Anda di halaman 1dari 7

KERANGKA ACUAN

PENGELOLAAN PEMANTAUAN
PERTUMBUHAN DI POSYANDU

I. PENDAHULUAN
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber
daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, dan untuk masyarakat
gunamemberdayakan masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
dasar untukmempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Pelayanan
kesehatan dasar di posyandu mencakup 5 kegiatan yaitu Kesehatan Ibu dan
Anak, KB, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Dalam keadaan tertentu
masyarakat dapat menambah kegiatan posyandu misalnya perbaikan kesehatan
lingkungan, pengendalian penyakit menular,dan program pembangunan lainnya.
Penambahan kegiatan dilakukan setelah 5 kegiatan utama dilaksanakan dengan
baik dalam arti cakupannya di atas 50% serta tersediasumberdaya yang
mendukung. Kegiatan rutin posyandu dilakukan minimal 1x dalam sebulan
dengan jumlah minimal 5 orang kader. Kegiatan posyandu terdiri dari 5 langkah
yaitu meja 1 pendaftaran, meja 2 penimbangan, meja 3 pencatatan, meja 4
penyuluhan, meja 5 pelayanan kesehatan.
COVID-19 telah dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO
(WHO,2020). Dan juga telah dinyatakan Kepala Badan nasional
penanggulangan Bencana melalui Keputusan nomor 9 A Tahun 2020
diperpanjang melalui Keputusan nomor 13 A tahun 2020 sebagai Status
Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di
Indonesia. Selanjutnya dikarenakan peningkatan kasus dan meluas antar
wilayah, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah. Pemerintah nomor 21
tahun 2020 tentang Pembatasan Nasional Berskala Besar dalam Rangka
percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), dan
Keputusan Presiden no 11 tahun 2020 yang menetapkan Status Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat.
Di sisi lain, Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menjamin
setiap warga negara termasuk anak untuk memperoleh pelayanan kesehatan
dasar yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah no 2 tahun 2018 tentang
Standar Pelayanan. Minimal dan Peraturan Menteri Kesehatan nomor 4 tahun
2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. Pelayanan Kesehatan Balita didalamnya
meliputi pemantauan pertumbuhan, perkembangan, pemberian imunisasi dasar
dan lanjutan, kapsul vitamin A dan tatalaksana balita sakit jika diperlukan.

II. LATAR BELAKANG


Sasaran Revitalisasi Posyandu adalah semua Posyandu di seluruh
Indonesia. Namun mengingat sumberdaya yang terbatas, maka sasaran
Revitalisasi Posyandu diutamakan pada Posyandu yang sudah tidak aktif atau
yang berstrata rendah (Posyandu Pratama dan Posyandu Madya) dan Posyandu
yang berada di daerah yang sebagian besar penduduknya tergolong miskin.
Meskipun prioritas Posyandu yang akan direvitalisasi telah ditetapkan seperti
tersebut di atas, upaya pembinaan terhadap Posyandu lainnya yang sudah
mapan terus dilanjutkan. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab melaksanakan
pembangunan kesehatan di kecamatan. Kedudukan Posyandu terhadap
Puskesmas adalah sebagai wadah pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan yang secara teknis medis dibina oleh Puskesmas. Namun dengan
telah di tetapkannya Peraturan Pemerintah. Pemerintah nomor 21 tahun 2020
tentang Pembatasan Nasional Berskala Besar dalam Rangka percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) maka pengelolan
posyandu harus dilakukan dengan mematuhi protocol kesehatan untuk
mengurangi resiko penularan Virus Corona di wilayah Puskesmas Kedawung
Wetan. Penyelenggaraan posyandu oleh Pemerintah Daerah mengacu pada
regulasi Permendagri nomor 19 tahun 2011 tentang Pedoman Pengintegrasian
Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu dan Surat Edaran Kementerian
Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 094/1737/BPD tanggal 27 April 2020
tentang Operasional Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dalam Pencegahan
Penyebaran COVID-19. Prinsipnya buka atau tidaknya operasional posyandu
sepenuhnya diserahkan kepada kebijakan daerah masing-masing dengan
memperhatikan situasi dan kondisi setempat. Pemerintah daerah memiliki fungsi
pembinaan terhadap posyandu, yang diorganisasikan melalui wadah kelompok
kerja operasional (pokjanal)posyandu.
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum :
1. Menunjang percepatan penurunan Angka Kematian lbu(AKI), Angka
Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Anak Balita (AKABA) di
Indonesia melalui upaya pemberdayaan masyarakat
2. Menunjang percepatan menurunkan angka kekurangan gizi, baik
stunting maupun wasting, sebagaimana tercantum dalam dalam RPJMN
2020-2024
b. Tujuan Khusus :
1. Meningkatnya peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB,
AKABA, Serta Kekurangan gizi (Stunting maupun Wasting) dengan tetap
mematuhi protokol kesehatan.
2. Meningkatnya peran lintas sektor dalam penyelenggaraan Posyandu,
terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB, AKABA, Serta
Kekurangan gizi (Stunting maupun Wasting) dengan tetap mematuhi
protokol kesehatan.
3. Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar,
terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB, AKABA, Serta
Kekurangan gizi (Stunting maupun Wasting).
IV. KEGIATAN
Kegiatan posyandu dilakukan sebulan sekali namun tetap mengikuti
Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
094/1737/BPD tanggal 27 April 2020 tentang Operasional Pos Pelayanan
Terpadu (Posyandu) dalam Pencegahan Penyebaran COVID-19. Posyandu
dilakukan mengacu Pada Panduan Pelaksanaan Pemantauan Pertumbuhan
Balita Di Posyandu Tahun 2020.
Kegiatan posyandu selama masa darurat Covid 19 dilaksanaan secara
janji temu dan berdasarkan zonasi wilayah yang di tetapkan oleh Puskesmas dan
gugus tugas pencegahan COVID-19 setempat. Hari buka posyandu dan
pelaksanaan kegiatan Posyandu mengikuti kebijakan daerah. Dan persetujuan
dari pemerintah desa/kelurahan. Pelaksanaan Kegiatan Pra posyandu dan
Posyandu Serta Pasca Posyandu dilaksanakan dengan Mematuhi Protokol
Kesehatan yang telah ditetapkan Pemerintah.

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Persiapan Posyandu.
1. Pengelola Posyandu memastikan kondisi kesehatan kader melalui
pemeriksaan kesehatan kader oleh Puskesmas. Hanya kader yang sehat
dan tidak memiliki riwayat penyakit penyerta (hipertensi, diabetes, atau
asma) yang bertugas pada hari buka Posyandu.
2. Pengelola Posyandu menanyakan Jadwal Pelaksanaan Posyandu maupun
Janji Temu yang sudah disepakati di Posyandu maupun di Polindes kepada
Ketua Posyandu yang telah disetujui oleh pemerintah desa dengan
mempertimbangkan zonasi yang sudah dikonsultasi dengan Puskesmas dan
gugus tugas pencegahan COVID-19 setempat.
3. Pembagian tugas pada saat pelaksanaan hari buka Posyandu.
4. Petugas bekerjasama dengan kader melakukan pemutakhiran data sasaran
balita sebelum pelaksanaan pemantauan pertumbuhan dan pemberian
kapsul vitamin A bulan Februari dan Agustus. Selanjutnya dilakukan
pemetaan data sasaran.
5. Pengelola Posyandu bersama dengan kader posyandu Menyusun jadwal
berdasarkan kelompok sasaran (kelompok umur/wilayah) dan
mengidentifikasi sasaran yang akan mendapatkan layanan. Pelaksanaan
Posyandu dapat dilakukan beberapa kali dalam sebulan jika jumlah sasaran
banyak.
6. Melalui kader posyandu Menyampaikan pengumuman hari buka Posyandu
dan jadwal layanan melalui pengeras suara, undangan dan/atau media
daring kepada masyarakat.
7. Mempersiapkan area pelayanan, termasuk perlengkapan yang diperlukan
sesuai protokol kesehatan pencegahan COVID-19 sesuai Panduan
Pelaksanaan Pemantauan Pertumbuhan Balita Di Posyandu Tahun 2020
8. Mempersiapkan alur pelayanan dan teknis pelaksanaan pada hari buka
Posyandu.
Pelaksanaan Hari Buka Posyandu
1. Kader dan Pengelola Posyandu melakukan Sebelum dan setelah digunakan,
timbangan dan alat ukur panjang/tinggi badan anak harus didisinfeksi.
Disinfeksi alat sebaiknya dilakukan setelah dipasang dan diletakkan di
tempat pengukuran, termasuk disinfeksi meja/tempat meletakkan alat ukur.
2. Kader dan Pengelola Posyandu menggunakan alat pelindung diri berupa
masker dan penutup wajah (face shield) serta disarankan menggunakan
pakaian lengan panjang.
3. Melakukan 5 kegiatan meja posyandu dengan efektif dan tidak berlama-lama
4. Pengunjung posyandu di anjurkan untuk menerapkan protokol kesehatan
pencegahan COVID-19
5. Setelah melakukan 5 kegiatan meja posyandu pengunjung diharapkan
langsung pulang tanpa berkerumun.
Kegiatan pelaksanaan Pasca Posyandu
1. Melengkapi pengisian pencatatan hasil pelayanan terhadap sasaran serta
mengidentifikasi balita berisiko (balita yang tidak hadir ke Posyandu, BB
tidak naik, BGM, gizi kurang) untuk segera dilakukan tindak lanjut.
2. Menyampaikan hasil pelaksanaan Posyandu kepada pengurus
RT/RW/Dusun setempat.
3. Melakukan kunjungan rumah kepada balita berisiko terutama yang tidak
hadir ke Posyandu.
4. Petugas gizi/bidan desa mengambil data hasil pelayanan untuk diinput ke
dalam Register Kohort Bayi/ Register Kohort Balita dan Anak Prasekolah
dan atau format pencatatan penimbangan dan pengukuran ePPGBM untuk
dientry ke dalam aplikasi.
5. Apabila ditemukan balita berisiko masalah gizi dari hasil penimbangan
Posyandu yaitu balita BGM dan tidak naik berat badannya, maka petugas
Kesehatan bersama kader akan melakukan konfirmasi status gizi dan kondisi
kesehatan anak melalui kunjungan rumah maupun kunjungan ke Fasyankes
dengan janji temu. Balita yang terdeteksi gizi kurang dan gizi buruk menurut
indeks BB/TB harus dilakukan tindak lanjut sesuai tata laksana gizi
kurang dan gizi buruk.
6. Kader bersama petugas kesehatan melakukan kunjungan rumah untuk
kelompok sasaran berisiko.
VI. SASARAN
Kelompok masyarakat pada usia tertentu, Balita 0-59 bulan

VII. JADWAL PELAKSANAAN


Kegiatan dilaksanakan menyesuaikan dengan jadwal yang ada di desa
Bulan
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Posyandu Balita

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN – KEGIATAN DAN PELAPORAN


Masyarakat / sasaran mengerti tentang status kesehatan balita 0-59 bulan
dan memahami cara mengatasi masalah pertumbuhan dan perkembangan dan gizi
yang terjadi pada anak balita usia 0-59 bulan. Pelaksanaan Posyandu akan
dilaporkan pengelola posyandu pada administasi posyandu dan kepada puskesmas
bersama hasil kegiatan yang di laksanakan di desa..
IX. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Hasil kegiatan di desa di input di Register Kohort Bayi/ Register Kohort Balita
dan Anak Prasekolah dan atau format pencatatan penimbangan dan
pengukuran ePPGBM untuk dientry ke dalam aplikasi.

Mengetahui,

Anda mungkin juga menyukai