Anda di halaman 1dari 14

Implementasi Kebijakan Pelayanan Administrasi….

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN MELALUI


SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (SIAK) DI MASA PANDEMI COVID-
19 DI KECAMATAN JATIROGO KABUPATEN TUBAN
Dea Rifani
S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya
Email: dea.18006@mhs.unesa.ac.id

Suci Megawati
S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya
Email: Sucimegawati@unesa.ac.id

Abstrak
Adanya COVID-19 mendorong pemerintah mengambil kebijakan guna mengatasi penyebaran COVID-19.
Kebijakan SIAK merupakan upaya dalam mengoptimalkan social distancing oleh pemerintah Kabupaten
Tuban untuk seluruh Kecamatan di Tuban. Layanan yang disediakan meliputi kepengurusan KK, E-KTP,
KIA, akta kelahiran, akta kematian serta SKPT. Sesuai hasil awal obervasi, ditemukan adanya keterlibatan
calo dalam kepengurusan dokumen adminduk oleh masyarakat. Permasalahan lain mengenai sosialisasi
yang belum merata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan pelayanan
kependudukan melalui SIAK di masa pandemi COVID-19 di Kecamatan Jatirogo dalam upaya membantu
memaksimalkan social distancing. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Fokus penelitan menggunakan teori implementasi Matland yang menggunakan “empat tepat”
sebagai ukuran keefektivan kebijakan, terdiri dari : ketepatan kebijakan, ketepatan pelaksanaan, ketepatan
target dan ketepatan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan pada ketepatan kebijakan, dinilai sudah
tepat dimana kebijakan ini cukup mampu mengoptimalkan social distancing. Pada ketepatan pelaksanaan
ditemukan fakta bahwa penyelesaian dokumen tidak sesuai dengan SOP yang ada dikarenakan kendala
jaringan, yang pada akhirnya memunculkan praktek calo yang dipilih masyarakat sebagai jalan pintas.
Pada ketepatan target, target yang di intervensi sudah sesuai sasaran, walau pada realitanya SIAK belum
bisa diakses mandiri oleh masyarakat. Pada ketepatan lingkungan menunjukkan bahwa masih terdapat
masyarakat yang belum mengetahui mengenai aplikasi SIAK dan memilih jalan pintas melalui calo jika
kebutuhan dokumen sangat mendesak. Saran dari peneliti adalah kedepannya pihak pembuat kebijakan
memberikan akses kepada masyarakat, agar bisa mengakses secara mandiri dan memperluas sosialisasi.
Kata Kunci: Implementasi, SIAK, COVID-19

Abstract
The apperances of the COVID-19 has made the government to take policies to overcome the spread of the
COVID-19. The SIAK policy is an effort to optimize social distancing by the Tuban Regency government
for all sub-districts in Tuban. The services provided include the management of KK, E-KTP, KIA, birth
certificates, death certificates and SKPT. According to the initial results of observations, it was found that
there was involvement of brokers in managing administrative documents by the community. Another
problem is about the uneven socialization. This study aims to determine the implementation of population
service policies through SIAK during the COVID-19 pandemic in Jatirogo District in an effort to help
maximize social distancing. The method used in this research is a qualitative approach with a descriptive
type of research. Data collection techniques were carried out by observation, interviews and
documentation. The focus of the research uses Matland's theory of implementation which uses "four
points" as a measure of policy effectiveness, consisting of: policy accuracy, implementation accuracy,
target accuracy and environmental accuracy. The results of the study show that in terms of policy accuracy,
is considered appropriate, where this policy is quite capable of optimizing social distancing. On the
accuracy of the implementation, it was found that the completion of the document was not in accordance
with the existing SOP due to network constraints, which in turn led to the practice of middlemen who were
chosen by the community as a shortcut. In terms of targeting accuracy, the intervention targets were on
target, although in reality SIAK could not be accessed independently by the community. The accuracy of
the environment shows that there are still people who do not know about the SIAK application and choose
shortcuts through brokers if the need for documents is very urgent. Suggestions from researchers are that in
the future the policy makers will provide access to the community, so that they can access independently
and expand socialization.
Keywords: Implementation, SIAK, COVID-19

1373
Publika. Volume 11 Nomor 1, Tahun 2023, 1373-1386.

jumlah pasian terkonfirmasi kasus positif COVID-19,


PENDAHULUAN pemerintah Kabupaten Tuban dengan sigap membentuk
Pandemi COVID-19 yang mulai muncul pada awal gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 melalui
2020 terus berlangsung sampai saat ini. Di Indonesia dikeluarkannya Surat Keputusan Nomor
sendiri kasus COVID-19 tercatat sebagai salah satu negara 18845/109/KPTS/414.013/2020 tentang gugus tugas
yang cukup tinggi tingkat positif COVID-19. Dalam hal percepatan penanganan corona virus desease 2019
ini, tentunya pemerintah dituntut untuk mengambil (COVID-19). Tak hanya itu, pemerintah Kabupaten Tuban
berbagai kebijakan strategis guna memutus mata rantai melalui gugus tugas yang telah dibentuk menyerukan
penyebaran virus COVID-19. Tentunya dalam situasi untuk menjalankan adanya social distancing kepada
darurat pandemi, percepatan penanganan pandemi seluruh masyarakat Kabupaten Tuban.
COVID-19 tidak hanya menjadi tanggung jawab Bupati Tuban telah menyampaikan himbauan
pemerintah, tetapi juga dibutuhkan kolaborasi antara untuk seluruh OPD dan dinas-dinas yang ada di
pihak-pihak terkait yang berkepentingan dimana nantinya Kabupaten Tuban untuk ikut serta menerapkan atau
dapat membangun komitmen, dan rasa tanggung jawab mengimplementasikan kebijakan percepatan penanganan
dalam percepatan penanganan COVID-19 mulai dari COVID-19. Dengan menekan adanya kerumunan
tingkat pusat hingga tingkat daerah (Megawati et., al 2020) terlebih pada sektor pelayananan publik bidang
Menanggapi permasalahan tersebut, salah satu pelayanan administrasi keperndudukan, dimana
langkah cepat pemerintah untuk menanggulangi lonjakan pelayanan publik merupakan hal yang juga penting dan
kasus positif COVID-19 di Indonesia adalah dengan merupakan pemenuhan kebutuhan masayarakat yang
menerapkan berbagai kebijakan. Kebijakan tersebut antara tentunya paling banyak menimbulkan kerumunan. Untuk
lain dengan menerapkan social distancing, PSBB dan mengatasi hal ini, pemerintah Kabupaten Tuban telah
work form home. Kebijakan- kebijakan tersebut tertuang mengeluarkan Surat Edaran Bupati pada tanggal 16
dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 yang berisi Maret 2020 Nomor 440/1592/414.103/2020 tentang
tentang Karantina Kesehatan. Tak hanya pemberlakuan peningkatan kewaspadaan terhadap Corona Virus
Undang-Undang karantina kesehatan, pemerintah Disease (COVID-19) serta adanya Surat dari Dirjen
Indonesia juga telah mengeluarkan kebijakan pembatasan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Nomor:
sosial berskala besar atau PSBB yang diatur melalui 443.1/2978/Dukcapil Kabupaten Tuban tanggal 16
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 tahun 2020 tentang Maret 2020 perihal pelayanan administrasi
pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar, yang kependudukan dan pecegahan Virus Corona (COVID-
resmi ditetapkan mulai tanggal 1 April 2020. 19) di Kabupaten Tuban.
Adanya pembatasan sosial atau social distancing Dalam surat edaran ini, salah satu himbauannya
juga berlaku di bidang pemerintahan. Berangkat dari adalah mengenai pelaksanaan pelayanan publik yang
adanya kebijakan ini, menjadi pemicu digerakkannya dialihkan secara online. Salah satunya mengenai
proses pemerintahan secara digital atau dikenal juga pelayanan administrasi. Pelayanan administrasi
dengan e-government (Boin et., al 2020). Pemerintahan merupakan pelayanan yang berkaitan dengan segala
diberbagai negara, juga telah memberlakukan berbagai bentuk pencatatan, penelitian, pengambilan keputusan,
upaya dengan sedikit mengubah pola administrasi dalam dekomentasi dan kegiatan tata usaha lainya yang
pemerintahan. Contohnya di negara Italia menggunakan menghasilkan produk akhir dalam bentuk dokumen
sistem two-track yang juga berbasis e-government untuk (Pasalong, 2007:129 ).
mengatur jalannya sistem administrasi pemerintahan Dengan dikeluarkannya surat edaran Bupati Tuban
selama masa pandemi COVID-19 (Mascio et., al 2020). pada tanggal 18 maret 2020 Nomor
Dengan kata lain, dari adanya pemanfaatan e- 470/1641/414.104/2020 perihal himbauan pelayanan
goevernment, secara otomatis segala bentuk kegiatan administrasi kependudukan memutuskan untuk
perkantoran dapat dilakukan dari rumah yakni dengan mengalihkan segala bentuk kepengurusan dokumen
dikeluarkannya kebijakan Work Form Home. Hal ini adminduk secara online yakni melalui aplikasi SIAK.
berlaku untuk seluruh instansi pemerintahan, pendidikan, Mengingat jumlah pemohon dan tingkat kehadiran
pelayanan publik, hingga sektor swasta di Indonesia. cukup tinggi dimana dalam sehari bisa mencapai hingga
Adanya work form home yang diterapkan oleh pemerintah 360 pemohon serta pemohon perekaman e-KTP
pada masa pandemi COVID-19 ternyata cukup mampu mencapai 50 orang di Dukcapil Kabupaten Tuban
menjaga integritas yang baik antar pegawai pemerintahan Kabupaten Tuban (Huda, 2020). Terlebih pada dasarnya,
pada khususnya (Hamim & Ayundari, 2021). pelayanan administrasi kependudukan melalui aplikasi
Kebijakan ini tentunya tidak hanya dijalankan oleh SIAK didukung dengan adanya peraturan teknis dengan
pemerintahan pusat saja, tetapi juga diharuskan untuk dasar dikeluarkannya Peraturan Presiden No. 11 tahun
dijalankan oleh pemerintahan daerah dari tingkat provinsi, 2011 mengenai pengelolaan administrasi kependudukan,
kabupaten hingga pemerintahan desa. Sebagaimana di kemudian juga diatur dalam Undang-Undang No.23
Kabupaten Tuban sendiri, pemerintah daerah juga telah tahun 2006 yang diubah kedalamUndang-Undang No.
berkomitmen untuk menjankan kebijakan tersebut. 24 tahun 2013 tentang administrasi kependudukan dan
Terlebih Tuban juga merupakan salah satu wilayah yang Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 95
ikut terdampak adanya kasus COVID-19 dengan jumlah tahun 2019 selanjutnya juga terdapat dalam Peraturan
pasien terkonfirmasi cukup banyak. Dengan pertambahan Pemerintah (PP) No. 37 tahun 2007 tentang administrasi
kependudukan.

1374
Implementasi Kebijakan Pelayanan Administrasi….

Menindaklanjuti surat edaran tersebut, Dukcapil


Kabupaten Tuban memberikan surat melalui Sekretariat
Daerah kepada seluruh kecamatan se-Kabupaten Tuban Tabel 1. Jenis Pelayanan Adminduk SIAK
untuk nantinya ditindaklanjuti oleh pemerintah desa.
Pelayanan pengurusan maupun permohonan menganai No. Pelayanan Penyelesaian
dokumen kependudukan akan dilaksanakan secara online 1. Akta Kelahiran 5 hari kerja
melalui aplikasi SIAK yang akan dilakukan pengiriman setelah berkas
berkas secara online yang akan dijalankan oleh masing- lengkap
masing operator siak (OPSI) desa maupun kecamatan. diterima
2. Akta Kematian 5 hari kerja
setelah berkas
lengkap
diterima
3. Pindah Tempat 5 hari kerja
setelah berkas
lengkap
diterima
4. KTP Elektronik 5 hari kerja
setelah berkas
lengkap
diterima
5. Kartu Keluarga 5 hari kerja
setelah berkas
Gambar 1. Aplikasi SIAK lengkap
(Sumber : Aplikasi SIAK, 2022) diterima
6. KIA (Kartu Identitas Anak) 5 hari kerja
Aplikasi SIAK memiliki kepanjangan Sistem setelah berkas
Informasi Administrasi Kependudukan. Dimana aplikasi lengkap
ini merupakan aplikasi pengiriman berkas secara online diterima
dan nantinya akan memiliki arsip digital secara otomatis. (Sumber : Data diolah pribadi, 2022)
Terlihat dari gambar diatas merupakan tampilan awal
aplikasi SIAK. dimana setelah berhasil log-in akan Dari tabel diatas terlihat jenis-jenis layanan dokumen
disajikan mengenai informasi umum, informasi pengguna, adminduk yang ada di aplikasi SIAK. Dapat dilihat
dan aktivitas. Di dalam pengoperasian aplikasi SIAK ini, bahwa, proses pengerjaan dokumen adminduk dapat
hanya dapat diakses oleh petugas OPSI (Operator SIAK) diselesaikan dalam waktu 5 hari kerja, setelah berkas
saja. Dengan adanya aplikasi ini akan lebih optimal dan yang diterima petugas dinyatakan lengkap dan
praktis dalam pemberian layanan kepada masyarakat. memenuhi syarat dan telah diakukan pengiriman berkas
Adapun layanan adminduk yang bisa diurus melalui kepada pihak Dispendukcapil Kabupaten Tuban.
aplikasi SIAK meliputi : Aplikasi serupa telah cukup lama diterapkan di
Indonesia. Terlebih sudah mulai muncul inovasi-inovasi
pelayanan kependudukan berbasis teknologi. Dimana
dalam penerapannya berjalan dengan baik walaupun
masih terdapat beberapa kendala (Zica & Hany, 2022).
Salah satu studi yang dilakukan oleh Mustika
menjelaskan bahwa inovasi pelayanan kependudukan
berbasis teknologi semakin memudahkan admin maupun
masyarakat dalam kepengurusan dokumen
kependudukan, bahkan dalam studinya beberapa jenis
aplikasi kependudukan sudah bisa diakses masyarakat
langsung (Mustika et al., 2021).
Sebagaimana hal ini juga telah diterapkan di
Kecamatan Jatirogo. Kecamatan Jatirogo sendiri
memiliki luas wilayah sebesar 111,48 km2 dengan jumlah
penduduk sebayak 55.534 jiwa dengan rincian laki-laki
berjumlah sebanyak 27.878 jiwa dan perempuan
berjumlah sebanyak 27.656 jiwa (sumber : BPS
Kabupaten Tuban). Kecamatan Jatirogo merupakan salah
satu kecamatan yang maju, yang mana dalam proses
pemerintahannya sudah banyak menggunakan e-
government dan teramai kedua setelah kota Tuban

1375
Publika. Volume 11 Nomor 1, Tahun 2023, 1373-1386.

sendiri. (sumber: website Kecamatan Jatirogo). langsung ataupun tidak oleh masyarakat (Wulansari &
Sebagaimana dari hasil wawancara langsung dengan Prabawati, 2021). Sedangkan menurut Woll dalam
operator SIAK mengatakan bahwa, Kecamatan Jatirogo Londah et al. (Londah et al., 2018) Kebijakan merupakan
memiliki jumlah pemohon adminduk yang cukup tinggi. salah satu kegiatan pemerintah dalam memecahkan suatu
Dimana rata-rata pemohon dalam satu bulan bisa masalah di masyarakat baik secara langsung maupun
mencapai 400 pemohon. melalui lembaga yang memiliki pengaruh dalam
Aplikasi SIAK pertama kali diperkenalkan pada kehidupan masyarakat.
tahun 2010 di Kecamatan, akan tetapi adanya aplikasi Dalam penetapan suatu kebijakan, maka perlu
SIAK sebelum masa pandemi COVID-19, ternyata tidak adanya komitmen untuk mengimplementasikan kebijakan
sepenuhnya digunakan secara optimal. Hal ini tersebut guna mengatasi permasalahan dan tercapai apa
dikarenakan masyarakat masih banyak yang belum yang ditargetkan. Implementasi kebijakan sendiri
mengetahui tentang aplikasi SIAK dan lebih memilih merupakan tahap pelaksanaan kebijakan yang telah
menempuh jarak yang cukup jauh dengan datang ditetapkan. Sejalan dengan pendapat Tachjan mengenai
langsung di kantor Dukcapil Kabupaten Tuban. Dari sini implementasi kebijakan dimana implementasi kebijakan
terlihat bahwa tingkat pemanfaatan teknologi sebelum merupakan suatu kegiatan administratif yang
masa pandemi COVID-19 terbilang masih rendah. dilaksanakan setelah adanya penetapan dan penyetujuan
Dengan munculnya virus COVID-19 dan adanya kebijakan. Kegiatan tersebut terletak dalam perumusan
berbagai kebijakan yang membatasi pertemuan tatap dan evaluasi kebijakan (Tachjan, 2006). Sedangkan
muka secara langsung, secara otomatis keadaan inilah Menurut Van Meter dan Van Horn dalam Winarno Budi
yang memberikan pengaruh dan perubahan baru dalam (Budi, 2005) implementasi kebijakan merupakan suatu
birokrasi pelayanan publik dimana dari sinilah menuntut tindakan yang dilakukan organisasi publik dimana
pembuat kebijakan untuk kreatif dan inovatif untuk tetap diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah diputuskan..
memberikan layanan yang maksimal ditengah Seperti yang diketahui, dalam proses implementasi
keterbatasan. kebijakan, tentunya terdapat faktor yang menghambat
Terbukti setelah adanya pandemi COVID-19 yang suatu kebijakan tidak dapat dijalankan secara maksimal.
didukung dengan regulasi pemerintah daerah Kabupaten Untuk itu, peneliti akan melakukan penelitian dengan
Tuban, yang mengharuskan menggunakan layanan menggunakan model teori Ricard Matland (1995) dalam
melalui online dan di dukung dengan adanya regulasi Yulianto Kadji (Kadji, 2005) yang menggunakan “empat
tertulis melalui surat edaran Bupati, membuktikan bahwa, tepat” yang harus dipenuhi dalam pengukuran
tingkat penggunaan ataupun pemanfaatan teknologi keefektifan implementasi kebijakan, yaitu :
semakin meningkat. Hal ini didukung oleh pernyataan dari 1. Ketepatan Kebijakan
implementor kebijakan khususnya staff operator SIAK Sejauhmana kebijakan telah bermuatan hal-
sendiri yang mengatakan bahwa, sejak adanya virus hal yang memang memecahkan masalah yang
COVID-19 secara tidak langsung menuntut untuk lebih hendak dipecahkan. Apakah kebijakan dibuat
mengoptimalkan pemanfaatan e-government. Terlebih di sesuai dengan karakter masalah yang hendak
masa pandemi COVID-19, adanya interaksi ataupun tatap dipecahkan
muka secara langsung sangat dibatasi. 2. Ketepatan Pelaksanaan
Dari sini dapat dilihat bahwa, implementor kebijakan Indikator ini merupakan indikator yang
maupun masyarakat semakin aktif dalam memanfaatkan mengulas mengenai pola kerjasama yang
teknologi, secara otomatis penggunaan aplikasi SIAK dilakukan, dalam artian, yang berperan
pada khususnya semakin optimal di masa pandemi sebagai implementor kebijakan, tidak hanya
COVID-19 dengan tujuan untuk dapat membantu pemerintah melainkan ada tiga lembaga yang
memaksimalkan kebijakan social distancing guna bisa menjadi pelaksana kebijakan, dengan
mengurai kerumunan. kata lain Pemerintah bekerjasama antara
Meskipun penggunaan aplikasi SIAK semakin pemerintah, masyarakat atau swasta, atau
optimal pada saat pandemi COVID-19, dalam implementasi yang diswastakan.
pelaksanaannya, kebijakan ini masih terdapat kendala dan 3. Ketepatan Target
celah. Berdasarkan hasil observasi awal dilapangan Dalam ketepatan target berhubungan dengan
ditemukan permasalahan yang kemudian menjadi acuan tiga sub indikator, yakni kesesuaian target
identifikasi masalah, yaitu adanya keterlibatan calo dalam yang hendak di intervensi, kesiapan target
kepengurusan dokumen adminduk. Tak hanya itu, masih yang di intervensi dan apakah kebijakan
ditemukan bahwa masyarakat tertentu lebih memilih untuk bersifat baru.
mendatangi kantor Dukcapil Kabupaten Tuban secara 4. Ketepatan Lingkungan
langsung, yang mana hal ini merupakan tanda bahwa Dalam indikator ketepatan lingkungan
sosialisasi yang dilakukan masih belum merata. ditentukan oleh dua sub indikator, yaitu : a)
Menanggapi uraian masalah tersebut maka, perlu Lingkungan kebijakan, memuat mengenai
adanya penelitian lebih lanjut mengenai implementasi interaksi antara lembaga perumus kebijakan
kebijakan pelayanan administrasi melalui SIAK. dengan pelaksana kebijakan atau lembaga
Kebijakan Publik sendiri merupakan produk dari terkait. b) Lingkungan Eksternal, memuat
pemerintah dimana output dari kebijakan pemerintah dengan persepsi publik mengenai kebijakan
tersebut memiliki dampak dan manfaat yang dirasakan yang hendak diterapkan.

1376
Implementasi Kebijakan Pelayanan Administrasi….

Banyak penelitian telah melakukan studi yang peneliti berusaha untuk menganalisisnya dengan
relevan mengenai implementasi aplikasi SIAK ini. menggunakan teori implementasi kebijakan menurut
Beberapa diantaranya penelitian yang dilakukan oleh oleh Ricard Matland (1995) dengan empat ketepatan yang
La Tarifu (Tarifu, 2020) dengan judul Impelementasi harus dipenuhi dalam pengukuran kefeektivan suatu
Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Dalam kebijakan. “empat tepat” tersebut adalah :
Pelayanan Kartu Tanda Penduduk Pada Dinas 1. Ketepatan Kebijakan
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Kendari dengan Pada indikator ktepatan kebijakan berisi
hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa sub tentang muatan kebijakan yang dapat
indikator sebagai daya dukung dalam melaksanakan SIAK memecahkan permasalahan ada
sudah berjalan baik. Serta, dan masih terdapat kendala 2. Ketepatan Pelaksanaan
pada aspek sumber daya manusia (ASN) yang masih Indikator ini memuat mengenai pola
kurang terampil. Penelitian serupa juga telah dilakukan kerjasama yang dilakukan oleh pemerintah
oleh Yuliana Yance (Yance, 2020) dengan judul dengan pihak- pihak terkait.
Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan 3. Ketepatan Target
(SIAK) Dalam Meningkatkan Pelayanan Publik pada Pada indikator ketepatan target, memuat
Dispendukcapil Kabupaten Tuban Kabupaten Malang mengenai kesesuaian dan kondisi target yang
menunjukkan hasil penelitian secara umum pelaksanaan akan diintervensi
SIAK pada DispenDukcapil Kabupaten Tuban Kabupaten 4. Ketepatan Lingkungan
Malang sudah cukup baik, mengenai hal tersebut dapat Dalam indikator ketepatan lingkungan
diketahui dari tiga perspektif yaitu dukungan pemerintah, memuat tentang isi di dalam Lingkungan
ketersediaan SDM dan Manfaat yang dirasakan pihak kebijakan dan Lingkungan Eksternal yang
dispenDukcapil Kabupaten Tuban dan masyarakat. berkaitan dengan persepsi publik mengenai
Penelitian terdahulu juga telah dilakukan oleh Mega kebijakan yang hendak diterapkan (Kadji,
Silfiana (Silfiana, 2021) dengan judul Analisis Tingkat 2015:77).
Efektivitas Penggunaan SIAK (Sistem Informasi Lokasi penelitian berada di Kecamatan Jatirogo
Administrasi Kependudukan) di Dinas Kependudukan dan Kabupaten Tuban. Jenis penelitian yang digunakan
Pencatatan Sipil Kabupaten Melawi, dengan hasil adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data bersumber
menunjukkan bahwa masih terdapat kekurangan pada dari data primer dan sekunder, dimana data primer
penggunaan aplikasi SIAK terutama pada kualitas sistem, diperoleh dengan cara observasi, wawancara dan
kualitas informasi dan kualitas layanan yang tidak dokumentasi. Adapun sumber data sekunder diperoleh
berpengaruh signifikan terhadap penggunaan. dari studi literature. Subjek penelitian menurut Hardani
Berdasarkan uaraian latar belakang diatas, dapat et al. (Hardani et al., 2020) dapat ditentukan melalui
dilihat bahwa adanya kebijakan pelayanan administrasi pengambilan sampel melalui teknik purposive sampling
kependudukan yang di alihkan secara online melalui dengan pengambilan subjek pada penelitian terdiri dari
SIAK, merupakan salah satu langkah untuk menekan operator SIAK Kecamatan Jatirogo yang merupakan
penyebaran virus COVID-19 dan pengoptimalan pelaksana kegiatan pengelolaan aplikasi SIAK, admin
pelayanan melalui SIAK di tengah situasi yang terbatas Bidang Pelayanan Umum Kecamatan Jatirogo dan
akibat COVID-19. Hal ini menjadi sebuah ketertarikan masyarakat Kecamatan Jatirogo penerima layanan
bagi peneliti untuk meneliti mengenai permasalahan SIAK. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui data berdasarkan teori dari Miles dan Huberman yang
bagaimana implementasi kebijakan pelayanan terdiri dari Reduksi data, penyajian data, dan verifikasi
administrasi kependudukan melalui aplikasi SIAK selama (Hardani et al., 2020).
masa pandemi COVID-19 dalam membantu menekan
adanya penyebaran virus COVID-19 dan juga upaya HASIL DAN PEMBAHASAN
memaksimalkan pelayanan publik ditengah keterbatasan Dukcapil Kabupaten Tuban telah mengeluarkan
khsusnya di Kecamatan Jatirogo Kabupaten Tuban. keputusan untuk melakukan pelayanan publik khususnya
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat bidang administrasi kependudukan yang dialihkan secara
memberikan manfaat bagi Implementasi kebijakan yang online. Keputusan ini dikeluarkan melalui Surat dari
serupa untuk kedepannya, dan dapat dijadikan salah satu Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Nomor:
acuan dari saran yang diajukan untuk kebijakan 443.1/2978/Dukcapil Kabupaten Tuban tanggal 16
selanjutnya, serta bagi pembaca diharapkan dapat Maret 2020 perihal pelayanan administrasi
digunakan sebagai sumber referensi atau rujukan bagi kependudukan dan pecegahan Virus Corona (COVID-
penelitian selanjutnya yang sejenis. 19) di Kabupaten Tuban. Dalam surat edaran ini jelas
dikatakan bahwa, adanya himbauan kepada seluruh
METODE camat se-Kabupaten Tuban untuk melakukan pelayanan
Metode penelitian yang akan digunakan pada administrasi kependudukan secara online melalui
penelitian kali ini menggunakan pendekatan kualitatif. aplikasi SIAK oleh operator SIAK yang kemudian akan
Menurut Sugiyono (Sugiyono, 2019) penelitian kualitatif ditindaklanjuti oleh pihak desa. Adanya aplikasi SIAK
merupakan penelitian yang berlandaskan pada filsafat dan ini dinilai sangat memudahkan pelayanan ditengah
digunakan untuk meneliti pada objek alamiah dimana keterbatasan akibat pandemi COVID-19 dan dinilai
peneliti berperan sebagai instrumen kunci. Untuk itu,

1377
Publika. Volume 11 Nomor 1, Tahun 2023, 1373-1386.

cukup efektif untuk menerapkan social distancing, aturan-aturan tersebut bermuara pada petunjuk teknis
mengingat sektor pelayanan kependudukan adalah sektor ataupun SOP (Standard Operational Procedures)
yang paling banyak menimbulkan kerumunan. mengenai aplikasi SIAK dari pemerintah kabupaten
Aplikasi SIAK merupakan suatu sistem jaringan yang Tuban dan menurunkan aturan mengenai alur pelayanan
diciptakan untuk memudahkan kepengurusan dokumen kepengurusan dokumen adminduk di masing-masing
kependudukan, dan melalui aplikasi ini data kependudukan kecamatan. Begitu pula yang diterapkan di Kecamatan
akan lebih valid karena secara otomatis akan memiliki arsip Jatirogo sebagaimana tertera pada gambar alur pelayanan
digital. Sebagaimana hal ini tentunya juga telah diterapkan adminduk sebagai berikut :
di Kecamatan Jatirogo. Terlebih Kecamatan Jatirogo
merupakan salah satu kecamatan dengan jumlah populasi
penduduk yang terbilang cukup padat di Kabupaten Tuban.
Untuk mengukur tingkat keberhasilan implementasi
kebijakan ini, maka peneliti menggunakan teori
implementasi Richard Matland dengan “empat tepat” yang
harus dipenuhi untuk mengukur implementasi kebijakan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hasil ke empat
indikator tersebut dijabarkan sebagai berikut :

1. Ketepatan Kebijakan Gambar 2. Alur Prosedur Penerbitan Dokumen


Indikator ketepatan kebijakan dikatakan sebagai tepat Adminduk
kebijakan tentunya didukung oleh berbagai sub indikator. (Sumber:Website Dinas Kependudukan dan
Sebagaimana yang dikatakan oleh Matland bahwa sub Pencatatan Sipil Kabupaten Tuban, 2022)
indikator dalam ketepatan kebijakan meliputi sejauh mana
kebijakan dapat memecahkan permasalahan yang ada Tahapan kepengurusan dokumen kependudukan di
(Kadji, 2015). Terkait dari sub indikator tersebut, terlihat kabupaten Tuban melalui aplikasi SIAK meliputi :
bahwa program yang diadakan oleh Dukcapil Kabupaten 1. Pemohon datang di kantor kecamatan dengan
Tuban Kabupaten Tuban Kabupaten Tuban dalam rangka membawa berkas permohonan dan diberikan
menindaklanjuti surat edaran bupati Surat Edaran Bupati kepada operator SIAK
pada tanggal 16 Maret 2020 Nomor 2. Petugas operator SIAK kecamatan melakukan
440/1592/414.103/2020 tentang peningkatan kewaspadaan entry dokumen kemudian menscan berkas
terhadap Corona Virus Disease (COVID-19) dan pemohon, untuk selanjutnya diupload setelah
dikeluarkannya surat edaran bupati tuban pada tanggal 18 berkas di upload, operator SIAK mengajukan
maret 2020 Nomor 470/1641/414.104/2020 perihal dokumen untuk mendapatkan TTE (tanda
himbauan pelayanan administrasi kependudukan tangan elektronik) ke supervisor Dukcapil
menunjukkan bahwa pengalihan pelayanan administrasi 3. Setelah supervisor Dukcapil menerima
kependudukan secara online melalui aplikasi SIAK dokumen, kemudian supervisor melakukan
dikatakan sudah memenuhi serta sesuai dengan aturan dari verifikasi data yang terentry dengan arsip
pemerintah daerah terkait surat edaran tersebut. (dokumen) digital yang telah diupload oleh
Penggunaan aplikasi SIAK diperkuat dengan operator kecamatan untuk proses TTE
adanya berbagai regulasi atau aturan mulai dari tingkat 4. Setelah melalui tahapan TTE, kepala dinas
pusat hingga tingkat kabupaten atau kota. Aturan memberikan persetujuan tanda tangan
mengenai aplikasi SIAK di tingkat pusat terdapat dalam elektronik (TTE) untuk kemudian dicetak
Keputusan Presiden (Keppres) No. 88 tahun 2004 5. Setelah proses pencetakan dokumen
mengenai pengelolaan administrasi kependudukan, kependudukan, kemudian operator SIAK
kemudian juga diatur dalam Undang-Undang No. 23 kecamatan memberikan dokumen kepada
tahun 2006 tentang administrasi kependudukan dan pemohon
Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 95 Berdasarkan tahapan alur diatas dalam pelaksanaan
tahun 2019 selanjutnya juga terdapat dalam Peraturan di Kecamatan Jatirogo sendiri, dari pihak implementor
Pemerintah (PP) No. 37 tahun 2007 tentang administrasi maupun masyarakat dalam proses kepengurusan tidak
kependudukan. Sehubungan dengan adanya aturan banyak mengalami kesulitan ataupun kendala. Dimana
tersebut, pemerintah kabupaten Tuban memutuskan dalam proses kepengurusan telah disesuaikan dengan
pengalihan pelayanan administrasi kependudukan alur yang telah ditetapkan. Masyarakat mengaku selama
dengan mengeluarkan surat edaran bupati tuban pada kepengurusan tidak mengalami kesulitan, seperti pada
tanggal 18 maret 2020 Nomor 470/1641/414.104/2020 proses melengkapi berkas yang hendak di setor kepada
perihal himbauan pelayanan administrasi kependudukan pihak operator SIAK. Seperti yang diketahui, bahwa
serta adanya surat dari Dirjen Kependudukan dan seringkali pada tahapan ini selalu dipandang tahapan
Pencatatan Sipil Nomor: 443.1/2978/Dukcapil yang rumit. Tentunya dalam pelaksanan alur
Kabupaten Tuban tanggal 16 Maret 2020 perihal kepengurusan dokumen adminduk ini juga di dasari oleh
pelayanan administrasi kependudukan dan pecegahan SOP (Standard Operational Procedures) yang mana
Virus Corona (COVID-19) di Kabupaten Tuban. Dari merupakan salah satu komponen dasar yang penting

1378
Implementasi Kebijakan Pelayanan Administrasi….

dalam jalannya suatu kebijakan, dimana SOP merupakan SIAK ini, dinilai memiliki keunggulan. Dan dibenarkan
landasan yang dijadikan pedoman bagi implementor melalui wawancara yang dilakukan dengan operator SIAK
untuk menjalankan suatu kebijakan :
“Program SIAK ini sebenarnya banyak
memiliki keunggulan, dari segi efisiensi dan
validitas data yang terjamin. Secara tidak
langsung dapat menekan adanya praktik calo,
jika dibandingkan dengan dulu yang masih
banyak sekali oknum- oknum yang
menyalahgunakan hal tersebut. Karena ini
memang terprogram oleh sistem, secara garis
besar sepakat dan membenarkan bahwa : jadi
apa- apa harus melalui opsi desa atau
kecamatan. Diluar opsi itu tidak bisa orang luar
ikut campur dengan mudah” (wawancara, 30
November 2021)
Gambar 3. SOP Pelayanan SIAK Pada sub indikator selanjutnya dalam ketepatan
(Sumber: Website Dinas Kependudukan dan Pencatatan kebijakan diukur apakah suatu program atau kebijakan
Sipil Kabupaten Tuban, 2022) dibuat sesuai dengan karakter masalah yang hendak
dipecahkan (Kadji, 2005). Dengan adanya
Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa prosedur pengoptimalan program pelayanan administrasi
pelayanan adminduk melalui SIAK diawali dengan : kependudukan secara online melalui aplikasi SIAK
1. Penyerahan berkas persyaratan dari pemohon memang telah disesuaikan dengan kondisi yang ada saat
2. Pengecekan berkas yang dilakukan oleh ini. Terlebih salah satu hal utama yang mendasari adanya
petugas dengan meneliti kelengkapan berkas penetapan kebijakan ini berhubungan dengan kondisi
3. Setelah berkas dinyatakan memenuhi syarat ditengah pandemi COVID- 19 yang memang diharuskan
kelengkapan, kemudian petugas melakukan untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat salah
entry dan scan terhadap berkas pemohon satunya dengan memaksimalkan penerapan social
untuk kemudian di upload (pengarsipan distancing. Hal ini diperkuat dengan adanya peraturan
digital) tertulis dari pemerintah daerah untuk mengalihkan segala
4. Setelah berkas di upload, kemudian kabid bentuk pelayanan melalui online dan sangat membatasi
atau kasi melakukan verifikasi data yang ada adanya tatap muka secara langsung. Dimana dengan
pada berkas pemohon adanya program ini memang lebih memudahkan
5. Setelah dilakukan verifikasi data dan dinyatan masyarakat dalam melakukan pengurusan dokumen
lengkap dan memenuhi syarat, berkas akan kependudukan terlebih letak Kecamatan Jatirogo cukup
mendapat TTE (tanda tangan elektronik) dari jauh dengan kantor Dukcapil Kabupaten Tuban.
kepala dinas Dengan adanya kebijakan yang mengharuskan
6. Setelah mendapat TTE (tanda tangan pelayanan administrasi dialihkan melalui online,
elektronik), berkas siap dicetak menjadikan pelayanan yang diberikan menjadi cukup
7. Estimasi penyelesaian berkas dalam kurun optimal, dimana kebijakan ini memang merupakan salah
waktu 5 hari dan siap di serahkan kepada satu langkah yang cukup efektif untuk tetap memberikan
pemohon pelayanan maksimal kepada masyarakat walaupun dalam
Sebagaimana pengamatan dan hasil penelitian kondisi serba terbatas akibat adanya COVID-19. Dengan
dilapangan dapat dinilai bahwa adanya program pelayanan demikian, secara tidak langsung adanya pembatasan dan
kependudukan melalui aplikasi SIAK ini memang dapat pengurangan pertemuan tatap muka antar individu, dapat
memecahkan masalah yang ada dimana program ini, mengurai kerumunan dan secara otomatis juga
bermuatan dengan hal-hal atau salah satu solusi pemecahan berpengaruh terhadap penekanan penyebaran virus
masalah di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini dan COVID-19.
tentunya juga membantu memaksimalkan kebijakan social Sejak dipergunakannya aplikasi SIAK, dapat dilihat
distancing dengan mengurangi kerumunan yang berpotensi masyarakat lebih menghemat waktu, tenaga dan finansial
meningkatkan jumlah penyebaran virus COVID-19. Hal ini karena hanya cukup datang ke desa dan selanjutnya di
juga didukung dari hasil wawancara bersama operator kecamatan. Hasil lain dari penelitian di lapangan
SIAK dari Kecamatan Jatirogo mengatakan bahwa, ditemukan fakta bahwa, adanya aplikasi SIAK ini belum
program pelayanan ini memang sudah disesuaikan dengan benar-benar cukup optimal dari segi efisiensi waktu. Hal
kondisi geografis masyarakat itu sendiri, yang mana ini dikarenakan dalam penyelesaian dokumen,
program ini memang sangat memudahkan masyarakat membutuhkan waktu yang lebih lama dari estimasi
terlebih pada jaman yang memang dituntut serba online dan waktu yang sudah di tetapakan dalam petunjuk teknis
cepat, berbeda dengan kepengurusan dokumen aplikasi SIAK. Penyebabnya adalah mengenai kendala
kependudukan jaman dahulu yang memang lebih rumit dan jaringan yang terkadang masih terjadi. Hal inilah yang
memakan waktu dan tenaga. Program pelayanan melalui menjadi salah satu penyebab munculnya permasalahalan
baru, dimana masih terdapat beberapa masyrakat yang

1379
Publika. Volume 11 Nomor 1, Tahun 2023, 1373-1386.

nekat menggunakan jasa calo demi mendapatkan memiliki keunggulan dan keuntungan sendiri, dimana
dokumen dengan cara yang lebih instan. Walau data lebih valid karena secara otomatis berkas akan
demikian, pentyimpangan yang terjadi terhitung cukup memiliki arsip digital dan dapat menghemat tenaga,
kecil jika dibandingkan dengan sebelum adanya finansial sekaligus waktu bagi pemohon. Akan tetapi
pengalihan pelayanan administrasi kependudukan dari keunggulan sistem yang serba online, pada
melalui SIAK. faktanya dalam hal penyelesaian dokumen tidak sesuai
Opsi (Operator SIAK) mengatakan bahwa dengan dengan estimasi waktu yang sudah ditentukan di dalam
adanya aplikasi SIAK, segala bentuk kepengurusan SOP. Hal ini dikarenakan kondisi jaringan yang
dokumen kependudukan bisa cukup melalui whatsapp terkadang tidak stabil. Secara keseluruhan dari segi
dengan mengirim scan dokumen kependudukan yang ketepatan kebijakan sudah tepat dimana dengan adanya
hendak diurus. Di sini terlihat bahwa dengan adanya kebijakan ini mampu mengurangi adanya kerumunan
aplikasi SIAK menunjukkan perubahan yang cukup dan sangat membantu mengoptimalkan kebijakan
signifikan jika dibandingkan dengan sebelum adanya social distancing di era pandemi COVID-19.
aplikasi SIAK. secara tidak langsung masyarakat juga
menjadi lebih sadar dengan pentingnya memperbarui atau 2. Ketepatan Pelaksanaan
mengurus dokumen kependudukan, dan dari sisi kinerja Pada indikator ketepatan pelaksanaan disebutkan
staff OPSI terbukti meningkat drastis. Hal ini juga bahwa, suatu kebijakan yang dibentuk oleh pemerintah
dikatakan oleh salah satu OPSI kecamatan yang tidak serta merta dijalankan oleh pemerintah sendiri,
mengatakan : melainkan pemerintah juga bekerjasama dengan instansi
“Sejak adanya SIAK kinerja staff maupun OPSI daerah ataupun lembaga-lembaga yang dirasa memang
khususnya sangat meningkat, karena disamping dapat membantu dan mengoptimalkan berjalannya suatu
masyarakat tidak perlu datang ke kantor cukup program maupun kebijakan (Kadji, 2005) terlebih dalam
melalui aplikasi whatsapp juga bisa dan masyarakat partisipasi masyarakat yang mana memang menjadi
memang nyatanya sangat dimudahkan. Dan karena objek dari suatu program atau kebijakan yang dibentuk.
SIAK ini adalah sistem jadi dokumen-dokumen Adanya program pelayanan kependudukan yang
tertentu yang lebih dari 5 tahun itu tidak bisa dimaksimalkan dalam bentuk online melalui OPSI atau
digunakan, istilahnya dokumen penduduk itu sangat Operator Siak, terlihat jelas bahwa partisipasi
pentinglah. Tanpa itu tidak bisa melakukan apa-apa masyarakat sangat diperlukan guna kelancaran jalannya
untuk jaman sekarang. Jadi mungkin dari sini kebijakan ini.
masyarakat mulai sadar dan lebih banyak yang Pada indikator ketepatan pelaksanaan ini terdapat
sigap dan tanggap dalam kepengurusan dokumen. berbagai sub indikator ukuran dalam pelaksanaan
Bahkan dalam sebulan saya menerima formulir dan kebijakan, yang pertama kebijakan-kebijakan bersifat
scan berkas lebih dari 300 pemohon. Jadi kinerja monopoli (Kadji, 2005). Adanya kebijakan pelayanan
sangat-sangat meningkat” (wawancara, 30 kependudukan melalui aplikasi SIAK memiliki derajat
November 2021) politik keamanan tinggi. Dalam hal ini berkaitan dengan
Hasil wawancara tersebut juga diperkuat dengan dokumen kependudukan yang tidak sembarang orang
pernyataan masyarakat A yang berpendapat sebagai berikut bisa mengetahui atau mengelola data tersebut, dan
: sebaiknya memang hanya dijalankan oleh pemerintah
“Adanya SIAK memang pengurusannya lebih atau instansi yang berwenang. Terlihat jelas bahwa
mudah sih mbak, terlebih kita tidak perlu jauh-jauh kebijakan pelayanan administrasi kependudukan melalui
datang ke kantor dinas. Cukup di Desa dan SIAK dapat memenuhi sub indikator tersebut, dimana
Kecamatan saja sudah cukup” (wawancara, 1 dalam pengoperasiannya hanya dapat dilakukan melalui
Desember 2021) petugas Desa ataupun Kecamatan tanpa intervensi dari
Pada sub indikator apakah kebijakan memang dibuat pihak luar. Artinya, program pelayanan kependudukan
oleh lembaga yang berwenang (Kadji, 2005), sudah sangat melalui aplikasi SIAK sudah pasti memiliki derajat
jelas bahwa program ini dibentuk oleh lembaga yang politik keamanan tinggi.
memang berwenang dan memiliki tupoksi dalam bidang Disamping itu dalam ketepatan pelaksanaan ini
pelayanan administrasi kependudukan yakni Dinas suatu program ataupun kebijakan sudahkah
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tuban memperhatikan aspek kesejahteraan masyarakat ataupun
yang juga berperan membantu pemerintah daerah maupun mengikutsertakan masyarakat dalam berjalannya
pemerintah pusat. kebijakan ini (Kadji, 2005). Berdasarkan pengamatan
Kesimpulan pada sub indikator ketepatan dilapangan dan hasil wawancara didapati hasil bahwa,
kebijakan dapat dinilai bahwa kebijakan ini memang dengan adanya program pelayanan SIAK ini khususnya
memuat permasalahan yang hendak dipecahkan. pada saat pandemi COVID-19 tentunya sudah cukup
Dimana dengan adanya pengalihan kepengurusan memenuhi aspek kesejahteraan maupun pemberdayaan
secara online melalui aplikasi SIAK ini terbukti cukup masyarakat. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh kedua
mampu membantu memaksimalkan kebijakan social OPSI (Operator SIAK) yang sependapat bahwa :
distancing dengan tujuan untuk mengurangi adanya “SIAK ini sangat bagus, karena apa-apa serba
kerumunan guna memutus penyebaran virus COVID- online dan masyarakat maupun kita juga jadi
19. Pengalihan kepengurusan secara online ini juga lebih terlindungi dari virus COVID-19. Dengan
begini, secara tidak langsung masyarakat juga

1380
Implementasi Kebijakan Pelayanan Administrasi….

ikut diberdayakan mbak. Masyarakat mau tidak selama proses implementasinya. Dari data yang diperoleh
mau dituntut untuk melaksanakan kebijakan saat wawancara menunjukkan bahwa salah satu kendala
social distancing dan disamping itu masyarakat yang terjadi selama implementasi SIAK adalah :
dituntut untuk lebih aktif untuk mengecek sosmed 1. Kendala waktu. Perihal kendala waktu adalah
khusunya WA, karena dari kita kalau ada info permasalahan yang merujuk pada cukup
apa-apa mengenai SIAK atau program dari sulitnya memberikan penjelasan kepada
Dukcapil Kabupaten Tuban kita sampaikan masyarakat mengenai kapan dokumen yang
disitu” (wawancara, 30 November 2021) diurus jadi. Dalam hal ini dikarenakan pihak
Sub indikator selanjutnya adalah, kebijakan yang OPSI kecamatan tidak tau pasti kapan jadinya
bertujuan mengarahkan kegiatan masyarakat (Kadji, dokumen yang diminta khususnya semacam
2005) bermula dari adanya kebijakan social distancing KTP dan akta. Hal ini dikarenakan dari pihak
yang bermuara pada segala bentuk aktivitas harus Dukcapil Kabupaten Tuban dan pusat sendiri
dibatasi jumlah tatap muka dan pelayanan diharuskan kekurangan blanko dan cukup sulit stoknya.
secara online di kondisi pandemi pastinya sangat Jadi, untuk menjelaskan dan memberi
membutuhkan peran serta masyarakat khususnya dalam kepastian kepada masyarakat cukup menjadi
menekan laju angka penyebaran COVID-19 agar tidak kendala, hal inilah yang terkadang sering
semakin tinggi dan membantu mensukseskan jalannya menimbulkan protes dari masyarakat dan
program dari pemerintah daerah khususnya dapat memicu munculnya calo yang dirasa
pengoptimalan pelayanan secara online. lebih instan dalam kepengurusan.
Hasil penelitian dilapangan menunjukan bahwa 2. Adanya praktek calo. Pada faktanya
pelaksanaan kebijakan pelayanan administrasi melalui dilapangan juga ditemukan permasalahan lain
SIAK, berjalan cukup optimal dan kondusif. Hal ini juga seperti munculnya praktek calo, dimana
didukung oleh pola kerjasama yang baik antara OPSI masih terdapat beberapa masyrakat yang
(Operator SIAK) desa dan OPSI (Operator SIAK) lebih memilih menggunakan jasa calo dengan
kecamatan dengan Dukcapil Kabupaten Tuban dalam alasan bisa menyelesaikan kepengurusan
berjalannya program ini. Tak hanya itu, kerjasama yang dokumen dengan waktu yang lebih cepat.
dijalin antara OPSI (Operator SIAK) dengan masyarakat Pada implementasi kebijakan SIAK, terdapat
juga berjalan dengan lancar. Hal ini dilakukan melalui regulasi yang mengatur pelaksanaan dengan
komunikasi yang terus terjalin antar satu sama lain. menerapkan panduan kepengurusan dokumen
Pihak Dukcapil Kabupaten Tuban sendiri, rutin melalui SIAK, dengan alur penerbitan
mengadakan evaluasi sebulan sekali guna membahas dokumen adminduk yang sesuai yaitu dimulai
berjalannya program aplikasi SIAK. Begitu pula dengan dari pemohon mendatangi kecamatan
pihak kecamatan selaku implementor kebijakan, selalu kemudian menyerahkan berkas kepengurusan
mengupayakan memberi penyuluhan dan sosialisasi kepada operator SIAK kecamatan, lalu
kepada masyarakat, dengan tujuan agar masyarakat bisa operator akan memproses dokumen dengan
lebih tahu dan paham mengenai kebijakan ini. mengscan kemudian di upload untuk
Secara teknis, Pemerintah Daerah melalui Dukcapil mendapat TTE dari Dukcapil yang
Kabupaten Tuban telah memberikan fasilitas yang cukup selanjutnya setelah mendapat TTE dari
baik dan memadahi guna kebijakan pelayanan Dukcapil, operator SIAK akan melakukan
kependudukan melalui aplikasi SIAK dapat berjalan pencetakan dan penyerahan dokumen kepada
dengan lancar dan optimal sesuai dengan tujuan kebijakan pemohon. Tetapi dikarenakan masih adanya
yang diharapkan. Fasilitas tersebut berupa pemberian praktek calo tersebut, menyebabkan jalannya
penunjang jaringan khusus untuk pengiriman data melalui pelaksanaan kebijakan implementasi SIAK
aplikasi SIAK tetapi pada faktanya seringkali masih ini tidak sesuai dengan panduan yang ada.
terdapat kendala jaringan. Sebagaimana yang dikatakan Dari kasus calo ini, pihak penyelenggara kebijakan
oleh OPSI bahwa : senantiasa berupaya meningkatkan pengawasan dan
“untuk fasilitas kita sangat difasilitasi dengan baik, pengendalian selama proses berjalannya kebijakan ini.
kita disini dikasih tower dari DKI tuban yang Dimana yang dahulu aplikasi SIAK dalam pengantaran
khusus untuk aplikasi SIAK ini. Jadi kalau ada dokumen dilakukan melalui kurir, sekarang aplikasi
pengiriman file dokumen nggak terkendala. SIAK memiliki sistem terpusat, dalam artian segala jenis
Terlebih basic dari SIAK ini kan teknologi yang kepengurusan bisa cukup melalui Kecamatan dan bisa
sudah pasti membutuhkan koneksi jaringan kan. dicetak di Kecamatan tanpa harus menunggu kurir dari
Tapi terkadang masih terkendala koneksi. Hal itu Dispendukcapil. Walau demikian pada faktanya dalam
yang membuat penyelesaian dokumen tidak sesuai penyelesaian dokumen, estimasi waktunya masih tidak
dengan estimasi waktu yang ditentukan” sesuai dengan SOP yang berlaku
(wawancara, 30 November 2021) Dapat disimpulkan bahwa, pada ketepatan
Terlepas dari kelebihan suatu kebijakan, pada pelaksanaan berjalannya kebijakan pelayanan
hakekatnya jalannya suatu kebijakan tidak terlepas dari administrasi kependudukan melalui aplikasi SIAK dari
adanya kekurangan dan kendala yang terjadi. Begitu juga sisi membantu pengendalian COVID-19 sudah cukup
dengan kebijakan pelayanan kependudukan melalui bagus dan optimal terlebih sangat membantu menekan
aplikasi SIAK sendiri memiliki beberapa kendala tertentu adanya social distancing di masa pandemi COVID-19

1381
Publika. Volume 11 Nomor 1, Tahun 2023, 1373-1386.

ini dan berhasil mengurangi kerumunan khususnya di Dukungan secara teknis inilah yang juga menjadi
wilayah Kecamatan Jatirogo sendiri. Tetapi dari segi pendorong staff-staff OPSI Kecamatan maupun desa siap
pelaksanaan yang harusnya sesuai dengan regulasi dan dalam menjalankan kebijakan ini. Hal lain juga dengan
panduan yang telah ditetapkan, masih terdapat celah didukung dengan tersedianya fasilitas penunjang yang
dimana timbul praktek calo dikarenan permasalahan memadahi untuk kelancaran berjalannya kebijakan ini.
waktu penerbitan dokumen jadi yang terbilang belum Selain itu dari sisi masyarakat berdasarkan data yang
sesuai dengan estimasi waktu yang ditetapkan. diperoleh, peneliti menilai bahwa sebagian besar
masyarakat sudah dalam kondisi siap untuk di intervensi.
3. Ketepatan Target Dimana sebagian masyarakat sudah banyak yang patuh
dengan peraturan yang ada. Salah satu hal yang mendasari
Pada indikator ketepatan target terdapat tiga sub
juga dikarenakan virus COVID-19 yang semakin melonjak
indikator yang berhubungan. Yang terdiri dari: target
kasusnya dan dengan didukungnya regulasi dan
yang diintervensi sesuai dengan yang direncanakan,
pengawasan cukup ketat dari pemerintah daerah. Selain itu,
kesiapan kondisi target untuk diintervensi, dan apakah
masyarakat senantiasa diberi pengarahan dan sosisalisasi
intervensi implementasi kebijakan bersifat baru atau
oleh pihak OPSI (Operator SIAK) kecamatan maupun
pembaharuan dari implementasi kebijakan sebelumnya
OPSI (Operator SIAK) desa melalui grup whatsapp.
(Kadji, 2005).
Hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya
Berdasarkan pengamatan di lapangan, dalam hal
penanggulangan kepada masyarakat yang kurang paham
target yang di akan di intervensi untuk kebijakan
dengan adanya peraturan baru. Akan tetapi dilapangan
pelayanan kependudukan melalui SIAK, terhitung sudah
masih ditemukan fakta lain bahwa, beberapa masyarakat
sesuai yang direncanakan. Pada Kecamatan Jatirogo
ada yang lebih memilih untuk nekat datang langsung di
masyarakat selaku target utama dalam kebijakan ini,
Dukcapil Kabupaten Tuban dan sama sekali tidak
mayoritas dapat menerima adanya kebijakan ini. Dari
mengindahkan seruan perintah yang telah ditetapkan
segi implementor sudah menjalankan kebijakan
meskipun sudah dinaungi dengan regulasi yang jelas.
pengalihan pelayanan adminduk secara online melalui
Bahkan juga didapati temuan bahwa masih ada
aplikasi SIAK, dan dari masyarakat mayoritas sudah
celah dimana masyarakat lebih memilih menggunakan
memahami tujuan diberlakukannya kebijakan ini tak lain
calo. Hal- hal tersebut sebagian besar beralaskan perihal
untuk membantu mengatasi penyebaran virus COVID-
waktu dan keperluan yang mendesak. Hal ini jelas
19.
bertentangan dengan aturan yang tertulis, dimana
Dalam masa implementasinya dikatakan sudah
dijelaskan bahwa hanya orang dengan kebutuhan yang
cukup berjalan dengan lancar dimana seruan perintah
sangat urgent yang diperbolehkan untuk mengurus
untuk pengalihan pelayanan secara online sudah
langsung di dinas kependudukan Kabupaten Tuban dan
dijalankan oleh seluruh pihak yang bersangkutan dan
tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat serta
juga masyarakat. Terlebih dengan hadirnya pelayanan
adanya pembatasan jumlah pemohon.
melalui SIAK, secara tidak langsung dapat membuktikan
Pada faktanya aplikasi SIAK memang belum bisa
bahwa alur administrasi yang selama ini terkesan rumit,
di akses secara mandiri oleh masyarakat dan harus
dapat di tepis karena dengan melalui SIAK masyarakat
melalui OPSI desa lalu OPSI kecamatan. Hal ini selaras
dapat mengurus dokumen adminduk dengan cara yang
dengan pernyataan narasumber B yang mengatakan
lebih efektiv dengan tidak perlu datang berulang kali di
bahwa :
kantor. Dari sinilah persepsi masyarakat mengenai
“Sayangnya SIAK belum bisa di akses sendiri
pelayanan dengan administrasi yang rumit selama ini
dari kita mbak. Jadi kalau pengen dokumen cepet
dapat terpecahkan.
jadi ya agak susah, wong harus lewat petugas
Kemudian pada kesiapan kondisi target yang akan
dulu” (wawancara, 1 Desember 2021)
diintervensi, peneliti dapat melihat bahwa target dari
Dikarenakan hal inilah yang menyebabkan
implementasi kebijakan pelayanan kependudukan melalui
beberapa masyarakat mengaku tidak sabar jika harus
online ini terbagi menjadi dua, yakni implementor yang
menunggu terlebih dahulu dokumen dari Dukcapil
terdiri dari instansi-instansi pelayanan publik khususnya
Kabupaten Tuban dalam penyelesaiannya masih tidak
staff OPSI (Operator SIAK) atau pihak terkait lainnya dan
sesuai dengan estimasi waktu yang telah ditentukan,
juga masyarakat sebagai pelaku atau target utama program
dikarenakan kondisi jaringan yang terkadang tidak stabil.
pelayanan kependudukan secara online melalui SIAK.
Berdasarkan informasi yang diperoleh langsung dari
Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, dari sisi instansi
beberapa informan dilapangan berpendapat bahwa,
terkait dan staff operator SIAK, dalam kondisi yang siap
kepengurusan melalui calo terpaksa dilakukan karena
untuk di intervensi, dimana dalam hal ini dapat dilihat
adanya keperluan yang memang mendesak. Mereka
bahwa seluruh kecamatan di Kabupaten Tuban sudah
lebih memilih mengambil resiko dibandingkan jika harus
mengalihkan permohonan pelayanan dokumen
menunggu sedikit lebih lama. Tidak hanya itu, fakta
kependudukan secara online dengan memasang semacam
menunjukkan masih ada beberapa masyarakat yang
banner di kantor kecamatan. Selain itu dari Dukcapil
belum mengerti kepengurusan yang dialihkan secara
Kabupaten Tuban telah mengadakan evaluasi bersama
online melalui SIAK desa dan SIAK kecamatan. Hal
dengan OPSI (Operator SIAK) dari kecamatan dan
inilah yang menyebabkan masih terdapat celah dalam
mengadakan bimtek secara digital atau virtual.
proses implementasi pengurusan kependudukan melalui
SIAK walaupun angka penyimpangan terbilang rendah

