Anda di halaman 1dari 11

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keharmonisan

Keluarga dan Instabilitas Keluarga

Kelompok 8:
Riza Nurfalah 1188030170
Salsabila Aulia H 1188030176
Aulia Dewi Oktafiani 1198030040
Definisi Keluarga Harmonis

Keluarga merupakan sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
dihubungkan oleh proses perkawinan, adopsi, dan kelahiran sehingga memiliki ikatan emosional yang
bertujuan untuk menciptakandan mempertahankan budaya yang umum. Kemudian secara terminologi,
keharmonisan berasal dari kata harmonis yang berarti serasi, selaras. Maka dapat disimpulkan
bahwa, keluarga harmonis adalah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang dihubungkan
oleh proses perkawinan dimana seluruh anggota keluarga merasa bahagia, ditandai terjalinnya kasih
sayang, saling pengertian, dukungan, mempunyai waktu bersama, adanya kerjasama, kualitas komunikasi
yang baik dan minim terjadinya konflik, ketegangan dan kekecewaan dalam rumahtangga.
Aspek-aspek Keharmonisan Keluarga

01. Menciptakan kehidupan


beragama dalam keluarga. 02. Memiliki waktu bersama
keluarga

03. Kerjasama antar anggota


keluarga 04. Memiliki komunikasi yang
baik antar anggota keluarga
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Keharmonisan Keluarga

1. Komunikasi interpersonal
Tanpa adanya komunikasi kemungkinan besar dapat menyebabkan
terjadinya kesalahpahaman yang memicu terjadinya konflik.

2. Tingkat ekonomi keluarga


Ketika kebutuhan dasar saja tidak terpenuhi , maka inilah nantinya
yang akan menimbulkan konflik dalam keluarga.
3. Sikap Orangtua
Sikap orangtua juga berpengaruh terhadap keharmonisan keluarga terutama
hubungan orangtua dengan anak-anaknya.

4. Ukuran Keluarga
Jumlah anak dalam satu keluarga , cara orangtua mengontrol
perilaku anak, menetapkan aturan, mengasuh dan perlakuan
efektif orangtua terhadap anak
➢ Perhatian
Faktor-faktor yang mempengaruhi ➢ Pengetahuan
keharmonisan keluarga menurut ➢ Pengenalan
Gunarsa, yaitu: ➢ Sikap menerima
➢ Peningkatan usaha
Penjelasan Instabilitas
Keluarga
Perkawinan merupakan bagian dari proses kehidupan
yang dilalui dan dianggap penting baik oleh individu
maupun masyarakat. Masalah yang timbul dalam suatu
perkawinan terutama oleh pasangan suami istri dapat
menyebabkan terjadinya perselisihan, pertengkaran atau
ketegangan dalam rumah tangga sehingga menimbulkan apa
yang disebut dengan kekacauan keluarga (instabilitas keluarga).
Instabilitas keluarga atau ketidakstabilan dalam perkawinan, didefinisikan
oleh Ismail (2008) sebagai suatu bentuk kecenderungan untuk
melakukan perceraian sebagai jalan keluar dari persoalan yang
dihadapi. Kondisi ketidakstabilan keluarga yang berkelanjutan berkaitan
dengan disorganisasi keluarga itu sendiri.
Hubungan antara Keharmonisan
dengan Instabilitas Keluarga
Keharmonisan keluarga akan terwujud jika masing-masing unsur dalam keluarga itu
dapat berfungsi dan berperan sebagaimana mestinya dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama,
maka interaksi sosial yang harmonis antar unsur dalam keluarga itu akan dapat diciptakan. Akan
tetapi pada kenyataannya, dalam suatu perkawinan seringkali muncul berbagai masalah yang tidak
dikehendaki, namun tidak dapat dihindari. Akibat kondisi ini maka sering timbul perselisihan,
pertengkaran atau ketegangan dalam rumah tangga yang pada akhirnya tidak menutup
kemungkinan perkawinan tersebut mengalami kehancuran atau penceraian. Dalam hal ini perceraian
dilihat sebagai akhir dari suatu instabilitas perkawinan dimana pasangan suami istri kemudian hidup
berpisah dan secara resmi diakui oleh hukum yang berlaku.
Jadi dapat dikatakan bahwa, suatu keharmonisan dan intabilitas dalam keluarga ini
saling berhubungan. Dimana instabilitas dapat dihindari jika sebuah keharmonisan keluarga
terwujud. Karena sebuah keluarga disebut harmonis apabila seluruh anggota keluarga merasa bahagia
yang ditandai oleh berkurangnya ketegangan, kekecewaan, dan puas terhadap seluruh
keadaan dan keberadaan dirinya yang meliputi aspek fisik, mental, emosi dan sosial seluruh
anggota keluarga. Kemudian jika terdapat hal-hal yang menimbulkan suatu ketegangan, maka
ketegangan tersebut dapat mendorong ‘instabilitas’ yang langsung membuyarkan ‘harmonisasi’ yang
dijalin dalam suatu keluarga.
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai