena masih ada segolongan masyarakat
keterbatasan kemampuan pemerintah yang menjalani aktivitas diluar rumah
dalam mengatasi kebutuhan masyarakat. tanpa menerapkan protokol kesehatan.
Hal ini mendorong pemerintah kota Menyikapi hal tersebut pemerintah Kota
Manado memberikan kelonggaran kepada Manado mengambil kebijakan dengan
masyarakat untuk melakukan aktivitas mengeluarkan Peraturan Walikota Nomor
dengan menerapkan “new normal”, hal ini 24 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin
ini ditindak lanjuti dengan Peraturan dan Penegakan Hukum Protokol
Walikota Nomor 24 Tahun 2020 tentang Kesehatan. Peraturan ini mengatur sanksi
Penerapan Disiplin dan Penegakan bagi perorangan dan Lembaga atau badan
Hukum Protokol Kesehatan. usaha yang melangggar ketentuan
New Normal diikuti dengan sejumlah tersebut.
protokol kesehatan yang wajib dipatuhi Efektivitas dari peraturan walikota
oleh semua pihak termasuk masyarakat tersebut belum dapat terukur
luar, protokol dimaksud meliputi memakai efektivitasnya, sehingga perlu dilakukan
masker, mencuci tangan dan menjaga kajian dilapangan, apakah kebijakan
jarak (3M). Sejauh ini penerapan protokol pemerintah kota manado ini berjalan
kesehatan di Kota Manado sudah berjalan dengan sebagai mana mestinya, yaitu
semenjak dikeluarkannya Keputusan pelaksanaan penerapan disiplin dan
Menteri Kesehatan Nomor penegakan hukum dilaksanakan oleh
HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang petugas, serta apakah masyarakat patuh
Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di menjalankan protokol kesehatan dengan
Tempat dan Fasilitas Umum Dalam baik.
Rangka Pencegahan dan Pengendalian Dalam pelaksanaannya, Peraturan
Corona Virus Disease 2019 pada tanggal Walikota Nomor 24 Tahun 2020 tentang
19 Juni 2020. Penerapan kebijakan Penerapan Disiplin dan Penegakan
pemberlakuan protokol kesehatan ini Hukum Protokol Kesehatan, pasal 2
diharapkan dapat mencegah penyebaran disebutkan bahwa Ruang lingkup
dan penularan covid-19. Area publik yang Peraturan Walikota ini adalah
rawan terjadinya kerumunan seperti pelaksanaan; monitoring dan evaluasi;
tempat perbelanjaan, perkantoran, dan sanksi, namun pada kenyataannya
instansi publik, rumah makan dan lainnya implementasi dilapangan tidak efektif oleh
telah melaksanakan protokol kesehatan implementator yaitu Satuan Tugas Covid-
yang disosialisasikan oleh Pemerintah 19 Kota Manado (sebelumnya bernama
Kota Manado, Gugus Tugas Covid-19 dan Gugus Tugas Covid-19) berdasarkan
Instansi terkait. Perpres Nomor 82 Tahun 2020 terkait
pembentukan komite Penanganan Covid-
2
Sekretariat:
Jurusan Ilmu Pemerintahan FISPOL Unsrat
Gedung C lt. 2, Jl. Kampus Unsrat, Bahu Manado
Jurnal Governance (1), 2, 2021

19 dan pemulihan ekonomi Nasional konsisten, hanya berlaku sesuai keadaan,


(PEN). Implementator kebijakan Peraturan hingga saat ini tidak pernah ada
Walikota Nomor 24 Tahun 2020 tentang pemberian sanksi berupa denda ataupun
Penerapan Disiplin dan Penegakan penghentian sementara operasional
Hukum Protokol Kesehatan ini secara usaha, begitu pula dengan pelaksana
jelas di atur dalam Bab IV Monitoring dan kebijakan yang tidak jelas, bahkan sampai
Evaluasi, pasal 6 ayat (1) sampai ayat (3) ditingkat kecamatan dan kelurahan tidak
yang menyebutkan bahwa Walikota diketahui siapa saja yang menjadi
melalui Perangkat Daerah terkait pelaksana dari kebijakan peraturan
melakukan monitoring dan evaluasi walikota ini.
pelaksanaan Peraturan Walikota, Asumsi sementara dari peneliti
Perangkat Daerah dalam melakukan bahwa ketidakefektifan pelaksanaan
monitoring dan pengawasan sebagaimana kebijakan tentang penegakkan hukum
dimaksud dibantu oleh tim protokol kesehatan covid ini karena
monitoring/pengawas protokol kesehatan kurangnya koordinasi yang dilakukan
yang terdiri dari: tingkat Daerah; tingkat antar perangkat daerah Kota Manado,
kecamatan; dan tingkat kelurahan. hingga sampai kecamatan dan kelurahan,
Dalam kenyataannya sesuai dengan beberapa warga Kota Manado yang
observasi awal yang dilakukan oleh berhasil peneliti temui secara accidental
peneliti, diperoleh informasi bahwa Tim (tidak sengaja) memberikan informasi
Monitoring tidak melaksanakan tugas bahwa mereka tidak tahu siapa saja tim
secara optimal dan berkelanjutan, karena penegakkan hukum yang ada dikelurahan
masih banyak terjadi perkumpulan orang, maupun di kecamatan, bahkan tidak
bahkan ketidakdisiplinan menerapkan pernah disosialisasikan kepada warga
protokol kesehatan yang masih rendah tentang peraturan walikota ini baik dari
dari masyarakat, sehingga dibuktikan kepala lingkungan maupun perangkat
dengan terjadinya infeksi penularan covid kelurahan
yang semakin massif terjadi di antara
warga Kota Manado, sehingga Kota Tinjauan Pustaka
Manado ditetapkan sebagai daerah Pengertian Efektivitas
dengan penyebaran resiko tinggi atau Menurut Prihartono (2012:37),
zona merah. efektivitas diartikan sebagai tingkat
Dalam Pasal 7 Peraturan Walikota keberhasilan mencapai sasaran. Sasaran
Nomor 24 Tahun 2020 tentang Penerapan diartikan sebagai keadaan atau kondisi
Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol yang diinginkan. Sedangkan efisiensi
Kesehatan ini secara jelas di atur adalah perbandingan terbaik antara input
mengenai sanksi yang akan diberikan dan output, atau sering disebut ratio input
kepada perorangan maupun badan usaha dan output. Menurut Richard M. Steers
yang melanggar ketentuan dari kebijakan (1985), efektivitas yang berasal dari kata
Peraturan Walikota Nomor 24 Tahun 2020 efektif, yaitu suatu pekerjaan dikatakan
ini, yaitu Perorangan atau pelaku usaha, efektif jika suatu pekerjaan dapat
pengelola, penyelenggara, atau menghasilkan satu unit keluaran (output).
penanggungjawab tempat, dan fasilitas Katz dan Kahn (dalam Steers 1958:8)
umum yang melanggar ketentuan mendefinisikan efektivitas sebagai usaha
dikenakan Sanksi Administratif berupa: mencapai keuntungan maksimal bagi
teguran lisan; teguran tertulis; Kerja organisasi dengan segala cara, di sini ada
Sosial; dan/atau denda administratif paling dua faktor yang di anggap paling penting
banyak Rp.100.000 bagi perorangan, dan dalam penentuan efektivitas.
Rp. 500.000 bagi pelaku usaha dengan Robbin (dalam Keban, 2008:45)
penghentian sementara operasional mengemukakan hasil penelitian yang
usaha atau pencabutan ijin usaha. Pada dilakukan Peters dan Waterman (1982)
kenyataannya sanksi sebagaimana yang terhadap perusahaan besar seperti IBM,
diamanatkan tidak dilaksanakan secara Du Pont, 3M, McDonald, serta Procter dan

3
Jurnal Governance (1), 2, 2021

Cambia ditemukan delapan karakteristik serempak tiga buah konsep yang saling
yang menunjukkan efektivitas suatu berkaitan
organisasi, yaitu: Kebijakan Pemerintah
a. Mempunyai bias terhadap tindakan dan Beberapa ilmuan menjelaskan berbagai
penyelesaian pekerjaan, macam mengenai kebijakan diantaranya,
b. Selalu dekat dengan para pelanggan Carl Friedrich dalam Indiahono (2009:18)
agar dapat mengerti secara penuh menyatakan bahwa “kebijakan merupakan
kebutuhan pelanggan, suatu arah tindakan yang diusulkan oleh
c. Mereka memberi para karyawan seseorang, kelompok atau pemerintah
mereka suatu tingkat ekonomi yang dalam suatu lingkungan tertentu yang
tinggi dan menumpuk semangat memberikan hambatan-hambatan dan
kewirausahaan (entrepreneur spirit), kesempatan-kesempatan terhadap
d. Berusaha meningkatkan produktivitas kebijakan yang di usulkan untuk
lewat partisipasi para karyawannya, menggunakan dan mengatasi dalam
e. Para karyawan mengetahui apa yang rangka mencapai suatu tujuan, atau
diinginkan perusahaan dan para merealisasikan suatu sasaran atau suatu
manajer terlibat aktif pada masalah di maksud tertentu. “Ia juga mengatakan
semua tingkat, bahwa didalam kebijakan terdapat suatu
f. Mereka selalu dekat dengan usaha hal pokok yaitu adanya tujuan (goal),
yang mereka ketahui dan pahami, sasaran (objective) atau kehendak
g. Memiliki struktur organisasi yang luwes (purpose.
dan sederhana dengan jumlah orang Kesimpulan yang dapat ditarik dalam hal
yang minimum dalam aktivitas staf ini kebijakan pemerintah yang dikeluarkan
pendukung, pada masa pandemi di Kota Manado
h. Menggabungkan kontrol yang ketat dan adalah kebijakan yang terkait dengan
desentralisasi untuk mengamankan peraturan protokol kesehatan berupa
nilai inti perusahaan dengan kontrol peraturan walikota No. 24 Tahun 2020
yang longgar di bagian lain untuk tentang Penerapan Disiplin dan
mendorong pengambilan resiko serta Penegakan Hukum Protokol Kesehatan.
inovasi Corona Virus Disease (COVID-19)
Dari pengembangan kemampuan Corona virus merupakan keluarga
organisasi diharapkan dapat besar virus yang menyebabkan penyakit
mengembangkan orgasnisasinya dengan pada manusia dan hewan. Pada manusia
baik untuk sekarang maupun yang akan biasanya menyebabkan penyakit infeksi
datang. Selain itu terdapat beberapa saluran pernapasan, mulai flu biasa
pengukuran efektivitas kebijakan publik. hingga penyakit yang serius seperti Middle
Bryant dan White dalam Samodra East Respiratory Syndrome (MERS) dan
Wibawa, dkk (1994:65) mengusulkan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe
beberapa kriteria selain tujuan dan target Acute Respiratory Syndrome (SARS).
untuk dapat mengukur efektivitas Coronavirus jenis baru yang ditemukan
implementasi program sebagai berikut: pada manusia sejak kejadian luar biasa
a. Waktu pencapaian. muncul di Wuhan Cina, pada Desember
b. Tingkat pengaruh yang digunakan. 2019, kemudian diberi nama Severe Acute
c. Perubahan perilaku manusia. Respiratory Syndrome Coronavirus 2
d. Pelajaran yang diperoleh dari (SARS-COV2), dan menyebabkan
pelaksanaan proyek. penyakit Coronavirus Disease-2019
e. Tingkat kesadaran manusia akan (COVID-19).
kemampuan dirinya. COVID-19 disebabkan oleh SARS-
Selanjutnya Steers dalam Sutrisno COV2 yang termasuk dalam keluarga
(2010:133), mengemukakan pendapat besar coronavirus yang sama dengan
bahwa hal terbaik dalam meneliti penyebab SARS pada tahun 2003, hanya
efektivitas ialah memperhatikan secara berbeda jenis virusnya. Gejalanya mirip
dengan SARS, namun angka kematian

4
Jurnal Governance (1), 2, 2021

SARS (9,6%) lebih tinggi dibanding Informan dalam penelitian ini


COVID-19 (kurang dari 5%), walaupun adalah:
jumlah kasus COVID-19 jauh lebih banyak Informan I : Ketua Satgas covid-19 Kota
dibanding SARS. COVID-19 juga memiliki Manado atau yang mewakili.
penyebaran yang lebih luas dan cepat ke Informan II : Kepala Dinas Kesehatan Kota
beberapa negara dibanding SARS. Manado atau yang mewakili.
Informan III: Kepala Satuan Pol PP Kota
Metode Penelitian Manado atau yang mewakili.
Penelitian ini bersifat kualitatif merupakan Informan IV: Lurah Kleak atau yang
pendekatan penelitian yang mewakili mewakili.
paham naturalistik (fenomenologis). Informan V : Organisasi Kemasyarakatan
Penelitian deskriptif kualitatif menurut bentukan pemerintah (FPK, FKUB)
Bogdan dan Taylor (Moleong, 2010:4) Informan VI : Masyarakat yang ditemui
adalah sebuah prosedur penelitian yang secara accidental.
menghasilkan data deskriptif berupa kata- Pembahasan
kata tertulis maupun lisan dari orang-orang Menurut Riant Nugroho (2012:107)
yang diamati. pada dasarnya ada “lima tepat” yang perlu
Penelitian ini difokuskan pada dipenuhi dalam hal keefektifan
efektivitas pelaksanaan kebijakan implementasi kebijakan. Efektivitas
pemerintah kota manado yang dituangkan implementasi Peraturan Walikota Nomor
dalam Peraturan Walikota Nomor 24 24 Tahun 2020 dianalisis sesuai dengan
Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin aspek tersebut, yaitu:
dan Penegakan Hukum Protokol 1. Tepat Kebijakan.
Kesehatan, yang dikaji berdasarkan teori Ketepatan kebijakan ini dinilai dari
efektivitas program yang dikemukakan sejauh mana kebijakan yang ada telah
oleh Nugroho (2012:107), terdiri dari bermuatan hal-hal dapat memecahkan
aspek-aspek: masalah yang hendak dipecahkan. Kedua,
a. Tepat Kebijakan, mencakup kebijakan kebijakan dilihat dari apakah kebijakan
apa saja dan program-program apa tersebut sudah dirumuskan sesuai dengan
saja yang dibuat oleh Pemerintah Kota karakter masalah yang hendak
Manado guna mendukung pelaksanaan dipecahkan. Ketiga, apakah kebijakan
Penegakan Hukum Protokol tersebut dibuat oleh lembaga yang
Kesehatan. mempunyai kewenangan (misi
b. Tepat Pelaksanaan, mencakup aktor- kelembagaan) yang sesuai dengan
aktor pelaksanaan kebijakan tersebut karakter kebijakannya.
dan pembagian tugas serta Jika dianalisa menurut urian
wewenangnya dalam pelaksanaan tersebut, pada aspek yang pertama yaitu
program Penegakan Hukum Protokol apakah kebijakan peraturan walikota ini
Kesehatan. sudah memuat hal-hal yang dapat
c. Tepat Target, mancakup sasaran memecahkan masalah, dalam hal ini
program Penegakan Hukum Protokol adalah masalah untuk meminimalisir
Kesehatan dan sifat program tersebut, infeksi penularan dimasyarakat agar tidak
apakah baru atau lama atau terjadi penularan yang massif, menurut
memperbaharui yang sudah ada informan dari Dinas Kesehatan Kota
sebelumnya. Manado disebutkan bahwa:
d. Tepat Lingkungan, mencakup interaksi “jika ditanyakan apakah sudah
internal dan eksternal dalam tepat peraturan walikota ini untuk
pelaksanaan Penegakan Hukum meminimalisir penularan yang
Protokol Kesehatan. terjadi dimasyakarat, tentunya
e. Tepat Proses, mencakup pemahaman subtansi pasal demi pasal yang
publik, respon publik, dan pelaksanaan ada jelas mengatur hal-hal
terkait Penegakan Hukum Protokol pencegahan dan apa yang harus
Kesehatan. dilakukan untuk menghindari

5
Jurnal Governance (1), 2, 2021

terinfeksinya virus corona ini, “sangat jelas terjawab esensi dari


hanya saja tinggal bagaimana permasalahan untuk menangani
melaksanakan kebijakan tersebut pandemi di kota manado, karena
yang masih perlu dioptimalkan berkaitan dengan anjuran-anjuran
lagi”. serta sanksi penindakan secara
Sedangkan menurut informasi administratif bagi pelanggar
yang disampaikan dari informan yang protokol kesehatan tersebut”.
mewakili satgas covid-19, mengatakan Ditempat terpisah juga satgas kota
bahwa: manado senada dengan pernyataan dari
“Peraturan Walikota ini jika dengan dinas kesehatan, menyebutkan bahwa
sepenuh hati dijalankan dan peraturan walikota nomor 24 tahun 2020
dilaksanakan oleh semua ini telah sesuai dibuat oleh lembaga yang
stakeholder yang terkait berkompeten yaitu pemerintah kota
didalamnya, tentunya akan efektif manado, sehingga dibuat dalam bentuk
meminimalisir penularan yang peraturan walikota, esensi rumusan juga
terjadi dimasyarakat, namun telah sesuai dengan karakter masalah
sayangnya sejak tanggal 8 yang hendak dipecahkan, karena memuat
September 2020 peraturan ini tentang cara-cara pencegahan agar tidak
diundangkan, ternyata tidak tertular covid, juga sanksi administrative
mampu membendung zonasi kota bagi para pelanggar baik itu perorangan,
manado sebagai daerah dengan maupun badan usaha.
resiko penularan tinggi yang 2. Tepat Pelaksanaan
ditetapkan sebagai zona merah”. Aktor implementasi kebijakan
Hasil wawancara dengan satgas Peraturan Walikota Nomor 24 Tahun 2020
covid-19 Kota Manado menarik perhatian adalah pemerintah dan jajarannya, sesuai
peneliti, dimana diungkapkan bahwa dengan pasal 6 yang menyebutkan bahwa
peraturan walikota ini telah memuat hal- Walikota melalui Perangkat Daerah terkait
hal yang sebenarnya dapat mencegah melakukan monitoring dan evaluasi
penularan yang lebih massif lagi terjadi, pelaksanaan Peraturan Walikota ini,
tetapi sayangnya harapan tidak sesuai dimana Perangkat Daerah dibantu oleh tim
kenyataan, dimana masih banyak terjadi monitoring/pengawas protokol kesehatan.
kasus positif, yang mengakibatkan Kota Tim monitoring/pengawas protokol
Manado ditetapkan sebagai zona merah, kesehatan terdiri dari: tingkat Daerah;
atau zona penyebaran infeksi dengan tingkat kecamatan; dan tingkat kelurahan.
resiko tinggi, hal ini tentunya Sesuai dengan penjelasan tersebut jelas
mengindikasikan bahwa hal-hal yang diamanatkan ada Tim monitoring dan
terkandung dalam peraturan walikota ini pengawasan yang terdiri dari tingkat Kota,
belum sepenuhnya diimplementasikan Kecamatan dan Kelurahan, sehingga
oleh aparat pelaksana atau implementator implementator adalah aparat pemerintah
kebijakan. kota yang telah ditunjuk. Namun yang
Berkaitan dengan aspek yang perlu dianalisa bahwa peraturan walikota
kedua dan ketiga yaitu apakah kebijakan ini adalah kebijakan yang bersifat
peraturan walikota nomor 24 tahun 2020 memberdayakan masyarakat, sehingga
ini sudah dirumuskan sesuai dengan sebaiknya diselenggarakan pemerintah
karakter masalah yang hendak bersama masyarakat. Kebijakan yang
dipecahkan, dan apakah kebijakan bertujuan mengarahkan kegiatan
tersebut dibuat oleh lembaga yang masyarakat sebaiknya diselenggarakan
mempunyai kewenangan (misi oleh masyarakat. Berkaitan dengan
kelembagaan) yang sesuai dengan interaksi sebuah organisasi dengan pihak
karakter kebijakannya, peneliti kembali luar atau masyarakat yang sebagai
mewawancarai informan yang mewakili sasaran dari program-program atau jasa
dinas kesehatan Kota manado, dan yang dibuat. Lingkungan digunakan
diperoleh hasil bahwa: sebagai input yang kemudian diproses

6
Jurnal Governance (1), 2, 2021

oleh Tim pengawas atau monitoring pihak kelurahan memberikan sanksi


sehingga menghasilkan output untuk administrative bagi warga yang melanggar
masyarakat dan dapat mencapai tujuan protokol kesehatan”.
yang telah ditetapkan yaitu dapat Lemahnya implementasi perwali
menekan jumlah kasus positif di Kota nomor 24 tahun 2020 ini juga mendapat
Manado. tanggapan dari salah satu tokoh
Sesuai dengan hasil wawancara masyarakat yang ada di kelurahan Kleak,
yang dilakukan melalui informan dari yang mengatakan bahwa:
satgas covid-19, diperoleh informasi “sudah menjadi kebiasaan, setiap
bahwa: peraturan dalam tingkat perda atau perwali
“sejauh ini satgas covid-19 Kota Manado selalu saja lemah dalam implementasinya,
telah melaksanakan tugas pokok dan paling sering terjadi karena lemahnya
fungsi sesuai Peraturan Presiden Nomor koordinasi, dan tidak diawasi lebih lanjut
82 Tahun 2020, sehingga Menteri Dalam oleh pemerintah kota dalam hal ini
Negeri perlu mengeluarkan aturan yang walikotanya, terkesan pemerintah hanya
menjadi dasar pembentukan Satuan membuat produk kebijakan, tetapi tidak
Tugas (Satgas) Penanganan covid-19 di sepenuih hati melaksanakannnya,
daerah, diharapkan Pembentukan Satgas sehingga dampak outcome dimasyarakat
Penanganan Covid-19 di daerah tidak terasa, buktinya sampai saat ini di
diharapkan mampu menyelesaikan kelurahan kleak ini tidak ada pengawasan
permasalahan pelaksanaan kebijakan yang dilakukan oleh aparat, minimal
strategis yang berkaitan dengan dilakukan oleh kepala lingkungan atau
penanganan Covid-19 dan dapat segera aparat kelurahan, sehingga tidak ada
mengambil langkah–langkah kebijakan penindakan yang dilakukan walaupun
srategis yang diperlukan dalam rangka masih sering ditemui adanya warga yang
percepatan penanganan Covid-19 di tidak memakai masker”.
daerah sehingga pelaksanaan Pernyataan pesimis yang
penanganan menjadi efektif, efisien, dan diutarakan oleh informan mewakili tokoh
tepat sasaran. Untuk penindakan lebih masyarakat tersebut memberikan
keranah hukumnya itu adalah satuan pol petunjuk bahwa selama ini lemahnya
PP Kota Manado, khususnya pelaksanaan atau implementasi dari
implementasi tentang penegakkan perwali Nomor 24 tahun 2020, hal ini juga
protokol covid-19”. mengindikasikan bahwa dalam hal tepat
Hasil wawancara diperoleh informasi pelaksanaan belum tercapai secara
bahwa khusus peraturan walikota ini optimal.
karena cenderung untuk penegakkan Menelusuri lebih jauh lagi
disiplin dan kepatuhan warga terhadap mengenai tepat pelaksanaan
protokol kesehatan, maka dititik beratkan implementasi perwali nomor 24 tahun
kepada peran satuan pol pp dan juga 2020 ini, peneliti menanyakan kepada pol
aparat yang ada di kecamatan dan pp sebagai instansi yang mengawal
kelurahan, untuk mencari kejelasan peraturan daerah, diperoleh informasi
mengenai hal ini, peneliti coba bahwa:
mewawancarai aparatur yang ada di “pada prinsipnya kami melaksanakan yang
kelurahan, dan memperoleh informasi menjadi kewenangan kami, apa yang
bahwa: diperintahkan itu yang kami laksanakan,
“Perwali Nomor 24 tahun 2020 yang menyangkut tidak secara berkelanjutan
diundangkan sejak bulan September dilaksanakan tindakan penegakkan
masih diberlakukan sampai sekarang, hukum bagi warga sesuai dengan perwali
tetapi tim pengawas dan monitoring nomor 24 tahun 2020 tersebut, karena
seperti yang diamanatkan kurang jelas tidak ada lagi tersedia anggaran untuk
apa tupoksinya, Karena tidak kami melakukan penindakan bagi warga
ditindaklanjuti secara lebih rinci lagi, yang melanggar, kami juga kurang terlalu
sehingga tidak ada sampai saat ini dari mengerti apa yang menyebabkan

7
Jurnal Governance (1), 2, 2021

tersendatnya anggaran untuk disease 2019 (Covid-19) daerah tanggal


melaksanakan pengawasan atau 17 September 2020.
monitoring ini”. Isi dari Surat Edaran yang
Terungkap dalam wawancara tersebut, ditandatangani oleh Menteri Dalam Negeri
ternyata pelaksanaan monitoring dan Muhammad Tito Karnavian itu, adalah
pengawasan terkendala di anggaran, meminta kepada Gubernur/Bupati/Wali
seharusnya setiap kebijakan selalu Kota untuk melaksanakan langkah-
dikawal dengan anggaran, sehingga langkah sebagai berikut: Pertama,
dalam implementasi dilapangan dapat membentuk Satuan Tugas (Satgas)
berjalan lancar, namun kenyataan yang Penanganan covid-19 Daerah Provinsi,
terjadi, beberapa kegiatan yang tercantum Kabupaten dan Kota, sekaligus menjadi
dalam APBD Kota Manado 2020 Ketua Satgas Penanganan covid-19
mengalami kemacetan karena tidak Daerah dan tidak dapat didelegasikan
disetujuinya APBD-Perubahan, sehingga kepada pejabat lain. Kedua, khusus
mengakibatkan beberapa mata anggaran kepada Bupati/Wali Kota untuk
yang tidak dapat dilaksanakan karena membentuk Satgas Penanganan covid-19
anggarannya yang sudah nihil, peneliti tingkat kecamatan dan kelurahan, serta
berusaha untuk mencari informasi tentang memerintahkan Camat untuk
permasalahan anggaran ini, tetapi mengoordinasikan pembentukan Satgas
sayangnya peneliti tidak diberikan akses Penangangan covid-19 tingkat Desa,
dan informasi untuk mencari tahu Dusun/RW/RT sesuai dengan kebutuhan,
kejelasan permasalahan ini, pihak karakteristik, dan kearifan lokal daerah.
pemerintah kota juga enggan untuk Dan ketiga, Satgas Penanganan covid-19
membahas masalah anggaran ini. Daerah mempunyai tugas diantaranya:
3. Tepat Target. Melaksanakan dan mengendalikan
Ketepatan disini berkenaan implementasi kebijakan strategis yang
dengan tiga hal yaitu: Pertama, target berkaitan dengan penanganan Covid-19 di
yang diintervensi sesuai dengan apa yang daerah; Menyelesaikan permasalahan
telah direncanakan, tidak ada tumpang pelaksanaan kebijakan strategis yang
tindih dengan intervensi lain, dan tidak berkaitan dengan penanganan Covid-19 di
bertentangan dengan dengan intervensi daerah; Melakukan pengawasan
kebijakan lain. Kedua, target tersebut pelaksanaan kebijakan strategis yang
dalam kondisi siap untuk diintervensi atau berkaitan dengan penanganan covid-19 di
tidak. Ketiga, intervensi implementasi daerah; Menetapkan dan melaksanakan
kebijakan tersebut bersifat baru atau kebijakan serta langkah-langkah lain yang
memperbaharui implementasi kebijakan diperlukan dalam rangka percepatan
sebelumya. penanganan covid-19 di daerah.
Penanganan pandemi dengan Sementara itu untuk Struktur
membentuk gugus tugas pada awalnya Satgas Penanganan Covid-19 meliputi:
adalah agenda nasional, yang selanjutnya Struktur Satgas Penanganan Covid-19
dirubah dengan satuan tugas (satgas) provinsi dan kabupaten/kota sekurang-
sesuai Surat Edaran Pembentukan Satuan kurangnya terdiri dari: 1 (satu) ketua, 3
Tugas Covid-19 untuk menindaklanjuti (tiga) wakil ketua, 1 (satu) Sekretaris, dan
Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 6 (enam) bidang, yaitu: data dan informasi,
2020, sehingga Menteri Dalam Negeri komunikasi publik, perubahan perilaku,
perlu mengeluarkan aturan yang menjadi penanganan kesehatan, penegakan
dasar pembentukan Satuan Tugas hukum dan pendisiplinan, dan Struktur
(Satgas) Penanganan Covid-19 di daerah. Satgas Penanganan Covid-19 tingkat
Hal ini tertuang melalui Surat Edaran kecamatan dan kelurahan, serta Desa,
Menteri Dalam Negeri kepada Gubernur Dusun/RW/RT sekurang-kurangnya terdiri
dan Bupati/Wali Kota Nomor 440/5184/SJ dari: 1 (satu) ketua, 1 (satu) bendahara,
tentang pembentukan gugus tugas 1(satu) Sekretaris dan 4 seksi, yaitu:
percepatan penanganan corona virus komunikasi informasi dan edukasi,

8
Jurnal Governance (1), 2, 2021

kesejahteraan sosial, kesehatan, dan namun seringkali dilakukan secara


penegakan hukum dan pendisiplinan. terbatas, mengingat tidak bisa
Untuk melaksanakan perpres yang menghadirkan banyak orang dalam rapat
dikeluarkan maka sebagai turunannya tersebut, sehingga hasilnya yang
pemerintah kota manado mengeluarkan disampaikan kepada aparat yang ada
Keputusan Walikota Manado No. diwilayah untuk ditegakkan.
167/KEP/B.06/BPBD/2021 Tentang Setelah itu lingkungan eksternal
Pembentukan Satuan Tugas Penanganan kebijakan juga sangat diperhatikan dalam
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) mengukur apakah suatu program sudah
Kota Manado. dilaksanakan secara efektif atau belum.
4. Tepat Lingkungan. Hingga tahun 2021 ini masih fluktuatif
Ada dua lingkungan yang paling kasus penularan yang terjadi. Seharusnya
menentukan, yaitu lingkungan kebijakan dibuka forum yang secara teknis dapat
dan lingkungan eksternal kebijakan. diatur secara online untuk memberikan
Lingkungan kebijakan yaitu interaksi di kesempatan bagi masyarakat untuk
antara lembaga perumus kebijakan dan masukan atau kritik kepada pihak terkait
pelaksana kebijakan dengan lembaga lain pembuat dan pelaksana Peraturan
yang terkait. Kemudian lingkungan Walikota Nomor 24 Tahun 2020 yang akan
eksternal kebijakan yang terdiri atas public kemudian diproses sebagai bahan
opinion, yaitu persepsi publik akan evaluasi, sehingga dapat digunakan
kebijakan dan implementasi kebijakan; sebagai bahan untuk melakukan atau
interpretive instution yang berkenaan merancang strategi selanjutnya untuk
dengan interpretasi lembaga-lembaga pencapaian efektivitas penegakkan
strategis dalam masyarakat, seperti media pelanggar protokol kesehatan sesuai
massa, kelompok penekan, kelompok dengan peraturan walikota nomor 24
kepentingan, dalam menginterpretasikan tahun 2020.
kebijakan dan implementasi kebijakan; Hal ini dimaksudkan agar input
individuals, yakni individu-individu tertentu yaitu yang berasal dari masyarakat
yang mampu memainkan peran penting kemudian diproses yang nantinya akan
dalam menginterpretasikan kebijakan dan menjadi output yang akan dirasakan
implementasi kebijakan. kembali oleh masyarakat itu sendiri. Hal ini
Interaksi diantara lembaga sangat penting dilakukan supaya pembuat
perumus kebijakan dan pelaksana kebijakan yaitu pemerintah kota manado
kebijakan dalam hal ini Pemerintah Kota dan pelaksana kebijakan mengerti kondisi
sebagai perumus kebijakan dan satgas atau keinginan seperti apa yang diinginkan
covid, satuan polisi pamong praja, Dinas oleh masyarakat atau dari pihak ekstern.
Kesehatan, Camat, Lurah sebagai Karena dengan begitu maka dapat
pelaksana kebijakan belum optimal melakukan tindakan yang tepat supaya
dilakukan, hal ini berdasarkan informasi dapat melaksanakan fungsi penegakkan
yang disampaikan oleh lurah Kleak yang bagi pelanggar protokol kesehatan.
mengatakan bahwa selama ini pihak Aspek tepat lingkungan yang
kelurahan hanyalah menerima instruksi diwujudkan oleh pembuat dan pelaksana
untuk dilaksanakan dimasyarakat, jarang Peraturan Walikota nomor 24 Tahun 2020
bahkan tidak pernah dipanggil untuk rapat dirasa belum tepat, karena tidak
membicarakan penanganan covid di level memperhatikan lingkungan eksternal
pemerintah kota, mungkin saja hanya yang dimaksudkan untuk mengevaluasi
jajaran ditingkat Kota yang melakukan produk kebijakan tersebut yang berasal
rapat koordinasi dan hasilnya disampaikan dari input masyarakat. Hal ini
kepada perangkat yang ada di kelurahan. mengindikasikan bahwa komunikasi yang
Keterangan yang peneliti terima dari dijalin belumlah baik karena koordinasi
satgas kota manado bahwa rapat hanya dilakukan secara internal, itupun
koordinasi selalu dilakukan dengan tidak melibatkan aparat yang ada sampai
stakeholder yang terlibat didalamnya, dikelurahan, sehingga koordinasi yang

9
Jurnal Governance (1), 2, 2021

dilakukan hanya sebatas kepada para merupakan tujuan dari kebijakan tersebut.
petinggi yang ada di Kota Manado. Hanya saja masih ada masyarakat yang
5. Tepat Proses. tidak mengerti bahkan tidak mengetahui
Secara umum, implementasi kebijakan tersebut, namun masyarakat
kebijakan publik terdiri atas tiga proses, mulai mengerti untuk patuh mematuhi
kemudian dalam hal ini diterapkan melalui protokol kesehatan karena sosialisasi
Peraturan Walikota Manado Nomor 24 yang yang diberikan pemerintah melalui
Tahun 2020, menurut ketepatan media televisi yang disiarkan secara
prosesnya dapat dianalisa berdasarkan nasional maupun siaran radio dan media
aspek: masa, justru buka dari unsur satgas covid-
a) Policy acceptance 19, satuan polisi pamong praja, aparat
Pada proses ini publik memahami kecamatan dan aparat kelurahan. Hal ini
kebijakan sebagai sebuah “aturan main” sesuai dengan pernyataan yang dikatakan
yang diperlukan untuk masa depan, di sisi oleh salah satu informan yang mewakili
lain pemerintah memahami kebijakan masyarakat bahwa dirinya tidak pernah
sebagai tugas yang harus dilaksanakan. tahu ada peraturan walikota ini, dan tidak
Satgas covid-19 Kota Manado sebagai pernah disosialisasikan baik oleh kepala
lembaga yang berwenang melaksanakan lingkungan atau kelurahan, di media
Peraturan Walikota tersebut menerima sosialpun tidak pernah ada sosialisasi
kebijakan memberikan pengetahuan atau tentang kebijakan ini. Dari informasi yang
sosialisasi kepada masyarakat berbagai disampaikan ternyata publik kota manado
lapisan termasuk upaya penegakkan tidak bisa mengadopsi produk kebijakan
protokol kesehatan. Dari anak-anak tersebut, karena tidak tersosialisasi
sampai orang tua diberi pemahaman yang dengan baik.
benar tentang kesadaran mematuhi c) Strategic readiness.
protokol kesehatan dengan tujuan supaya Di sini publik siap melaksanakan atau
dapat meminimalisir penularan yang menjadi bagian dari kebijakan, di sisi lain
terjadi dimasyarakat. Upaya ini dapat birokrat pelaksana siap menjadi pelaksana
dilakukan melalui melalui media massa kebijakan. Disamping mengajarkan
baik cetak maupun elektronik, karena dari masyarakat untuk tertib berlalulintas, para
sosialisasi ini adalah awal dari kebijakan birokrat atau aktor interen dari kebijakan
yang akan dilaksanakan akan berhasil atau program ini juga turut memberikan
atau tidak. Sebagaimana yang dikatakan contoh atau melaksanakan program yang
oleh tokoh masyarakat bahwa dirinya tidak telah dibuat. Aparat pemerintah juga
mengetahui apabila ada peraturan seharusnya pelopor bagi dirinya sendiri
walikota tentang peneggakkan protokol untuk dapat memberikan contoh kepada
kesehatan dimasa pandemi covid-19 saat masyarakat. Sesuai yang dikatakan oleh
ini, dirinyapun menyesalkan bahwa informan yang mewakili aparatur di
kebijakan ini tidak dilaksanakan secara kelurahan yang mengatakan bahwa setiap
optimal, mengingat tindakan penegakkan individu yang ada di kelurahan sangat
itu tidak dilaksanakan, sehingga patuh menerapkan protokol kesehatan,
masyarakat menjadi “pandang enteng” dimana penggunaan masker secara
karena tidak ada sanksi jika tidak benar, menjaga jarak dan mencuci tangan
mematuhi protokol kesehatan. menjadi suatu kewajiban yang harus
b) Policy adoption. ditaati. Seperti yang disampaikan dari
Pada proses ini publik menerima kebijakan informan tersebut pihak aparatur
sebagai sebuah “aturan main” yang kelurahan selain melaksanakan protokol
diperlukan untuk masa depan, di sisi lain kesehatan, mereka juga memberikan
pemerintah menerima kebijakan sebagai contoh kepada masyarakat untuk taat. Hal
tugas yang harus dilaksanakan. Setelah ini guna mencapai tujuan yaitu dapat
undangkannya peraturan walikota nomor menekan jumlah penularan covid-19
24 tahun 2020 seharusnya publik mulai dimasyarakat.
mengerti dan memahami apa yang

10
Jurnal Governance (1), 2, 2021

Penutup yang dimaksudkan untuk mengevaluasi


Kesimpulan berdasarkan input dari masyarakat, hal
1. Tepat Kebijakan ini mengakibatkan Peraturan Walikota
Kebijakan yang dibuat melalui Nomor 24 Tahun 2020 tidak
Peraturan Walikota Nomor 24 Tahun tersosialisasi dimasyarakat Kota
2020 tepat untuk meminimalisir Manado, karena banyak masyarakat
penularan dengan mengatur tata cara, yang tidak mengetahui kebijakan ini.
kebiasaan hidup, dan sanksi bagi 5. Tepat Proses
masyarakat yang tidak patuh, dari segi Kebijakan Penegakkan Protokol
ketepatan kebijakan tersebut sudah Kesehatan menurut ketepatan
dirumuskan sesuai dengan karakter prosesnya dilihat dari yang pertama:
masalah yang hendak dipecahkan dan policy acceptance yaitu proses
dibuat oleh lembaga yang mempunyai pemahaman kebijakan tidak efektif
kewenangan yang sesuai dengan karena sebagian besar masyarakat
karakter kebijakannya. tidak mengetahui akan adanya
2. Tepat Pelaksanaan kebijakan ini. Kedua, policy adoption
Implementator kebijakan Peraturan atau penerimaan kebijakan, hanya
Walikota Nomor 24 Tahun 2020 adalah sedikit publik yang mengerti dan
tim monitoring dan pengawas sesuai memahami terhadap sanksi yang akan
amanat pasal 6 yang terdiri dari: tingkat dikenakan ketika melanggar protokol
Daerah; tingkat kecamatan; dan tingkat kesehatan dan yang ketiga, strategic
kelurahan, namun dalam readiness atau strategi pelaksanaan,
pelaksanaannya tidak dilakukan secara dalam pelaksanaannya aparat
berkesinambungan, sehingga tidak pelaksana atau implementator
mengakibatkan efek jera dimasyarakat kebijakan harus menjadi contoh bagi
yang melanggar protokol kesehatan. masyarakat terhadap pelaksanaan
3. Tepat Target protokol kesehatan yang baik dan
Target dari kebijakan ini adalah warga benar.
yang melanggar protokol kesehatan 5.2. Saran
yang masih rendah tingkat 1. Perlu ada konsistensi dalam
kesadarannya dalam mematuhi pelaksanaan kebijakan yang dibuat
protokol kesehatan. Peraturan Walikota oleh pemerintah Kota Manado, bukan
Nomor 24 tahun 2020 memiliki esensi hanya tiba saat tiba akal, atau sekedar
yang tepat untuk mengatur membuat kebijakan yang tidak
penanganan pandemi, dan memiliki didukung oleh pelaksana kebijakan dan
target yang tepat yaitu warga atau para anggaran, sehingga mengakibatkan
pelanggar protokol kesehatan, namun kebijakan ini tidak efektif.
substansi kebijakan ini tidak efektif 2. Mengakhiri masa Jabatan
karena pelaksana kebijakan yang tidak Kepemimpinan Walikota GSVL dan
optimal. Wakil Walikota MDB, seharusnya tidak
4. Tepat Lingkungan mengurangi kinerja pemerintah dalam
Lingkungan kebijakan berupa interaksi menangani covid-19 di Kota Manado,
di antara lembaga perumus kebijakan perlu adanya kebijakan responsive
dan pelaksana kebijakan dengan yang diberengi dengan implementasi
lembaga lain yang terkait tidak yang optimal sehingga kebijakan
dilaksanakan secara komprehensif, menjadi efektif.
karena tidak melibatkan unsur 3. Diharapkan setiap kebijakan yang
kecamatan dan kelurahan untuk dibuat oleh Pemerintah Kota Manado
pelaksanaan Peraturan Walikota dapat disosialisasikan secara efektif
Nomor 24 Tahun 2020 ini, sedangkan kepada masyarakat, agar masyarakat
untuk lingkungan eksternal tidak mengetahui dan berparstisipasi
dimanfaatkan input dari masyarakat menyukeseskan kebijakan tersebut.
terhadap produk kebijakan tersebut

