Oleh :
………………….
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER ILMU HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa, puji dan syukur penulis
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul
"PENGERTIAN FILSAFAT HUKUM”. Atas dukungan moral dan materil yang
diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada: dosen mata kuliah filsafat huum, yang memberikan
bimbingan, saran, ide dan kesempatan untuk membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan .................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI................................................................... 5
A. Pengertian Filsafat…………………………………………… 5
B. Pengertian Hukum................................................................... 6
C. Pengertian Filsafat Hukum .................................................... 6
BAB III PEMBAHASAN........................................................................... 9
A. Pengertian FIlsafat Hukum ..................................................... 9
B. Permasalahan Filsafat Hukum................................................. 12
C. Pendekatan Filsafat Hukum..................................................... 14
BAB IV PENUTUP..................................................................................... 20
A. Kesimpulan ............................................................................. 20
B. Saran ....................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
secara filosofis dapat saja hukum dimanfaatkan oleh pihak tertentu yang
Atas dasar yang demikian itu, filsafat hukum bisa dihadapkan kepada ilmu
masing mengambil sudut pemahaman yang berbeda sama sekali. Ilmu hukum
1
Berbeda dengan pemahaman yang demikian itu, filsafat hukum
tidak berbeda dengan filsafat hukum. Ilmu hukum dan filsafat hukum adalah
nama-nama untuk satu bidang ilmu yang mempelajari hukum secara sama.
tidak bijak karena tidak memberi kepuasan pada masyarakat. Hakim tidak lagi
memberikan putusan adil pada setiap pengadilan yang berjalan karena tidak
1
Kencana, Syafiie Inu, 2004, Pegantar Filsafat. Penerbit PT Refika Aditama, Bandung.
2
melalui prosedur yang benar. Perkara diputuskan dengan undang-undang yang
hukum tidak bermakna lagi, karena adanya kebebasan tafsiran tanpa batas
yang dimotori oleh kekuatan politik yang dikemas dengan tujuan tertentu.
secara radikal dengan tekanan hasrat manusia melalui paradigma hukum baru
guna memenuhi perkembangan hukum pada suatu masa dan tempat tertentu.
Olehnya itu, dari ilustrasi latar belakang di atas penulis tertarik megambil
B. Rumusan Masalah
3
3. Bagaimana Cakupan dan Pendekatan dari Filsafat Hukum itu
sendiri?
C. Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
4
A. Landasan Teori
1. Pengertian Filsafat
keadilan.
5
2. Pengertian Hukum
hukum itu.
sebagai subjek hukum. Dunia hukum hanya ada dalam dunia manusia.
Filsafat hukum tidak lepas dari manusia selaku subjek hukum maupun
2
http://kbbi.web.id/hukum diakses pada tanggal 28 Maret 2018.
6
subjek filsafat sebab manusia membutuhkan hukum, dan hanya
yang berlaku, dan mengukur apakah sesuatu itu adil, benar, dan sah.3
dengan tingkah laku atau perilaku manusia untuk mengatur agar tidak
sejalan dengan sejarah dan bahasa mereka. Pada masa Hindia Belanda
3
Huijbers, Theo, 1993, Filsafat Hukum Dalam Lintasan Sejarah, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
4
Astim Riyanto, 2003, Filsafat Hukum, Penerbit Yapemdo, Bandung, hlm 19.
7
digunakan Wijsbegeerte van het Recht.5 Secara substansial antara
filsafat hukum dan teori hukum itu saling berkaitan tetapi juga
dan pelaksana atau penegak hukum. Padahal hal ini sangat diperlukan
masyarakat.
BAB III
PEMBAHASAN
5
Lili Rasjidi dan Ira Rasjidi, 2001, Dasar-dasar Filsafat dan Teori Hukum, Penerbit Citra Aditya
Bhakti, Bandung, hlm 2.
8
Semenjak kita duduk di bangku pendidikan lanjutan serta Perguruan
mengenal sesuatu hanya dari segi pandang yang semata-mata terlihat oleh
indrawi saja). Ia juga berfikir dengan sifat (tidak lagi percaya begitu saja
dapat diandalkan dan mana yang tidak), dan tugas utama filsafat adalah
mendalam sampai kepada inti atau dasarnya yang disebut dengan hakikat.
abstracto.
dahulu kita harus mengetahui di mana letak filsafat hukum dalam filsafat.
