Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2022/23.2 Genap (2023.1)

Nama Mahasiswa : FIRMAN TAMBUNAN

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 042758249

Tanggal Lahir : 9 September 1993

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA44343/Sistem Informasi Manajemen

Kode/Nama Program Studi : 54/Manajemen

Kode/Nama UPBJJ : 10/Sorong

Hari/Tanggal UAS THE : Jum’at/07 Juli 2023

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : FIRMAN TAMBUNAN


NIM : 042758249
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA44343/Sistem Informasi Manajemen
Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis
Program Studi : Manajemen
UPBJJ-UT : Sorong

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidakmelakukan
kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak
terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Sorong, 7 Juli 2023
Yang Membuat Pernyataan

Firman Tambunan

1. Sistem Informasi mengalami banyak perkembangan dari waktu ke waktu, ada beberapa era yang telah
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

dialami dalam berkembangnya sistem informasi. Jelaskan menurut yang saudara ketahui!
Jawaban :

Sistem informasi telah mengalami beberapa era penting dalam perkembangannya. Berikut ini adalah
beberapa era yang telah dialami dalam perkembangan sistem informasi :

a. Era Pengolahan Data Manual


Pada awalnya, sistem informasi terdiri dari pengolahan data secara manual. Data dikumpulkan
secara fisik dan diproses dengan menggunakan alat sederhana seperti kertas, pena, dan kalkulator.
Era ini umumnya terjadi sebelum adanya komputer.

b. Era Komputer Batch


Era ini dimulai ketika komputer pertama kali diperkenalkan. Pada era ini, data dikumpulkan dan
diproses dalam batch (kelompok) besar pada waktu tertentu. Proses pengolahan data dilakukan
secara otomatis oleh komputer dengan menggunakan program yang ditulis sebelumnya. Namun,
pengolahan data masih memakan waktu yang cukup lama dan outputnya biasanya tidak langsung
tersedia.

c. Era Komputer Berbasis File


Pada era ini, penggunaan komputer semakin berkembang dan sistem informasi mulai
menggunakan struktur file untuk menyimpan data. Data diorganisir dalam file-file terpisah yang
dapat diakses dan diproses oleh program-program tertentu.
Namun, struktur file ini seringkali sulit untuk dikelola dan tidak efisien dalam penggunaannya.

d. Era Basis Data


Era basis data menghadirkan pendekatan yang lebih terstruktur dalam mengelola data. Data
disimpan dalam basis data yang terpusat, yang memungkinkan akses dan pengolahan data yang
lebih efisien. Sistem manajemen basis data (DBMS) dikembangkan untuk memfasilitasi
pengelolaan dan manipulasi data secara efisien.
Era ini memungkinkan integrasi data yang lebih baik dan pemrosesan transaksi yang lebih cepat.

e. Era Sistem Informasi Terdistribusi


Dengan perkembangan jaringan komputer, sistem informasi mulai menjadi lebih terdistribusi.
Data dan aplikasi dapat diakses dari lokasi yang berbeda melalui jaringan komputer. Sistem
informasi terdistribusi memungkinkan kolaborasi yang lebih baik antara pengguna dan
memperluas aksesibilitas data.

f. Era Web dan Internet


Kemunculan World Wide Web dan Internet membawa perubahan besar dalam sistem informasi.
Sistem informasi mulai menggunakan web sebagai platform untuk menyajikan informasi dan
aplikasi kepada pengguna. Pengguna dapat mengakses sistem informasi melalui browser web dari
perangkat apa pun yang terhubung ke Internet. Era ini juga ditandai dengan pertumbuhan e-
commerce, sosial media, dan kemajuan teknologi web lainnya.

g. Era Mobile
Sistem informasi mulai dikembangkan khusus untuk platform mobile, memungkinkan akses
informasi dan aplikasi secara mudah melalui perangkat mobile. Aplikasi mobile yang inovatif dan
berbagai layanan berbasis lokasi menjadi ciri khas era ini.
Tentu saja, perkembangan sistem informasi terus berlanjut, dan era-era baru akan terus muncul
seiring dengan kemajuan teknologi. Era ini berkaitan dengan perkembangan teknologi mobile,
seperti smartphone dan tablet.

Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan organisasi
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

atau perusahaan. Secara garis besar, jenis-jenis sistem informasi dapat dibagi ke dalam 2 (dua) kelompok
besar, yakni Sistem Pendukung Operasi (Operation Support System) dan Sistem Pendukung Manajemen
(Management Support System). Sistem Pendukung Operasi terdiri dari (O’Brien, 2004):

a. Sistem Pemrosesan Transaksi(Transaction Processing System/TPS);


b. Sistem Pengendalian Operasi/Proses (Process Control System);
c. Sistem Otomatisasi Kantor (Office Automation System/OAS) dan Knowledge Work Systems
(KWS).

Selanjutnya, Sistem Pendukung Manajemen (Management Support System) terdiri dari:


a. Sistem Informasi Pelaporan (Information Reporting System/IRS)
b. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
c. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems/DSS);
d. Sistem Pendukung Eksekutif (Executive Support Systems/ESS)
e. Sistem Informasi untuk Manajer

Sumber :
 Jogiyanto, H.M. (2003). Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
 McLeod, R., Jr. & Schell, G. (2004). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:
Prenhallindo.
 O’Brien, J.A. (2004). Management Information System: Managing Information
Technology in the Internetworked Enterprise. 4th Edition. Boston: Irwin McGraw-Hill.

2. Sebelum suatu sistem mengalami pengembangan maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu analisis
terhadap sistem tersebut. Bagaimanakah cara menganalisis sistem menurut yang saudara ketahui?
Jelaskan!
Jawaban :

Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang
baru atau diperbarui. Tahap analisis sistem ini merupakan tahap yang sangat kritis dan sangat penting,
karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Tugas utama
analis sistem dalam tahap ini adalah menemukan kelemahan-kelemahan dari sistem yang berjalan
sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem :

a. Identify (mengidentifikasi masalah)


Mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap
analisis sistem. Masalah (problem) dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan
untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai.
Oleh karena itulah pada tahap analisis sistem, langkah pertama yang harus dilakukan oleh analis
sistem adalah mengidentifikasi terlebih dahulu masalahmasalah yang terjadi. Tugas-tugas yang
harus dilakukannya adalah sebagai berikut ini :
 mengidentifikasi penyebab masalah
 mengidentifikasi titik keputusan
 mengidentifikasi personil-personil kunci

b. Understand (memahami kerja dari sistem yang ada)


Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada
beroperasi. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data yang dapat diperoleh
dengan cara melakukan penelitian. Bila di tahap perencanaan sistem juga pernah dilakukan
penelitian untuk memperoleh data, penelitian ini sifatnya adalah penelitian pendahuluan
(preliminary survey).
Sedang pada tahap analisis sistem, penelitian yang dilakukan adalah penelitian terinci (detailed
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

survey). Analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi dari sistem yang ada
sebelum mencoba untuk menganalisis permasalahan-permasalahan, kelemahankelemahan dan
kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya.
Sejumlah data perlu dikumpulkan menggunakan teknik pengumpulan data yang ada, yaitu
wawancara, observasi, daftar pertanyaan dan pengambilan sampel.

c. Analyze (menganalisis sistem)


Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang telah
dilakukan. Menganalisis hasil penelitian sering sulit dilakukan oleh analis sistem yang masih baru.
Pengalaman menunjukkkan bahwa banyak analis sistem yang masih baru mencoba untuk
memecahkan masalah tanpa menganalisisnya.

 Menganalisis Kelemahan Sistem


 Menganalisis Kebutuhan Informasi Pemakai/Manajemen

d. Report (membuat laporan hasil analisis)


Setelah proses analisis sistem ini selesai dilakukan, tugas berikutnya dari analis sistem dan timnya
adalah membuat laporan hasil analisis. Laporan ini diserahkan kepada steering committe
(komite/panitia pengarah pengembangan sistem) yang nantinya akan diteruskan ke manajemen.
Pihak manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari
temuan-temuan dan analisis yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan
ini.

Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen adalah pelaporan bahwa analisis
telah selesai dilakukan meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan
dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen meminta pendapat-pendapat
dan saran-saran dari pihak manajemen meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk
melakukan tindakan selanjutnya (dapat berupa meneruskan ke tahap desain sistem atau
menghentikan proyek bila dipandang tidak layak lagi).

Tujuan analisis sistem informasi yakni utuk merancang sistem baru maupun menyempurnakan sistem
yang sudah ada sebelumnya. Berikut ini, tujuan dari analisis keuangan diantaranya yakni :

 Membuat keputusan jika sistem saat ini bermasalah ataupun juga tidak berfungsi dengan baik &
hasil analisisnya akan digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem.
 Mengetahui ruang lingkup pekerjaan yang akan dapat ditandatangani
 Mengidentifikasi masalah atau mencari pemecah masalahnya
 Mempelajari sistem yang sedang berjalan saat ini.
 Memberikan pelayanan kebutuhan informasi kepada fungsi manajerial di dalam pengendalian
pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan
 Membantu para pengambil keputusan
 Mengevaluasi sistem yang telah ada
 Merumuskan tujuan yang ingin dicapai berupa pengolahan data maupun pembuatan laporan baru
 Menyusun suatu tahap rencana pengembangan sistem

Sumber : https://kamus.tokopedia.com/a/analisis-sistem/

3. Sistem perlu adanya pengendalian hal ini dilakukan untuk memastikan keberjalanan sistem apakah sudah
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

sesuai atau belum. Carilah kasus mengenai pengendalian sistem disekitar saudara, kemudian sebutkan
dengan jelas kejadiannya dan identifikasi kasus permasalahan tersebut!
Jawaban :

Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) Kurniawan Zein
mengatakan sistem noken yang selama ini diterapkan di Papua memiliki kelemahan.

Menurut Zein, sistem noken dikuasai kepala suku yang mendaftarkan anggota sukunya sebagai pemilih,
kepada petugas pendaftaran atau Pantarlih. Proses pendaftaran ini tidak dilakukan berdasar prinsip satu
orang satu pendaftaran.

"Sistem ini memiliki beberapa kelemahan, salah satunya adalah ketidakmampuan untuk memantau
apakah jumlah pemilih dalam satu suku meningkat atau menurun karena perkawinan, kematian, dan
mobilitas geografis," ujar Zein di Jakarta, Selasa (20/8/2013).

Temuan LP3ES ini berdasar hasil Monitoring Daftar Pemilih (MDP) selama masa pengumuman Daftar
Pemilih Sementara (DPS). MDP dilakukan menggunakan metode survey di 39 kecamatan dan 117 desa
yang dipilih secara acak dengan observasi langsung selama 10 hari.

Komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengaku mekanisme noken yang terjadi dalam pendaftaran
pemilih suku pegunungan di Papua, memang menjadi problem sejak lama. Inilah yang kemudian juga
dirasakan petugas pelaksana pemilu di lapangan saat mendata pemilih.

"Mengenai mekanisme noken memang ini problem kita di lapangan. Kita belum dapat informasi itu. Tapi
ini menjadi informasi berharga, karena proses noken yang kami tahu dilakukan dalam proses pilkada
saja," kata Ferry.

Sumber : https://www.tribunnews.com/nasional/2013/08/20/sistem-noken-di-papua-dinilai-punya-kelemahan

Dari kasus diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Noken di Papua punya banyak kelemahan, salah
satunya adalah ketidakmampuan untuk dapat memantau apakah jumlah pemilih di dalam satu suku
meningkat atau menurun karena perkawinan, kematian, dan mobilitas geografis. Bukan hanya itu saja,
kendala geografis turut mempersulit keadaan.

Hal ini karena kondisi geografis dari wilayah pegunungan Papua membuat infrastruktur penyelenggara
Pemilu dapat dikatakanlah belum siap. Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemilihan Kecamatan
(PPK) dan Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantralih) yang di beberapa distrik ternyata mengalami
kendala yang sangat sulit untuk dapat menentukan daftar pemilih sementara pemilih. Kelemahan terjadi
karena sistem Noken dikuasai kepala suku yang telah mendaftarkan anggota sukunya sebagai pemilih,
kepada petugas pendaftaran atau Pantarlih. Proses pendaftaran ini tidak dilakukan berdasar prinsip satu
orang satu pendaftaran, sehingga ketidakmampuan untuk memantau lebih lanjut menjadi tidak mudah
juga dijalankan.

Tetapi di balik kelemahan yang ada tidak berarti bahwa di tanah Papua tidak ada proses demokrasi.
Tetaplah dapat dikatakan ada demokratisasi di wilayah timur Indonesia dengan keunikan dan kekhas
tersendiri. Papua tetaplah berdemokrasi dengan caranya tersendiri dan itu telah dikukuhkan dan disahkan
oleh Mahkamah Konstitusi. Papua tetaplah bersatu dengan Indonesia.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai