Anda di halaman 1dari 15

TUGAS SOSIOLOGI

DISUSUN OLEH:
1. Arif Nur Rifki (01)
2. Azizah Salsabila S (04)
3. Dita Aulia A (06)
4. Fahdillah Cahya N (07)
5. Nanda Indah (21)
ALAT BANTU ANALISIS KONFLIK
 1. Pohon Konflik atau Pohon Konflik
Pohon konflik merupakan salah satu alat analisis konflik yang
bertujuan mengentfksi penyebab konflik atau masalah. Pohon konflik
mendoron peneliti berfikir secara lebih terstruktur dan terarah.
Adapun langkah-langkah penggunaan pohon konflik dalam
menanalisis konflik sebagai berikut:
1. Gambarlah sebuah pohon yang terdiri atas akar,batang dan cabang
pad selembar kertas yang cukup luas ataupun papan tulis.
2. Identifikasikanlah masalah utama yang diperoleh. Untuk
menentukaan dasar masalah utama dapat dilakukan dengan cara
diskusi atau FGD.
3. Tulislah masalah utama tersebut pada batang pohon.Selanajutnya,
analisislah pengaruh atau dampak masalah utama tersebut.
4. Tulislah dampak masalah utama pada ranting pohon. Selanjutnya,
analisislah penyebab munculnya masalah utama.
5. Tulislah sebab-sebab kmunculan masalah utama pada akar pohon.
Pohon konflik biasanya digunakan untuk merumuskan persoalan
utama konflik sosial secara lebih jelas dan teratur. Dengan
demikian, peneliti akan mudah dalam menganalisis datar lebih
lanjut.
Berdasarkan uraian di atas, beberapa manfaat dari penggunaan
analisis pohon masalah adalah:

 Membantu kelompok/tim kerja organisasi untuk merumuskan


persoalan utama atau masalahprioritas organisasi.
 Membantu kelompok/tim kerja organisasi menganalisis secara
rinci dalam mengeksplorasi penyebab munculnya persoalan dengan
menggunakan metode five whys. Metode five whys adalah suatu metode
menggali penyebab persoalan dengan cara bertanya “mengapa” sampai
lima level atau tingkat.
 Membantu kelompok/tim kerja organisasi menganalisis pengaruh
persoalan utama terhadap kinerja/hasil/dampak bagi organisasi atau
stakeholder lainnya.
 Membantu kelompok/tim kerja organisasi mengilustrasikan
hubungan antara masalah utama, penyebab masalah, dan dampak dari
masalah utama dalam suatu gambar atau grafik.
 Membantu kelompok/tim kerja organisasi mencari solusi atas
persoalan utama yang ada.
Berdasarkan gambar diatas anda dapat melihat 3
komponen utama sistem kerja pohon konflik yaitu akar,batang,
serta cabang. Batang pohon menggambarkan masalah utama, akar
mengmbarkan penyebab konflik, dan cabang mengambarkan
dampak konflik. Penggunan pohon konflik sebagi alat bantu
analisis konflik memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:
1. Membantu melakukan analisis secara terperinci dalam
menjelajahi penyebab konflik.
2. Membantu menganlisis pengaruh masalah utama terhadap
pihak yang terlibat konflik.
3. Membantu peneliti mengilustrasikan hubungn antara masalah
utama , penyebab, dan dampak konflik dalam suatu bagan atau
gambar.
4. Membantu sutu elompok atua tim dalam mengambil keputusn
menenai konflik.
SEGITIGA SPK
Segitiga SPK (sikap,perilaku, dan konteks) dalam
bahasa inggris dikenal dngan sebutan the ABC
trianggle(attitude behaviour, kontext). Analisis ini berawal
dari adanya premis yang menganggap pada dasarnya
konflik memiliki 3 faktor utama yaitu situasi, perilaku, dan
sikap pihak pihak yang berkonflik. Segitiga SPK dapat
digunakan dalam proses memperoleh pemahaman yang
lebih luas tentang motivasi pihak yang terlibat konflik.
Selain itu, segotiga SPK dapat digunakan setelah membuat
daftar berbagai isu bagi setiap komponen,usulan
kebutuhan,atau ketakutan pokok dari pihak yang berada di
tengah tengah segitiga
TERDAPAT 3 KOMPONEN UTAMA YANG TAMPAK PADA GAMBAR YAITU SIKAP
(ATTITUDE),PERILAK (BEHAVIOUR) DAN SITUASI(KONTEXT). KETIGA KOMPONEN TERSEBUT
SALING MEMPENGARUHI SATU SAMA LAIN. SIKAP MERUPAKAN PANDANGAN ATAUPUN
PERASAAN YANG DISRTAI DENGAN KECENDERUNGAN TERHADAP OBJEK TERTENTU. PERILAKU
MERUPAKAN SEMUA KEGIATAN ATAU AKTIVITAS MANUSIA. BAIK YANG DIAMATI LANGSUNG
MAUPUN TIDAK LANGSUNG DAN DAPAT DIAMATI OLEH PIHAK LUAR. SEMENTARA ITU,SITUASI
MENUNJUKAN KONDISI LINGKUNGAN DAN KEADAAN SOSIAL DISEKITAR PIHAK PIHAK YANG
BERKONFLIK.
ADAPUN LANGKAH LANGKAH PENGGUNAAN ALAT SEGITIGA SPK SECARA LEBIH
TERPERINCI SEBAGAI BERIKUT
1. GAMBARLAH SEGITIGA SPK SCARA TERPISAH DARI TIAP TIAP KELOMPOK ATAU
PIHAK YANG TERLIBAT DALAM KONFLIK
2. BUATLAH DAFTAR ISU (KUNCI PRMASALAHAN) YANG BERHUBUNGAN DENGAN
SIKAP,PERILAKU,SITUASI BERDASARKAN SUDUT PANDANG TIAP TIAP PIHAK YANG
TERLIBAT. (JIKA PIHAK YANG TERLIBAT BERPARTISIPASI DALAM KEGIATAN ANALISIS
INI,BIARKAN MEREKA MEMBUAT SEGITIGA BERDASRKAN PERSPEKTIF MASING
MASING).
3. IDENTIVIKASILAH KETAKUTAN ATAUPUN KEBUTUHAN TERPENTING YANG MEREKA
PERLUKAN BERDASARKAN ANALISIS DENGAN MENULISKANNYA PADA TENGAH TENGAH
SEGITIGA
4. BANDINGAN PERBEDAAN PERSEPSI DARI TIAP TIAP SEGITIGA YANG BERBEDA.
SELANJUTNYA, TENTUKAN UPAYA PEMECAHAN YANG TEPAT BERDASARKAN ANALISIS
YANG TELAH DILAKUKAN
Tujuan penggunaan segitiga SPK sebagai berikut
1. mengidentivikasi faktor SPK untuk setiap kelompok
2. menganalisis pengaruh setiap komponen
3. menghubungkan faktor SPK dengan berbagai kebutuhan
dn ketakutan setiap pihak
4. mengidentifikasi titik awal intervensi dalam situasi
konflik

hasil pemetaan menggunakan segitiga SPK


membantu dalam memberikan gambaran mngenai
sikap,perilaku,dan situasi konflik secara bersamaan.
Dengan demikian, akan memudahkan peneliti dalam
proses ananlisis dan penarikan kesimpulan
ANALISIS KEKUATAN KONFLIK
Analisis kekuatan konflik merupakan alat bantu
analisis konflik yang menunjukkan bentuk persebaran
kekuatan dari kedua belah pihak yang mengalami konflik.
Persebaran kekuatan yang dimaksud adalah perbedaan
kemampuan untuk mengontrol, mengatur atau menekan
pihak lawan yang memungkinkan terjadinya tekanan atau
penguasaan terhadap pihak lainnya.
Bentuk analisis kekuatan konflik dapat bermacam-
macam, bisa berdasarkan kekuatan fisik seperti banyaknya
jumlah anggota yang berkonflik, penggunaan senjata,
kekuatan nonfisik (seperti pengaruh kedudukan dan peran
seseorang, bentuk tekanan-tekanan psikis, dan pengaruh
politik). Dengan demikian, jumlah massa tidak selalu
menjadi dasar kekuatan dalam konflik sosial
GAMBAR TERSEBUT MENUNJUKKAN ADANYA KEKUATAN NEGATIF DAN
KEKUATAN POSITIF YANG DIPISAHKAN SEBUAH GARIS. GARIS TENGAH YANG
MEMBAGI KEKUATAN TERSEBUT ADALAH BATAS TITIK TEMU DARI KEKUATAN
YANG BERTUMBUKKAN. TANDA PANAH SALING BERHADAPAN
MEREPRESENTASIKAN KEKUATAN TIAP-TIAP PIHAK DARI BERAGAM KATEGORI.
PERBEDAAN UKURAN, TEBAL, DAN TIPIS, PANJANG ATAUPUN PENDEK TANDA
PANAH TERSEBUT MENUNJUKKAN BESAR KECILNYA SUATU KEKUATAN.
Adapun tujuan penggunaan teknik analisis kekuatan
konflik sebagai berikut
1) Mengidentifikasi dan memperoleh gambaran lengkap
tentang kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi suatu
konflik
2) Menyediakan suatu cara untuk mengidentifikasi
kekuatan positif dan negatif serta menilai berbagai
kekuatn dan kelemahannya.
3) Membantu mengukur besarnya kekuatan suatu
kelompok dalam mempengaruhi kelompok lain.
4) Membantu membuat keputusan dalam pemecahan
masalah dengan meningkatkan kekuatan positif dan
menurunkan kekuatan negatif
Langkah-langkah penggunaan alat analisis konflik
berbasis kekuatan konfik sebagai berikut.
1) Kumpulkan data mengenai konflik yang diteliti, kemudian
perhatikan perkembangan konflik yang terjadi. Anda perlu
mencari tahu isu penyebab konflik dan persebaran isu yang
berkembang.
2) Petakan kekuatan dengan melihat sasaran yang menjadi
tujuan dari tiap-tiap pihak yang berkonflik. Tujuan
tersebut biasanya ditunjukkan dengan besarnya upaya
yang dilakukan untuk mencapainya.
3) Setelah mengetahui tujuan tiap-tiap pihak, gambarkan
peta kekuatan konflik dengan cara membuat garis tengah
dalam kertas. Tempatkan kekuatan yang bersifat positif
pada sisi kiri. Adapun kekuatan yang bersifat negatif
diletakkan pada sisi kanan.
4) Berdasarkan informasi kekuatan yang pernah diperoleh,
gambarlah tanda panah yang selalu menunjuk. Panah
yang saling sejajar menunjukkan kekuatn yang
bertumbukkan. Gunakan variasi tebal tipis atau panjang
pendek tanda panah untuk menunjukkan besar kecilnya
kekuatan.
Beragam alat analisis konflik diatas memudahkan
peneliti dalam menganalisis konflik dan kekerasan yang
terjadi dalam masyarakat. Tidak semua alat analisis
konflik digunakan dalam penelitian sosial konflik.peneliti
cukup memilih salah satu alat analisis konflik yang sesuai
dengan jenis konflik dan tujuan penelitian. Dengan
penelitian sosial konflik, proses integrasi dan reintegrasi
sosial pasca konflik dan kekerasan dapat segera
diupayakan agar masyaakat yang terlibat konflik segera
berdamai kembali.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai