Anda di halaman 1dari 17

SEMINAR PROPOSAL - NICO ANDI SATRIA

Penerapan Sanksi Administratif Dalam


Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat
Nomor 6 Tahun 2020 tentang Adaptasi
Kebiasaan Baru Dalam Pencegahan dan
Pengendalian Covid-19 Terhadap Pelaku
Usaha di Kota Bukittinggi
Kerangka Berpikir

1.Latar Belakang Masalah

2.Rumusan Masalah

3.Metode Penelitian
01
LATAR BELAKANG
MASALAH
LATAR BELAKANG

Dengan ditetapkannya Virus Covid-19 sebagai bencana non


alam di indonesia berdasarakan Keputusan Presiden Nomor 12
tahun 2020 , maka pemerintah dengan cepat membentuk
berbagai regulasi dan juga peraturan terkait upaya pencegahan
penyebaran covid-19 di indonesia.
covid-19 sendiri merupakan virus temuan terbaru yang pada
awalnya tersebar pada provinsi wuhan di china. virus yang
menyerang pernapasan ini merupakan, infeksi 2019-nCoV
dapat menyebabkan gejala ringan termasuk pilek, sakit
tenggorokan, batuk, dan demam. ini menyebar secara aktif
dan sangat sulit dideteksi penyebarannya dikarenakan orang
yang terpapar virus akan menunjukkan gejala bahwa mereka
sudah terpapar setelah 14 hari.
LATAR BELAKANG

dengan adanya penyebaran virus ini yang sangat cepat


mendorong pemerintah untuk mengeluarkan berbagai
peraturan dan juga kebijakan. salah satunya pada masa awal
ditemukannya Covid-19 di indoensia dan berdasarkan anjuran
dari WHO untuk menerapkan pola hidup sehat sesuai dengan
protokol kesehatan covid-19 dikeluarkanlah PERMENKES NO.
09 TAHUN 2020 tentang pedoman pelaksanaan PSBB, hal ini
membuat tatanan kehidupan manusia menjadi serta terbatas
untuk membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran
covid-19 di indonesia.
LATAR BELAKANG

dengan penerapan PSBB membuat kehidupan manusia


terbatas baik dari segi ekonomi, pendidikan, sosial dan juga
dalam bidang agama untuk beribadah pun juga dibatasi.
adanya pembatasan ini membuat laju pertumbuhan ekonomi di
berbagai sektor termasuk produksi konsumsi dan distribusi di
indonesia menjadi terhambat. dan ini merupakan suatu
ancaman bagi stabilitas ekonomi negara indonesia bahkan juga
terjadi di negara lain. untuk itu pemerintah indonesia
mengeluarkan kebijakan peraturan pemeritah penggani
undang-undang nomor 1 tahun 2020 yang kemudian di ganti
menjadi UU no 2 tahun 2020 tentang kebijakan keuangan
negara dan stabilitas sistem keuangan untuk penanganan
pandemi covid-19 dalam mengahadapi menghadapi ancaman
yang membahayakan ekonomi di indonesia.
LATAR BELAKANG

keadaan yang belum dapat dipastikan kapan berakhirnya ini


membuat pemerintah khwatir jika keadaan semakin memburuk
dan juga kondisi ekonomi serta kegiatan lainnya juga akan
terbatas untuk jangka waktu yang tidak dapat di tentukan.
maka dari itu untuk mengatasi permasalahan ini pemerintah
berupaya untuk mempersiapkan negara indonesia untuk
memasuki fase atau era tatanan kehidupan baru yang sesuai
dengan protokol kesehatan covid-19. dengan adanya
penetapan tatanan kehidupan baru ini atau yang dikenal
dengan new normal life ini membuat aktifitas yang pada
awalnya dibatasi menjadi boleh dilaksanakan kembali dengan
tetap menerapkan protkol kesehatan seperti yang telah diatur
dalam permenkes no. hk.01.07/Menkes/328/2020. tentang
panduan pencegahan dan penegndalian Covid-19 di tempat
kerja perkantoran dan industri dalam mednukung
keberlangsungan usaha pada situasi pandemi.
LATAR BELAKANG

penerapan New Normal Life ini berlaku di seluruh


wilayah indonesia dengan pelaksanaannya boleh
berdasarkan kebijakan dari masing-masing daerah.
upaya pencegahan ini dengan menjalankan new normal
life dilaksanakan oleh Provinsi SUmatera Barat dengan
dasar Perda No. 6 tahun 2020 tentang adaptasi
kebiasaan baru dalam pencegahan dan pengendalian
covid-19 .
LATAR BELAKANG

