Anda di halaman 1dari 2

KESETARAAN GENDER DI BIDANG INDUSTRI PARIWISATA DALAM

MEWUJUDKAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

(RERE)

Isu kesetaraan gender perlu dipertimbangankan dalam penyusunan program kegiatan.


Sebab isu gender masih cukup mengemuka. Contohnya aktivitas perempuan dalam kegiatan
ekonomi yang masih tertinggal dengan laki-laki. Masih banyak yang mengesampingkan
pekerjaan yang diambil oleh perempuan. Demikian juga dengan posisi perempuan dalam
lembaga politik yang masih rendah dibanding laki-laki. Di sektor domestik, perempuan masih
memikul beban ganda, mengurus kebutuhan domestik dan harus bekerja untuk memenuhi
kebutuhan keluarga. Selain itu, masih terjadi kekerasan dalam rumah tangga dengan
perempuan dan anak-anak sebagai korbannya.

Kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan telah menjadi isu dunia dan topik
bahasan para pemimpin dunia. Berdasarkan laporan dari United Nation (2015), sidang umum
Perserikatan Bangsa Bangsa pada tanggal 25 September 2015 telah menetapkan Sustainable
Development Goals (SDGs) atau Agenda Pembangunan Berkelanjutan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pekerjaan yang bisa dipenetrasi perempuan dalam sektor pariwisata
adalah segala jenis aktivitas yang berkaitan dengan industri produk dan jasa yang
diperuntukkan bagi wisatawan yang sedang melakukan perjalanan wisata. Di Indonesia, secara
universal terdapat pembedaan yang jelas tentang pekerjaan domestic dan non domestic dimana
pekerjaan rumah tangga yang berkaitan dengan kebersihan dan memasak merupakan domain
perempuan sedangkan pekerjaan untuk mencari nafkah dibebankan pada laki-laki. Area kerja
di mana perempuan juga mengalami pergeseran peran yaitu terwakilinya perempuan pada
tingkat managerial.

Kesenjangan perempuan dalam akses mendapatkan pekerjaan masih menjadi


permasalahan utama. Banyak sekali ditemui permasalahan yang dialami perempuan pada saat
bekerja. Pekerja perempuan yang dibayar murah, terjadinya kekerasan seksual, eksploitasi,
pembagian yang tidak merata terhadap pekerjaan rumah tangga dan diskrimininasi dalam
mengambil keputusan publik menjadi hambatan dalam perkembangan kesetaraan gender.
Kesetaraan gender ini diharapkan dapat mengakhiri semua bentuk diskriminasi terhadap
perempuan di seluruh negara dan mereka bisa memberdayaan diri mereka sendiri agar memiliki
efek multiplier di semua bidang pembangunan lainnya termasuk eksistensi mereka di bidang
pariwisata.
Pekerjaan yang bisa dipenetrasi perempuan dalam sektor pariwisata adalah segala jenis
aktivitas yang berkaitan dengan industri produk dan jasa yang diperuntukkan bagi wisatawan
yang sedang melakukan perjalanan wisata. Banyak jasa yang ditawarkan oleh para pekerja
perempuan dalam bidang pariwisata. Walaupun jenis industri yang dimaksud masih menjadi
perdebatan utama karena karakteristik dari pariwisata yang holistic dan kompleks. Pembagian
kerja berdasarkan gender pada usaha pertanian memunculkan inovasi perempuan untuk
mengembangkan bisnis di bidang pariwisata untuk menambah penghasilan rumah tangga
selain dari sektor pertanian. Maka dari itu mulailah berkembang banyak bidang pekerjaan yang
dikerjakan oleh perempuan.

Anda mungkin juga menyukai