Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH PSBB TERHADAP PENDAPATAN

UMKM DI KABUPATEN KARAWANG

Disusun Oleh :

Anas Saifulloh Fatah

18103004

Ekonomi Syariah
PENGARUH PSBB TERHADAP PENDAPATAN UMKM DI
KABUPATEN KARAWANG

Anas Saifulloh Fatah (18103004)

Institu Agama Islam Tazkia

ABSTRAK

Fluktuasi pendapatan pelaku UMKM memiliki banyak faktor. Salah satu


faktor yang diyakini mempengaruhi pendapatan pelaku UMKM yaitu wabah corona
atau covid-19. Dan dengan adanya pandemik ini, setiap negara memiliki kebijakan
masing-masing, seperti pemerintah Indonesia yang menerapkan kebijakan PSBB
(Pembatasan Sosial Berskala Besar). Penelitian ini dilaksanak pada bulan Mei
2020. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui seberapa besar dampak penerapan
PSBB dengan pendapatan UMKM di Kabupaten Karawang. Metode yang
digunakan yaitu melalui cara terjun langsung ke lapangan, dengan mewawancarai
para pelaku UMKM. Dampak dari pandemi PSBB sangat dirasakan pelaku UMKM
akibat turunnya jumlah konsumen. Jika pandemic ini terus berlanjut maka bisa
dikatakan, pada akhir tahun 2020 akan banyak pelaku UMKM yang gulung tikar.

Kata Kunci : PSBB, UMKM, dan Pendapatan.


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hingga kini Indonesia masih berusaha menyelesaikan pandemi virus


Corona, serupa dengan negara lain di dunia. Jumlah kasus pandemi ini terus
bertambah dengan beberapa laporan kesembuhan, tapi banyak juga kasus
meninggal. Usaha penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi melawan
COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dengan gejala mirip flu. Update corona
2 Juni 2020: 27.549 positif, 7.935 sembuh, 1.663 meninggal. Kasus kematian
Indonesia menjadi tertinggi di Asia Tenggara, dibandingkan Filipina dengan 966
kematian, Malaysia 115 dan Singapura 24 kasus kematian. Karena wabah virus
corona ini mengharuskan kita untuk berada di rumah, juga kebijakan untuk
menjaga jarak agar tidak terpapar, tentunya sangat berpengaruh terhadap
perekonomian kita baik dari yang terbesar hingga UMKM.

Setiap negara pasti memiliki berbagai macam kebijakan untuk


mensejahterakan atau melindungi seluruh rakyat nya dari berbagai macam
kesulitan pada situasi tertentu. Karena tujuan dari dibentuknya suatu negara
adalah menyelenggarakan pemerintahan yang berdaulat, maka dari itu setiap
pemerintah disetiap negara membuat kebijakan – kebijakan yang dapat membuat
rakyatnya hidup dengan aman dan sejahtera.

Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwasannya WHO telah


menyatakan, pandemi global mengindikasikan bahwa infeksi COVID-19 yang
amat cepat hingga hampir tak ada satupun negara atau wilayah di dunia yang
absen dari virus Corona. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat
hingga butuh penanganan secepatnya. Sayangnya, hingga kini belum ada obat
spesifik untuk menangani kasus infeksi virus Corona, semua negara pun tak
tinggal diam, khususnya Indonesia yang mengambil tindakan untuk menerapkan
peraturan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar.

PSBB merupakan pembatasan kegiatan penduduk dalam suatu wilayah


tertentu yang diduga terinfeksi virus corona untuk mencegah kemungkinan
meluasnya wabah tersebut. Penerapan kebijakan PSBB ini menyebabkan
masyarakat tidak boleh untuk keluar rumah jika tidak memiliki kepentingan atau
kebutuhan yang penting dan mendesak. Namun, tentu saja ada kebutuhan yang
sangat penting dalam masa pandemic ini yaitu konsumsi makanan.

Dampak dari PSBB juga amat terasa bagi sebagian pelaku UMKM, karena
pada masa PSBB juga diterapkan peraturan yang mengharuskan seluruh
kegiatan ekonomi diberhentikan untuk sementara, kecuali pelaku UMKM yang
menjual kebutuhan pokok atau makanan, dan juga obat – obatan. Namun jam
operasional mereka juga dibatasi, yang mana pusat perbelanjaan, toko swalayan,
dan pasar tradisional beroperasi mulai pukul 10.00 WIB hingga 16.00 WIB.
Sementara, operasional pasar sayur malam itu mulai pukul 22.00 WIB hingga
05.00 WIB. Karena adanya PSBB dan kebijakan jam operasional terbaru,
membuat pendapat yang didapat oleh pelaku UMKM menjadi berkurang bahkan
hingga gulung tikar.

Oleh karena itu, berdasarkan uraian diatas maka penulis akan mengangkat
judul penelitian dengan judul “Pengaruh PSBB (Pembatasan Sosial Berskala
Besar) Terhadap Pendapatan UMKM di Karawang”.

B. Batasan Masalah

Dikarenakan keterbatasan peneliti dalam hal waktu dan tenaga, serta untuk
menjaga agar peneliti lebih akurat dan tetap mematuhi kebijakan PSBB, maka
dengan ini peneliti membatasi masalah hanya pada dampak PSBB terhadap
pendapatan UMKM di Karawang.

C. Rumusan Masalah
Dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini, rumusan masalah yang akan
diteliti dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pendapat pelaku UMKM dengan diterapkannya kebijakan
PSBB?
2. Bagaimana pendapat pelaku UMKM dengan pengaruh PSBB terhadap
UMKM?
3. Bagaimana pendapatan/penghasilan yang diperoleh pelaku UMKM
selama masa PSBB?
4. Solusi apa yang dilakukan pelaku UMKM dalam menghadapi PSBB?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dipaparkan sebelumnya, maka
penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pandangan mengenai dampak penerapan PSBB.
2. Mengetahui pengaruh PSBB terhadap UMKM.
3. Mengetahui pendapatan yang diperoleh pelaku UMKM selama PSBB.
4. Mengetahui solusi pelaku UMKM untuk menghadapi PSBB.

E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
1) Memberikan sumbangan pemikiran tentang pengaruh PSBB terhadap
pendapatan/penghasilan UMKM di Karawang.
2) Diharapkan memperoleh peningkatan pengetahuan berkaitan dengan
pengaruh PSBB terhadap pendapatan/penghasilan UMKM di
Karawang.
2. Manfaat Praktis
1) Bagi Peneliti
Untuk mengetahui pengaruh PSBB terhadap pendapatan/penghasilan
UMKM di Karawang.
2) Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai referensi tambahan yang akan digunakan pada penelitian lain
bagi peneliti selanjutnya.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian dan Syarat PSBB

PSBB ialah pembatasan kegiatan penduduk dalam suatu wilayah tertentu


yang diduga terinfeksi covid-19 untuk mencegah kemungkinan penyebaran
wabah tersebut. Penerapan PSBB telah diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 21 Tahun 2020 yang disahkan Presiden Jokowi pada Selasa, 31 Mei
2020. Sementara itu, syarat-syarat mengenai PSBB terdapat pada Peraturan
Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman
Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Permenkes No 9 Tahun 2020 itu telah
ditanda tangani oleh Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto.

Guna dapat menetapkan PSBB, setiap wilayah harus memenuhi syarat


berikut:

 Jumlah kasus dan kematian akibat wabah ini meningkat dan menyebar
secara signifikan dan cepat ke beberapa wilayah.
 Terdapat kaitan epidemiologis dengan kejadian serupa di wilayah atau
negara lain.

Karena PSBB ini telah menjadi sebuah peraturan yang ditetapkan oleh
menteri kesehatan, maka sifatnya lebih kuat daripada social distancing atau
physical distancing yang hanya bersifat himbauan saja. Seperti halnya
lockdown, pasar dan rumah sakit masih diizinkan untuk beroperasi. Yang
membedakan lagi adalah dalam PSBB ada beberapa mode transportasi yang
diizinkan untuk beroperasi yaitu kendaraan umum ataupun pribadi dengan cara
membatasi jumlah penumpang dan menjaga jarak antar penumpang, lalu
transportasi barang untuk pemenuhan kebutuhan dasar penduduk. Jadi, bisa
diartikan bahwa PSBB lebih longgar daripada lockdown. Meskipun lebih
longgar dari lockdown, bukan berarti masyarakat dapat melanggar aturan PSBB
seenaknya. PSBB juga memiliki sanksi untuk para pelanggarnya.
Dengan adanya PSBB ini juga telah memberikan kerugian yang amat terasa
bagi pelaku UMKM, karena hampir tidak ada masyarakat yang melakukan
aktivitas di luar rumah bagi daerah yang menerapkan kebijakan PSBB.

B. Pengertian Pendapatan Menurut Para Ahli


Pengertian pendapatan ditinjau dari 2 aspek, yakni:
1) Aspek Fisik
Pendapatan dapat dikatakan sebagai hasil akhir suatu aliran fisik dalam
proses menghasilkan laba.
2) Aspek Moneter

Pendapatan dihubungkan dengan aliran masuk aktiva yang asalnya dari


operasi perusahaan dalam artian yang luas.

Pengertian menurut para ahli:

1) Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam buku yang berjudul


“Standar Akuntansi Keuangan”

Pendapatan merupakan arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang


datang dari aktivitas normal perusahaan dalam satu periode jika arus masuk
itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang bukan berasal dari penanaman
modal.

2) Menurut Theodurus M.Tuanakotta dalam buku dengan judul “Teori


Akuntansi” (2000;152)

Pendapatan umumnya dikenal sebagai hasil dari perusahaan tertentu.


Pendapatan merupakan jantung kehidupan dari perusahaan. Begitu
pentingnya sangat sulit untuk mendefinisikan sebuah pendapatan sebagai
unsur akuntansi pada diri sendiri.

Pada dasarnya pendapatan merupakan masuknya laba, seperti laba


pendapatan adalah proses arus penciptaan barang/jasa oleh perusahaan
selama waktu tertentu. Pada umumnya, pendapatan dinyatakan dalam
satuan uang (moneter).
3) Menurut Theodorus. M. Tuanakotta dalam buku dengan judul “Teori
Akuntansi” (2000;153)

Pendapatan merupakan inflow of assets ke dalam perusahaan dari


penjualan barang/jasa.

4) Menurut Kusnadi dalam buku yang berjudulS “Akuntansi Keuangan


Menengah (Intermediate): Prinsip, Prosedur, dan Metode“ (2000;9)

Pendapatan merupakan penambahan aktiva yang membuat


bertambahnya modal tetapi tidak dikarenakan penambahan modal dari
pemilik, melainkan melalui penjulan barang/jasa terhadap pihak lain, sebab
pendapatan tersebut dapat dikatakan sebagai kontra prestasi yang diperoleh
atas jasa yang sudah diberikan kepada pihak lain.

C. Jenis – Jenis Pendapatan


1. Pendapatan Operasi, didapatkan dari 2 sumber:
 Penjualan Kotor
Penjualan kotor ialah penjualan yang mana telah tercantum pada
jumlah awal pembebanan sebelum dikurangi penjualan return serta
potongan penjualan.
 Penjualan Bersih
Penjualan bersih ialah penjualan yang mana didapat dari penjualan
kotor serta dikurangi oleh return penjualan dan ditambah potongan
penjualan lain.
2. Pendapatan Non Operasi, didaptkan dari 2 sumber:
 Pendapatan Sewa
Pendapatan sewa adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan
karena sudah menyewakan aktivanya untuk perusahaan lain.
 Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga adalah pendapatan yang diperoleh karena telah
meminjamkan uangnya kepada pihak lainnya.
D. Sumber dan Unsur Pendapatan
Diketahui bahwa sumber pendapatan itu dapat melewati beberapa aspek
dimana dapat diterangkan menjadi tiga sumber pendapatan yaitu:

1. Pendapatan operasional, ialah pendapatan yang asalnya dari aktivitas utama


perusahaan.
2. Pendapatan non operasional, ialah pendapatan yang tidak terkait dengan
aktivitas perusahaan, yaitu pendapatan yang didapat dari faktor eksternal.
3. Pendapatan luar biasa (extraordinary), ialah pendapatan yang tak terduga
yang mana pendapatan ini tidak sering terjadi dan biasanya diharapkan tidak
terulang lagi dimasa yang datang. (Baridwan, 2011:28-35)

Didalam unsur pendapatan yang dimaksud ialah asal dari pada pendapatan
itu diperoleh, yang mana unsur tersebut meliputi:

1. Pendapatan hasil produksi barang atau jasa


2. Imbalan yang diterima atas penggunaan aktiva atau sumber-sumber
ekonomis perusahaan oleh pihak lain
3. Penjualan aktiva diluar barang dagangan adalah unsur pendapatan lain dari
suatu perusahaan.