9
laku/perilaku manusia, terutama untuk mengatur perilaku manusia agar
filsafat hukum adalah sub dari cabang filsafat manusia. yang disebut
mendasar itu.
6
Ahrens, 1989, De Rechtsphilosophie oder das Narurrecht auf philosophis antropologischer
grunslage, hlm 5.
10
baru yang ditulis DHM Meuwissen , hal tersebut telah direvisi
itu tak bisa dijawab oleh ilmu hukum ?Dapat tapi tak akan
melalui penemuan hukum itu termasuk obyek pokok dari telaah filsafat
hukum dengan nilai-nilai sosial budaya, apa sebab orang menaati hukum,
11
menonjol dalam telaah filsafat hukum antara lain tentang arti hukum
yang diamanat dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
tentang Hak Asasi Manusia. Hak-hak yang ada pada manusia merupakan
7
Ibid
12
prinsip-prinsip yang menyangkut hukum dalam arti subjektif. Hal ini
manusia yang karena harkat dan martabatnya menuntut untuk dihargai dan
dihormati.
humanisasi hidup yang telah mulai digalang sejak manusia sadar tentang
hak atas hidup dan perkembangan hidup. Seperti hak atas kebebasan
beragama, hak atas nama baik, dan lain sebagainya. Kedua yaitu hak-hak
yang melekat pada manusia sebagai makhluk social dibagi menjadi hak
ekonomis, sosial dan kultural. Diantara hak asasi manusia yang sering
dikaitkan dalam filsafat hukum adalah hak milik. Masalah terakhir dalam
pembaharuan masyarakat.
13
secara prediktif. Maksudnya adalah memprediksi, mengkaji apa yang akan
terjadi didepan dengan dasar dari gejala-gejala yang terjadi pada saat ini.
1. Pendekatan Historis
dan masa depan. Hal ini berlaku juga pada saat membicarakan
disebut atau dikenal dengan sebutan kaum Sofis. Kaum sofis inilah
8
Darji Darmodiharjo, 1995, Pokok-Pokok Filsafat Hukum, Apa dan Bagaimana Filsafat Hukum
Indonesia, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal. 70-71.
14
Socrates berpendapat bahwa hukum dari penguasa (hukum
15
politikon). Oleh karena itu, perlu ketaatan terhadap hukum yang
sendirinya.
(berasal dari kata Stoa yang dicetuskan oleh Zeno). Kedua aliran
masyarakat.
16
ke-5 SM (masa gelap/the dark ages) yang ditandai dengan kejayaan
terdapat suatu fase yang disebut dengan Masa Gelap, terjadi pada
masa gelap.
17
Aquinas nantinya akan dibahas dalam pelbagai aliran filsafat hukum
Pada zaman ini para filsuf telah meletakkan dasar bagi hukum
yang mandiri, yang terlepas sama sekali dari hukum abadi yang
18
ketuhanan. Rasio manusia ini dipandang sebagai satu-satunya
positivisme hukum.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah Bagaimana Pengertian Filsafat Hukum
Menurut Para Ahli, Apa Saja Permasalahan Yang dikaji Dalam Filsafat
Hukum dan Bagaimana Cakupan dan Pendekatan dari Filsafat Hukum itu
19
sendiri, maka pada hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa Pengertian
filsafat hukum beragam adanya tetapi substansi dari filsafat itu sendiri
B. Saran
Dari hasil pembahasa tersebut maka, penulis dapat memberikan saran
konsep dari hukum dengan memahami konsep mendalam dari filsafat hukum
itu sendiri sebab Filsafat memberi penjelasan atau jawaban substansial dan
radikal atas masalah tersebut. oleh karena itu filsafat ilmu dapat dipandang
sehingga ilmu tidak menganggap rendah pada filsafat, dan filsafat tidak
20
DAFTAR PUSTAKA
Lili Rasjidi dan Ira Rasjidi, 2001, Dasar-dasar Filsafat dan Teori Hukum, Citra
Aditya Bhakti, Bandung.
Lili Rasjidi, 1990, Dasar-Dasar Filsafat Hukum, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung.
21