Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Kudus, 27 Juni 2023
SOAL NOMER 1
1.A
Berikut adalah urutan enam proses perancangan komponen yang akan saya buat dari awal sampai akhir
untuk menghasilkan sistem informasi perpustakaan sesuai dengan kebutuhan:
1. Penentuan Atribut dan Entitas pada Komponen Basis Data:
Proses ini melibatkan identifikasi atribut yang diperlukan untuk entitas seperti buku, anggota, dan
peminjaman dalam basis data perpustakaan. Saya perlu merancang skema basis data yang tepat dengan
tabel dan hubungan antara entitas-entitas tersebut.
1.B
Alat-alat yang digunakan oleh analis sistem untuk berkomunikasi dengan pemakai sistem, yaitu:
1. Wawancara (Interviews):
Wawancara adalah metode komunikasi langsung dengan pemakai sistem. Dalam wawancara, analis
sistem bertemu dengan pemakai sistem secara tatap muka dan melakukan tanya jawab untuk memahami
kebutuhan dan persyaratan sistem. Wawancara memungkinkan analis sistem untuk mendapatkan
informasi mendalam tentang proses bisnis, kebutuhan pengguna, masalah yang dihadapi, dan harapan
pemakai terhadap sistem yang akan dibangun.
2. Observasi (Observation):
Observasi melibatkan pengamatan langsung terhadap pemakai sistem saat mereka menjalankan tugas-
tugas mereka sehari-hari. Dengan melihat pemakai bekerja secara langsung, analis sistem dapat
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang alur kerja, tantangan yang dihadapi, serta kebutuhan
dan preferensi pengguna yang mungkin tidak diungkapkan dalam wawancara.
3. Survei (Surveys):
Survei adalah metode komunikasi yang melibatkan penggunaan kuesioner atau formulir untuk
mengumpulkan informasi dari pemakai sistem. Survei digunakan ketika analis sistem perlu
mengumpulkan data dari sejumlah besar pemakai dalam waktu yang efisien. Survei dapat membantu
analis sistem dalam memahami preferensi, kebutuhan, dan harapan pemakai sistem secara luas.
4. Prototyping:
Prototyping melibatkan pembuatan model awal dari sistem yang akan dibangun untuk mendapatkan
umpan balik dari pemakai sistem. Analis sistem dapat menggunakan alat-alat perangkat lunak khusus
untuk membuat prototipe antarmuka pengguna (user interface) atau fitur-fitur sistem tertentu.
Prototyping memungkinkan pemakai sistem untuk berinteraksi langsung dengan sistem yang akan
dibangun, memberikan masukan tentang kegunaan, tampilan, dan fungsionalitas yang diharapkan.
5. Pertemuan (Meetings):
Pertemuan formal atau informal dengan pemakai sistem sangat penting untuk berkomunikasi,
mengklarifikasi, dan mengumpulkan informasi yang diperlukan. Pertemuan dapat berupa diskusi
kelompok, presentasi, atau sesi tanya jawab. Melalui pertemuan, analis sistem dapat menjelaskan detail
proyek, mendapatkan masukan langsung, mengklarifikasi kebutuhan, dan memastikan bahwa pemakai
sistem memahami kemajuan proyek.
SOAL NOMER 2
2.A
Tipe model bisnis yang diterapkan oleh bukalapak adalah model marketplace. sistem market place yaitu
sebagai perantara antara penjual dan pembeli. sistem ini memfasilitasikan pembeli dan penjual bertemu
dan bertranksaksi secara online melalui sebuah platform yang didalamnya terdapat barang yang akan
dijual serta keterangannya. dalam kasus bukalapak, penjual dapat memiliki toko non fisik dan dapat
mengunggah produk yang akan di jual, sedangkan bagi konsumen atau pembeli dapat mencari barang
yang diperlukan melalui fitur pencarian yang tersedia di dalam platform tersebut. sehingga bukalapak
dikatakan marketplace karna menjadi perantara antara penjual dan pembeli melalui platform yang
dibuat. Contoh lain yang menggunakan model marketplace, yaitu: Tokopedia, Shopee, Lazada, Akulaku
2.B
Keuntungan dalam menggunakan model marketplace, yaitu:
1. Mendapat keuntungan( pendapatan ) dari komisi penjualan
2. Bisnis yang skalabilitas tinggi, karna dapat menambah jumlah penjual dan produk dengan cepat tanpa
meningkatkan infrastruktur.
3. Analisis dan ilmu pasar Bukalapak mengumpulkan data dan informasi penting tentang perilaku
pembeli, tren pasar, dan preferensi konsumen. Data ini memberikan wawasan berharga yang dapat
digunakan oleh Bukalapak dan mitra bisnis untuk mengoptimalkan strategi pemasaran, pengembangan
produk, dan pengambilan keputusan bisnis.
4. Penguatan nilai merk dan reputasi. dengan meningkatnya nilai dan reputasi maka dapat menarik
pengguna untuk memakai bukalapak dan memercayai platform ini.selain itu juga dapat meluaskan
peluang bekerja sama dengan mitra lainya untuk berkolaborasi sehingga semakin banyak menyediakan
berbagai pilihan produk, Bukalapak dapat memperluas pangsa pasar dan menarik lebih banyak pengguna
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
SOAL NOMER 3
Karakteristik informasi yang diperlukan oleh manajemen tingkat bawah dalam kasus tersebut adalah
informasi operasional yang spesifik untuk mengelola operasional setiap unit toko dengan baik dan
melayani pelanggan secara efektif. Contoh karakteristik informasi yang dibutuhkan oleh manajemen
tingkat bawah:
1. Stok Barang:
Informasi tentang jumlah stok barang yang tersedia di setiap unit toko merupakan hal penting bagi
manajemen tingkat bawah. Mereka perlu mengetahui persediaan barang yang tersedia, termasuk
ketersediaan produk yang populer dan produk yang perlu diisi ulang. Informasi ini membantu dalam
mengelola persediaan, mengatur pemesanan, dan memastikan bahwa setiap unit toko memiliki stok yang
mencukupi untuk memenuhi permintaan pelanggan.
Contoh: Manajer toko perlu mengetahui jumlah stok produk A, produk B, dan produk C yang tersedia di
toko mereka. Mereka juga perlu memantau stok terjual dan membuat rencana pemesanan untuk mengisi
ulang stok yang habis.
2. Penjualan Harian:
Informasi tentang penjualan harian di setiap unit toko penting bagi manajemen tingkat bawah untuk
mengukur kinerja toko dan memahami tren penjualan. Informasi ini membantu mereka untuk melacak
pendapatan harian, mengidentifikasi produk terlaris, dan mengidentifikasi pola penjualan pelanggan.
Contoh: Manajer toko memerlukan informasi tentang total penjualan harian, kategori produk yang paling
laris, dan jam-jam sibuk di toko mereka. Informasi ini membantu mereka dalam merencanakan staf yang
sesuai dengan tingkat kunjungan pelanggan.
3. Laporan Keuangan:
Informasi keuangan, seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas, diperlukan oleh manajemen
tingkat bawah untuk memantau kesehatan keuangan toko mereka. Informasi ini membantu mereka
dalam mengelola biaya, mengidentifikasi sumber pendapatan, dan memastikan keseimbangan keuangan
toko.
Contoh: Manajer toko perlu mengakses laporan laba rugi bulanan yang mencakup pendapatan, biaya
operasional, dan laba bersih. Informasi ini membantu mereka dalam mengidentifikasi area yang perlu
ditingkatkan dan mengelola anggaran toko.
4. Kinerja Karyawan:
Informasi tentang kinerja karyawan di setiap unit toko diperlukan untuk memastikan bahwa staf toko
bekerja efisien dan memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan. Informasi ini meliputi penilaian
kinerja, kehadiran, pelatihan yang diberikan, dan evaluasi kinerja individu.
Contoh: Manajer toko perlu mengakses informasi tentang penilaian kinerja karyawan, jumlah penjualan
yang mereka hasilkan, dan tingkat kehadiran mereka. Informasi ini membantu mereka dalam mengelola
dan memberikan umpan balik kepada karyawan.
SOAL NOMER 4
PETUGAS PERPUSTAKAAN
PEMINJAM
PETUGAS PERPUSTAKAAN
DATA BASE
PETUGAS PERPUSTAKAAN
ANGGOTA