Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidakmelakukan
kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak
terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Sorong, 7 Juli 2023
Yang Membuat Pernyataan
Firman Tambunan
1. Sistem Informasi mengalami banyak perkembangan dari waktu ke waktu, ada beberapa era yang telah
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
dialami dalam berkembangnya sistem informasi. Jelaskan menurut yang saudara ketahui!
Jawaban :
Sistem informasi telah mengalami beberapa era penting dalam perkembangannya. Berikut ini adalah
beberapa era yang telah dialami dalam perkembangan sistem informasi :
g. Era Mobile
Sistem informasi mulai dikembangkan khusus untuk platform mobile, memungkinkan akses
informasi dan aplikasi secara mudah melalui perangkat mobile. Aplikasi mobile yang inovatif dan
berbagai layanan berbasis lokasi menjadi ciri khas era ini.
Tentu saja, perkembangan sistem informasi terus berlanjut, dan era-era baru akan terus muncul
seiring dengan kemajuan teknologi. Era ini berkaitan dengan perkembangan teknologi mobile,
seperti smartphone dan tablet.
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan organisasi
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
atau perusahaan. Secara garis besar, jenis-jenis sistem informasi dapat dibagi ke dalam 2 (dua) kelompok
besar, yakni Sistem Pendukung Operasi (Operation Support System) dan Sistem Pendukung Manajemen
(Management Support System). Sistem Pendukung Operasi terdiri dari (O’Brien, 2004):
Sumber :
Jogiyanto, H.M. (2003). Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
McLeod, R., Jr. & Schell, G. (2004). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:
Prenhallindo.
O’Brien, J.A. (2004). Management Information System: Managing Information
Technology in the Internetworked Enterprise. 4th Edition. Boston: Irwin McGraw-Hill.
2. Sebelum suatu sistem mengalami pengembangan maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu analisis
terhadap sistem tersebut. Bagaimanakah cara menganalisis sistem menurut yang saudara ketahui?
Jelaskan!
Jawaban :
Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang
baru atau diperbarui. Tahap analisis sistem ini merupakan tahap yang sangat kritis dan sangat penting,
karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tugas utama
analis sistem dalam tahap ini adalah menemukan kelemahan-kelemahan dari sistem yang berjalan
sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem :
survey). Analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi dari sistem yang ada
sebelum mencoba untuk menganalisis permasalahan-permasalahan, kelemahankelemahan dan
kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya.
Sejumlah data perlu dikumpulkan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada, yaitu
wawancara, observasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel.
Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen adalah pelaporan bahwa analisis
telah selesai dilakukan meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan
dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen meminta pendapat-pendapat
dan saran-saran dari pihak manajemen meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk
melakukan tindakan selanjutnya (dapat berupa meneruskan ke tahap desain sistem atau
menghentikan proyek bila dipandang tidak layak lagi).
Tujuan analisis sistem informasi yakni utuk merancang sistem baru maupun menyempurnakan sistem
yang sudah ada sebelumnya. Berikut ini, tujuan dari analisis keuangan diantaranya yakni :
Membuat keputusan jika sistem saat ini bermasalah ataupun juga tidak berfungsi dengan baik &
hasil analisisnya akan digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem.
Mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang akan dapat ditandatangani
Mengidentifikasi masalah atau mencari pemecah masalahnya
Mempelajari sistem yang sedang berjalan saat ini.
Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian
pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan
Membantu para pengambil keputusan
Mengevaluasi sistem yang telah ada
Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru
Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem
Sumber : https://kamus.tokopedia.com/a/analisis-sistem/
3. Sistem perlu adanya pengendalian hal ini dilakukan untuk memastikan keberjalanan sistem apakah sudah
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA
sesuai atau belum. Carilah kasus mengenai pengendalian sistem disekitar saudara, kemudian sebutkan
dengan jelas kejadiannya dan identifikasi kasus permasalahan tersebut!
Jawaban :
Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) Kurniawan Zein
mengatakan sistem noken yang selama ini diterapkan di Papua memiliki kelemahan.
Menurut Zein, sistem noken dikuasai kepala suku yang mendaftarkan anggota sukunya sebagai pemilih,
kepada petugas pendaftaran atau Pantarlih. Proses pendaftaran ini tidak dilakukan berdasar prinsip satu
orang satu pendaftaran.
"Sistem ini memiliki beberapa kelemahan, salah satunya adalah ketidakmampuan untuk memantau
apakah jumlah pemilih dalam satu suku meningkat atau menurun karena perkawinan, kematian, dan
mobilitas geografis," ujar Zein di Jakarta, Selasa (20/8/2013).
Temuan LP3ES ini berdasar hasil Monitoring Daftar Pemilih (MDP) selama masa pengumuman Daftar
Pemilih Sementara (DPS). MDP dilakukan menggunakan metode survey di 39 kecamatan dan 117 desa
yang dipilih secara acak dengan observasi langsung selama 10 hari.
Komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengaku mekanisme noken yang terjadi dalam pendaftaran
pemilih suku pegunungan di Papua, memang menjadi problem sejak lama. Inilah yang kemudian juga
dirasakan petugas pelaksana pemilu di lapangan saat mendata pemilih.
"Mengenai mekanisme noken memang ini problem kita di lapangan. Kita belum dapat informasi itu. Tapi
ini menjadi informasi berharga, karena proses noken yang kami tahu dilakukan dalam proses pilkada
saja," kata Ferry.
Sumber : https://www.tribunnews.com/nasional/2013/08/20/sistem-noken-di-papua-dinilai-punya-kelemahan
Dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Noken di Papua punya banyak kelemahan, salah
satunya adalah ketidakmampuan untuk dapat memantau apakah jumlah pemilih di dalam satu suku
meningkat atau menurun karena perkawinan, kematian, dan mobilitas geografis. Bukan hanya itu saja,
kendala geografis turut mempersulit keadaan.
Hal ini karena kondisi geografis dari wilayah pegunungan Papua membuat infrastruktur penyelenggara
Pemilu dapat dikatakanlah belum siap. Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemilihan Kecamatan
(PPK) dan Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantralih) yang di beberapa distrik ternyata mengalami
kendala yang sangat sulit untuk dapat menentukan daftar pemilih sementara pemilih. Kelemahan terjadi
karena sistem Noken dikuasai kepala suku yang telah mendaftarkan anggota sukunya sebagai pemilih,
kepada petugas pendaftaran atau Pantarlih. Proses pendaftaran ini tidak dilakukan berdasar prinsip satu
orang satu pendaftaran, sehingga ketidakmampuan untuk memantau lebih lanjut menjadi tidak mudah
juga dijalankan.
Tetapi di balik kelemahan yang ada tidak berarti bahwa di tanah Papua tidak ada proses demokrasi.
Tetaplah dapat dikatakan ada demokratisasi di wilayah timur Indonesia dengan keunikan dan kekhas
tersendiri. Papua tetaplah berdemokrasi dengan caranya tersendiri dan itu telah dikukuhkan dan disahkan
oleh Mahkamah Konstitusi. Papua tetaplah bersatu dengan Indonesia.
Terima Kasih