Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa ANDHIKA FAHMI NASRULLAH FAILSOFUDDIN

Nomor Induk Mahasiswa/NIM 041548853

Tanggal Lahir 11 JUNI 1999

Kode/Nama Mata Kuliah ADPU 4337/ USAHA USAHA MILIK NEGARA DAN DAERAH

Kode/Nama Program Studi 50/ ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Kode/Nama UPBJJ 13/ BATAM

Hari/Tanggal UAS THE SENIN, 27 JUNI 2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa ANDHIKA FAHMI NASRULLAH FAILSOFUDDIN

NIM 041548853

Kode/Nama Mata Kuliah ADPU 4337/ USAHA USAHA MILIK NEGARA DAN DAERAH

Fakultas FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Program Studi ILMU ADMINISTRASI NEGARA

UPBJJ-UT BATAM

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran atas
pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.
Batam,27 Juni 2022

Yang Membuat Pernyataan

Andhika Fahmi Nasrullah Failosofuddin


I BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1 Sistem ekonomi merupakan seluruh tata cara yang digunakan dalam


mengkoordinasikan perilaku masyarakat mencakup produsen, konsumen,
pemerintah, bank, dan lainnya dalam menjalankan kegiatan ekonomi baik dalam hal
produksi, distribusi, konsumsi, maupun investasi yang secara terintegrasi membentuk
satu kesatuan utuh teratur dan dinamis sehingga mampu menghindari kekacauan di
bidang ekonomi. Ada berbagai macam system ekonomi adapun penjelasan
mengenai macam macam system ekonomi sebagai berikut:
 Sistem Ekonomi Etatisme
Sistem ekonomi ini memiliki sistem yang terpusat, dan terdominasi. Sebagian
besar sistemnya akan dikendalikan oleh pemerintah yang terlibat dalam
proses produksi mulai dari peralatan hingga ke fasilitasnya. Faktor dominasi
sendiri jelas terlihat pada sumber daya berharga, karena sesuatu yang mampu
menghasilkan keuntungan terbesar akan dikuasai oleh pemerintah dan
sumber daya lainnya akan dikelola oleh rakyat.
Meski demikian jika pemerintah mampu membuat kebijakan yang tepat maka
banyak keuntungan yang akan didapat seperti terciptanya pemerataan
pembangunan dari pemanfaatan sumber daya milik negara tersebut. Negara
yang menerapkan sistem perekonomian ini diantaranya Korea Utara, Republik
Rakyat Cina, Vietnam dan Kuba.
o Kelebihan Sistem Ekonomi Etatisme
 Pemerintah mudah melakukan pengawasan dan pengendalian harga
barang di pasar, saat terjadi masalah akan lebih mudah diatasi karena
pemerintah memiliki semua data terkait perekonomian.
 Pemerintah dapat mengendalikan berbagai permasalahan ekonomi
seperti tingginya pengangguran, kemiskinan, inflasi, dan lain-lain sebab
ia berperan sebagai pengontrol. Ia juga dapat menjaga kondisi ekonomi
lebih stabil karena semua dijalankan berdasarkan desainnya.
 Tidak terjadi kesenjangan sebab semua masyarakat memiliki kondisi
ekonomi yang relatif stabil.
 Pemerataan pendapatan dapat tercapai dan lebih jarang mengalami
krisis ekonomi Karena kesenjangan pendapatan, pengangguran, inflasi
dapat ditangani dengan lebih baik, alhasil negara penganut sistem ini
jarang mengalami krisis.
o Kekurangan Sistem Ekonomi Etatisme
 Hak individu tidak diakui, karenanya meski seseorang memiliki
kreativitas, hal ini tidak diperbolehkan. Pemerintah memonopoli
perekonomian hingga kemudian pihak lain tidak diberikan kesempatan
untuk ikut terlibat. Hal ini amat merugikan warga untuk meningkatkan
kapasitas dirinya.
 Pertumbuhan ekonomi cenderung lambat, meski pemerataan
pendapatan bisa dicapai, tetapi bila ditilik secara global, perkembangan
ekonomi cenderung lebih lambat. Karena perekonomian hanya
dipegang oleh segelintir orang, maka kemajuan tidak kunjung dicapai.
 Sistem pasar tergantung oleh kualitas pemerintahannya. Bila kualitas
pemerintah baik, maka bagus pula kondisi perekonomian. Tetapi, bila
pemerintah tidak memiliki kualitas yang cukup tinggi, maka akan
berimbas pada perekonomian. Karenanya pemerintah kemudian
berupaya mencari pihak yang kompeten dalam urusan ekonomi.
 Sistem ekonomi pasar
Sistem ekonomi ini memiliki kebijakan ekonomi yang sepenuhnya ditentukan
oleh dinamika pasar. Secara sederhana dapat diartikan bahwa kegiatan
ekonomi berikut alokasi sumber daya ditentukan oleh naik turunnya
permintaan dan penawaran.
Permintaan mencakup pembelian oleh konsumen, perusahaan, dan
pemerintah. Sedangkan penawaran meliputi sumber daya alam, modal dan
tenaga kerja.
o Kelebihan Sistem ekonomi pasar
 Interaksi bebas antara permintaan dan penawaran menjamin barang
dan jasa yang diproduksi memang sesuai kebutuhan konsumen.
Konsumen akan rela membayar tinggi produk yang amat dibutuhkan
karena produsen pun memperoleh profit dari penjualan produk yang
diminati.
 Barang dan jasa diproduksi seefisien mungkin, maka semakin produktif
suatu perusahaan akan semakin produktif pula pendapatan yang
diperoleh.
 Inovasi diakui dan dihargai, konsumen menyadari produk baru yang
kreatif akan memenuhi kebutuhannya, dengan cara semakin baik dan
kualitas semakin meningkat.
 Kemajuan teknologi membuat suatu inovasi cepat diketahui banyak
orang, termasuk pesaing. Kondisi ini justru menggiatkan perekonomian.
Inovasi yang satu disusul inovasi yang lain.
 Iklim investasi terus berkembang. Perusahaan sukses akan berinvestasi
di perusahaan papan atas lainnya. Dengan dukungan investasi itu,
kualitas produksi akan meningkat. Sejumlah perusahaan sukses akan
bermunculan dan tergerak untuk berinvestasi dan demikian seterusnya.
o Kekurangan Sistem ekonomi pasar
 Persaingan menjadi kuncu keberhasilan sistem ekonomi pasar. Namun,
sistem ini tidak melindungi kalangan yang tidak kuat dan mampu
bersaing seperti para pemodal kecil dan juga warga yang memiliki
difabilitas. Akibatnya, partisipasi warga dalam persaingan menjadi
berkurang.
 Berkurangnya partisipasi warga dalam persaingan mengakibatkan
sumber daya manusia masyarakat tidak bisa dioptimalkan.
 Kalangan yang sukses dalam persaingan akan menikmati
kesejahteraan. Sebaliknya kalangan yang gagal dan tidak ikut dalam
persaingan akan semakin terpuruk. Terbuka munculnya persaingan
tidak sehat, yang selalu dimenangkan oleh kalangan pemodal besar.
Jurang antara kaya dan miskin semakin melebar.
 Munculnya eksploitasi para pemilik modal terhadap sumber daya, tanpa
ada pihak lain yang mengendalikan.
 Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran atau dikenal juga dengan istilah dual economy
sebab mengkombinasikan sistem ekonomi pasar dan komando. Hasilnya
pemerintah dan pasar kemudian bekerja sama dalam mengelola sumber daya
yang ada. Pemerintah mengakui hak milik perorangan dengan catatan tidak
merugikan kepentingan umum.
Pemerintah berperan dalam memberikan batasan dan dapat melakukan
intervensi, Pemerintah membuat perencanaan, peraturan, dan kebijakan yang
berkaitan dengan perekonomian, Persaingan kemudian terjadi di pasar dalam
batas yang wajar dan bersih dimana pemerintah turut melakukan
pengawasan. Mekanisme pasar akan menentukan jenis dan jumlah barang
yang diproduksi.
o Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran
 Fluktuasi ekonomi menjadi lebih terjaga dan stabil.
 Hak perekonomian individu bisa diakui serta didukung oleh pemerintah.
 Dalam sektor ekonomi, pihak swasta dan pemerintah dapat dibedakan
secara jelas.
o Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran
 Jika pihak swasta lebih mendominasi, maka bisa memunculkan
terjadinya suatu monopoli.
 Apabila pihak pemerintah yang lebih mendominasi, maka bisa
menyebabkan terjadinya etatisme.
2 Periodisasi perkembangan usaha-usaha milik negara dan daerah:
a. Periode Tahun 1945 -1960, BUMN/D dikelompokan dalam kategori:
 Perusahaan negara yang diatur dalam IBW
 Perusahaan negara yang diatur di luar ketentuan IBW dan ICW
b. Periode Tahun 1960-1974
 Terbit UU No. 19 tahun 1960 tengan Perusahaan Negara sebagai upaya
menyelenggarakan cara pengelolaan dan pengendalian serta bentuk hukum
dari perusahaan negara dalam sistem ekonomi terpimpin.
 Pertengahan tahun 60-an pemerintah mengeluarkan berbagai produk hukum
di antarannya UU No. 9 tahun 1969 yang mengelompokan BUMN ke dalam
PERJAN, PERUM dan Perusahaan Perseorangan (PERSERO). Pada
Dasawarsa 70-an seiring meningkatnya tuntutan pembangunan di semua
sektor kehidupan, mendorong BUMN/D termasuk PERSESO menjalankan
tuga-tugas pembangunan.
c. Peridoe 1974-1982
Terjadi oil boom tahun 1973 dan mendorong pemerintah untuk melakukan
ekspansi besar-besaran dalam pembangunan inftrastruktur ekonomi dengna
mendirikan BUMN.
d. Periode 1982-1990
Terjadi krisis minyak bumi yang mendorong pemerintah mengambil serangkaian
tindakan penyesuaian diantaranya dengan Kebijakam Pengetatan Anggaran
Belanja Negara. Pemerintah terus berupaya mengoptimalkan peran serta sektor
koperasi, sementara disisi lain peran BUMN semakin dikurangi menuju ke
privatisasi.
e. Periode tahun 1990-2003
Pemerintah membuat pedoman pembinaan BUMN yang mengatur secara rinci
hal-hal yang berkaitan dengan mekanisme pembinaan, pengelolaan dan
pengawasan BUMN (PP No. 12 Tahun 1998, PP No. 13 Tahun 1998 dan PP No.
6 Tahun 2000). Optimalisasi peran dan eksistensi BUMN antara lain dilakukan
dengan mengalihkan kedudukan, tugas dan kewenangan Menteri Keuangan
selaku RUPS/ Pemegang Saham pada Persero/ Perseroan Terbatas, Wakil
Pemerintah pada Perum dan Pembina Keuangan pada Perjan kepada Menteri
Negara BUMN. Di samping itu, Menteri BUMN menegaskan kembali penerapan
prinsip-prinsip good corporate governance pada BUMN melalui Keputusan
Menteri BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good
Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
f. Periode Tahun 2003-2008
Pemerintah mengeluarkan berbagai regulasi guna mengoptimalkan peran BUMN
dalam perkembangan ekonomi dunia yang semakin terbuka dan kompetitif,
diantaranya UU No. 19 Tahun 2003, PP No. 41 Tahun 2003 dan Keputusan
Menteri BUMN No. Kep-236/MBU/2003.

3  Adapun jenis – jenis rasio keuangan sebagai dasar penilaian keuangan


BUMN/D, sebagai berikut :
a. Liquidity Ratio, yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk membayar seluruh utang jangka pendek yang telah jatuh tempo Rasio
likuiditas ini pada umumnya, meliputi Current Ratio, Acal Test Ratio Cash
Ratio, dan Working Capital to Total Assets Ratio.
b. Leveruge Ratio, yaitu rasio yang mengukur sejauhmana perusahaan
dibelanjai dengan utang. Rasio ini pada umumnya meliputi Total Delight to
Assets Ratio Time Interest Earned Ratio, dan Fed Charge Coverage Ratio.
c. Activity Ratio, yaitu rasio yang mengukur tingkat efektivitas perusahaan
dalam memanfaatkan sumber- sumber daya yang dimiliki, Ratio aktivitas ini
terdiri atas Inventory Turnover. Collection Period, Cash Velocity dan Fixed
Assets Turnover.
d. Profitability Ratio, yaitu rasio yang mengukur efektivitas manajemen dalam
mengoperasionalisasikan perusahaan. Dalam hal ini, rasio profitabilitas
mencakup Profit Margin on Sales, Return on Total assets, dan Return on
Equity (ROE).
e. Solvability Ratio, yaitu rasio yang mengukur perbandingan antara total aktiva
dengan seluruh utang-utangnya kepada pihak luar perusahaan. Pada
umumnya rasio solvabilitas ini terdiri atas Rasio Modal Sendiri terhadap
Total Aktivas. Tetap Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Aktiva Tetap,
dan Nilai Buku Saham.
f. Growth Ratio, yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
mempertahankan posisi ekonominya dibandingkan dengan pertumbuhan
ckonomi secara keseluruhan. Rasio imi, meliputi Rasio Pertumbuhan
Penjualan dan Rasio Laba per Saham.
 Beberapa contoh analisis penilaian keuangan terhadap salah satu BUMN/D
berdasarkan jenis rasio keuangan
a. Contoh Return on Equity (ROE
Diketahui PT X adalah BUMN yang bergerak dalam bidang infrastruktur
mempunyai ROE sebesar 15% Sesuai dengan Tabel 6.2 maka skor penilaian
untuk ROE perusahaan tersebut adalah 13,5.
b. Contoh Return on Investmen (ROI)
Diketahui PT Y adalah BUMN yang bergerak dalam bidang noninfrastruktuư
1a mempunyai ROI sebesar 12.5%. Sesuai dengan Tabel 6.3 muka skor untuk
indikator ROI perusahaan tersebut adalah 10,5.
c. Cash Ratio
PT XY diketahui schaga BUMN yang bergerak dalam bidang infrastruktur
mempunyai cash ratio sebesar 32% Sesuai tabel 6.4 skor untuk indikator cash
ratio perusahaan ini adalah 2,5.
d. Current Ratio
PT A BUMN infrastruktur diketahus memiliki rasio likuiditasnya sebesar 115%.
Dari Tabel 6.5 terlihat bahwa skor untuk indikator current ratio perusahaan ini
adalah 4.
e. Collection Periods
PT A BUMN struktur pada tahun 2005 memiliki Collection Perinda 85 han dan
pada tahun 2004 sebesar 135 hari. Sesuai Tabel 6.6, skor penilaian untuk
tahun 2005 menurut:
1. Tingkat Collection Period = 3,5
2. Perbaikan Collection Periods (135 5-50 hari) = 4
4 A. Kebijakan privatisasi merupakan salah satu kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk
mengalihkan sebagian atau keseluruhan aset yang dimiliki negara kepada pihak swasta.
Privatisasi BUMN telah menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Indonesia.
Sebagian masyarakat setuju dengan privatisasi sepanjang privatisasi dapat memberikan
manfaat yang lebih baik, sebagian masyarakat menolak privatisasi karena dianggap tidak
nasionalis dan menghabiskan aset negara.
Tujuan yang akan dicapai melalui kebijakan privatisasi adalah memberikan kontribusi
finansial kepada negara dan badan usaha, mempercepat penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance, membuka akses ke pasar internasional, dan alih teknologi serta
transfer best practice kepada badan usaha.
B. Privitasi sangat diperlukan karena dengan dilakukannya privatisasi diharapkan akan
terjadi perubahan atas hudaya perusahaan sebagai akibat dari masuknya pemegang saham
baru, baik melalui penawaran umum (go public) ataupun melalui penyertaan langsung
(direct placement). Perusahaan akan dihadapkan pada kewajiban pemenuhan persyaratan-
persyaratan keterbukaan (disclosure) yang merupakan persyaratan perusahaan utama
suatu proses go public, atau adanya sasaran-sasaran yang harus dicapai sebagai akibat
masuknya pemegang saham baru.
C. Program privatisasi yang sudah dijalankan Orde Baru dilanjutkan lagi dengan
memperbanyak jumlah BUMN yang dijual haik di pasar modal maupun kepada investor
strategis. Tahun 1998 pemerintah kembali menjual 14% saham PT Semen Gresik kepada
perusahaan asing Cemex. Tahun 1999 pemerintah menjual 9,62 saham PT Telkom, 51%
saham PT Pelindo II kepada investor Hongkong. dan 49% saham PT Pelindo III investor
Australia. Tahun 2001 pemerintah kembali menjual 9.2% saham Kimia Farma, 19.8%.
saham Indofarma, 30% saham Sucofindo, 11,9% saham PT Telkom. Antara tahun 2002-
2006 privatisasi dilanjutkan dengan menjual saham 14 BUMN dengan cara IPO dan
strategic sales.
D. Kebijakan privatisasi dilakukan untuk memperoleh sumber dana yang murah, dan untuk
mengubah paradigma para pengelola badan usaha agar transparan, disiplin, tanggap
terhadap perubahan dan menyadari perlunya proses transparansi. Selain itu tuntutan
perubahan lingkungan usaha yang lebih kompetitif telah mendorong pemerintah
mengurangi perannya dalam menetapkan kebijakan strategis BUMN. Maksud privatisasi
adalah mengurangi aktivitas pemerintah dalam pengelolaan BUMN, mengurangi
kepemilikan saham pemerintah, mengubah orientasi non-komersial dengan menjual
kepemilikan BUMN kepada pihak swasta, atau memberikan peluang kepada swasta untuk
masuk ke bisnis yang sebelumnya dilakukan BUMN. Privatisasi diharapkan dapat
mewujudkan demokrasi ekonomi yang melibatkan pihak swasta nasional maupun asing
dan dapat ditingkatkan melalui kebijakan BUMN.

Anda mungkin juga menyukai