Anda di halaman 1dari 5

BINUS UNIVERSITY

Nama: Eisya Eugene Dewanto


NIM: 2440107443
Kelas: LD21
Mata Kuliah: Business Communication

1.Definisikan apa itu etika, jelaskan perbedaan antara dilema etika dan
penyimpangan etika!Berikan contoh nya yang terjadi pada organisasi di Indonesia
atau diluar negeri di mana ketentuan beretika sesama karyawan tidak berhasil
dilaksanakan, kemudian berikan solusi apa yang seharusnya dilakukan dalam
menjalani etika secara Hierarchy. (35%)
JAWAB :
Berdasarkan dari definisi etika merupakan segala sesuatu yang dikaitkan
mengenai benar atau salah yang berlaku di masyarakat dimana hal ini
mempelajari suatu standart kemoralan dan juga penilaian baik benar atau salah
tersebut. Dalam hal ini etika berisi mengenai informasi yang relevansi dengan
kaitan terhadap tanggung jawab konsep benar atau salah baik atau buruk yang ada
di lapangan. Ada beberapa hal yang mencakup masalah analisis dan juga Dilema
mengenai etika dan penyimpangan etika terdapat suatu perbedaan di mana
perbedaan ini mengenai masalah keputusan yang diambil terhadap sesuatu yang
akan dilakukan dan mengalami suatu kebimbangan inilah yang dinamakan sebagai
dilema etika sementara pada penyimpangan etika merupakan ketidak sesuaian
antara pengimplementasian etika, di mana dalam hal ini terjadi di lingkungan baik
masyarakat maupun perusahaan. Kita ambil suatu contoh seperti praktik
manufaktur yang dilakukan oleh Nike yang mana dalam konsep ini menggunakan
sepatu lepas pantai yang menjadi kecaman terhadap pelanggaran dari hak asasi
manusia. Dengan adanya kasus tersebut solusi yang bisa di tangani dengan cara
memberikan sanksi yang tegas terhadap undang-undang yang berlaku atas
pelanggaran dari hak asasi manusia secara hukum internasional baik dari
produksi sepatu lepas pantai yang mana hal tersebut bisa merugikan banyak pihak
dan hal ini bisa di implementasi terhadap kecaman dan juga sanksi tersebut bagi
Nike. Hal ini juga sesuai dengan Laws and Regulations Govern bahwa setiap tindak
kecaman harus mendapatkan sanksi yang tegas untuk menguatkan supremasi
hukum di lingkup perusahaan.
2.Jelaskan pentingnya komunikasi nonverbal, dan identifikasikan enam kategori
utama ekspresi nonverbal.(15%)
JAWAB :

Dari konsep definisi komunikasi non verbal memiliki fungsi atau manfaat sebagai
repetisi bilamana mengulang adanya pesan kembali yang dilakukan secara verbal
seorang komunikator bisa dikatakan telah memberikan suatu isyarat dengan
bahasa tubuh yang dilakukan dengan simbol lain guna untuk memperjelas atau
memperoleh informasi yang belum disampaikan oleh. Sehingga dalam hal ini, bisa
dikatakan antara penerima dengan penyampai pesan harus benar-benar
memahami informasi tersebut sehingga diklasifikasikan menjadi 6 kategori
ekspresi nonverbal sebagai berikut :

1. Ekspresi yakni merupakan salah satu jenis komunikasi non verbal yang hanya
menggambarkan ekspresi atau mimik wajah sebagai bentuk pengimplementasian
informasi yang akan disampaikan.

2. Gesture di mana hal ini jenis komunikasi verbal merupakan salah satu yang
diaplikasikan pada lingkungan kerja misalnya seperti menunjuk,melambaikan
tangan atau hal yang lain guna untuk menolong saat melakukan komunikasi verbal
yang gagal.

3. Sentuhan dari maksud sentuhan ini berupa Salah satu bentuk menyentuh dari
atau berjabat tangan kepada orang lain untuk memperjelas komunikasi yang akan
dilakukan.

4. Komunikasi dengan menggunakan suara di mana dalam hal ini jenis komunikasi
ini hanya menggunakan suara secara alami kepada lawan komunikasi. Adanya
aspek non verbal,memberikan suatu konteks yang akan disampaikan kepada
penerima.
5.Proxemik yang dimaksud dari ini berupa suatu jarak dan tempat dengan
interaksi kepada orang lain.Dimana ada tiga zona yakni publik, personal dan juga
intim

6.Arifak yang dimaksud dengan arifak ini hanya menunjukkan pada objek gambar
di mana memasang foto profil di media massa dengan memberikan informasi
kepada orang lain.

3.Jelaskan pentingnya mengenali variasi budaya, dan tuliskan delapan dimensi


kunci dari keanekaragaman budaya.(15%)
JAWAB :
Berdasarkan teori Cultural Beliefs, adanya penting mengenai variasi budaya yakni
diungkap sebagai berikut :
1. Memberikan wawasan yang lebih banyak mengenai budaya yang berbeda hal ini
akan bermanfaat guna untuk menanamkan toleransi dan juga menjalin
komunikasi bisnis kepada konsumen maupun rekan dengan latar belakang budaya
yang berbeda sehingga lebih memudahkan.
2. Adanya konsep pengembangan terhadap keterampilan dan juga komunikasi
bisnis. Yang mana dalam hal ini lebih mengembangkan pada keterampilan
komunikasi bisnis di mana hal ini untuk meningkatkan komunikasi agar berjalan
secara efektif dan juga efisien dalam dunia bisnis.
3. Lebih tertuju atau fokus pada kemampuan adanya negosiasi dari lintas budaya
yang memahami adanya variasi budaya terhadap budaya lain dengan cara
negosiasi dalam komunikasi budaya.
Sementara ada delapan dimensi kunci keragaman kebudayaan yang dituliskan
sebagai berikut :

 Religion
 Sosial Structure
 Languange
 Education
 Economy Philosophy
 Political
 Environment
 Technology

4.Komunikasi High Context adalah perkataan dengan tipe yang suka berputar-
putar dalam memberikan pernyataan sebelum menjelaskan maksud dan tujuan
yang sebenarnya. Komunikasi High Context adalah komunikasi yang bersifat
implisit dan ambigu, yang menuntut penerima pesan agar menafsirkannya sendiri.
Komunikasi High Context bersifat tidak langsung dan tidak apa adanya. Indonesia
termasuk pengguna tipe komunikasi seperti ini yang berbeda dengan negara
bagian barat, lebih mengarah kepada to the point dalam penyampaian pendapat,
aspirasi atau kalimatnya. Sebagai contoh : “Hari ini baju yang kamu pakai cukup
bagus, cuma kayanya warna biru juga menarik kalau kamu pakai dalam forum ini
supaya ada kesan elegannya dan bisa sesuai dengan tema hari ini”.Sedangkan,
komunikasi Low Context adalah komunikasi yang bersifat langsung, apa adanya,
lugas tanpa berbelit-belit atau yang biasa kita kenal dengan cara bicara blak-
blakan. Karakter komunikasi semacam ini biasa terjadi di Barat, mereka sukanya
to the point dan tidak suka basa-basi. Sebagai contoh: “Saya tidak suka dengan
pakaian yang anda kenakan hari ini”.Perbedaan keduanya memang terlihat jelas,
namun dalam beberapa kesempatan kita bisa menerapkan sesuai dengan
penempatannya, lawan bicara dan situasi kondisi yang memungkinkan agar
sebagai pembicara,baik dalam sebuah acara atau sehari-hari tetap masih bisa
menjaga kualitas dan citra diri dengan mengedepankan etika dalam
berkomunikasi.

Jelaskan perbedaan konstekstual antara High Context dan Low Context, kemudian
berikan contoh yang dapat dielaborasi, Anda boleh menggunakan etnis tertentu
utk perbandingan. (35%)
JAWAB :
Seperti yang kita ketahui bahwa pada lingkup dasarnya adanya High context yang
bisa diwujudkan terhadap masalah pembicaraan yang lebih membahas mengenai
basa-basi namun juga ada secara ekspresif dan juga perilaku non verbal yang
terjadi di dalamnya sementara pada perbedaan dari low context lebih
menekankan pada makna secara implisit di mana langsung menggambarkan dari
konteks yang sebenarnya sehingga antara hak dan juga low context lebih
berbanding terbalik. Selain itu bisa dikatakan sulit untuk membedakan antara dua
unsur ini karena memang lebih ter subjektif dengan pengaruh adanya suatu unsur
budaya terhadap pola kebiasaan yang memberikan informasi bagi komunikasi
seseorang. Misalnya kita ibaratkan pada masyarakat Jawa yang cenderung
menggunakan bahasa basa basi berarti telah mengimplementasikan high context.
Seperti dalam kehidupan sehari-hari seorang anak meminta uang kepada ibunya
"Ibu ku yang cantik,hari ini minta uang nggih". Lalu ibunya menjawab
"Ini(mengulurkan uang). Dari contoh tersebut menyatakan bahwa seorang anak
harus mengadakan basa-basi bahasa terlebih dahulu untuk membujuk
ibunya.Sementara hal ini pada low context, yang biasa kita temui pada suku Batak
misalnya seorang anak meminta uang kepada ibunya dengan langsung berkata
"Ma,minta uang!". Tanpa basa-basi pun mamanya langsung menyodorkan uang hal
ini juga tidak menyebabkan rasa tersinggung atau marah dari mama namun hal ini
sudah menjadi hal yang biasa jadi bisa dikatakan bahwa adanya suatu pola
komunikasi dari individu dengan individu lain, lebih menyesuaikan sesuai dengan
keinginan yang diinginkan terhadap norma yang mengikat dan juga ciri dari
pengimplementasian masing-masing pola komunikasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai