Anda di halaman 1dari 3

Siaran Pers Satgas Penanganan Covid-19

17 Juli 2021

Satgas Keluarkan Surat Edaran No. 15 Tahun 2021 Untuk Antisipasi Peningkatan Kasus
Pada Libur Idul Adha

Jakarta - Satgas Penanganan Covid-19 hari ini mengeluarkan Surat Edaran No. 15 Tahun
2021 tentang Pembatasan Mobilitas Masyarakat, Pembatasan Kegiatan Peribadatan dan
Tradisi selama Hari Raya Idul Adha di Masa Pandemi Covid-19. Kebijakan ini akan efektif
berlaku selama periode tanggal 18-25 Juli 2021.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito
menjelaskan beberapa pertimbangan ditetapkannya pembatasan kegiatan masyarakat ini yaitu
pengalaman libur panjang yang mengakibatkan peningkatan laju penularan, menjamurnya
klaster keluarga, optimalisasi fungsi Satgas atau pemerintah daerah setempat dalam
mengendalikan kasus sesuai kondisi COVID-19 masing-masing, dan menyediakan payung
kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat selama Libur Hari Raya Idul Adha 1442 H.

“Pada prinsipnya perubahan kebijakan nasional yang dilakukan bukan untuk membingungkan
masyarakat namun semata-mata berusaha tetap adaptif dengan kondisi saat ini sehingga
kondisi COVID-19 dapat terkendali,”jelas Wiku.

Surat Edaran Satgas Penanganan Covid No. 15 Tahun 2021 mencakup aspek pembatasan
mobilitas masyarakat, pembatasan kegiatan peribadatan dan tradisi selama Hari Raya Idul
Adha, pembatasan kegiatan wisata, dan aktivitas masyarakat lainnya. Dengan berlakunya Surat
Edaran ini, maka Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 No. 14 tentang
Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19), semua Instruksi Menteri Dalam Negeri, Surat Edaran Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah, serta instrumen hukum lainnya tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dengan Surat Edaran ini.

Secara rinci, terkait mobilitas, Surat Edaran ini mengatur bahwa kegiatan bepergian keluar
daerah untuk sementara dibatasi hanya untuk pekerja sektor esensial dan kritikal serta
perorangan dengan keperluan mendesak seperti pasien sakit keras, ibu hamil dengan jumlah
pendamping maksimal 1 orang, kepentingan bersalin dengan jumlah pendamping maksimal 2
orang, dan pengantar jenazah non COVID-19 dengan jumlah maksimal 5 orang. Pelaku
perjalanan yang dikecualikan ini wajib menunjukkan STRP atau Surat Tanda Registrasi Pekerja
yang dapat diakses pekerja dari pimpinan di instansi pekerjaan dan untuk masyarakat dari
pemerintah daerah setempat.

Untuk perjalanan antardaerah, ketentuan dokumen hasil negatif COVID-19 masih sama yaitu
wajib PCR maksimal 2x24 jam untuk moda transportasi udara dan PCR/Rapid Antigen

1
maksimal 2 x 24 jam untuk moda transportasi lainnya kecuali di wilayah Aglomerasi. Selain itu
ketentuan dokumen tambahan khusus perjalanan dari dan untuk ke Pulau Jawa Bali wajib
menunjukkan sertifikat vaksin dosis pertama pun masih berlaku kecuali untuk kendaran logistik
dan pelaku perjalanan dengan kategori mendesak.

“Dalam situasi yang belum cukup terkendali ditetapkan bahwa perjalanan oleh anak atau orang
dengan usia di bawah 18 tahun dibatasi terlebih dahulu atau diminta untuk tidak melakukan
perjalanan lebih dahulu. Ketentuan ini mulai diberlakukan tanggal 19 Juli setelah Surat Edaran
keluar,”ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati yang hadir dalam konpers
malam ini.

Surat Edaran ini juga mengatur pembatasan kegiatan peribadatan dan tradisi selama Hari Raya
Idul Adha. Kegiatan peribadatan/keagamaan di daerah yang menerapkan PPKM Darurat,
PPKM Mikro diperketat, dan wilayah yang non PPKM Darurat namun berzona merah dan
oranye ditiadakan terlebih dahulu dan dikerjakan di kediaman masing-masing. Sedangkan
untuk daerah lainnya yang tidak termasuk dalam cakupan tersebut maka dapat melakukan
kegiatan ibadah berjamaah dengan syarat kapasitas maksimal di dalam rumah ibadah sebesar
30 persen dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Selanjutnya tradisi silaturahmi dapat dilakukan secara virtual untuk mengurangi penularan baik
dari kerabat jauh maupun dekat. Posko Desa/Kelurahan yang telah terbentuk akan
dioptimalisasi fungsinya untuk menegakkan imbauan ini di lapangan dengan sanksi yang
berlaku.

Kemudian, terkait pembatasan aktivitas di tempat wisata maka dilakukan penutupan tempat
wisata di seluruh Pulau Jawa dan Bali serta wilayah yang menjalankan PPKM diperketat.
Sedangkan untuk daerah lainnya yang tidak termasuk dalam cakupan daerah tersebut dapat
tetap beroperasi dengan kapasitas maksimal 25 persen dengan penerapan protokol kesehatan
yang ketat.

Satgas meminta kepada seluruh elemen pemangku kepentingan baik tokoh berpengaruh,
pemerintah desa/kelurahan, pimpinan instansi pekerjaan, maupun rekan-rekan media untuk
dapat melakukan sosialisasi yang masif kepada masyarakat. Selain itu produk hukum yang
sudah ada perlu ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah sebagai dasar penegakan hukum di
lapangan yang konkret.

Pemantauan, pengendalian, dan evaluasi kebijakan, pemerintah akan terus mengupayakan


koordinasi antara pusat daerah dilakukan dengan baik melalui pencatatan dan pelaporan yang
aktual.

“Mohon kepada pemerintah daerah untuk dapat melakukan kerjasama yang baik kepada
sektor-sektor yang terkait secara langsung maupun tidak dalam implementasi kebijakan seperti
lembaga pemerintahan, lembaga swasta, instansi penegakan dan pendisiplinan masyarakat,
otoritas penyelenggara transportasi, maupun unsur masyarakat lainnya. Pastikan semua
suportif dan menjalankan perannya masing-masing dengan profesional tanpa melupakan sikap
humanis, sopan santun tetap harus diutamakan” pungkas Wiku.

Sementara itu Kakorlantas sudah mendiridkan pos dan lokasi penyekatan dengan pola ring1, 2,
3 baik tingkat Provinsi, Kabupaten maupun Kecamatan. Penyekatan utamanya diprioritaskan di
wilayah Lampung, Jawa, dan Bali, tersebar baik di jalur tol, non-tol maupun pelabuhan.
“Menjelang Idul Adha ini kita akan tambah lagi penyekatan. Total penyekatan ada 1038
pos,”ujar Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Rudy Antariksa.

***

Narahubung
Hery Trianto (0818 866 827)
Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19

Anda mungkin juga menyukai