Perda Nomor 6 tahun 2020 ini memuat pengaturan mengenai pelaksanaan


kegiatan pelaku usaha pada era new normal life yang termuat di dalam pasal 12
huruf b yaitu :

1.Melakukan pembersihan dan disinfeksi tempat pelaksanaan kegiatan;


2.Menyediakan fasilitas tempat cuci tangan yang memadai dan mudah diakses;
3.Melakukan pengecekan suhu badan bagi seluruh orang/pengunjung yang datang
pada kegiatan/tempat usaha.
4.Mewajibkan setiap orang/pengunjung/peserta kegiatan menggunakan masker.
5.Memasang media informasi yang berisi ketentuan menjaga jarak fisik (physical
distancing), mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir dan sabun atau
pencuci tangan lainnya serta kedisiplinan menggunakan masker;
6.Melakukan pembatasan jarak fisik paling kurang 1 (satu) meter; dan
7.Mencegah kerumunan orang.
LATAR BELAKANG

Dari keseluruhan kota/kabupaten yang ada di Sumatera Barat, yang berjumlah 19


kabupatne/kota, Bukittinggi merupakan kota pertama yang berhenti memberlakuka
PSBB dan kemudian beralih untuk mempersiapkan diri menghadai Pola Tatanan
Kehidupan Baru atau New Normal Life. Kabid Humas Polda Sumbar, menyebutkan
bahwa berbagai sanksi mulai dari teguran sudah diberikan kepada pelanggar
protokol kesehatan dimana diberikan terutama kepada para pelaku usaha. Polres
Bukittinggi tercatat paling banyak melakukan dan memberikan teguran kepada
pelaku usaha yang ada di daerah ini, yaitu dengan catatn sebanyak 136 kali dari
seluruh kabupaten/kota yang ada di Sumbar.
LATAR BELAKANG

dengan telah dilakkannya berbagai upaya preventive untuk mencegah penyebaran


covid-19 di daerah sumatera barat terutama daerah bukittinggi. masi saja
ditemukan berbagai pelaggaran. di dalam perda nomor 6 tahun 2020 sendiri
sanksi mengenai pelanggaran ini di atur dalam pasal 92 mengenai pemberian
sanksi administrasi bagi pelaku usaha. dituangkan bahwa sanksi yang daoat
dikenakan berupa
a.Teguran lisan
b.Teguran tertulis
c.Pembubaran kegiatan
d.Penghentian sementara kegiatan
e.Pembekuan sementara izin
f.Pencabutan izin
g.Denda administratif Rp.500.00,00 (lima ratus ribu rupiah)
LATAR BELAKANG

namun, sejauh ini para pelaku usaha yang telah ditetapkan melanggar perda AKB
hanya diberikan sanksi teguran saja, padahal mereka telah berulang kali
melakukan pelanggaran AKB hingga saat ini. artinya pelaksanaan sanksi belum
sesuai dengan apa yang di amanatkan dalam perda sumbar nomor 6 tahun 2020.
maka dari itu, penulis tertarik untuk meneliti dan menuangkan dalam tulisan yang
berjudul Penerapan Sanksi Administratif Dalam Peraturan Daerah
Provinsi Sumatera Barat Nomor 6 Tahun 2020 tentang Adaptasi
Kebiasaan Baru Dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19
Terhadap Pelaku Usaha di Kota Bukittinggi.
02
RUMUSAN
MASALAH
rumusan masalah

• 1.Bagaimana Implementasi Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2020


tentang Adaptasi Kebiasaan Baru Dalam Pencegahan dan
Pengendalian Corona Virus Disaese 2019 Terhadap Pelaku Usaha
di Kota Bukittinggi ?
• 2.Apa Saja Kendala dan Upaya Yang dilakukan Oleh Pemerintah
Kota Bukittinggi Dalam Menerapkan Peraturan Daerah Nomor 6
Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru Dalam Pencegahan
dan Pengendalian Corona Virus Disaese 2019 Terhadap Pelaku
Usaha di Kota Bukittinggi ?
03
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian

meode penelitian yang saya gunakan adalah


yuridis empiris

sifat penelitian deskriptif


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai