Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.1 (2022.2)

Nama Mahasiswa : KETUT RISKA MULIANI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 0444390908

Tanggal Lahir : 30 SEPTEMBER 2001

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4434/Sistem Informasi Manajemen

Kode/Nama Program Studi : 54/MANAJEMEN

Kode/Nama UPBJJ : 77/DENPASAR

Hari/Tanggal UAS THE : Jumat/30 DESEMBER 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN RISET, DAN


TEKNOLOGI UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : KETUT RISKA MULIANI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 044390908

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4434/Sistem Informasi Manajemen

Fakultas : EKONOMI

Program Studi : MANAJEMEN

UPBJJ-UT : DENPASAR

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE
pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun,
serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas
Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

BULELENG, 30 DESEMBER 2022


Yang Membuat Pernyataan

KETUT RISKA MULIANI


1. Pada akhir semester, setiap mahasiswa UT mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS). Ujian ini
bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi proses belajar serta pemahaman mahasiswa
terhadap suatu mata kuliah tertentu. Hasil pengukuran dan evaluasi terhadap setiap mahasiswa
berupa nilai. Nilai adalah informasi akhir yang akan disajikan kepada mahasiswa. Informasi ini
merupakan pengolahan berbagai data yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Berdasarkan ilustrasi di atas:
a. Gambarkan bagan siklus pengolahan data yang dikembangkan
Jawaban:

b. Jelaskan dokumen dasar dan apa saja fungsinya!


Jawaban:
1. Input
Hal utama yang dilakukan ketika akan mengolah data adalah mengumpulkan data. Data yang
dikumpulkan harus relevan dengan penelitian atau permasalahan yang ingin dipecahkan. Tahap
pertama dalam siklus pengolahan data adalah input. Input adalah masukan, dimana data-data
yang sudah dikumpulkan dimasukkan ke dalam komputer lewat alat input (input device). Input
dapat berupa pengetikkan huruf atau angka, scanning barcode atau gambar, scanning RFID, hasil
foto, suara, video, dan sebagainya. Input bisa dikatakan sebagai pintu masukan untuk seluruh
data yang dibutuhkan penelitian dan melakukan proses selanjutnya.

2. Processing
Processing merupakan aktivitas pusat dari siklus pengolahan data dimana data yang sudah
diinput akan diolah menggunakan metode tertentu yang ditentukan oleh peneliti. Tentunya
banyak metode yang dapat digunakan saat mengolah data tergantung pada jenis data dan
permasalahan yang akan dipecahkan. Tahapan processing bisa berupa proses perhitungan,
pembandingan, pengklasifikasian, pengurutan, pengontrolan, atau pencarian dalam penyimpanan
data. Bisa dikatakan tahap processing adalah tahap yang cukup memakan waktu karena data
yang diolah sangat banyak. Data kadang tidak seragam karena berasal dari berbagai sumber
sehingga perlu dilakukan manipulasi data agar tipe data menjadi seragam dan lebih mudah untuk
diproses. Tahap processing dapat menerapkan algoritma-algoritma yang membantu pengolahan
data lebih cepat contohnya machine learning.

3. Output
Output adalah tahap menghasilkan keluaran dari pengolahan data yang sudah dilakukan melalui
perangkar keluaran (output device). Hasil output dari pengolahan data ini adalah informasi.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kumpulan data yang diolah dengan tepat dapat
memberikan informasi yang berguna. Informasi ini dapat menjadi insight bagi penggunanya
dalam memajukan bisnis dan pelayanannya. Oleh karena itu informasi yang diperoleh dari output
hasil dari pengolahan data harus diperhatikan dan dipahami dengan baik.

4. Storage
Informasi yang telah diperoleh dari output hasil pengolahan data, perlu didistribusikan ke pihak
terkait yang membutuhkan informasi tersebut. Misalnya seorang praktisi data di sebuah
perusahaan bertanggung jawab mengolah data penjualan. Maka hasil output dapat didistribusikan
kepada bagian penjualan atau marketing sebagai evaluasi strategi bisnis kedepannya. Sedangkan
storage adalah proses menyimpan hasil pengolahan data ke sebuah penyimpanan (storage). Hasil
pengolahan data dapat disimpan dan dijadikan bahan input kembali untuk pengolahan data
selanjutnya.

c. Berdasarkan analisis Anda, berikan contoh data dari sistem informasi yang berasal dari luar
dan dari dalam organisasi dan jelaskan!
Jawaban:
Supply Chain Management (SCM)
Pada sistem SCM, manfaat yang diperoleh dari manajemen adalah mengintegrasikan data
penting seperti suplai dari pemasok, produsen, hingga pengecer. Bahkan, sampai ke konsumen
paling akhir. Biasanya sistem ini menjadi satu dengan sistem pembukuan perusahaan pada
software akuntansi.

Informatic Management System (IMS)


IMS memiliki fungsi untuk mendukung spektrum tugas di dalam organisasi. IMS juga bisa
dimanfaatkan dalam menganalisis pembuatan keputusan. Beberapa fungsi informasi dan program
komputerisasi bisa disatukan dalam IMS.
2. Berdasarkan artikel di atas:
a. Sebutkan dan jelaskan 3 (tiga) tipe kegiatan manajemen!
Jawaban:
Kegiatan manajemen dihubungkan dengan tingkatannya didalam organisasi dibagi menjadi 3
bagian :
1. Perencanaan strategic : merupakan kegiatan manajemen tingkat atas, sebagai proses evaluasi
lingkungan luar organisasi, penerapan tujuan organisasi, dan penentuan strategi-strategi.
2. Pengendalian manajemen : system untuk meyakinkan bahwa organisasi telah menjalankan
strategi yg sudah ditetapkan secara efektif dan efisien.
3. Pengendalian operasi : Sistem untuk meyakinkan bahwa tiap-tiap tugas tertentu telah
dilaksanakan secara efektif dan efisien.

b. Jelaskan tipe kegiatan manajemen mana yang telah dilakukan oleh Pertamina Foundation!
Jawaban:
Termasuk ke tipe perencanaan strategic, karena merupakan kegiatan manajemen tingkat atas,
sebagai proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penerapan tujuan organisasi, dan penentuan
strategi-strategi.

c. Apakah pengambilan keputusan oleh Pertamina Foundation sesuai dengan empat aktivitas
dalam proses pengambilan keputusan (Herbert Simon)? Jelaskan!
Jawaban:
Sudah sesuai, karena menurut Simon, pengambilan keputusan meliputi empat tahap yang saling
berhubungan dan berurutan. Empat proses tersebut adalah Intelligence, design, choice,
implementation. (1) Intelligence Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari
lingkup problematika serta proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan
diuji dalam rangka mengidentifikasikan masalah. (2) Design Tahap ini merupakan proses
menemukan dan mengembangkan alternatif. Tahap ini meliputi proses untuk mengerti masalah,
menurunkan solusi dan menguji kelayakan solusi. (3) Choice Pada tahap ini dilakukan poses
pemilihan di antara berbagai alternatif tindakan yang mungkin dijalankan. Tahap ini meliputi
pencarian, evaluasi, dan rekomendasi solusi yang sesuai untuk model yang telah dibuat. Solusi
dari model merupakan nilai spesifik untuk variabel hasil pada alternatif yang dipilih. (4)
Implementation Tahap implementasi adalah tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah
diambil. Pada tahap ini perlu disusun serangkaian tindakan yang terencana,sehingga hasil
keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan.
3. Berdasarkan artikel di atas:
a. Sebutkan dan jelaskan tambahan keuntungan e-commerce melalui internet dibandingkan
melalui Electronic Data Interchange (EDI) menurut Martin dkk (1999)!
Jawaban:
Kelebihan EDI
1. Penghematan Biaya: Penghematan ini didapatkan karena dengan EDI, perusahaan tidak
memerlukan biaya kertas, biaya penyimpanan dokumen dan biaya pengiriman dokumen.
2. Kecepatan: Dengan EDI, leadtime pengiriman dokumen hanya kurang dari 1 menit.
3. Keakuratan: EDI akan mampu menghasilkan tingkat akurasi tinggi karena tidak ada entry
data ulang. Selain itu sistem EDI sudah dilengkapi dengan ECC (Error Correction
Control) yang akan mengidentifikasi kesalahan dengan cepat sehingga dapat segera
diperbaiki.
4. Keamanan: Penggunaan enkripsi dokumen yang membuat dokumen hampir tidak bisa
dipalsukan.
5. Integrasi: Integrasi antar sistem dapat dilakukan dengan perantara EDI. Setiap unit
didalam organisasi akan terintegrasi dengan adanya EDI didalamnya sehingga proses
menjadi lebih efisien.

b. Sebutkan 6 (enam) marketplace yang Anda kenal di Indonesia!


Jawaban:
1. Tokopedia
2. Shopee
3. Lazada
4. Bukalapak
5. Blibli
6. JD.ID

c. Berdasarkan beberapa marketplace yang telah Anda sebutkan di soal No. 3b, jelaskan
hambatan dalam melakukan transaksi di toko online!
Jawaban:
Biaya Tambahan
Salah satu faktor yang membuat sejumlah orang berbelanja online adalah harga produk yang
langsung bisa diketahui dan dapat dibandingkan. Tak perlu bertanya pada pedagang karena harga
produk sudah terpajang jelas. Karena sudah mengetahui harga yang sebenarnya, calon pembeli
bisa dapat langsung mengambil keputusan. Tapi kemudahan ini terkadang jadi gerbang masalah.
Sebab, pajangan harga yang dikira murah dapat tiba-tiba menjadi mahal ketika calon pembeli
memproses pembayaran. Perubahan harga yang beranjak naik ini disebabkan karena adanya
sejumlah biaya tambahan yang tidak disertakan pada harga awal. Apa solusi untuk masalah ini?
Caranya yakni pastikan rincian biaya yang tertera pada keranjang belanja sesuai dengan bilangan
harga yang lihat saat memilih produk terkait. Pastikan pula komponen biaya sesuai dengan yang
pilih. Terkadang, ada komponen biaya opsional yang ditambahkan secara otomatis di keranjang
belanja. Contohnya seperti komponen asuransi pengiriman yang sejatinya bisa tolak.

Mutu Produk
Produk dari aktvitas belanja online kerap terbentur dengan mutu yang tidak baik. Alasannya
sederhana, wujud fisik produk yang dipilih tidak benar-benar diperhatikan oleh penjual. Calon
pembeli juga tidak berkesempatan menjalankan kontrol mutu terhadap produk terkait karena
terbatas kontak di dunia maya. Hal ini jadi isu yang cukup mencoreng kredibilitas platform
belanja online pada beberapa tahun lalu. Tapi seiring perkembangannya, pihak pedagang
semakin didorong untuk memastikan mutu jualannya benar-benar sesuai dengan ekspektasi yang
terbentuk dari tampilan gambaran visual di etalase digital mereka. Meski begitu, kita tidak ada
salahnya untuk konsisten memerhatikan mutu produk yang ingin dibeli. Bagaimana caranya?
Langkah pertama yakni dengan memprioritaskan produk yang memiliki detail foto sebanyak-
banyaknya agar bisa mengetahui bentuk dan kondisi produk dengan begitu rinci. Langkah
selanjutnya yakni dengan berkomunikasi dengan penjual perihal detail tambahan yang ingin
diketahui. Dan langkah terakhir yakni dengan menimbang ulasan dari sejumlah pembeli yang
lebih dulu membeli produk terkait.

Pembayaran Digital
Sistem pembayaran belanja online di masa kini semakin canggih. Kita tidak perlu lagi harus
mengirimkan uang melalui ATM untuk merampungkan pembayaran. Kini sejumlah toko online
menyediakan pilihan pembayaran dari kartu debit hingga dompet digital yang semakin luas
ekosistemnya. Tapi sistem yang canggih pada suatu waktu dapat membuat kesalahan. Pemicu
kesalahan ini biasanya ada dua; karena teknis dan non teknis. Faktor teknis bisa berupa jaringan
internet yang kurang baik. Faktor teknis juga bisa berupa sistem situs pembayaran yang belum
sepenuhnya siap. Misalnya ketiadaan panel konfirmasi pembayaran atau tombol pembatalan
pembayaran. Sedangkan faktor non teknis lebih pada kecermatan calon pembeli ketika
memproses pembayaran. Misalnya, cermat dalam memastikan nominal biaya yang dibayar sesuai
dengan tagihan. Jadi apa solusi atas potensi masalah dari aspek pembayaran digital? Pastikan
memeriksa kembali status koneksi internet serta lakukan pengecekan ganda pada tagihan
sebelum memproses pembayarannnya.

Aspek Keamanan
Sejumlah orang tergolong sungkan belanja online karena sangsi pada keamanan yang dihadirkan
selama transaksi. Dan hal ini sejatinya memang benar karena pihak-pihak tidak bertanggung
jawab turut menggunakan platform toko online untuk melancarkan tindak kriminal seperti
penipuan. Bagaimana cara mengatasi masalah ini? Langkah pertama yakni dengan
mengidentifikasi validitas penjual. Kita dapat mengidentifikasinya melalui reputasi yang dirujuk
menggunakan jumlah bintang. Bisanya platform e-commerce menyediakan reputasi bintang dari
1 hingga 5 yang bisa disematkan oleh pembeli pada si penjual. Semakin tinggi bintang yang
dimiliki penjual maka artinya reputasi yang bersangkutan semakin baik. Cara lain yakni dengan
mengecek riwayat digital si penjual di internet. Riwayat digital ini dapat ditemukan di media
sosial yang bersangkutan.

Proses Pengiriman
Satu perkara yang juga ditakutkan orang saat berbelanja online yakni tentang pengiriman.
Apakah barang yang dipesan akan segera dikirim, atau yang terburuk, bagaimana bila ternyata
pesanannya tidak pernah sampai ke alamat yang dituju, kekhawatiran semacam ini bisa
diminimalisir dengan proaktif memantau sistem pelacakan yang tersedia dalam platform e-
commerce maupun perusahaan logistik terkait. Dengan memantau progres pengiriman barang,
dapat mengetahui dan menindak dengan cepat bila barang yang kirim tidak menuju alamat yang
dimaksud. Pengembalian Barang Masalah belum akan berhenti meski barang yang diinginkan
sudah sampai ke tangan. Kadang barang yang diinginkan tidak sesuai dengan produk yang
digambarkan di etalase toko online. Ketika mendapati hal ini, konsumen berhak mengembalikan
barang terkait untuk kemudian diganti barang yang seharusnya ataupun dana transaksi
dikembalikan ke pembeli. Jika belanja dari platform e-commerce yang bereputasi baik, prosedur
pengembalian barang biasanya sudah diatur sedemikian baik. Tapi menemukan tata cara
pengembalian barang yang lebih merepotkan dan menghabiskan waktu pada satu atau dua toko
online.

Anda mungkin juga menyukai