Anda di halaman 1dari 4

ESSAY

1) PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat)

Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) adalah kebijakan yang


dibuat oleh Pemerintah Indonesia sejak awal tahun 2021 untuk menangani pandemi
Covid-19 di Indonesia. Sebelum pelaksanaan PPKM, pemerintah telah melaksanakan
pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Indonesia. Istilah PPKM pertama kali
berlaku pada 11 Januari-25 Januari lalu dengan pencakupan wilayah DKI Jakarta dan
23 Kabupaten/Kota di Enam Provinsi yang masuk wilayah berisiko tinggi penyebaran
Covid-19.

Lantaran hingga jilid II dinilai belum efektif, muncul istilah baru lainnya yakni PPKM
Mikro. PPMK Mikro berlangsung mulai 9 Februari – 22 Februari 2021 dan berlaku di
7 Provinsi dengan sejumlah aturan yang lebih lengkap berdasarkan zonasi, bahkan
diawasi mulai RT/RW.

Kini penggunaan istilah PPKM telah diubah Kembali menjadi PPKM darurat.
Kemudian setelah itu istilah ini diganti menjadi PPKM darurat yang berlaku pada 3
Juli – 20 Juli, khususnya di Jawa dan Bali. Kini penggunaan PPKM telah diubah
kembali menjadi PPKM Level 3-4. Sedangkan makna arti dari PPKM Level 3-4 ini
sendiri masih sama dengan PPKM darurat.

Secara umum aturan yang tertuang dalam PPKM leve 3-4 ini sama dengan PPKM
darurat. Adapun penggunaan tingkatan level 3-4 ini berdasarkan rekomendasi WHO
soal situasi corona di sebuah wilayah.

Adapun kebijakan-kebijakan dalam PPKM ini yang bertujuan untuk mengurangi


angka penyebaran covid-19. Beberapa kebijakan ini meliputi pengaturan dan
pembatasan dalam melakukan kegiatan di masyarakat. Beberapa aturan tersebut
dituangkan dalam Interuksi Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2021 tentang
Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4 Corona Virus Disease 2019
di Wilayah Jawa dan Bali. Beberapa dari kebijakan tersebut mengatur segala kegiatan
masyarakat misalnya seperti:

1. Pemberlakukan syarat perjalanan.


2. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar secara daring/online.
3. Kegiatan pada sektor non essensial diberlalukan 100% Work From Home.
4. Penerapan Protokol Kesehatan secara ketat.
5. Fasilitas umum dan tempat wisata ditutup sementara.
6. Kegiatan apapun yang menimbulkan kerumunan ditutup sementara.
7. Pelaksaan kegiatan makan/minum ditempat umum hanya menerima delivery atau
take away.
8. Dsb.

Kebijakan-kebijakan tersebut dimaksudkan agar penyebaran covid-19 yang awalnya


sangat meledak bisa di minimalisir dan diharapkan bisa memutus rantai penyebaran
covid-19. Sayangnya beberapa dari kebijakan tersebut malah membuat masyarakat
seperti tidak bisa bergerak bebas atau lebih tepatnya seperti terkekang. Maka dari itu
timbul beberapa Pro dan Kontra yang ada di masyarakat sampai pada saat ini,
misalnya seperti pembatasan dalam kegiatan makan/minum ditempat umum. Banyak
dari masyarakat menengah ke bawah atau UMKM yang merasakan dampak buruk
dari PPKM ini yang membuat pendapatan dari masyarakat tersebut menjadi berkurang
atau sama sekali tidak ada.

2) Pro dan Kontra dari Kebijakan Pemerintah: PPKM

Bukan hanya dari kalangan menengah kebawah saja yang merasakan dampak kurang
baik dari PPKM ini, dari masyarakat menengah keatas juga merasakan dampak yang
sama. Banyak dari mereka yang harus bangkrut atau juga gulung tikar karena tidak
adanya pemasukan dan harus tetap menggaji karyawannya, keresahan ini lah yang
membuat hamper seluruh kalangan menjerit karena kebijakan PPKM ini. Beberapa
hal kebijakan yang dianggap merugikan masyarakat yakni:

1. Pembatasan kegiatan makan/minum dimana pada usaha sektor ini dari atas,
menengah dan kebawah merasakan kerugian.
2. Persyaratan dalam perjalanan, dimana hal ini dianggap merugikan karena
beberapa persyaratan yang memakan biaya cukup besar seperti PCR dan Swab
test.
3. Pembatasan tempat wisata atau kegiatan seni budaya, dimana kebijakan ini
membuat pekerja dalam bidang ini merasakan kesulitan dalam melakukan
pekerjaannya.
4. Matinya UMKM yang ada dilapangan karena adanya pembatasan ini.
5. Bahkan beberapa masyarakat kebijakan ini tidak efektif sama sekali malahan
membawa bencana baru dalam perokonomian masyarakat.
6. Serta ketakutan masyarakat untuk terkena PHK (Pemberhentian Hak Kerja)
dikarena bangkrutnya perusahan atau pengurangan pegawai oleh perusahan.

Hal tersebut yang menjadi kontra atau ketidaksetujuan akan kebijakan-kebijakan yang
dibuat oleh pemerintah. Apalagi setelah Tindakan korupsi yang dilakukan oleh salah
satu oknum pejabat dimana dana yang dikorupsi tersebut adalah dana bantuan sosial
yang harusnya bisa membantu masyarakat dalam menghadapi pandemi yang sedang
berlangsung ini. Beberapa masyarakat sudah merasa dikecawakan oleh pemerintah
yang seolah-olah membunuh mereka secara perlahan tanpa ada kepastian yang jelas
akan bagaimana kedepannya.

Selain kontra, beberapa masyarakat juga merasa bahwasannya kebijakan-kebijakan


PPKM ini sungguh membantu dalam meredakan penyebaran covid-19 yang
diharapkan cepat reda dan bisa membuat kegiatan seperti biasanya dapat dilakukan
secepatnya. Menurut beberapa survey yang sudah ada dilapangan akhir-akhir ini
bahwasannya kebijakan-kebijakan PPKM ini mulai membuahkan hasil dalam usaha
memutus rantai penyebaran covid-19. Hasil dari kebijakan PPKM yang dirasakan
yakni:

1. Berkurangnya pasien positif covid-19 dan menurunnya persantase meninggal


akibat penyebaran covid-19 ini.
2. Mulai kosongnya fasilitas-fasilitas Kesehatan karena menurunnya angka
penyebaran covid-19.
3. Bidang perokonomian yang kembali bisa dimulai kembali secara perlahan-lahan
dengan protokol Kesehatan dan persyaratan-persyaratan dari kebijakan ini.
4. Serta kebijakan ini diharapkan bisa menyelamatkan apabila nanti akan ada badai
pandemi susulan seperti ini.

Sangat banyak sekali pro dan kontra yang terjadi akibat kebijakan-kebijakan yang
pemerintah lakukan ini. Mungkin pemerintah memang terlambat dalam melakukan
penanganan dalam kasus pandemi yang sedang terjadi sekarang dan bahkan beberapa
kebijakannya dianggapkan merugikan masyarakat. Namun, itulah kebenaran yang
terjadi apa adanya. Semoga kedepannya pandemi ini cepat berakhir dan kita bisa
melakukan kegiatan-kegiatan seperti biasa tanpa ada pembatasan seperti ini lagi.

Anda mungkin juga menyukai