Bahan Ujian p3k
Bahan Ujian p3k
PSBB I
Pihak sekolah atau institusi pendidikan harus memastikan
keberlangsungan proses pembelajaran melalui Pembelajaran Jarak
Jauh (PJJ), melakukan pencegahan penyebaran Covid-19, serta
menjaga keamanan.
PSBB II
PSBB II
Rumah Ibadah
PSBB I
PSBB II
- Rumah ibadah yang berada dalam zona merah tetap harus ditutup.
PSBB II
Moda Transportasi
PSBB I
PSBB II
Syarat PSBB
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020, pelaksanaan
pembatasan sosial berskala besar dilakukan selama masa inkubasi terpanjang yakni
14 hari. Jika masih terbukti penyeberannya, dapat diperpanjang selama 14 hari
sejak ditemukan kasus terakhir.
Penetapan PSBB dilakukan berdasarkan permohonan gubernur/bupati/walikota atau
ketua gugus tugas penanganan Covid-19. Adapun permohonan harus disertai
dengan data peningkatan jumlah dan penyebaran kasus menurut waktu, serta
kejadian transmisi lokal.
Daerah juga harus menyampaikan informasi kesiapan daerah, seperti aspek
ketersediaan kebutuhan hidup dasar rakyat, sarana dan prasarana kesehatan
anggaran, serta operasional jaring pengaman sosial dan aspek keamanan.
KOMPAS.com - Pemerintah menerapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat
(PPKM) di Jawa-Bali mulai Senin ini (11/1/2021). Aturan pembatasan PPKM tersebut tertuang
dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 01 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatsan
Kegiatan untuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19.
Kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat berlaku selama dua pekan, hingga 25 Januari
2021. Baca juga: PPKM Mulai Hari Ini, Berikut Daftar Daerah yang Terapkan Pembatasan di
Jawa-Bali Sebelumnya di awal pandemi pada Maret 2020, di beberapa daerah telah berlaku
pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kedua kebijakan ini membatasi kegiatan-kegiatan
masyarakat seperti bekerja, beribadah, bersekolah, hingga wisata. Apa saja perbedaan dari
kedua aturannya? Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email
PPKM PPKM membatasi sejumlah kegiatan di Jawa dan Bali, dengan wilayah yang
menerapkannya antara lain: Jakarta Jawa Barat dengan prioritas di Kabupaten Bogor,
Kabupaten Bekasi, Kabupaten Cimahi, Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Bandung
Raya. Banten dengan prioritas Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang
Selatan. Jawa Tengah dengan prioritas wilayah Semarang Raya, Banyumas Raya, Kota
Surakarta, dan sekitarnya. Daerah Istimewa Yogyakarta dengan prioritas di Kota Yogyakarta,
Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Kulon Progo.
Jawa Timur dengan prioritas di wilayah Surabaya Raya dan Malang Raya. Bali dengan prioritas
Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Baca juga: Daftar 11 Daerah di Jawa Timur yang
Terapkan PPKM 11-25 Januari 2021
1. Membatasi tempat kerja perkantoran dengan menerapkan work from home (WFH) sebesar 75
persen dan work from office (WFO) sebesar 25 persen dengan memberlakukan protokol
kesehatan secara lebih ketat.
3. Sektor esensial yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat tetap dapat beroperasi
100 persen dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol kesehatan
secara lebih ketat.
4. Melakukan pengaturan pemberlakuan pembatasan, seperti Kegiatan restoran (makan/minum
di tempat sebesar 25 persen) dan untuk layanan makanan melalui pesan-antar/dibawa pulang
tetap diizinkan sesuai dengan jam operasional restoran. Pembatasan jam operasional untuk
pusat perbelanjaan/mal sampai dengan pukul 19.00 WIB.
Berikut rinciannya :
1. Bekerja dari rumah PSBB mewajibkan sebagian besar perkantoran menerapkan bekerja dari
rumah atau work from home (WFH) bagi kegiatan non-esensial. Meski begitu, ditegaskan bahwa
WFH bukan berarti meliburkan kegiatan perekonomian, tapi kembali menugaskan warga untuk
bekerja dari tempat tinggal. Baca juga: Diperpanjang Lagi, Berikut Aturan PSBB Transisi Jakarta
yang Harus Ditaati Peliburan tempat kerja dikecualikan bagi kantor atau instansi strategis yang
memberikan pelayanan terkait pertahanan dan keamanan, ketertiban umum, kebutuhan pangan,
bahan bakar minyak dan gas, pelayanan kesehatan, perekonomian, keuangan, komunikasi,
industri, ekspor dan impor, distribusi, logistik, serta kebutuhan dasar lainnya.
2. Peliburan sekolah Selama diberlakukan PSBB, sekolah wajib ditutup, dengan dilakukan
pembelajaran secara daring atau online. Peliburan sekolah dikecualikan bagi instansi strategis
yang memberikan pelayanan terkait pertahanan dan keamanan, ketertiban umum, kebutuhan
pangan, bahan bakar minyak dan gas, pelayanan kesehatan, perekonomian, keuangan,
komunikasi, industri, ekspor dan impor, distribusi, logistik, serta kebutuhan dasar lainnya. Baca
juga: Dari PSBB hingga Pengetatan Terukur, Kenapa Selalu Muncul Istilah Baru?
4. Tempat atau fasilitas umum Pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum dilaksanakan
dilaksanakan dalam bentuk pembatasan jumlah orang dan pengaturan jarak orang. Pembatasan
dalam hal ini dikecualikan untuk: a. supermarket, minimarket, pasar, toko atau tempat penjualan
obat-obatan dan peralatan medis kebutuhan pangan, barang kebutuhan pokok, barang penting,
bahan bakar minyak, gas, dan energi. b. fasilitas pelayanan kesehatan atau fasilitas lain dalam
rangka pemenuhan pelayanan kesehatan c. tempat atau fasilitas umum untuk pemenuhan
kebutuhan dasar penduduk lainnya termasuk kegiatan olah raga. Namun, ketiga bidang tersebut
harus tetap memperhatikan pembatasan kerumunan orang serta berpedoman pada protokol dan
peraturan perundang-undangan. Baca juga: Mulai Hari Ini Diperpanjang, Mari Ingat Kembali
Aturan PSBB Transisi di Jakarta...
5. Sosial budaya Pembatasan kegiatan sosial dan budaya dilaksanakan dalam bentuk
pelarangan kerumunan orang dalam kegiatan sosial dan budaya serta berpedoman pada
pandangan lembaga adat resmi yang diakui pemerintah dan peraturan perundang-undangan.
7. Kegiatan lain Pembatasan kegiatan lainnya khusus terkait aspek pertahanan dan keamanan
dikecualikan untuk kegiatan aspek pertahanan dan keamanan dalam rangka menegakkan
kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah, dan melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan. Selain itu, dikecualikan untuk
kegiatan yang mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat, dengan tetap memperhatikan
pembatasan kerumunan orang serta berpedoman kepada protokol dan peraturan perundang-
undangan
Sumber :
Ketika itu juga ramai diwacanakan lockdown atau penutupan total wilayah namun
pemerintah memilih istilah PSBB.
Para gubernur atau bupati dan wali kota dapat mengusulkan PSBB di wilayahnya
kepada Menteri Kesehatan.
PSBB diatur dalam Permenkes Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan
Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.
b. PPKM Darurat
Langsung ditetapkan oleh pemerintah pusat. Atas izin Presiden Jokowi dan pertimbangan
berbagai kalangan, Menko Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan menetapkan PPKM
Darurat mencakup 45 kabupaten/kota dengan nilai assesmen 4 dan 76 kabupaten/kota
dengan nilai assesmen 3, di Pulau Jawa dan Bali. Nama kota dan kabupaten sudah
disebutkan.
b. PPKM Darurat
Ditetapkan oleh pemerintah pusat pada 3-20 Juli 2021 dengan target penurunan penambahan kasus
konfirmasi harian 10 ribu/hari.
PSBB dan PPKM Darurat mengatur 100 persen work from home (WFH) untuk sektor
nonesensial. Pada PPKM Darurat disebut lebihi terperinci untuk sektor esensial diberlakukan
50 persen maksimum staf work from office (WFO) dengan protokol kesehatan lebih ketat.
Selain itu PPKM Darurat mengatur sektor kritikal yang memperbolehkan 100 persen
maksimum staf WFO dengan protokol kesehatan. Cakupan sektor kritikal adalah energi,
kesehatan, keamanan, logistik dan transportasi, industri makanan, minuman dan
penunjangnya, petrokimia, semen, objek vital nasional, penanganan bencana, proyek strategis
nasional, konstruksi, utilitas dasar (seperti listrik dan air), serta industri pemenuhan
kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari.
Baik PSBB maupun PPKM Darurat membatasi operasional supermarket, pasar tradisional,
toko kelontong, dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari. Pada PPKM
Darurat terperinci pembatasan sampai pukul 20.00 waktu setempat dengan kapasitas
pengunjung 50 persen; untuk apotik dan toko obat bisa buka penuh selama 24 jam.
8. Kegiatan Keagamaan
Baik PSBB maupun PPKM Darurat mengatur bahwa tempat ibadah (masjid, mushala, gereja,
pura, vihara dan klenteng serta tempat umum lainnya yang difungsikan sebagai tempat
ibadah) ditutup sementara. Bentuk pembatasan kegiatan keagamaan adalah kegiatan
keagamaan yang dilakukan di rumah dan dihadiri keluarga terbatas, dengan menjaga jarak
setiap orang.
b. PSBB
Tidak secara spesifik mengatur hal tersebut. Pada lampiran Permenkes 9/2020 disebutkan pembatasan
tempat atau fasilitas umum dengan memperhatikan pemenuhan kebutuhan dasar penduduk. Tempat
yang dikecualikan antara lain tempat pemenuhan barang kebutuhan pokok, fasilitas pelayanan
kesehatan, hotel atau penginapan yang menampung wisatawan dan orang-orang yang terdampak
akibat Covid-19, maupun tempat atau fasilitas umum untuk pemenuhan kebutuhan dasar penduduk
lainnya termasuk kegiatan olahraga.
b. PSBB
Pembatasan dilaksanakan dalam bentuk pelarangan kerumunan orang dalam kegiatan sosial dan
budaya serta berpedoman pada pandangan lembaga adat resmi yang diakui pemerintah dan peraturan
perundang-undangan. Hal ini juga termasuk semua perkumpulan atau pertemuan politik, olah raga,
hiburan, akademik, dan budaya.
a. PPKM Darurat
Pada Kendaraan umum, angkutan masal, taksi (konvensional dan online) dan kendaraan
sewa/rental) diberlakukan dengan pengaturan kapasitas maksimal 70 persen dengan
menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat. Pelaku perjalanan domestik yang
menggunakan transportasi jarak jauh pesawat, bis, dan kereta api harus menunjukkan kartu
vaksin (minimal vaksinasi dosis pertama dan PCR H 2 untuk pesawat serta Antigen (H1)
untuk moda transportasi jarak jauh lainnya.
b. PSBB
Berdasarkan tema ini, ahli hematologi onkologi medik FK-KMK UGM, dr.
Mardiah Suci Hardianti, PhD, SpPD-KHOM menekankan
pentingnya pencegahan, karena bagaimana pun mencegah lebih baik daripada
mengobati.
Untuk pencegahan kanker, dr. Mardiah menyarankan untuk selalu berusaha
melakukan gaya hidup sehat dan melakukan program CERDIK dan PATUH.
Selama ini, kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian paling
banyak di Indonesia.
Berdasarkan tema ini, ahli hematologi onkologi medik FK-KMK UGM, dr. Mardiah
Suci Hardianti, PhD, SpPD-KHOM menekankan pentingnya pencegahan, karena
bagaimana pun mencegah lebih baik daripada mengobati.
Untuk pencegahan kanker, dr. Mardiah menyarankan untuk selalu berusaha
melakukan gaya hidup sehat dan melakukan program CERDIK dan PATUH.
Sedangkan PATUH adalah program yang meliputi Periksa kesehatan secara rutin
dan ikuti anjuran dokter, Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan
teratur, Tetap diet sehat dengan gizi seimbang, Upayakan beraktivitas fisik
dengan aman dan Hindari rokok, alkohol serta zat karsinogenik lainnya.
"Semoga kita masing-masing dapat menjadi bagian dari perjalanan sejarah
perang untuk membebaskan dunia dari kanker sesuai dengan peran, fungsi dan
kemampuan kita masing-masing," ujar dr. Mardiah.
Selama ini, kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian paling banyak di
Indonesia.