Anda di halaman 1dari 7

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa ANDHIKA FAHMI NASRULLAH FAILSOFUDDIN

Nomor Induk Mahasiswa/NIM 041548853

Tanggal Lahir 11 JUNI 1999

Kode/Nama Mata Kuliah ADPU 4442/ SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Kode/Nama Program Studi 50/ ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Kode/Nama UPBJJ 13/ BATAM

Hari/Tanggal UAS THE SELASA, 28 JUNI 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa ANDHIKA FAHMI NASRULLAH FAILSOFUDDIN

NIM 041548853

Kode/Nama Mata Kuliah ADPU 4442/ SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Fakultas FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Program Studi ILMU ADMINISTRASI NEGARA

UPBJJ-UT BATAM

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Batam,28 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

Andhika Fahmi Nasrullah Failosofuddin


I BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1 Bagi Davis (1985), bahwa salah satu arti dari sistem informasi manajemen
merupakan sistem yang menciptakan serta menyajikan informasi. Berikut ini dua (2)
tantangan terbesar untuk sistem informasi manajemen yang efisien serta efektif
dalam kaitannya dengan keterampilan sistem informasi manajemen tersebut, yaitu
a. Tantangan investasi sistem informasi
Tantangan ini menekankan tentang bagaimana organisasi menentukan nilai bisnis
dari sistem informasi tersebut. Pentingnya sistem informasi sebagai investasi yang
memproduksi nilai bagi perusahaan. Ditunjukkan pula bahwa tidak semua
perusahaan menyadari nilai yang kembali (good return) dari investasi sistem
informasi tersebut. Ternyata salah satu tantangan yang paling besar yang dihadapi
manajer masa kini adalah jaminan bahwa perusahaan mereka benar-benar
mendapatkan good return dari biaya yang mereka keluarkan untuk sistem
informasi.
b. Tantangan strategi bisnis
Seandainya kita mencermati industri digital, tantangan ini menekankan tentang
bagaimana bisnis menggunakan teknologi informasi untuk dapat bersaing efisien
serta siap secara digital. Tidak hanya investasi teknologi informasi yang berat,
banyak organisasi tidak menyadari nilai bisnis yang berarti dari sistem mereka, sebab
mereka kurang atau gagal untuk menghargai aset komplemen yang dibutuhkan
supaya bisa memanfaatkan aset teknologi mereka untuk bekerja. Kekuatan dari
komputer hardware serta software berkembang lebih cepat dari kemampuan
organisasi guna mengaplikasikan serta memakai teknologi. Untuk memperoleh
keuntungan sepenuhnya dari teknologi informasi, menyadarai produktivitas yang asli,
dan supaya berdaya saing dan efisien, hingga organisasi perlu melaksanakan desain
ulang. Mereka wajib menciptakan transformasi fundamental serta sikap
pengelolaan( manajer), membangun model bisnis, menghilangkangkan peraturan
kerja yang kadaluwarsa, mengeliminasi proses bisnis serta struktur organisasi yang
modelnya tidak efektif.
2 Menurut Goyal (2003), bahwa sistem perangkat keras komputer memiliki setidaknya
lima komponen. Berikut ini lima (5) komponen dari sistem perangkat keras komputer
beserta contoh contohnya, yaitu
a. Input
Input adalah proses memasukan data dan perintah ke dalam komputer. Pemasukan
data secara langsung untuk pemrosesan segera, umumnya membutuhkan keyboard
untuk memasukkan data dan sebuah terminal tampilan visual yang digunakan untuk
menampilkan data, intruksi, pesan dsb. Pada dasarnya, data dimasukan ke dalam
sistem komputer melalui peralatan input (input device) dan data masuk ke dalam
peralatan input memalui media input. Peralatan input (input device) antara lain