11
Jurnal Governance (1), 2, 2021

4. Diharapkan Pemerintah Kota Manado kualitatif, dan R&D. Bandung:


dapat membuka ruang komunikasi Alfabeta
dengan masyarakat agar lingkungan
kebijakan ekstern yaitu input dari Situs
masyarakat dapat diperoleh untuk Google. News.google.com, 14 November
mengevaluasi efektif tidaknya sebuah 2020
kebijakan. https://news.google.com/covid-
5. Pemerintahan GSVL dan MDB 19/map?hl=id&mid=%2Fm%2F02bd
diharapkan tetap konsisten terhadap hn&gl=ID&ceid=ID%3Aid
pelaksanaan tugas dan tanggung Ihsanudin. “Breaking News: Jokowi
jawab walaupun kalah dalam Pilkada Umumkan Dua Orang Di Indonesia
2020 dengan mengakhiri masa Positif Corona”. Kompas, 02 Maret
kepemimpinan dengan meninggalkan 2020,
kesan yang baik (finishing well), karena https://nasional.kompas.com/read/2
persepsi yang terbentuk di public Kota 020/03/02/11265921/breaking-
Manado, Pemerintahan Kota Manado news-jokowi-umumkan-dua-orang-
saat ini sudah acuh tak acuh terhadap di-indonesia-positif-corona?page=all
persoalan-persoalan Kota Manado. Mardiyah, Fatimah. “Apakah Yang
Daftar Pustaka Dimaksud Protokol Kesehatan
Edy Sutrisno. 2010. Budaya Organisasi. Covid-19?”, Tirto.id, 7 September
Jakarta: Kencana Prenada Media 2020, https://tirto.id/apakah-yang-
Group. dimaksud-protokol-kesehatan-
covid-19-f3W3
Indiahono, Dwiyanto. 2009. Kebijakan Nugroho, Rizal S. “Bagaimana Virus
Publik Berbasis Dynamic Policy Corona Menyebar Hingga 10 Juta
Analisys. Jakarta. Penerbit Gava Kasus Di Dunia?” Kompas, 29 Juni
Media 2020,
https://www.kompas.com/tren/read/
Keban, Yeremias T. 2008. Enam Dimensi 2020/06/29/193000765/bagaimana-
Startegis Administrasi Publik virus-corona-menyebar-hingga-10-
Konsep, Teori dan Isu. Yogyakarta : juta-kasus-di-dunia-?page=all
Gava Media Ron. “Satu Warga Manado Positif Virus
Corona Punya Riwayat Umrah”
Moleong, Lexy, J. 2010. Metodologi Cnnindonesia, 15 Maret 2020,
Penelitian Kualitatif. Edisi. Bandung: https://www.cnnindonesia.com/nasi
PT. Remaja Rosdakarya. onal/20200315071055-20-
483527/satu-warga-manado-positif-
Nugroho, Riant. 2012. Public Policy. virus-corona-punya-riwayat-umrah
Jakarta. Elex Media Komputindo Sangkoy, Hardi. “Terapkan Disiplin dan
Penegakan Hukum Protokol
Prihartono. 2012. Administrasi, Kesehatan, Vicky Lumentut
Organisasi, dan Manajemen : Terbitkan Perwal Nomor 24 Tahun
Pendekatan Praktis dan Teknik 2020” Beritamanado.com, 11
Mengelola Organisasi. Yogyakarta: September 2020,
Andi Offset https://beritamanado.com/terapkan-
disiplin-dan-penegakan-hukum-
Steer, Richard M. 1985. Efektivitas protokol-kesehatan-vicky-lumentut-
Organisasi (kaidah perilaku). terbitkan-perwal-nomor-24-tahun-
Jakarta: Airlangga. 2020/

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Peraturan Pemerintah


Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

12
Jurnal Governance (1), 2, 2021

Instruksi Presiden Republik Indonesia


Nomor 6 Tahun 2020 tentang
Peningkatan Disiplin dan Penegakan
Hukum Protokol Kesehatan dalam
Pencegahan dan Pengendalian
Corona Virus Disease 2019 Tentang
Peningkatan Disiplin dan Penegakan
Hukum Protokol Kesehatan dalam
Pencegahan dan Pengendalian
Corona Virus Disease 2019
Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 82 Tahun 2010 tentang
Komite Penanganan Corona Virus
Disease (Covid-19) dan Pemulihan
Ekonomi Nasional
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor
440/5184/SJ tentang Pembentukan
Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease
2019 (Covid-19) Daerah
Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/382/2020
tentang Protokol Kesehatan Bagi
Masyarakat Di Tempat Fasilitas
Umum Dalam Rangka Pencegahan
dan Pengendalian Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19)
Keputusan Walikota Manado Nomor
167/KEP/B.06/BPBD/2021 tentang
Pembentukan Satuan Tugas
Penanganan Corona Virus Disease
(COVID-19) Kota Manado
Peraturan Walikota Manado Nomor 24
Tahun 2020 tentang Penerapan
Disiplin dan Penegakan Hukum
Protokol Kesehetan Sebagai Upaya
Pencegahan dan Pengendalian
Corona Virus Disease 2019 Di Kota
Manado

13

Anda mungkin juga menyukai