Oleh :
Kelompok 4 :
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
D. Metode Penelitian......................................................................... 5 5
E. Kerangka Teori..............................................................................5 5
F. Sistematika Penulisan.................................................................. 6
A. Kesimpulan ................................................................................... 26
B. Saran ............................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menjadi perselisihan dan perjuangan pendapat dari para ahli hukum. Selama
belum dapat diketemukan suatu pandangan dan pendapat yang tepat dan benar
didalam metode dari bentuk- bentuk pengertian umum dan nilai bagi ilmu
undang pada khususnya, selama itu pula akan tetap merupakan perjuangan
pendapat.
Hal ini dapat kita lihat, betapa banyaknya teori – teori mengenai badan
hukum, seperti teori fiktif dari Von Savigny, teori harta kekayaan bertujuan dari
Brinz, teori propiete collective dari Planiol, teori organ dari Von Gierke dan
ada lagi pendukung hak dan kewajiban- kewajiban yang kita namakan Badan
Jadi ada suatu bentuk hukum (rechtsfiguur) yaitu badan hukum yang dapat
hubungan hukum.
1
Ph.
A.N.
Houwing,
Subjectief
Recht,
Rechtsubject,
Rechtpersoon,
hoof-‐detuk
II,
hlm.
64
dst
2
Hukum adalah tidak lain dari pemberian hak- hak kepada subjek dalam
(recht persoon) yayasan sudah sejak lama diakui dan tidak diragukan. Meskipun
belum ada undang-undang yang mengaturnya. Dalam lalu lintas hukum sehari-
adalah sah menurut hukum dan karenanya dapat didirikan. Pendirian Hoge Raad
tersebut diikuti oleh Hoode Gerech Shof di Hindia Belanda (sekarang Indonesia)
badan hukum serta walaupun tidak ada peraturan tertulis mengenai Yayasan,
bawah pimpinan suatu badan pengurus dengan tujuan sosial dan tujuan yang
adalah badan hukum. Dasar suatu Yayasan adalah suatu harta benda kekayaan
yang dengan kemauan memiliki ditetapkan guna mencapai suatu tujuan tertentu.
Pengurus yayasan juga ditetapkan oleh pendiri Yayasan itu. Pendiri dapat
badan hukum yang dapat turut serta dalam pergaulan hidup di masyarakat,
artinya dapat dijual beli, sewa-menyewa dan lain - lain dengan mempunyai
Yayasan itu.
jelas dan diharapkan masyarakat dapat memahami bentuk dan tujuan pendirian
pendiriannya, antara lain karena sulit untuk mendefinisikan apa yang dimaksud
walaupun tidak ada aturan yang melarang Yayasan melakukan kegiatan bisnis,
tahun bagi pemerintah Indonesia untuk bisa menarik aset senilai Rp4,4 triliun
presiden Soeharto. Dalam makalah kali ini, penulis akan menganalisanya dalam
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dihasilkan dari penulisan ini antara lain adalah sebagai berikut:
Yayasan Supersemar
5
D.Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
serta doktrin (ajaran).4 Disisi lain, penelitian hukum ini merupakan cara
dan teori hukum serta peraturan perundangan yang sesuai dan berkaitan
2. Pendekatan Penelitian
E. Kerangka Teori
4
Mukti
fajar
nd
dan
yulianto
achmad,
2010,
Dualisme
penelitian
hokum
normative
dan
empiric,
Pustaka
Pelajar,
Yogyakarta,
2010,
hlm.34
5
Johny
Ibrahim
,
2006,
Teori
dan
metodologi
Penelitian
Hukum
Normatif,
bayu
Media
Publishing,
Malang,
hlm
57
6
dari sebuah disiplin ilmiah. Dalam dunia ilmu, teori menempati kedudukan penting,
karena teori memberikan sarana untuk dapat merangkum serta memahami masalah
yang dibicarakan secara lebih baik. Hal-hal yang semula tampaknya tersebar dan
berdiri sendiri dapat disatukan dan ditunjukkan kaitannya satu sama lain secara lebih
5. Teori hukum adalah formal, suatu teori cara menata, mengubah isi
yang khas dari hukum positif ialah hubungan apa yang mungkin terjadi
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulis dan pembaca memahami isi dan materi hasil
berikut :
6
Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Gramedia Pustaka Utama, hlm. 21.
7
Sistematika Penulisan.
Supersemar .
Daftar Pustaka
8
BAB II
atau terdiri dari pribadi – pribadi atau kelompok masyarakat umum maupun
masyarakat kolegial, yang memiliki kesamaan visi dan akumulasi dari rasa saling
peduli terhadap sesama dalam suatu wadah untuk menjalankan misi kepedulian
Yayasan yang kesemuanya dalam praktek diakui sebagai subjek hukum atau
badan hukum, Yayasan yang dikenal tersebut tunduk pada hukum Eropa
Menurut Mr. Paul Scholten Yayasan adalah “suatu badan hukum yang
7
Yayasan
sebagai
badan
hukum
(status
hukum
dengan
memperlakukan
Yayasan
sebagai
subjek
hukum
mandiri
(persona
stand
in
judicial),
diatur
dalam
Wet
op
Stiching
Stb.
Nomor
327
tahun
1956,
(pada
tahun
1976
Undang-‐undang
tersebut
ditambahkan
ke
dalam
buku
kedua
Burgelijk
Wetboek
yang
mengatur
perihal
badan
hukum
(buku
kedua
title
kelima
pasal
285
sampai
dengan
305
BW
Belanda)
8
Selain
status
badan
hukum
memberlakukan
hukum
Eropa,
namun
beberapa
yayasan
juga
memberlakukan
hukum
islam,
hal
ini
karena
Yayasan
tersebut
dalam
mengelola
asset
atau
kekayaannya
dalam
lingkup
lembaga
wakaf
yang
tunduk
dalam
hukum
islam.
9
badan hukum yg tidak mempunyai anggota, dikelola oleh sebuah pengurus dan
sekolah, rumah sakit, pantai asuhan, dll). Menurut Paul Scholten maupun Pitlo,
yayasan itu”. Berdasarkan hal tersebut, pendapat ini menurut Ali Rido dapat
Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan, yaitu: “Yayasan adalah badan hukum
yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai
mempunyai anggota”.
Yayasan adalah sebuah badan hukum yang bergerak dalam bidang sosial,
berbagai macam sumber. Yayasan ini sifatnya tidak memiliki anggota. Menilik
badan usaha sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki oleh yayasan.
macam bentuk dan tujuan. Yayasan tersebut secara khusus berada pada bidang
income dari badan usaha yang didirikan. Income ini bertujuan untuk menghidupi
operasional yayasan dan badan usaha yang ada dibawahnya, bukan untuk
10
seiring dengan banyaknya badan usaha yang didirikan. Badan usaha tersebut
pemisahan asset),
9
Hasbullah
Syawie,
Aspek
aspek
Hukum
mengenai
Yayasan
di
Indonesia,,
Varia
Peradilan,
Tahun
IX,
no.
98,
November,
1993,
hlm.89
10
Mengutip
pendapat
Paul
Scholten
dalam
A.
Rido,
Badan
Hukum
dan
Kedudukan
Badan
Hukum
Perseroan,
Perkumpulan,
Koperasi,
Yayasan,
dan
Wakaf.,
Bandung,
Alumni,
1977,
hlm.
118
11
undangan baru ada pada tahun 2001, yaitu dengan diterbitkannya UU no. 16
tahun 2001 tentang Yayasan, yang diundangkan pada tanggal 6 Agustus 2011
diundangkannya.12
Yayasan hanya sebagai pendiri badan usaha, dan kedudukannya juga semata
mata sebagai pendiri badan usaha, artinya Yayasan selaku pendiri tidak dapat
11
Dalam
hal
ini
yurisprudensi
mengisi
kekosongan
hukum
,di
negeri
belanda
sejak
tahun
1882,
telah
ada
jurisprudensi
tentang
Yayasan,
A.
Rido,
Ibid,
hlm.
118
12
UU
ttg
Yayasan
setelah
sekian
lama
tertunda
draft
RUU
setelah
melalui
persetujuan
legislative
(DPR),
eksekutif
(presiden)
akhirnya
disahkan
dalam
bentuk
UU
No.
16
tahuan
2001
tentang
Yayasan,
dicatatkan
dalam
lembaran
NRI
tahun
2001
no.
112
13
Pasal
7
Ayat
(3)
Undang-‐
Undang
nomor
16
Tahun
2001
tentang
Yayasan.
14
Pasal
1
Ayat
(1)
UU
nomor
16
tahun
2001
tentang
Yayasan.
12
Yayasan.15
dengan Undang undang no. 28 tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-
undang no. 16 tahun 2001 tentang Yayasan. Yang didalam Pasal 1 ayat (1) UU
no. 28 tahun 2004 dengan tegas menyebutkan bahwa, “ Yayasan adalah badan
hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk
tidak mempunyai anggota,” Walaupun Undang Undang ini tidak secara tegas
menyatakan Yayasan adalah badan hukum non profit atau nirlaba, namun
kecenderungan akan timbul berbagai masalah tetap ada, baik masalah yang
15
Penjelasan
Umum
UU
nomor
16
tahun
2001
tentang
Yayasan.
16
Penjeasan
Pasal
49
Ayat
(2)
UU
nomor
16
tahun
2001
tentang
Yayasan.
17
Ibid
13
berkaitan dengan kegiatan Yayasan yang tidak sesuai dengan maksud dan
dengan Pendiri (tanggung jawab Internal), ataupun masalah dengan pihak lain (
Yayasan digunakan untuk menampung kekayaan yang berasal dari para pendiri
atau pihak lain yang diperoleh dengan cara melakukan perbuatan melawan
hukum.18
sepenuhnya oleh Pengurus. Oleh karena itu, Pengurus wajib membuat laporan
memperoleh bantuan dari Negara, bantuan luar negeri atau pihak lain, atau
kekayaannya wajib diaudit oleh akuntan public dan laporan keuangannya wajib
18
Suyud
Margono,
ASpek
Hukum
Yayasan:
antara
Fungsi
Karitatif
dan
Kegiatan
Komersial,
cetakan
-‐1.
Jakarta,
Novindo
Pustaka
Mandiri,
2002,
hlm.
4
19
Penjelasan
Umum
,
UU
RI
no.
16
tahun
2001
Tentang
Yayasan
20
Lihat
dalam
bukuny,
Les
itudiants
Indonisiins
et
I’ordre
NouVeau
diterjemahkan
menjadi
:
Politik
dan
Ideologi
Mahasiswa
Indonesia,
no.16,
Oktober
1966-‐1974,
oleh
Nasir
Tamara,
Jakarta,
:
LP3ES,
1985,
hlm.
121-‐122
14
Baru berarti juga menunjuk kepada sebuah Orde Lama yang telah berfungsi
sebagai suatu ideologi, dan dimana akhir dari kehidupannya merupakan suatu
titik tolak baru. Ini berarti kita mengaitkan dua orde yang saling bertentangan
Konsep orde lebih sering dipakai dalam pengertian yang lebih sempit yaitu
adanya rezim politik ekonomi. Dalam pengertian ini maka ia dianggap sebagai
periode waktu. Batas sejarah yang memisahkan antara kedua orde itu tidaklah
Sejarah Indonesia tidak dimulai dan tidak akan berakhir dengan Nama
Soeharto. Banyak yang telah dikatakan sebagai pujian dan banyak kritik yang
telah menutup satu bab dari sejarah Indonesia dan telah membuka yang
lainya.
niscaya akan mampu berkembang dan pada gilirannya akan menjadi sumber
daya manusia yang terdidik. Jadi apabila ada uluran tangan dari orang atau
yang kurang mampu. Akan tetapi belum semua pelajar dan mahasiswa yang
siap berkiprah Bersama sama dengan Lembaga atau Yayasan lain yang
Supersemar.
dalam proses tegaknya Orde Baru, orde yang melaksanakan koreksi total
Pancasila dan UUD NRI 1945 secara murni dan konsekuen, yang berarti pula
tujuan Yayasan ini. Sebab, Semar yang kita kenal sebagai punakawan di
sebagai badan social swasta ini dengan pemerintah, yakni Departemen P dan
membantu serta membina siswa dan mahasiswa yang cakap dan berbakat,
penerimanya.
21
Suaib
Didu,
Jasa-‐
Jasa
Pak
Harto
dan
Yayasan
Supersemar
dalam
Mencerdaskan
Bangsa,
KMA-‐
PBS
bekerjasama
dengan
Institute
for
Religious
and
Institutional
Studies,
IRIS
Press,
2008,
Bandung,
hlm.68
17
paket bantuan anak asuh untuk program wajib belajar Pendidikan dasar, dan
Kondisi saat itu, tidak kurang dari 17.000 mahasiswa, 43.000 pelajar
SMTA kejuruan negeri (SMK penyebutan saat ini) dan 37.000 siswa SD
269.000 paket bantuan untuk anak asuh telah terealisasi. Bantuan partisipasi
dana penelitian LIPI yang menjalani studi pasca sarjana tercatat 2.952 kasus.
Tidak kurang dari 38.000 sarjana sampai pada tahun 2008 pernah menerima
penerima beasiswa yayasan ini kemudian bertambah baik dari sisi pemberian
hingga 2015 yayasan ini telah memberikan beasiswa dan bantuan pendidikan
atas lebih dari dua juta mahasiswa S1, S2 hingga S3. Dengan lebih dari seribu
Yayasan Supersemar sebagai salah satu dari tujuh (7) Yayasan gagasan
22
Suaib
Didu,
Jasa-‐
Jasa
Pak
Harto
dan
Yayasan
Supersemar
dalam
Mencerdaskan
Bangsa,
KMA-‐
PBS
bekerjasama
dengan
Institute
for
Religious
and
Institutional
Studies,
IRIS
Press,
2008,
Bandung,
hlm.70
23
Rizky
BMW.
"Seribu
Penerima
Beasiswa
Supersemar
Jadi
Profesor".
nasional
(dalam
bahasa
Inggris).
Diakses
tanggal
2019-‐10-‐29.
18
Yayasan supersemar saat itu memiliki simpanan dana abadi Rp 900 Milyar
yang diberikan tidak boleh lebih dari bunga deposito dana abadi agar
pemberian beasiswa bisa berjalan terus tanpa takut kehabisan dana. Setiap
Pada awal berdirinya, tanggal 16 mei 1974 sampai dengan tanggal 31 juli
Graha, Jalan Veteran no.14, Jakarta pusat. Tanggal 1 Agustus 1982, Yayasan
Supersemar pindah ke Hanurata Graha Lantai 5, Jalan Kebon sirih 67- 69,
barunya di Gedung Granadi Lantai 4, Jalan H.R Rasuna Said kav. 8-9, Jakarta
24
Suaib
Didu,
Jasa-‐
Jasa
Pak
Harto
dan
Yayasan
Supersemar
dalam
Mencerdaskan
Bangsa,
KMA-‐
PBS
bekerjasama
dengan
Institute
for
Religious
and
Institutional
Studies,
IRIS
Press,
2008,
Bandung,
hlm.109
19
Yayasan Supersemar harus membayar ganti rugi kepada negara. jika belum
lunas, maka aset-asetnya akan disita, termasuk Gedung Graha Dana Abadi
tujuan mulia, membantu beasiswa pelajar untuk keluarga tak mampu. Dananya
didapat dari hasil setoran bank-bank pelat merah yang dilegitimasi Peraturan
50 persen dari 5 persen sisa laba bersih bank pelat merah disetor ke rekening
tersebut meraup dana 420 dolar AS (sekitar Rp 3,78 triliun), dan Rp185,9 miliar.
keluarga dan kroni Soeharto. Karena masalah itu Soeharto dan Yayasan
diterima, yaitu 420 juta dolar AS dan Rp185,9 miliar. Selain itu, kejaksaan juga
menuntut ganti rugi immaterial sebesar Rp10 triliun yang dihitung akibat
Nomor 15 tahun 1976 yang menyatakan agar BUMN menyisihkan lima persen
dari laba bersih untuk Yayasan Supersemar. Sejak 1976 hingga Soeharto
mengajukan gugatan pertama, Juli 2007 silam, Ketua Tim Jaksa Pengacara
laba bersih BUMN masuk ke yayasan, sedangkan 2,5 persen lainnya masuk ke
perusahaan antara lain PT Bank Duta US$420 juta pada 22 September 1990.
November 1997, serta PT Kiani Lestari dan Kiani Sakti Rp150 miliar.
Selatan yang diketuai Wahjono menyatakan, Soeharto tak bersalah karena telah
ganti rugi 25 persen dari tuntutan yang diajukan pemerintah yakni 105 juta dolar
21
keluar, Yayasan tak mau membayar ganti rugi tersebut. Mereka berkukuh tak
Mengutip Tempo edisi 27 April 2009, Kepala Bagian Humus dan Protokol
Lestari dan Kiani Sakti milik Bob Hassan Rp 150 miliar, PT Kalhold Utama,
Essam Timber, dan PT Tanjung Redep Hutan Tanaman Industri Rp 12,74 miliar
1993).
US$105 juta dan Rp46 miliar kepada negara. Putusan itu dikuatkan Pengadilan
Supersemar tetap membayar uang denda dalam dua bentuk mata uang, yakni
Kasus supersemar terus bergulir sampai angin segar mulai muncul pada
telah melakukan perbuatan melawan hukum. Namun, ada salah ketik dalam
penulisan putusan, yang seharusnya Rp185 miliar tertulis Rp185 juta. Karena itu
Pada 2013 terjadi adu Peninjauan Kembali antara Kejaksaan Agung dan
bahwa keluarga Soeharto diwajibkan membayar ganti rugi senilai Rp4,4 triliun
kepada negara. Jumlah tersebut adalah nilai kerugian yang disebabkan oleh
tersebut.27
antara lain vila di Mega Mendung, Bogor dan Gedung Granadi di Jakarta
Selatan. Selain itu, Kejagung juga menyita 113 rekening milik Yayasan
26
"Kejaksaan
Ajukan
Kasasi
Terkait
Putusan
Yayasan
Supersemar",
KapanLagi.com,
27
Februari
2009
27
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-‐46301119
23
umum Arisetyanto Nugroho. Putusan itu diketok oleh ketua majelis I Gusti Agung
Pemulihan Aset (PPA) untuk membuuru seluruh aset atas nama Yayasan
Supersemar baik yang ada di dalam maupun luar negeri. Mereka masih akan
utamanya. Sejak 2015, yayasan ini sudah tidak lagi memberikan beasiswa
Secara ringkasan berikut ini jejak sejarah kasus hukum yang menyeret
Yayasan Supersemar:
28
artikel "Modus Soeharto Mencatut Uang Publik Lewat Yayasan", https://tirto.id/cDPf
24
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Yayasan adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud dan tujuan
maksud dan tujuan dengan cara mendirikan badan usaha atau ikut serta
Dana yang "diselewengkan kala itu Rp1,4 triliun dan US$420 juta". Uang
B. SARAN
Posisi Yayasan sebagai badan hukum agar tidak ada lagi upaya dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dan proses yang berlarut larut dari
DAFTAR PUSTAKA
Azhary, 1995, Negara Hukum Indonesia- Analisis Yuridis Normatif tentang Unsur
unsurnya, UI Press, Jakarta
Fransica Romana Harjiyatni, Peradilan Tata Usaha Negara, Suluh Media, Yogyakarta
2018
Johny Ibrahim , 2006, Teori dan metodologi Penelitian Hukum Normatif, bayu Media
Publishing, Malang
Mukti fajar nd dan yulianto achmad, 2010, Dualisme penelitian hukum normative dan
empiric, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Nasir Tamara ,Politik dan Ideologi Mahasiswa Indonesia, no.16, Oktober 1966-1974,
Rizky BMW. "Seribu Penerima Beasiswa Supersemar Jadi Profesor". nasional (dalam
bahasa Inggris)
Suaib Didu, Jasa- Jasa Pak Harto dan Yayasan Supersemar dalam Mencerdaskan
Bangsa, KMA- PBS bekerjasama dengan Institute for Religious and
Institutional Studies, IRIS Press, 2008, Bandung
Suyud Margono, ASpek Hukum Yayasan: antara Fungsi Karitatif dan Kegiatan
Komersial, cetakan -1. Jakarta, Novindo Pustaka Mandiri, 2002
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-46301119