keyboard, mouse elektronik, layar sentuh dan penyaring gambar optis. Sedangkan
media input antara lain seperti tombol keyboard, disket, monitor dsb.
b. Pemrosesan
Komponen pemrosesan utama dari sistem komputer adalah unit pusat pengelolaan
atau yang biasa disebut CPU (Central Processing Unit). Inti dari setiap konfigurasi
komputer adalah unit pusat pengolahan (CPU). CPU merupakan pusat dari seluruh
aktivitas pemrosesan seperti pengendalian pemrosesan data, memanipulasi data,
menjalankan perhitungan aritmatika dan pembuatan perbandingan logika. Secara
konseptual, sirkuit CPU dapat dibagi menjadi dua unit utama yaitu unit logis
aritmatika dan unit pengendalian. Sirkuit elektronik (biasa disebut register) dari unit
logis aritmatika melakukan fungsi logis dan aritmatika yang dibutuhkan untuk
menjalankan instruksi perangkat lunak komputer. Jadi fungsi logis dan aritmatika
dalam pemrosesan dilakukan oleh salah satu komponen utama dari CPU yang
dikenal dengan sebutan Arithmetic and Logic Unit (ALU).
c. Pengendalian
Unit yang menjalankan fungsi mengendalikan aktifitas didalam CPU disebut Unit
Pengendali (Control Unit). Unit ini berfungsi menerjemahkan berbagai program
komputer dan mengirimkan berbagai arahan kepada komponen komponen lainnya
dari sistem komputer untuk pengoperasian yang perlu dijalankan.
d. Penyimpanan
Fungsi penyimpanan di sistem komputer dijalankan oleh unit penyimpanan utama
(main memory) dan penyimpanan sekunder (secondary storage/ memory). Unit unit
ini menyimpan data dan program yang dibutuhkan untuk pemrosesan data.
Penyimpanan utama (main memory) adalah alat data dan instruksi yang berada
didalam CPU dan tidak dapat di pindahkan. Untuk komputer mikro biasanya alat
penyimpananya disebut dengan RAM (Random Acces Memory). RAM ini sifatnya
mudah hilang dan akan terhapus jika komputer di matikan. Selain RAM terdapat yang
lain yaitu ROM (Read Only Memory) yaitu chip memory dengan akses acak dan
bersifat tidak mudah hilang dan digunakan untuk penyimpanan yang sifatnya
permanen. Karena penyimpanan utama dari sistem komputer bersifat terbatas,
mudah hilang dan relatif mahal penyimpanan sekunder menjadi suatu yang penting
bagi setiap komputer untuk menyediakan penyimpanan cadangan (back up). Contoh
media penyimpanan sekunder antara lain disket, magnetic disc, magnetic tape,
optical disc dan punch card.
e. Output
Output merupakan hasil pengolahan data dari sistem komputer. Perkakas atau
peralatan output dari sistem komputer mencakup unit tampilan visual, monitor,
printer, unit respon audio, speaker dll. Peralatan output tersebut yang pada akhirnya
mengubah informasi elektronik yang dihasilkan sistem komputer menjadi bentuk yang
dapat dipresentasikan kepada pengguna.
3 Dalam kaitannya dengan dukungan sistem informasi, Davis & Olson (1993)
menyampaikan bahwa terdapat beberapa tahapan dari proses pembuatan
keputusan. Berikut ini beberapa tahapan dari proses pembuatan keputusan, antara
lain yaitu
a. Intellegence Phase (Tahap Penelusuran), merupakan usaha menyelidiki
lingkungan bagi kondisi kondisi yang membutuhkan keputusan. Input data diperoleh,
diproses, dan diuji untuk tanda tanda (petunjuk) yang dapat mengidentifikasikan
adanya permasalahan atau kesempatan.
b. Design Phase (Tahap Perancangan) menemukan, mengembangkan dan
menganalisis arah tindakan yang mungkin. Hal ini melibatkan proses proses untuk
memahami permasalahan, menghasilkan solusi, dan menguji solusi solusi untuk
kelayakan.
c. Choice Phase (Tahap Pemilihan), memilih satu arah tindakan dari beberapa yang
tersedia. Pada tahap ini satu pilihan dibuat dan dijalankan.