1382
Implementasi Kebijakan Pelayanan Administrasi….

bila dibandingkan dengan sebelum adanya aplikasi Authoritative arrangement atau lebih jelasnya
SIAK. mengenai kekuatan sumber otoritas dalam pembentukan
Pada sub indikator terakhir, mengenai apakah suatu kebijakan. Disini pemerintah daerah Kabupaten
intervensi implementasi kebijakan bersifat baru atau Tuban sebagai pemegang penuh sumber otoritas penuh
memperbaharui implementasi kebijakan sebelumnya, dalam kebijakan yang ditetapkan yang kemudian
dikatakan bahwa, adanya progam pelayanan dilaksanakan oleh Dukcapil Kabupaten Tuban Kabupaten
kependudukan melalui aplikasi SIAK ini sudah berjalan Tuban melalui skretariat daerah menurunkan surat yang
cukup lama dimana mulai diterapkan pada masa ditindaklanjuti oleh Camat dan Pemerintah Desa se-
pembentukan E-KTP atau pada tahun 2010 jadi dari sini Kabupaten Tuban. Hal ini tentunya juga dilakukan dalam
dapat dikatakan bahwa kebijakan ataupun program hal implementasi kebijakan pelayanan kependudukan
pelayanan melalui SIAK ini bukanlah intervensi melalui SIAK di Kecamatan Jatirogo.
kebijakan yang bersifat baru atau dalam kata lain Kemudian mengenai network composition atau
kebijakan atau program pelayanan kependudukan komposisi jejaring yang memuat mengenai berbagai
melalui aplikasi SIAK khususnya pada masa pandemi organisasi yang terlibat dalam kebijakan pelayanan
COVID-19 ini merupakan suatu kebijakan yang kependudukan melalui SIAK ini dari segi pemerintah
diintervensi oleh kebijakan lain seperti kebijakan social sendiri meliputi Dukcapil Kabupaten Tuban bekerjasama
distancing yang memang mengharuskan untuk dengan pemerintah kecamatan dan pemerintah desa.
meminimalisir adanya tatap muka dan memaksimalkan Pentingnya menjaga komunikasi dan koordinasi jejaring
pelayanan secara online. antar stakeholder guna melancarkan jalannya suatu
Kesimpulan pada ketepatan target, pada kesesuaian kebijakan perlu dilakukan.
target dikatakan sudah sesuai dengan yang direncanakan. Berdasarkan pengamatan dilapangan, komposisi
Dimana dalam pelaksanaan perintah pelayanan jejaring yang dilakukan oleh Dukcapil Kabupaten Tuban
administrasi kependudukan secara online sudah Kabupaten dengan pihak OPSI (Operator SIAK)
dijalankan oleh masing-masing staff, begitu juga dengan Kecamatan Jatirogo terbilang cukup baik dimana dalam
masyarakat yang menjadi objek utama dalam kebijakan satu bulan selalu diadakan evaluasi mengenai aplikasi
ini yang sebagian besar juga sudah mematuhi dan sadar SIAK. Dari pihak Dukcapil Kabupaten Tuban juga
mengenai tujuan di alihkannya pelayanan administrasi senantiasa mengupayakan memberi sosialisasi dan
kependudukan secara online. Mengenai kesiapan target, bimbingan teknis kepada pelaku kebijakan, terlebih jika
dari sisi implementor sangat siap diamana dalam ada perubahan ataupun program-program baru dari aplikasi
pelaksanaan aplikasi SIAK juga telah diberikan berbagai SIAK sendiri guna kelancaran keberlangsungan kebijakan
fasilitas yang cukup memadahi, dengan demikian cukup pelayanan melalui SIAK. Dari pihak pemerintah
membantu implementor untuk mengoperasikan aplikasi kecamatan maupun desa juga selalu menjaga komunikasi
SIAK. Dari segi masyarakat, secara mayoritas dengan mengadakan sosialisasi secara langsung dan juga
masyarakat dalam kondisi siap untuk di intervensi. Hal melalui grup Whatsapp dengan masyarakat yang
ini terlihat bahwa masyarakat sudah banyak yang tahu diwakilkan oleh RT masing-masing guna memperoleh
mengenai kepengurusan secara online dan dikatakan informasi mengenai aplikasi SIAK. hal ini dilakukan untuk
cukup efektiv dan efisien. Tetapi dalam realitanya masih meminimalisir adanya gap antar elemen terkait dan
ditemukan beberapa celah yang menimbulkan adanya mencapai tujuan yang di inginkan.
calo, hal ini dikarenakan permasalahan waktu yang Mengenai implementation setting atau pengaturan
ternyata kepengurusan melalui SIAK masih terdapat implementasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
kendalaa jaringan yang menyebabkan penyelesaian pemerintah Kabupaten Tuban sebagai pemangku
dokumen tidak sesuai dengan estimasi waktu yang telah kebijakan dan Dukcapil Kabupaten Tuban Kabupaten
ditentukan. Terlebih masyarakat belum bisa mengakses Tuban yang berperan sebagai pemegang penuh
secara mendiri dan harus melalui operator. Dari kebijakan pengalihan pelayanan kependudukan secara
permasalahan inilah yang memicu masyarakat memilih online melalui SIAK se- Kabupaten Tuban, yang mana
jalan pintas dengan menggunakan calo dengan alasan pemerintah kecamatan berperan sebagai jejaring dalam
kebutuhan dokumen yang mendesak. kegiatan tawar-menawar. Hal ini berkenaan dengan
pemerintah kecamatan sebagai implementor tingkat
4. Ketepatan Lingkungan bawah yang berhubungan langsung dengan masyarakat.
Dalam ketepatan lingkungan terdapat dua lingkungan Dengan adanya sosialisasi dan evaluasi antar
yang sangat menentukan keberhasilan yaitu lingkungan stakeholder, merupakan salah satu langkah penanganan
kebijakan dan lingkungan eksternal awal agar mengetahui hambatan-hambatan dan
a) Lingkungan kebijakan. permasalahan yang terjadi selama proses berlangsungnya
Lingkungan kebijakan merupakan interaksi antara lembaga kebijakan ini, dimana dari hasil evaluasi yang dilakukan
perumus kebijakan dengan pelaksana kebijakan dengan maka nantinya, pembuat kebijakan maupun
lembaga yang terkait. Dimana menurut Donald J. Calista penyelenggara kebijakan dapat menentukan suatu solusi
dalam Kadji (2015) menyebutnya sebagai indikator terbaik dari uraian-uraian permasalahan dan hambatan
endogen, yakni authoritative arrangement atau kekuatan yang terjadi.
sumber otoritas, Network Composition atau Komposisi
jejaring yang terlibat dalam kebijakan, dan Implementation
setting atau pengaturan Implementasi.

1383
Publika. Volume 11 Nomor 1, Tahun 2023, 1373-1386.

b) Lingkungan Eksternal “Biasanya terpaksa melalukan itu tergantung


Menurut Donald J. Calista, lingkungan eksternal keperluan mbak. Kalau memang sangat mendesak
kebijakan sebagai indikator eksogen yang terdiri dari dan pengen segera mendapatkan dokumen ya lewat
persepsi publik mengenai kebijakan dan Implementasi calo sama datang langsung Ke Tuban mbak. Kalau
Kebijakan, Interpretive Institusion yaitu mengenai nggak mendesak ya nggak berani” (wawancara, 1
interpretasi lembaga-lembaga strategis dalam Desember 2021)
masyarakat. Diantaranya media massa, kelompok Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa,
penekan serta kelompok kepentingan, dalam hal segala sesuatu yang dilakukan tergantung dengan
menginterpretasikan suatu kebijakan dan Implementasi keperluan, apakah itu mendesak atau tidak dan lantas
Kebijakan (Kadji, 2015). tidak semena- mena menggunakan jasa calo ataupun
Dan dari data yang diperoleh mengenai public dengan datang langsung ke kantor Dukcapil Kabupaten
opinion dan interpretive institusion yang paling banyak Tuban. Dan adanya kebijakan ini, sebagian masyarakat
keluar dari pernyataan masyarakat mengenai kebijakan menerima dengan baik dan cukup puas dengan adanya
pelayanan kependudukan melalui SIAK ini sangatlah kebijakan ini, terlebih dengan adanya kebijakan ini
membantu dan memudahkan masyarakat, terlebih pada memang mendatangkan manfaat yang lebih untuk
masa pandemi COVID-19 seperti saat ini. Mereka masyarakat.
menilai dengan adanya pelayanan secara online lebih Pada indikator ini dapat disimpulkan bahwa, dari segi
efektif dan efisien dari segi waktu dan tenaga. Hal ini lingkungan kebijakan, interaksi yang dilakukan antar
diperkuat dengan pernyatan masyarakat yang implementor berjalan cukup baik. Dimana dari pihak
berpendapat bahwa : pembuat kebijakan, implementor dan masyarakat selalu
“Sejak corona semua kan berubah online ya mengadakan adanya koordinasi dan sosialisasi untuk
mbak, jadi lebih banyak enaknya. Soalnya kalau menjaga komunikasi guna mencapai tujuan kebijakan yang
mau ngurus gak perlu jauh-jauh udah bisa. Tapi diharapkan. Dengan pengoptimalan penggunaan aplikasi
ya gitu agak lama jadinya” (wawancara, 1 SIAK selama masa pandemi ini, tidak di pungkiri masih
Desember 2021) terdapat beberapa masyarakat yang belum tau mengenai
Terlebih pada dasarnya, letak Kecamatan Jatirogo apa itu SIAK dan persoalan waktu yang seringkali masih
sendiri cukup jauh dengan letak kantor Dukcapil menjadi penyebab adanya celah yang pada akhirnya
Kabupaten Tuban Kabupaten Tuban yakni sekitar 60km. menjadi sumber permasalahan pelanggaran yang
sebagian besar masyarakat memberikan tanggapan yang dilakukan. Masyarakat sepakat mengatakan bahwa
positif mengenai kebijakan ini, karena manfaat dan penggunaan jasa calo hanya untuk kebutuhan mendesak
keuntungan yang didapatkan lebih banyak jika saja.
dibandingan dengan kepengurusan yang dilakukan
secara konvensional yang mengharuskan datang PENUTUP
langsung ke kantor Dukcapil Kabupaten Tuban. Simpulan
Masyarakat juga menilai dari segi pelayanan yang Implementasi kebijakan pelayanan administrasi
diberikan dari petugas terbilang cukup baik dan optimal. kependudukan melalui aplikasi SIAK di Kecamatan
Walaupun dalam kenyataannya waktu penyelesaian Jatirogo Kabupaten Tuban, ditentukan menggunakan
dokumen pemohon, seringkali tidak sesuai dengan SOP model teori Matland dengan “empat tepat” sebagai
yang tertera. indikatornya. Pertama ketepatan kebijakan,
Fakta di lapangan menunjukkan masih ditemukan menunjukkan hasil bahwa dari segi ketepatan kebijakan
beberapa pelanggaran yaitu, masyarakat memilih sudah tepat dimana dengan adanya kebijakan ini mampu
mengurus melalui calo ataupun nekat untuk mendatangi mengurangi adanya kerumunan dan sangat membantu
kantor Dukcapil Kabupaten Tuban secara langsung meski mengoptimalkan kebijakan social distancing di era
sudah tertera dengan jelas mengenai aturan yang berlaku pandemi COVID-19. Kebijakan ini memiliki keunggulan
pada masa pandemi COVID-19. Masyarakat menganggap mengenai data yang lebih valid. Kedua ketepatan
bahwa mengurus dokumen secara online dengan SIAK ini pelaksanaan, dalam implementasinya secara garis besar
memang efektif dari segi tenaga akan tetapi tidak cukup sudah tepat. Dimana dari sisi membantu pengendalian
efektif dalam segi waktu. Dimana memang untuk COVID-19 cukup bagus dan optimal. Akan tetapi dari
mendapatkan dokumen yang di urus dalam segi pelaksanaan masih belum sepenuhnya sesuai
penyelesaiannya tidak sesuai dengan estimasi waktu yang dengan regulasi dan panduan yang telah ditetapkan di
telah ditetapkan dikarenakan kendala jaringan, berbeda jika dalam SOP, dimana masih terdapat celah timbulnya
masyarakat mengurus secara langsung dengan datang ke praktek calo dikarenakan permasalahan waktu
kantor Dukcapil Kabupaten Tuban ataupun melalui calo, pencetakan dokumen yang terbilang belum sesuai
dokumen akan didapatkan akan memakan waktu yang dengan estimasi waktu yang ditetapkan di dalam SOP.
lebih singkat jika dibandingkan dengan mengurus secara Ketiga ketepatan target, dikatakan sudah tepat baik dari
online melalui SIAK. Hal inilah yang menyebabkan adanya sisi implementor maupun masyarakat sebagai objek
pelanggaran yang dilakukan. utama. Yang mana dari masing-masing sudah
Dari hasil wawancara langsung yang dilakukan di menjalankan dan mematuhi seruan aturan kebijakan ini.
lapangan masyarakat C berpendapat bahwa : Tetapi di sisi lain masyarakat masih mengeluhkan
persoalan waktu untuk menerima dokumen.

1384
Implementasi Kebijakan Pelayanan Administrasi….

Pada kenyataannya aplikasi SIAK masih belum 8. Teman-teman peneliti grup


bisa diakses secara mandiri oleh masyarakat dan harus “thereturnofsimpleck” (Ofita, Novinda, dan
melalui operator. Sedangkan dari segi waktu, masih Intan) yang senantiasa menemani penulis dan
terdapat kendala yang diakibatkan oleh jaringan yang menjadi keluarga kedua selama di perantauan.
terkadang masih tidak stabil dan mengakibatkan Tak lupa yang senantiasa berjuang bersama-sama
keterlambatan penyelesaian dokumen. keempat pada dikala tanggal muda maupun tanggal tua
indikator ketepatan lingkungan, dalam hal ini khususnya 9. Teruntuk Annisa anak dari Buk Ning dan Pak
dari lingkungan eksternal masih ditemui berbagai Anto, teman sekaligus sahabat dari TK sampai
permasalahan. Diantaranya, masih ada beberapa Universitas dengan almamater yang sama, yang
masyarakat yang belum mengetahui mengenai SIAK dan turut mendukung dalam penyelesaian artikel ini.
pemilihan jalan pintas kepengurusan melalui calo 10. Seluruh pihak-pihak yang turut bekerja sama dan
dengan alasan jika kebutuhan dokumen sangat terlibat dalam menyelesaikan penelitian ini.
mendesak.
DAFTAR PUSTAKA
Saran BPS Kabupaten Tuban. (2022). Kabupaten Tuban
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Dalam Angka 2022.
terhadap implementasi kebijakan pelayanan administrasi https://tubankab.bps.go.id diakses pada
kependudukan melalui apilkasi SIAK di masa pandemi tanggal 17 Juni 2022
COVID-19 di Kecamatan Jatirogo Kabupaten Tuban, Boin, A., Brock, K., Craft, J., Halligan, J., ‘t Hart, P.,
penulis memberikan saran sebagai berikut : Roy, J., ... & Turnbull, L. (2020). Beyond
1. Pada ketepatan pelaksanaan, diharapkan COVID‐19: Five commentaries on expert
kedepannya dari pihak pelaksana kebijakan lebih knowledge, executive action, and
memperketat pengawasan agar tidak memberikan accountability in governance and public
celah dan meminimalisir praktek calo. administration. Canadian Public
2. Pada ketepatan target, diharapkan untuk Administration, 63(3), 339-368.
kedepannya penggunaan aplikasi SIAK tidak Budi, W. (2005). Kebijakan Publik: Teori dan Proses.
hanya bisa diakses oleh operator SIAK saja, Media Pressindo.
tetapi juga bisa di akses secara mandiri oleh Disdukcapil Kabupaten Tuban. (2022). Alur
masyarakat dan bisa mencetak dokumen secara penerbitan Dokumen Adminduk.
mandiri. Jadi kepengurusan bisa dilakukan https://disdukcapil.tubankab.go.id diakses
dimana saja dan kapan saja tanpa harus pada tanggal 17 Juni 2022
menunggu dalam kurun waktu yang cukup lama. Hamim, A. H., & Ayundhari, V. (2021). Scrutinizing
3. Pada ketepatan lingkungan, diharapkan Civil Servants Integrity in The Midst of
kedepannya pihak penyelenggara kebijakan Covid-19 Pandemic: A Netnographic
melakukan sosialisasi dan penyuluhan secara Hardani, H., Sukmana, D. J., Andriani, H., & Fardani,
berkala mengenai aplikasi SIAK tidak hanya R. (2020). Metode Penelitian Kualitatif dan
melalui grup whatsapp saja. Agar masyarakat Kuantitatif. CV. Pustaka Ilmu.
bisa lebih memahami dan mengetahui secara Huda, C. (2020). Optimalkan Social Distancing,
detail mengenai aplikasi SIAK. Pelayanan Disdukcapil via Online.
https://tubankab.go.id/entry/optimalkan-
Ucapan Terima Kasih social-distancing-pelayanan-disdukcapil-via-
Dalam penulisan artikel ilmiah ini tentunya tidak online diakses pada tanggal 3 Desember
terlepas dari dukungan dan bantuan banyak pihak. 2021.
Dengan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih Kadji, Y. (2005). Formulasi dan Implementasi
kepada : Kebijakan Publik. UNG Press.
1. Tuhan Yang Maha Esa. Kecamatan Jatirogo. (2022). Situs Resmi Kecamatan
2. Kedua orang tua dan keluarga yang senantiasa Jatirogo. https://jatirogo.tubankab.go.id
memberi restu, mendoakan, memotivasi serta diakses pada tanggal 17 juni 2022.
memberi dukungan penuh. Londah, A. A., Tampi, G. B., & Londa, V. Y. (2018).
3. Seluruh Bapak/ Ibu dosen Progam Studi S1 Ilmu Implementasi Program Keluarga Harapan di
Administrasi Negara, FISH UNESA. Kecamatan Pasan Kabupaten Minahasa
4. Ibu Dr. Suci Megawati, S.IP., M.Si. selaku dosen Tenggara. Jurnal Administrasi Publik.
pembimbing. Mascio, F. D., Natalini, A., & Cacciatore, F. (2020).
5. Bapak Tauran, S.Sos., M.Soc.Sc. selaku dosen Public administration and creeping crises:
penguji 1. Insights from COVID-19 pandemic in Italy.
6. Ibu Indah Prabawati, S.Sos., M.Si. selaku dosen The American Review of Public
penguji 2. Administration, 50(6-7), 621-627.
7. Kantor Kecamatan Jatirogo selaku instansi lokasi Megawati, S., Niswah, F., & Oktariyanda, T. A. (2020,
penelitan. Terkhusus Bapak Camat beserta staff October). Collaborative governance as
yang membantu dalam proses pengambilan data handling efforts of pandemic Covid-19 in
untuk penulisan artikel ini. Surabaya city. In 3rd International

1385
Publika. Volume 11 Nomor 1, Tahun 2023, 1373-1386.

Conference on Social Sciences (ICSS 2020) Undang-Undang (UU) No. 6 Tahun 2018 yang berisi
(pp. 312-316). Atlantis Press. tentang Karantina Kesehatan.
Mustika, W. P., Kumalasari, J. T., Fitriani, Y., & Wulansari, Y., & Prabawati, I. (2021). Implementasi
Abdurohim, A. (2021). Sistem Informasi Kebijakan Perlindungan dan Pemberdayaan
Administrasi Kependudukan (SIASIK) pada Penyandang Disabilitas (Studi Aksesibilitas
Kelurahan Berbasis Web. Jurnal Sains Bangunan Umum di Stasiun Malang Kota
Komputer Dan Informatika (J-SAKTI), 5(1), Baru). Publika, 9.
230–240. Yance, Y. (2020). Penerapan Sistem Informasi
https://tunabangsa.ac.id/ejurnal/index.php/jsa Adminitrasi Kependudukan (Siak) dalam
kti Meningkatkan Pelayanan Publik pada
Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. Dispenduk Capil Kabupaten Malang.
95 tahun 2019 tentang Administrasi Universitas Tribhuwana Tunggadewi.
Kependudukan Zica, T. D., & Hany, E. F. (2022). Inovasi Pelayanan
Peraturan Pemerintah (PP) No. 37 tahun 2007 tentang Administrasi Kependudukan (Adminduk)
Administrasi Kependudukan Melalui Aplikasi Administrasi Kependudukan
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 tahun 2020 Cepat Akurat Terintegrasi (Pandu Cakti) di
tentang Pemberlakuan Pembatasan Sosial Kantor Dispendukcapil Kabupaten
Berskala Besar Tulungagung. Publika, 10(2), 487–498.
Peraturan Presiden No. 11 tahun 2011 mengenai
Pengelolaan Administrasi Kependudukan
Kedalam Undang-Undang No. 24 tahun 2013
tentang Administrasi Kependudukan.
Silfiana, M. (2021). Analisis Tingkat Efektivitas
Penggunaan Siak ( Sistem Informasi
Administrasi Kependudukan ) di Disdukcapil
Kabupaten. Universitas Atma Jaya
Yogyakarta.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Alphabet.
Surat Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Nomor: 443.1/2978/Dukcapil tanggal 16
Maret 2020 perihal Pelayanan Administrasi
Kependudukan dan Pecegahan Virus Corona
(COVID-19) di Kabupaten Tuban.
Surat Edaran Bupati Tuban pada tanggal 18 maret
2020 Nomor 470/1641/414.104/2020 perihal
Himbauan Pelayanan Administrasi
Kependudukan.
Surat Edaran Bupati pada tanggal 16 Maret 2020
Nomor 440/1592/414.103/2020 tentang
Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Corona
Virus Disease (Covid-19).
Surat Keputusan
Nomer.18845/109/KPTS/414.013/2020
tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Corona Virus Desease 2019 (covid-19).
Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 58
Tahun 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai
Aparatur Sipil Negara.
Tachjan. (2006). Implementasi Kebijakan Publik.
AIPI. Tarifu, L. (2020). Implementasi Sistem
Informasi Administrasi Kependudukan dalam
Pelayanan Kartu Tanda Penduduk pada
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Kendari. Journal Publicuho, 3(2), 233.
https://doi.org/10.35817/jpu.v3i2.12511
Undang-Undang (UU) No. 23 tahun 2006 tentang
Administrasi Kependudukan.

1386

Anda mungkin juga menyukai