Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERADILAN UMUM DAN RUANG LINGKUPNYA

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Sistem Peradilan Di Indonesia

Dosen Pengampu : Daud Rismana M.H.

Disusun Oleh :

1. Isna Dzaqurbana ( 2202056015)


2. Dedi Gunawan (2202056019)
3. Maulidda Rizkya (2202056032)

PRODI ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah S.W.T atas semua limpahan rahmat-Nya dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “ Peradilan Umum Dan Ruanglinglupnya “dapat
kami selesaikan dengan baik. Solawat serta salam juga taklupa kami haturkan kepada nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju jalan yang terang.

Tak lupa ucapan terima kasih kepada yang terhormat bapak Daud Rismana M.H sebagai
dosen pengampu mata kuliah sistem peradilan di Indonesia yang telah membimbing kami dan
teman teman kelas IH A3 selama pembelajaran berlangsung , kepada teman teman kelas IH A3
juga tak lupa kami ucapkan banyak terima kasih. Makalah ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dan khususnya bagi pembaca tentang kasus yang baru
ini terjadi.

Demikian makalah ini kami buat,apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,ataupun


ketidaksesuaian materi yang saya sampaikan, saya mohon maaf, saya meminta kritik dan saran
seluas-luasnya dari pembaca agar bisa menyusun makalah dengan lebih baik untuk selanjutnya.

Semarang, 2 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. 2


BAB I ..................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 4
LATAR BELAKANG ......................................................................................................................... 4
RUMUSAN MASALAH ..................................................................................................................... 5
TUJUAN ............................................................................................................................................. 5
BAB II .................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 6
Pengertian Peradilan Umum............................................................................................................. 6
. Dasar Hukum Peradilan Umum. ....................................................................................................... 9
. Tugas dan Wewenang Peradilan Umum ......................................................................................... 10
BAB III ................................................................................................................................................. 14
PENUTUP ............................................................................................................................................ 14
Simpulan ........................................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 15
BAB I

PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Sebagai Negara hukum, Indonesia sangat mengedepankan hukum dan juga sangat
menjamin warga negaranya untuk mendapatkan jaminan keadilan yang sesuai dengan
porsinya dan uga sesuai dengan perantara keadilan . Konstitusi Negara Republik Indonesia
menegaskan bahwa kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Pengadilan merupakan
tempat ataupun badan hukum di Indonesia sebagai penampung juga sebagai penyelesaian
masalah atau perkara secara hukum. 1

kekuasaan kehakiman merupakan salah satu kekuasaan negara dalam bidang penegakan
hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila yang bebas/merdeka dari pihak non judicial. Hal
ini berarti kekuasaan kehakiman memiliki kesederajatan dengan lembaga tinggi negara
lainnya sebagaimana diatur dalam konstitusi Indonesia yakni Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia, kekuasaan kehakiman dilakukan oleh Mahkamah Agung dan terdapat empat
lingkungan Peradilan di bawahnya, yakni Peradilan Umum, Peradilan Militer, Peradilan Tata
Usaha Negara dan Peradilan Agama dan sebuah Mahkamah Konstitusi. 2

Pengadilan Umum atau Pengadilan sipil adalah pengadilan yang menyelesaikan perkara
warga sipil. Pengadilan sipil di Indonesia pada umumnya berada dalam lingkungan peradilan
umum, peradilan umum sendiri adalah lembaga hukum yang mana memiliki kekuasan di
daerah-daerah seperti d tingkat provinsi dan tingkat kota atau kabupaten, dalam hal
ini,terlepas dari latar belakang yang telah tetulis diatas maka untuk menambah wawasan serta
pengetahuan lebih lanjut mengenai peradilan umum pembaca dan juga penulis makalah
maka yang akan kita bahas pada maklah ini adalah tentang perdilan umum dan semua yang

1
Adhi Sulistiyono dan Ishar Yanto, Sistem Peradilan di Indonesia dalam Teori dan Praktik, Depok: Prenadamedia
Group, 2018, hlm.1
2
Zainal Hoesein, Kekuasaan Kehakiman di Indonesia, Malang: Setara Press, 2016, hlm.48
berkaitan denganperadilan umum mulai dari pengertian apa itu peradilan umum hingga tugas
dan wewenang dari peradilan umum.

2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah tertulis diantas,maka penulis dapat merumuskan
beberapa rumusan masalah yang akan di bahas dalam materi ini, diantaranya rumusan
masalah yaitu :

1. Apa pengertian dari peradilan umum?


2. Apa yang menjadi dasar hukum dari peradilan hukum?
3. Apa saja tugas dan wewenang dari peradilan hukum?

3. TUJUAN MASALAH
Dari beberapa rumusan masalah yang telah dirangkai di atas maka tentunya harus ada tujuan
penelitian yang mana hal tersebut memberi jawaban atas rumusan masalah yang telah di
tentukan, beberapa diantaranya adalah :

1. Mengetahui dan menjelaskan apa pengertian dari peradilan umum.


2. Menyebutkan dan menjelaskan yang menjadi dasar dasar hukum peradilan umum.
3. Menjelaskan tugas dan wewenang dari peradilan umum.
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PERADILAN UMUM

1.1 Pengertian Secara Bahasa.


Peradilan dalam bahasa Inggris judiciary dan dalam bahasa Belanda yaitu
rechspraak yang memiliki maksud segala sesuatu yang berhubungan dengan tugas
Negara dalam menegakkan hukum dan keadilan. Pengertian peradilan menurut R.Subekti
dan R.Tjitro Soedibio adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tugas Negara
untuk menegakkan hukum dan keadilan. Kata peradilan menunukkan kepada
prosesuntuk memberikan keadilan dalam rangka menegakkan hukum. Dalam kamus
Bahasa Indonesia, peradilan adalah segala sesuatu mengenai perkara peradilan 3. dalam
kamus bahasa Indonesia,juga diartikan peradilan memiliki arti segala sesuatu yang
berhubungan pekara peradilan yang mana dari peradilan itu sendiri memiliki makna suatu
proses pemberian keadilan di suatu lembaga. Dalam bahasa arab peradilan di sebut
dengan istilah qadha yang memeliki arti menetapkan,menyelesaikan,dan mendamaikan,
dalam istilah bahasa arab qadha disini memiliki dua makna yang mana penyelesaiannya
di selesaikan menurut ketetapan-ketetapan atau hukum dari allah rasulnya. Sedangakan
pengadilan adalah badan organisasi yang diadakan oleh Negara untuk mengurus hukum
dan keadilan di Indonesia. 4.
1.2 Pengertian Menurut Undang-Undang.
Undang-undang repubik Indonesia No. 2 tahun 1986 tentang peradilan umun,
yang mengatakan bahwa salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi rakyat
Indonesia pencari keadilan adalah peradilan umum ini. Umtuk mencapai keadilan esensi
dan eksistensi dari peradilan umum itu sendiri sangat lah di butuhkan dan sangat penting
karena harus mampu mewujudkan kepastian hukum sebagai suatu nilai yang sudah
terkandung dalam peraturan hukum namun,selain kepastian hukum untuk tercapainya

3
Cik Hasan Basri, Peradilan Agama si Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), hal.2 .
4
Cik Hasan Basri,), hal 3.
keadilan tetap membutuhkan peran yang sangat penting dari kesebandingan dan
kesetaraan hukum5

1.3 Macam Macam Peradilan Umum


Peradilan umum adalah lingkaran peradilan dibawah Mahkamah Agung yang
menjalankan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya.
Peradilan umum meliputi

 Pengadilan Tinggi, yang berkedudukan di ibukota provinsi dengan daerah


hukum nya meliputi provinsi.
 Pengadilan Negeri, berkedudukan di ibukota/kabupaten, dengan daerah
hukum yang meliputi wilayah kabupaten atau kota dan juga pengadilan
hukum khusus yang meliputi pengadilan hubungan indrustial (PHI)
,pengadilan tindak pidana korupsi (tipikor), pengadilan ekonomi,
pengadilan pajak, pengadilan lalu lintas dan pengadilan anak.

Pengadilan tinggi merupakan pengadilan di tingkat banding yang bertugas untuk


memeriksa perkara dan pidana yang telah di putuskan oleh pengadilan negeri yang
berada di daerah provinsi, sedangkan pengadilan Negeri adalah suatu pengadilan
yang setiap harinya memutuskan perkara pidana dan perdata yang kedudukanya
berada di daerah kabupaten atau kota.

1.3 Asas-Asas yang ada pada Peradilan Umum.

Pada dasarnya tedapat kesaaan antara asas peradilan umum dengan asas lainya berupa
tujuan,sifat dan maksud dari asas asas tersebut diantaranya.

a. Asas peradilan, asas ini dilakukan demi keadilan berdasarkan ketuhanan YME,
sebagaimana ditentukan dalam pasal 29 UUD tahun 1945 yang menentukan bahwa
Negara berdasarkan ketuhanan YME.6

5
A. Ridwan Halim, Pokok-pokok Peradilan Umum di Indonesia dalam Tanya Jawab, PT Pradnya Paramita, Jakarta
1987, hlm. 41-42
6
Syaiful Bahri, Sistem Peradilan Pidana Indonesia Dalam Perspektif Pembaruan, Teori, dan Praktik Peradilan,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Desember 2014, hlm. 67
b. Asas praduga tak bersalah, asas ini pertama kali termuat dalam pasal 8 UU no.14
tahun 1970 tentang ketentuan-ketentuan pokok kekuasaan kehakiman.7
c. Asas peradilan cepat sederhana dan biaya ringan, asas ini berlaku sebagaimana
ditentukan dalam kitab UU hukum acara pidana. 8
d. Asas hak ingkar, tuuan asas ini adalah untuk memberikan perlindungan hak-hak
asasi manusia dalam bidang peradilan serta untuk menjamin objektivitas peradilan. 9
e. Asas pengadilan, asas ini memeriksa perkara pidana dengan kehadiran terdakwa,
asaini penting karena terdakwa mesti hadir dalam persidangan guna memeriksa
secara terang dan jelas. Seperti yang diatur pada pasal 154-155 KUHAP. 10
f. Asas eqiuality before the law, asas ini berlakuan sama terhadap setiap orang
dihukum. 11
g. Asas bantuan hukum, asas ini memberikan bantuan hukum seluas-luasnya terhadap
hukum.
h. Asas pemeriksaan hakim yang langsung dan lisan, artinya adalah pemeriksaan
langsung terhadap terdakwa dan tidak secara tertulis antara hakim dan terdakwa.12

7
Luhut M.P Pangaribuan Hukum Acara Pidana Suatu Komplikasi Ketentuan-Ketentuan KUHP Serta dilengkapi
dengan Hukum Internasional yang Relevan. Djambatan, Jakarta, 2000, hlm. 416
8
Lilik Mulyadi, Putusan Hakim dalam Hukum Acara Pidana, Teori, Praktek, Tehnik, Penyusunan dan
Permasalahannya, Bunga Rampai, Bandung, 2007, hlm. 14
9
Syaiful Bahri, hlm. 70.
10
Syaiful Bahri, hlm. 70.
11
P. AF, Lamintang dan Theo Lamintang, Pembahasan KUHP Menurut Ilmu Pengetahuan Hukum Pidana dan
Yurisprudensi, Jakarta, Sinar Grafika, 2010, hlm.30.
12
Syaiful Bahri, hlm. 79.
2. DASAR HUKUM PERADILAN UMUM.
Dasar hukum peradilan umum di Indonesia dapat dijumpai pada beberapa pasal yang
di tulis pada peraturan perundang-undangan yang mana mengatur tentang sistem
peradilan, beberapa peraturan tersebut diantaranya yaitu:

1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum kemudian


mengalami perubahan pada tahun 2009 sebagaimana terdapat dalam Undang-
Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum. Dasar hukum
undang-undang ini terdapat pada Pasal 20, Pasal 21, dan Pasal 24 13.
2. Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman (UU
Kekuasaan Kehakiman): Undang-Undang ini mengatur mengenai organisasi,
tugas, dan wewenang lembaga-lembaga peradilan di Indonesia, termasuk
Mahkamah Agung, Pengadilan Tinggi, Pengadilan Negeri, serta Pengadilan
Agama.
3. Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2002 tentang Badan Peradilan Agama:
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang organisasi, tugas, dan wewenang
badan peradilan agama, yang merupakan bagian dari sistem peradilan umum
di Indonesia.
4. Undang-Undang No. 3 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Perdata: Undang-
Undang ini mengatur tata cara dan prosedur dalam penyelesaian perkara
perdata di peradilan umum.
5. Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Konstitusi: Undang-
Undang ini mengatur tentang Mahkamah Konstitusi, yang memiliki
wewenang untuk menguji undang-undang terhadap UUD 1945, sehingga juga
merupakan bagian dari sistem peradilan umum.

13
Ri, Dpr. Dewan Perwakilan Rakyat. 2016. Https://Www.Dpr.Go.Id/Jdih/Index/Id/8 (diakses pada September
Senin, 2023)
3. TUGAS DAN WEWENANG PERADILAN UMUM
Peradilan umum merupakan salah satu lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman
bagi para masyarakat yang mencari sebuah keadilan. Tugas dan fungsi peradilan umum
diatur dalan UU No.2 Tahun 1986. Tugas dan wewenang peradilan umum meliputi
menerima, memeriksa, memutuskan, dan menyeesaikan setiap perkara yang di adukan
oleh masyarakat padanya. 14 Selain itu beberapa tugas dan wewenang peradilan umum
juga meliputi :

1. Penegakan Hukum
Penegakkan hukum dilakukan untuk meningkatkan ketertiban dan kepastian
hukum dalam masyarakat. Hikmahanto Juwono mengatakan bahwa di
Indonesia secara tradisional institusi hukum yang melakukan penegakan
hukum adalah kepolisian, kejaksaan, badan peradilan dan advokat.
Berjalannya proses peradilan memiliki hubungan yang kuat dengan substansi
yang diadili, entah itu dalam perkara perdata atau dalam perkara pidana.

2. Pemeriksaan Bukti
Proses pemeriksaan bukti adalah salah satu bagian terpenting dalam proses
peradilan umum. Bukti yang diperiksa bisa berupa keterangan saksi, surat,
petunjuk, dan keterangan ahli. Proses pemeriksaan bukti dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu : sidang pembuktian, pemeriksaan bukti, dan penentuan
keputusan akhir pengadilan.15

14
Jambi, Pengadilan Tinggi. TUPOKSI. n.d. http://www.pt-jambi.go.id/main/index.php/informasi/tupoksi
(diakses pada 6,9,2023).
15
Ii, Mahkamah Agung Republik Indonesia Pengadilan Negeri Jantho Kelas. Alat Bukti Dalam Perkara
Pidana Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Kuhap). N.D. Https://Www.Pn-
Jantho.Go.Id/Index.Php/2022/07/05/Alat-Bukti-Dalam-Perkara-Pidana-Menurut-Kitab-Undang-
Undang-Hukum-Acara-Pidana-Kuhap(diakses pada 6,9, 2023).
3. Pemberian Keputusan Hukum
Pemberian keputusan hukum dapat dilakukan dengan beberapa cara hukum
istimewa, yaitu amnesti yang berarti penghapusan hukum pidana terhadap
orang yang diberikan amnesti, abolisi yaitu penghapusan proses hukum
seseorang yang sedang berjalan, dan grasi, grasi dapat diberikan oleh Presiden
melalui pertimbangan MA dan dapat mengubah, meringankan, mengurangi,
atau menghapuskan kewajiban menjalani pidana yang dijatuhkan oleh
pengadilan.

4. Penyelesaian sengketa internasional


Penyelesaian sengketa internasional dapat dilakukan melalui lembaga
arbitrase dan lembaga pengadilan yudisial penyelesaian sengketa melalui
pengadilan yudisial dapat dilakukan dengan cara litigasi atau penyelesaian
sengketa melalui proses persidangan Selain itu, terdapat juga penyelesaian
sengketa melalui non-litigasi seperti negosiasi, good offices, dan mediasi
penyelesaian sengketa internasional dapat dilakukan melalui saluran
diplomatik pada konferensi internasional atau dalam suatu lembaga atau
organisasi internasional Penyelesaian sengketa internasional juga dapat
dilakukan melalui pendekatan hukum perdata internasional Dalam
penyelesaian sengketa internasional,peran di pengadilan umum disini yaitu
dapat menjadi salah satu lembaga yang menangani sengketa tersebut.
Pengadilan umum dapat menangani sengketa internasional melalui proses
litigasi atau persidangan.16

16
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. (2020). Arbitrase Dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, dari website

Kemenkeu.go.id website: https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-manado/baca-artikel/13628/Arbitrase-

Dan-Alternatif-Penyelesaian-Sengketa.html dikutip pada (6,9,2023)


5. Perlindungan hak asasi anak.
Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) adalah pengadilan khusus terhadap
pelanggaran hak asasi manusia yang berat UU No. 26 Tahun 2000 tentang
Pengadilan HAM mengatur tentang kedudukan dan tempat kedudukan
Pengadilan HAM, lingkup kewenangan, hukum acara, perlindungan korban,
dan lain-lain Dalam UU No. 26 Tahun 2000, hukum acara atas pelanggaran
HAM berat dilakukan berdasarkan ketentuan hukum acara pidanaPengadilan
HAM ini merupakan jenis pengadilan yang khusus untuk mengadili kejahatan
genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.Terdapat dua undang-undang
yang menjadi landasan perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia, yaitu
UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan UU Nomor 26
Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Dalam Undang-Undang Nomor 26
Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia, tersirat dalam Pasal 10
dapat disimpulkan bahwa perlindungan hak asasi manusia oleh peradilan
umum di Indonesia dilakukan melalui UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia dan UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi
Manusia. UU Nomor 26 Tahun 2000 mengatur tentang pengadilan khusus
terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang berat, sedangkan UU Nomor 39
Tahun 1999 mengatur tentang hak asasi manusia secara umum. Oleh karena
itu, peradilan umum di Indonesia dapat melindungi hak asasi manusia melalui
kedua undang-undang tersebut.17

17
Sahyana, Y. (2020). Implementasi Pemenuhan Dan Perlindungan Hak Asasi Manusia Dalam Sistem Peradilan

Pidana Indonesia. 2(2). http://eprints2.ipdn.ac.id/id/eprint/1201/1/2368-Article%20Text-8792-1-10-

20220315.pdf dikutip pada (6,9,2023)


6. Pemberian saksi hukum.
Pemberian saksi hukum oleh peradilan hukum adalah proses di mana saksi
memberikan keterangan dalam sidang pengadilan tentang suatu tindak pidana.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan
Korban menyatakan bahwa saksi adalah orang yang dapat memberikan
keterangan guna kepentingan penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan
pemeriksaan di sidang pengadilan tentang suatu tindak pidana. 18

7. Penuntutan pidana.
Penuntutan pidana oleh peradilan umum adalah tindakan penuntut umum
untuk melimpahkan perkara pidana ke pengadilan negeri yang berwenang
dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang penuntut
umum adalah jaksa yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk
melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim kewenangan
penuntut umum meliputi menerima dan memeriksa berkas perkara penyidikan
dari penyidik atau penyidik pembantu, menentukan apakah perkara tersebut
dilimpahkan ke pengadilan atau tidak, dan melakukan penuntutan di muka
hakim hakim adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang oleh
undang-undang untuk mengadili. 19

18
Team. (2015). Mahkamah Agung Republik Indonesia. Dari website Mahkamahagung.go.id website:

https://www.mahkamahagung.go.id/id/tugas-pokok-dan-fungsi dikutip pada(6,9,2023)

19
Team.
BAB III

PENUTUP

1. Simpulan
Dari ulasan materi diatas yang telah di papar kan dapat disimpulkan, peradilan
umum adalah sistem hukum yang sangat penting dalam suatu negara karena berperan
dalam menegakkan keadilan, menjaga ketertiban, dan melindungi hak-hak individu.
Setiap golongan masyarakat memiliki hak yang sama dalam membawa perkaranya ke
Pengadilan, baik untuk menyelesaikan perselisihan atau untuk meminta perlindungan.
Prinsip-prinsip dasar seperti keadilan, persamaan di hadapan hukum, dan hak asasi
manusia menjadi landasan utama dalam operasinya. Peradilan umum harus terus
mengikuti perkembangan zaman dan berupaya menjaga transparansi, akuntabilitas, dan
efisiensi untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan mempertahankan kepercayaan publik.
Peradilan Umum meliputi penanganan perkara pidana dan perdata secara umum.

2. Kritik dan Saran


Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran para pembaca terhadap makalah
kami,karena secara keseluruhan tentunya makalah kami memiliki banyak kekurangan dan
di perlukan banyak pembenaha, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat
kami butuhkan demi menyempurnakan dan membenahi makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA

Adi Sulistiyono, S. H. (2018). Sistem Peradilan Di Indonesia Dalam Teori Dan Praktik. Prenada
Media.

Hoesein, Z. A. (2016). Kekuasaan kehakiman di Indonesia: sejarah, kedudukan, fungsi, dan


pelaksanaan kekuasaan kehakiman dalam perspektif konsitusi. Setara Press.

Basri, C. H. Peradilan Agama di Indonesia, 2003. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Ridwan, A. (1987). Pokok-Pokok Peradilan Umum di Indonesia dalam Tanya Jawab. Jakarta:
PT. Pradnya Paramita.

Bahri, S. (2014). Sistem Peradilan Pidana Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Pangaribuan, L. M., Judges, L., & Hoc, H. A. (2008). Hukum Acara Pidana. Jakarta: Djambatan.

Lilik, M. (2007). Putusan Hakim Dalam Hukum Acara Pidana. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Lamintang, P. A. F., & Lamintang, T. (2010). Pembahasan KUHAP menurut ilmu pengetahuan
hukum pidana & yurisprudensi. Sinar Grafika.

Jambi, F. P. T. A., Monitoring, P. J. S., & Integritas, E. Z. Pengadilan Tinggi Agama Jambi.

Hanif, R. N. F. (2020). Arbitrase Dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Penyelesaian Sengketa


diakses pada, 8.

Ii, Mahkamah Agung Republik Indonesia Pengadilan Negeri Jantho Kelas. Alat Bukti Dalam
Perkara Pidana Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Kuhap).
N.D. Https://Www.Pn-Jantho.Go.Id/Index.Php/2022/07/05/Alat-Bukti-Dalam-
Perkara-Pidana-Menurut-Kitab-Undang-Undang-Hukum-Acara-Pidana-
Kuhap(diakses pada 6,9, 2023).

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara. (2020). Arbitrase Dan Alternatif Penyelesaian Sengketa,

dari website Kemenkeu.go.id website: https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-

manado/baca-artikel/13628/Arbitrase-Dan-Alternatif-Penyelesaian-Sengketa.html dikutip

pada (6,9,2023)
Sahyana, Y. (2020). Implementasi Pemenuhan Dan Perlindungan Hak Asasi Manusia Dalam

SistemPeradilanPidana Indonesia. 2(2). http://eprints2.ipdn.ac.id/id/eprint/1201/1/2368-

Article%20Text-8792-1-10-20220315.pdf dikutip pada (6,9,2023).

Team. (2015). Mahkamah Agung Republik Indonesia. Dari website Mahkamahagung.go.id

website: https://www.mahkamahagung.go.id/id/tugas-pokok-dan-fungsi dikutip

pada(6,9,2023)

Indonesia, Soeharto. 1986. Undang-Undang Peradilan Umum.Pemerintah Pusat.Jakarta

Indonesia, Pemerintah Pusat.Undang-undang (UU) Nomor 49 Tahun 2009 tentang Perubahan


Kedua Atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum. Jakarta.

Indonesia, Pemerintah Pusat. Undang-undang (UU) Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan

Kehakiman. Jakarta.

Indonesia, Pemerintah Pusat. Undang-Undang No. 3 Tahun 1981 tentang Hukum Acara

Perdata.jakarta.

Indonesia, Pemerintah Pusat. Undang-undang (UU) Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah

Agung.jakarta.

Anda mungkin juga menyukai