E. Hasil Penelitian Terdahulu


Sebelumnya ada beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
penelitian pada kali ini, yaitu:

 Penelitian yang pertama, Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad


Natsir Kholis dengan judul penelitian “PREDIKSI DAMPAK COVID-
19 TERHADAP PENDAPATAN NELAYAN JARING INSANG DI
KOTA BENGKULU” yang dilakukan dengan metode analisis tren (Time
Series), Tujuan penelitian ini untuk memprediksi dampak dari wabah
corona terhadap pendapatan nelayan jaring insang di Kota Bengkulu.
Dampak dari wabah ini amat dirasakan oleh nelayan, yang mengakibatkan
turunnya konsumen dan harga penjualan ikan.
 Yang kedua yaitu penelitian yang dilakukan oleh Aknolt Kristian
Pakpahan dengan judul penelitian “COVID-19 DAN IMPLIKASI BAGI
USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH” menjelaskan bahwa
Laporan Organisation for Economic Co-operation and Development
(OECD) menyebutkan bahwa pandemi ini berimplikasi terhadap ancaman
krisis ekonomi besar yang ditandai dengan terhentinya aktivitas produksi
di banyak negara, jatuhnya tingkat konsumsi masyarakat, hilangnya
kepercayaan konsumen, jatuhnya bursa saham yang pada akhirnya
mengarah kepada ketidakpastian.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Purwasari,
Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.

B. Jenis Metodologi Penilitian


Metodologi penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
deskriptif kualitatif. Peneliti akan mengungkap fakta dan segala peristiwa yang
terjadi pada saat penelitian berlangsung, dan juga peneliti akan menyajikan data
yang diperoleh dengan apa adanya.
Disamping itu, peneliti juga akan menampilkan dan menuturkan data-data
yang telah diperoleh. Seperti pandangan pelaku UMKM. Dalam hal ini peneliti
akan mengetahui pendapatan yang diperoleh pelaku UMKM selama kebijakan
PSBB berlangsung. Sehingga peneliti akan mendapatkan jawaban atas penelitian
yang telah dilakukan.

C. Teknik Pengumpulan Data


Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan
wawancara. Observasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan
untuk mendapatkan data-data tertentu dengan cara mengamati objek yang dituju.
Sementara itu, Wawancara merupakan pertanyaan yang langsung disampaikan
oleh peneliti kepada responden untuk mendapatkan data penelitian. Wawancara
dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur.
Pada penelitian kali ini, peneliti akan menggunakan teknik wawancara
terstruktur, yaitu wawancara di mana penulis menggunakan daftar pertanyaan
yang telah disusun sebelumnya. Peneliti menggunakan wawancara terstruktur
agar pertanyaan lebih fokus dan jelas, sehingga data yang diperoleh tidak
melenceng dari pokok permasalahan.
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan kisi-kisi wawancara
kepada pelaku UMKM yakni sebagai berikut,
Hari/ Narasumber Jabatan/ Interviewer Informasi yang Didapat
Tanggal Profesi
Kamis, Pemilik Anas Pandangan mengenai
28 Mei Usaha Saifulloh kebijakan psbb yang
2020 Sosis Fatah diterapkan pemerintah,
Bakar Pengaruh psbb
terhadap pendapatan
yang diperoleh,
Pengaruh psbb
terhadap intensitas
pemesanan makanan,
Solusi yang dilakukan
untuk tetap
mempertahankan usaha
yang dijalani.
Kamis, Pemilik Anas Pandangan mengenai
28 Mei Usaha Saifulloh kebijakan psbb yang
2020 Warung Fatah diterapkan pemerintah,
Nasi Pengaruh psbb
Padang terhadap pendapatan
yang diperoleh,
Pengaruh psbb
terhadap intensitas
pemesanan makanan,
Solusi yang dilakukan
untuk tetap
mempertahankan usaha
yang dijalani.
Jum’at, Pemilik Anas Pandangan mengenai
29 Mei Usaha Saifulloh kebijakan psbb yang
2020 Rumah Fatah diterapkan pemerintah,
Makan Pengaruh psbb
Sariwangi terhadap pendapatan
yang diperoleh,
Pengaruh psbb
terhadap intensitas
pemesanan makanan,
Solusi yang dilakukan
untuk tetap
mempertahankan usaha
yang dijalani.
Sabtu, Pemilik Anas Pandangan mengenai
30 Mei Usaha Saifulloh kebijakan psbb yang
2020 Toko Fatah diterapkan pemerintah,
Bangunan Pengaruh psbb
terhadap pendapatan
yang diperoleh,
Pengaruh psbb
terhadap intensitas
pemesanan makanan,
Solusi yang dilakukan
untuk tetap
mempertahankan usaha
yang dijalani.

D. Teknik Analisa Data


Dalam menganalisis data dari penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa
cara yaitu.
1. Pengumpulan data, peneliti akan melakukan pengumpulan data
menggunakan wawancara untuk mendapatkan data yang diinginkan dan data
yang valid.
2. Reduksi data, setelah data terkumpul peneliti akan mengumpulkan dan
mengklasifikasikan data-data dengan membuat catatan ringkasan, mengkode
untuk menyesuaikan menurut hasil penelitian.
3. Penyajian data, data yang sudah terkumpul dan sudah dikodekan akan
disajikan dalam bentuk deskriptif agar mudah dipahami dan dapat ditarik
kesimpulannya.
4. Kesimpulan atau verifikasi, kesimpulan digunakan unutk menemukan
jawaban atass penelitian yang dilakukan dan verifikasi dilakukan untuk
membuktikan bahwa data yang diperoleh benar.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data

Setiap negara memliki kebijakan untuk melindungi dan mensejahterakan


rakyat nya dari apapun yang membuat rakyat nya menjadi tidak nyaman. Sejak
adanya wabah ini telah timbul ketidaknyamanan masyarakat, sehingga setiap
negara mengambil berbagai macam kebijakan, salah satu contoh kebijakan yang
diterapkan pemerintah Indonesia adalah PSBB (pembatasan sosial berskala
besar). PSBB adalah pembatasan kegiatan masyarakat dalam suatu wilayah
tertentu. Selain itu, PSBB juga tentu sangat berdampak kepada seluruh aspek
atau bidang yang ada di Indonesia mulai dari ekonomi, budaya, pariwisata,
pendidikan, kesehatan dan lainnya.

PSBB juga berpengaruh dengan konsumen dan pendapatan para pelaku


UMKM, PSBB banyak memiliki andil terhadap kedua hal tersebut. Maka dari
itu, pada penelitian ini peneliti menganalisa dengan cara mewawancarai secara
langsung para pelaku UMKM.

Hasil yang ditemukan di lapangan menunjukan bahwa dengan adanya


pandemic ini dan dengan diterapkannya PSBB berdampak pada penurunan
konsumen dan pendapatan, bahkan tak sedikit pula yang terkena kerugian hingga
gulung tikar dan kebanyakan terdampak kepada pelaku usaha pakaian, tekstil,
dan lain-lain. Sedangkan di sektor pangan hanya mengalami sedikit berkurang
nya pendapatan karena masih di izinkan untuk menjalankan usahanya dengan
syarat setelah pukul 10 malam, harus sudah ditutup.

B. Hasil Wawancara
1. Narasumber : Meiko Arif Irfan
Profesi : Pelaku Usaha Sosis Bakar
No. Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pendapat anda Menurut saya, dengan adanya psbb
mengenai kebijakan psbb ini tidak efektif, karena bagi saya
yang diterapkan pemerintah? mempersulit masyarakat yang
memiliki pekerjaan yang memang
harus keluar rumah.
2. Bagaimana pendapat anda pendapat saya, sejak diterapkan nya
dengan pengaruh psbb psbb, interaksi antara penjual &
terhadap umkm? pembeli berkurang.
3. Bagaimana pendapatan yang pendapatan menurun / berkurang
diperoleh selama masa psbb? sejak diterapkannya psbb.
4. Apa solusi yang anda lakukan solusi saya membuka peluang
dalam menghadapi psbb? delivery online, jadi saya antar
kerumah pembeli yang memesan.

2. Narasumber : Bapak Paimin


Profesi : Pengusaha Warung Nasi Padang
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pendapat anda Mengakibatkan perusahaan
mengenai kebijakan psbb menutup selama psbb dikarenakan
yang diterapkan pemerintah? karyawan yang pulang ke kampung
halaman.
2. Bagaimana pendapat anda Karyawan nya menjadi
dengan pengaruh psbb pengangguran selama masa
terhadap umkm? pandemic karena banyaknya
pemecatan.
3. Bagaimana pendapatan yang Tidak memperoleh pendapatan
diperoleh selama masa psbb? ataupun penghasilan, karena tidak
ada pemasukan, bahkan
pengeluaran tetap berjalan karena
harus membayar sewa tempat.
4. Apa solusi yang anda lakukan Pada usaha ini pemerintah
dalam menghadapi psbb? memperbolehkan membuka nya
usaha ini, agar perekonomian
berjalan kembali normal, walaupun
dengan adanya pertautan psbb ini.

3. Narasumber : Bapak Yayan


Profesi : Pengusaha Rumah Makan Sariwangi
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pendapat anda Dari segi kesehatan baik menurut
mengenai kebijakan psbb saya, dan untuk perekonomian
yang diterapkan pemerintah? mungkin agak buruk dikarenakan,
pengeluaran yang terus keluar tetapi
tidak ada pemasukan.
2. Bagaimana pendapat anda Bagi saya amat berpengaruh, karena
dengan pengaruh psbb pendapatan menjadi berkurang, lalu
terhadap umkm? banyaknya pemecatan yang
dilakukan karena keterpaksaan.
3. Bagaimana pendapatan yang Alhamdulillah tetap ada pemasukan,
diperoleh selama masa psbb? tetapi tidak normal seperti biasanya.
4. Apa solusi yang anda lakukan Mengurangi stock bahan makanan
dalam menghadapi psbb? dan sedikit memangkas gaji para
karyawan, karena bagi saya lebih
baik gaji karyawan di potong sedikit
dari pada saya harus memecat
mereka.

4. Narasumber : Fadhli Robby


Profesi : Pengusaha Toko Bangunan
No Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana pendapat anda Adanya penerapan psbb mengharus
mengenai kebijakan psbb kan kita untuk meningkatkan, dan
yang diterapkan pemerintah?
menjaga pola hidup yang bersih dan
sehat.
2. Bagaimana pendapat anda Ada nya psbb dan perintah untuk
dengan pengaruh psbb dirumah saja, menimbulkan efek
terhadap umkm? jalanan yang menjadi sepi sehingga
mengurangi daya tarik pembeli
walaupun toko bangunan salah satu
yang diperbolehkan untuk buka.
3. Bagaimana pendapatan yang Alhamdulillah ada saja, walaupun
diperoleh selama masa psbb? agak berkurang, jadi disyukuri saja.
4. Apa solusi yang anda lakukan karna minat pembeli kurang, yang
dalam menghadapi psbb? saya lakukan adalah mengurangi
stok barang secara banyak tetapi
barang tetap lengkap agar tidak
defisit terus menerus.
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil wawancara yang saya lakukan, dapat disimpulkan bahwa setiap
pelaku usaha sangat terpengaruh dengan adanya kebijakan PSBB, dari segi
pengeluaran, pendapatan, bahkan para pelaku usaha dibuat bingung dengan
solusi yang harus dilakukan dengan para karyawannya, banyak dari pelaku usaha
memecat para karyawannya agar tidak memberatkan masalah financial usaha
mereka. Dan banyak juga dari pelaku usaha yang memutuskan merumahkan
karyawannya dan tetap memberi gaji tetap, untuk menghindari penyebaran
wabah ini. Dan ada beberapa pelaku usaha juga diberatkan dengan pengeluaran
yang terus dikeluarkan untuk biaya sewa tempat bahkan operasional lainnya.
Dan ada beberepa pelaku usaha juga yang tidak terpengaruh denga PSBB,
pendapatan tetap lancar bahkan meningkat.

B. Saran

Semoga dengan adanya penelitian ini kedepannya penelitian ini dapat


bermanfaat, dan jika apabila masih memiliki kekurangan, makalah ini akan
menjadi salah satu contoh kepada mereka yang hendak melakukan penelitian
yang sama , sebagai bentuk makalah yang kurang sempurna sehingga mereka
dapat belajar dari kurangnya makalah ini. Sehingga, penelitian selanjutnya
tentang perusahaan di sektor UMKM dapat terus berkembang.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-pendapatan/

https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/07/080758265/menkes-setujui-psbb-
dki-jakarta-berikut-pengertian-syarat-dan-hal-hal-yang

https://www.wartaekonomi.co.id/read279811/apa-itu-psbb-corona

https://kids.grid.id/read/472107535/kepanjangan-psbb-maksud-dan-penjelasan-
lengkap-sudah-tahu?page=all

https://www.hestanto.web.id/pengertian-pendapatan/

http://journal.ipb.ac.id/index.php/pspalbacore/article/view/30920

https://www.ukmindonesia.id/baca-artikel/62

Anda mungkin juga menyukai