Nama Mahasiswa :
Tanggal Lahir :
Kode/Nama UPBJJ :
Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
Surat Pernyataan
Mahasiswa
Kejujuran Akademik
Nama Mahasiswa :
NIM :
Fakultas :
Program Studi :
UPBJJ-UT :
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak melakukan
kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan
tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan
menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Nama
EKMA4434
JAWABAN UAS-THE
UJIAN AKHIR SEMESTER-TAKE HOME EXAM
(THE) UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2023/2024 Ganjil (2023.2)
2. Bagaimana cara pengembangan sistem menurut yang saudara ketahui? Jelaskan secara detail! 30
3. Jelaskan mengenai pengendalian keamanan dalam era sistem informasi! Kemudian sebutkan contoh kasus 35
yang ditemui disekitar saudara dan berikan penjelasannya!
1.
Dokumen dasar adalah dokumen yang digunakan untuk mencatat data-data yang akan
dimasukkan ke dalam sistem informasi. Dokumen dasar ini memiliki beberapa fungsi penting,
yaitu:
Oleh karena itu, dokumen dasar perlu didokumentasikan dalam komponen input sistem
informasi. Dokumentasi ini penting untuk memastikan bahwa data yang dimasukkan ke dalam
sistem informasi adalah data yang akurat, terpercaya, dan mudah diproses.
Berikut adalah beberapa manfaat dari dokumentasi dokumen dasar dalam komponen input
sistem informasi:
Berikut adalah beberapa tips untuk mendokumentasikan dokumen dasar dalam komponen input
sistem informasi:
a) Gunakan format yang jelas dan mudah dipahami. Format dokumen dasar harus jelas dan
mudah dipahami oleh pengguna. Hal ini akan memudahkan pengguna untuk memahami
informasi yang terkandung dalam dokumen dasar.
b) Gunakan istilah yang baku. Gunakan istilah yang baku dalam dokumen dasar. Hal ini
akan membantu memastikan bahwa informasi yang terkandung dalam dokumen dasar
dapat dipahami oleh semua orang.
c) Pastikan informasi yang terkandung dalam dokumen dasar lengkap dan akurat. Pastikan
informasi yang terkandung dalam dokumen dasar lengkap dan akurat. Hal ini akan
membantu memastikan bahwa data yang dimasukkan ke dalam sistem informasi adalah
data yang akurat.
Dokumentasi dokumen dasar adalah hal yang penting untuk dilakukan dalam komponen input
sistem informasi. Dokumentasi ini akan membantu memastikan bahwa data yang dimasukkan ke
dalam sistem informasi adalah data yang akurat, terpercaya, dan mudah diproses.
2.
Cara pengembangan sistem menurut yang saya ketahui adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan Sistem
Tahap perencanaan sistem adalah tahap awal dari proses pengembangan sistem.
Pada tahap ini, dilakukan kegiatan-kegiatan berikut:
Mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh organisasi atau perusahaan.
Menetapkan tujuan dan sasaran sistem yang akan dikembangkan.
Mengembangkan rencana kerja dan anggaran untuk pengembangan sistem.
2) Analisis Sistem
Tahap analisis sistem adalah tahap untuk memahami kebutuhan pengguna dan sistem
yang ada saat ini.
Pada tahap ini, dilakukan kegiatan-kegiatan berikut:
Mengumpulkan data dan informasi dari pengguna.
Menganalisis data dan informasi untuk memahami kebutuhan pengguna.
Mendokumentasikan kebutuhan pengguna.
3) Perancangan Sistem
Tahap perancangan sistem adalah tahap untuk mendefinisikan sistem yang akan
dibangun.
Pada tahap ini, dilakukan kegiatan-kegiatan berikut:
Mendefinisikan komponen-komponen sistem, seperti data, proses, dan kontrol.
Menentukan arsitektur sistem.
Mendokumentasikan desain sistem.
4) Implementasi Sistem
Tahap implementasi sistem adalah tahap untuk membangun sistem yang telah dirancang.
Pada tahap ini, dilakukan kegiatan-kegiatan berikut:
Membeli atau mengembangkan perangkat keras dan perangkat lunak.
Menginstal perangkat keras dan perangkat lunak.
Memasukkan data ke dalam sistem.
5) Pengujian Sistem
Tahap pengujian sistem adalah tahap untuk memastikan bahwa sistem yang dibangun
memenuhi kebutuhan pengguna.
Pada tahap ini, dilakukan kegiatan-kegiatan berikut:
Melakukan pengujian unit.
Melakukan pengujian sistem.
Melakukan pengujian penerimaan.
6) Pemeliharaan Sistem
Tahap pemeliharaan sistem adalah tahap untuk menjaga agar sistem tetap berfungsi
dengan baik dan memenuhi kebutuhan pengguna.
Pada tahap ini, dilakukan kegiatan-kegiatan berikut:
Menjalankan operasi rutin, seperti backup dan recovery.
Melakukan perbaikan bug.
Melakukan peningkatan sistem.
Proses pengembangan sistem dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode, salah
satunya adalah metode System Development Life Cycle (SDLC). Metode SDLC membagi proses
pengembangan sistem menjadi beberapa fase, yaitu perencanaan, analisis, perancangan,
implementasi, pengujian, dan pemeliharaan. Proses pengembangan sistem harus dilakukan
dengan hati-hati dan cermat agar menghasilkan sistem yang berkualitas dan sesuai dengan
kebutuhan pengguna.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengembangan sistem:
Kebutuhan pengguna harus didefinisikan dengan jelas dan lengkap.
Sistem harus dirancang dengan efisien dan efektif.
Sistem harus diimplementasikan dengan benar dan tepat waktu.
Sistem harus diuji secara menyeluruh untuk memastikan bahwa sistem memenuhi
kebutuhan pengguna.
Sistem harus dipelihara secara rutin untuk menjaga agar sistem tetap berfungsi dengan
baik.
Pengembangan sistem adalah proses yang kompleks dan membutuhkan berbagai keterampilan
dan pengetahuan. Oleh karena itu, penting untuk melibatkan tim yang berpengalaman dan
kompeten dalam proses pengembangan sistem.
3.
Pengendalian keamanan dalam era sistem informasi merupakan upaya untuk melindungi sistem
informasi dari berbagai ancaman, baik berupa serangan fisik maupun non-fisik. Ancaman fisik
dapat berupa bencana alam, kerusakan perangkat keras, atau pencurian data. Ancaman non-fisik
dapat berupa serangan siber, penyalahgunaan data, atau pelanggaran privasi.
Pengendalian keamanan sistem informasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
Referensi:
Modul EKMA4434 – Sistem Informasi Manajemen universitas terbuka
Sistem Informasi Manajemen, oleh Prof. Dr. Ir. H. Jogiyanto H. M., M.B.A., Ak.
Sistem Informasi Akuntansi, oleh Prof. Dr. Ir. H. Jogiyanto H. M., M.B.A., Ak.
Pengendalian Internal Sistem Informasi, oleh Prof. Dr. Ir. H. Jogiyanto H. M., M.B.A., Ak.