Berikut ini keterkaitan antara dukungan sistem informasi terhadap ketiga tahap
proses pembuatan keputusan yang diungkapkan oleh Davis & Olson (1993), antara
lain yaitu
Tahap dari proses Keterkaitan dengan sistem pendukung untuk pembuatan
pembuatan keputusan keputusan
Penelusuran Proses penelusuran melibatkan pengujian data, baik dalam cara
(Intellegence) yang sebelumnya telah ditentukan terlebih dahulu maupun yang
ad hoc (khusus). Dukungan sistem informasi harus
menyediakan kedua kemampuan tersebut. Sistem informasi itu
sendiri harus menyelidiki semua data dan pemicu suatu
permintaan bagi pengujian manusia atas situasi yang
membutuhkan perhatian. Beragam model harus dimasukan ke
dalam pengamatan/ penyelidikan dan susunan laporan.
Contohnya antara lain, model ekstraorganisasi, model historis,
perencanaan dan unit unit lainnya. Baik sistem maupun
organisasi harus menyiapkan saluran
komunikasi bagi masalah masalah yang dirasakan akan
dihadapi organisasi sampai masalah masalah itu dapat diambil
tindakan.
Perancangan (Design) Sistem informasi harus mengandung model model keputusan
untuk mengolah data dan menghasilkan alternatif solusi. Sistem
informasi juga harus membantu dengan daftar pengecekan
(checklist), template proses keputusan, skenario, dll. Model
model tersebut harus membantu dalam
penganalisisan alternatif keputusan.
Pemilihan (Choice) Sistem informasi paling efektif apabila hasil dari tahap desain
disajikan dalam suatu format yang mendorong keputusan.
Ketika pilihan dibuat, peranan dari sistem informasi berubah
menjadi pengumpulan data untuk
umpan balik dan penilaian lebih lanjut.
4 A. Kountur (1996) menyampaikan bahwa dalam pengembangan sistem informasi terdapat
beberapa siklus yang sistematis. Di lain pihak Wahyono (2004) mengemukakan bahwa
terdapat sepuluh fase kegiatan dalam pengembangan sistem informasi informasi. Demikian
pun dengan apa yang disampaikan oleh Goyal (2003), bahwa proses pengembangan sistem
dapat diringkas menjadi enam tahap.
Berikut ini perbedaan dari masing masing pendapat tersebut, antara lain

a. Menurut Ronny Kountur (1996) terdapat 3 siklus pengembangan sistem informasi, dimulai
dari kegiatan menganalisis sistem, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan merancang atau
mendesain sistem berdasarkan laporan dari hasil analisis sistem, selanjutnya sistem tersebut
akan diimplementasikan, ketika hasil dari pelaksanaan sistem tersebut dianalisis kembali
dalam rangka mendesain sistem informasi yang benar benar sesuai dengan kebutuhan para
pengguna sistem (user).
b. Menurut Wahyono (2004) terdapat sepuluh fase kegiatan dalam pengembangan sistem
informasi yang mana berdasarkan sepuluh fase tersebut, jadwal kegiatan menyeluruh disusun
sebagai suatu rencana induk (master plan) dan dicantumkan pula batas batas waktu yang
diperlukan dari seluruh fase kegiatan proyek pengembangan sistem. Berikut ini sepuluh fase
tersebut,

Pada gambar di atas, terlihat bahwa pengadaan perangkat keras (Kegiatan E) dapat dilakukan
bersamaan dengan waktu kegiatan analisa dan investigasi sistem (A), desain sistem (B & C)
serta pembuatan komputer (D) sehingga waktu yang diperlukan untuk pengembangan sistem
dapat lebih diefektifkan lagi. Pengadaan dan instalasi perangkat keras sistem dapat
dilaksanakan terlebih dahulu dan tidak perlu menunggu sampai desain sistem secara
menyeluruh selesai dilaksanakan. Dengan perencanaan yang menyeluruh dapat memperlancar
pelaksanaan kegiatan sehingga dapat menghemat waktu, biaya dan tenaga secara efisien.

c. Menurut Goyal (2003) beberapa tahap tahap dari proses pengembangan sistem dari
Wahyono dapat diringkas menjadi 6 tahap, yaitu
(1) Tahap Investigasi Sistem, pada tahap ini dilakukan kajian secara menyeluruh serta
mendalam terhadap kegiatan sistem pengolahan data dan sistem informasi yang sedang
berjalan. Pada tahap ni sangat dibutuhkan kepandaian seorang analis sistem untuk melakukan
estimasi estimasi sebelum menggunakan ukuran ukuran yang nyata (riil). Hal yang perlu
diestimasi diantaranya biaya, kebutuhan perangkat, beban pemrosesan dan kombinasi tipe
transaksi, termasuk juga jadwal kerja untuk penyelesaian projek.
(2) Tahap Analis Sistem, tujuan dari tahap ini adalah untuk menentukan secara tepat apa yang
harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Produk akhir dari analis sistem dalah
seperangkat persyaratan sistem dari sistem informasi yang diusulkan. Tahap analis
menyediakan analis dengan sebuah pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan.
Langkah selanjutnya adalah memutuskan tentang bagaimana masalah itu diselesaikan.
(3) Tahap Desain Sistem, tahap ini dilakukan oleh perancang sistem yang melakukan interaksi
atau “joint interaction” dengan para penggna sistem. Perancang sistem berkewajiban membuat
desain sistem dan berkomunikasi aktif dengan pengguna (user). Hasil rancangan dievaluasi
oleh pengguna dari sudut pandang kepentingan penggunak, untuk kemudian
diimplementasikan kembali oleh perancang sistem.
(4) Tahap Konstruksi dan Pengujian, sistem harus diuji melalui beberapa pengujian data untuk
menjamin atau memastikan keakuratan dan keterandalannya. Setelah pengembangan sistem
dasar dilakukan, terdapat aktivitas aktivitas tambahan yang pada dasarnya dimasukkan
kedalam tahap implementasi dan pemeliharaan.
(5) Tahap Implementasi atau pelaksanaan, merupakan suatu keadaan, ketika sistem baru akan
dilaksanakan atau diuji coba sebelum digunakan sepenuhnya oleh pengguna dan tahap ini
merupakan tahap inti dari pekerjaan sebuah proyek karena didalam tahap ini pembangunan
komponen komponen pokok sistem dilakukan berdasarkan rancangan yang sudah dibuat.
(6) Tahap Pemeliharaan, pemeliharaan sistem berupa kegiatan pemantauan, penilaian, dan
modifikasi dari sistem untuk membuat perbaikan yang diinginkan atau jika perlu.
Pemeliharaan diperlukan untuk mengatasi kegagalan dan masalah lainnya yang muncul
selama operasional sistem.

B. Terkait perbedaan pandangan-pandangan menurut tiga ahli tersebut, menurut pendapat saya
perbedaan tersebut bukan merupakan sesuatu hal yang perlu dipermasalahkan, karena pada
prinsipnya dari masing masing pandangan para ahli tersebut tahap tahap pengembangan
sistemnya hampir sama proses tahapannya. Sehingga, kembali lagi kepada kita sebagai
pengembang mau mengambil tahapan yang seperti apa yang mana dapat kita sesuaikan
dengan proyek yang akan kita kembangkan sistemnya. Masing masing tahapan sangat penting
untuk dilaksanakan guna menghasilkan suatu sistem informasi manajemen yang bagus, efektif
dan memuaskan para pengguna (user).

Anda mungkin juga menyukai