Anda di halaman 1dari 15

PENGAUDITAN 1

Pemeriksaan Biaya Dibayar di Muka (Prepaid Expenses) dan Pajak


Dibayar di Muka (Prepaid Taxes)
Dosen Pengampu : Muhammad Ridha Habibi Z, SE., M.Si., Ak., CA

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Kelompok 6:
1. Imran Hutabarat (7213220031)
2. Erika Sirait (7213220020)
3. Jessica (7213220033)
4. Joy Tracy Samosir (7213520019)
5. Krista Bintang (7212520006)
6. Martha Valentine (7211220003)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat tuhan yang maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan ridho Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Pengauditan 1. Adapun penyusunan makalah ini bermaksud untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengauditan 1.
Penulis menyadari bahwa sebagai mahasiswa yang memiliki banyak kekurangan,
tentu makalah yang penulis susun masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
meminta maaf apabila terdapat kesalahan dan hal-hal yang mengganjal di hati mengenai
makalah yang penulis susun ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
pembaca. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Medan, 24 November 2023

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sifat Dan Contoh Biaya Dibayar Di Muka Dan Pajak Dibayar Di Muka ..... 3
2.2 Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Biaya Dan Pajak Dibayar
Di Muka ......................................................................................................... 4
2.3 Prosedur Pemeriksaan Biaya Dan Pajak Dibayar Di Muka Yang
Disarankan ..................................................................................................... 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 9
3.2 Saran .............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Aktivitas sebuah entitas, baik entitas yang berorientasi pada laba (profit) maupun
non-laba (profit), tidak dapat dipisahkan dari beban. Di dalam suatu perusahaan, Beban
adalah suatu elemen penting dalam aktivitas operasional, investasi, maupun pendanaan
perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan beban merupakan biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk menjalankan operasi sehingga mencerminkan kinerja perusahaan. Di
samping itu, Beban adalah perkiraan perusahaan yang cukup mudah untuk diselewengkan
termasuk beban-beban yang dibayar di muka.
Untuk menghindari terjadinya berbagai macam penyelewengan terhadap Beban,
maka diperlukan adanya sistem pengendalian (pengawasan) yang cukup terhadap Beban.
Sistem pengendalian intern (SPI) yang baik akan mengurangi potensi penyelewengan
terhadap Beban perusahaan.
Pemeriksaan pada Beban yang dibayar di muka menjadi salah fokus utama auditor
dalam tugasnya melakukan audit kepada perusahaan/entitas. Apabila auditor tidak
mendapatkan temuan-temuan yang janggal pada saat pemeriksaan Beban dan penilaian
yang baik terhadap pengendalian internal Beban perusahaan, auditor akan lebih mudah
untuk melanjutkan pemeriksaan pada elemen keuangan perusahaan yang lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini adalah, sebagai berikut:
1. Bagaimana Sifat dan Contoh Biaya Dibayar di Muka dan Pajak Dibayar di Muka?
2. Apa-apa saja Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Biaya dan Pajak dibayar di
Muka?
3. Bagaimana Prosedur Pemeriksaan Biaya dan Pajak dibayar di Muka yang Disarankan?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan dari penyusunan makalah ini adalah, sebagai berikut:

1
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Sifat dan Contoh Biaya Dibayar di Muka dan Pajak
Dibayar di Muka
2. Untuk Mengetahui Apa-apa saja Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Biaya dan
Pajak dibayar di Muka
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Prosedur Pemeriksaan Biaya dan Pajak dibayar di
Muka yang Disarankan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sifat Dan Contoh Biaya Dibayar Di Muka Dan Pajak Dibayar Di Muka
Keduanya mempunyai manfaat kurang atau sama dengan satu tahun, sehingga
dikelompokkan sebagai aset lancar (current asset).
Menurut Penulis:
a. Biaya Dibayar di Muka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang akan di
gunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang
b. Bagian dari Biaya Dibayar di Muka yang akan memberikan manfaat untuk beberapa
periode kegiatan diklasifikasikan sebagai aset tak lancar.
Contoh dari perkiraan-perkiraan yang biasa digolongkan sebagai Biaya Dibayar di
Muka adalah:
• Premi asuransi (prepaid insurance).
• Sewa Dibayar di Muka untuk masa satu tahun yang akan datang (prepaid rent).
• Biaya Lain-lain Dibayar di Muka (Prepaid Others), misalnya: biaya iklan di radio,
televisi yang berdasarkan kontrak, barang-barang untuk promosi (hadiah berupa
gantungan kunci, payung).
Pajak Dibayar di Muka adalah pajak yang dibayar oleh perusahaan setiap bulan atau
dipotong/dipungut oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit pajak di akhir
tahun (untuk pajak penghasilan) atau di akhir bulan (untuk PPN).
Contoh dari Pajak Dibayar di Muka adalah:
• PPh 22 (dari impor barang)
• PPh 23 (dari bunga, dividen, royalty, management fee).
• PPh 25 (setoran masa pajak penghasilan)
• PPN Masukan (Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut oleh pengusaha kena pajak pada
waktu perusahaan membeli barang atau jasa kena pajak).
Yang dimaksud sewa dibayar di muka dalam buku ini adalah sewa operasi. Menurut
SAK ETAP (IAI, 2009:86);

3
Pembayaran sewa merupakan beban sewa yang diakui berdasarkan metode garis
lurus selama masa sewa, meskipun pembayaran sewa dilakukan dalam jumlah yang tidak
sama setiap periode.

2.2. Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Biaya Dan Pajak Dibayar Di Muka
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas biaya dan pajak
dibayar di muka.
2. Untuk memeriksa apakah biaya yang mempunyai kegunaan untuk tahun berikutnya
sudah dicatat sebagai biaya dibayar di muka
3. Untuk memeriksa apakah biaya dibayar di muka yang mempunyai kegunaan untuk
tahun berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai biaya tahun berjalan.
4. Untuk memeriksa apakah pajak dibayar di muka didukung oleh bukti setoran/
pemungutan pajak yang sah dan lengkap sehingga bisa diperhitungkan sebagai kredit
pajak pada akhir periode.
5. Untuk memeriksa apakah penyajian biaya dan pajak dibayar di muka dalam laporan
keuangan sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia (SAK/
ETAP/IFRS).
2.2.1. Penjelasan atas Tujuan Pemeriksaan
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas biaya
dan pajak dibayar di muka
Jika akuntan publik dapat meyakinkan dirinya bahwa internal control atas biaya
dan pajak dibayar di muka berjalan efektif, maka luasnya pemeriksaan dalam
melakukan substantive test dapat dipersempit.
Beberapa ciri internal control yang baik atas biaya dan pajak dibayar di muka
adalah:
a. Setiap pengeluaran untuk biaya dan pajak dibayar di muka diotorisasi oleh
pejabat perusahaan yang berwenang.
b. Setiap pengeluaran untuk biaya dan pajak dibayar di muka didukung oleh
bukti- bukti yang sah dan lengkap. Misalnya: polis asuransi, perjanjian sewa

4
menyewa (lease agreement), kontrak untuk advertensi, surat setoran pajak
(SSP), faktur pajak masukan, bukti pemotongan PPh 22, 23 dan lain-lain.
2. Untuk memeriksa apakah biaya yang mempunyai kegunaan untuk tahun
berikutnya sudah dicatat sebagai biaya dibayar di muka.
Maksudnya adalah auditor harus memeriksa apakah bagian yang belum expired
(mempunyai kegunaan untuk periode yang akan datang) tidak dibebankan
sebagai biaya, tetapi dicatat sebagai biaya dibayar di muka
3. Untuk memeriksa apakah biaya dibayar di muka yang mempunyai kegunaan
untuk tahun berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai biaya tahun berjalan.
Maksudnya adalah auditor harus memeriksa apakah bagian yang expired (masa
yang manfaatnya sudah berlalu) sudah dibebankan sebagai biaya tahun berjalan.
4. Untuk memeriksa apakah pajak dibayar di muka didukung oleh bukti setoran/
pemungutan pajak yang sah dan lengkap sehingga bisa diperhitungkan sebagai
kredit pajak akhir periode.

Untuk bisa diperhitungkan sebagai kredit pajak, perusahaan harus mempunyai


bukti pendukung sebagai berikut:
PPh 22 : Bukti pemungutan dari bank devisa dan PIUD (Pemberitahuan
Impor Untuk Dipakai).
PPh 23 : Bukti pemotongan dari perusahaan yang membayar dividen,
sewa, royalti, atau bank yang membayar bunga deposito/jasa
giro.
PPh 25 : SSP
PPN Masukan : Faktur pajak dari pengusaha kena pajak
5. Untuk memeriksa apakah penyajian biaya dan pajak dibayar di muka dalam
laporan keuangan sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia
(SAK/ ETAP/IFRS).

5
Biasanya biaya dibayar di muka yang mempunyai masa manfaat kurang dari
atau sama dengan satu tahun disajikan sebagai aset lancar, sedangkan yang masa
manfaatnya lebih dari satu tahun disajikan sebagai aset tak lancar.
Sedangkan pajak dibayar di muka bisa disajikan sebagai aset lancar atau di
offser dengan utang pajak yang sejenis (pajak penghasilan badan atau pajak
pertambahan nilai).

2.3. Prosedur Pemeriksaan Biaya Dan Pajak Dibayar Di Muka Yang Disarankan
Prosedur pemeriksaan dibagi atas prosedur compliance test dan prosedur substantive
test Pembahasan prosedur pemeriksaan untuk substantive test akan dibagi dalam beberapa
bagian, yaitu sewa dibayar di muka, premi asuransi dibayar di muka, biaya advertensi
dibayar di muka dan pajak dibayar di muka.
Dalam praktiknya, prosedur pemeriksaan yang dibahas disini harus disesuaikan
dengan kondisi perusahaan yang diaudit.
2.3.1. Prosedur Pemeriksaan untuk Compliance Test
1. Pelajari dan evaluasi internal control atas Biaya dan Pajak Dibayar di Muka:
a. Dalam hal ini internal control questionnaires yang digunakan tercakup
dalam internal control questionnaires atas pengeluaran kas dan setara kas
• Apakah setiap pembayaran yang menyangkut biaya dan pajak dibayar di
muka didukung oleh bukti-bukti yang sah dan lengkap
• Apakah pembayaran tersebut diotorisasi oleh pejabat perusahaan yang
berwenang
• Apakah bukti setoran pajak, faktur pajak masukan bukti pemotongan
pajak oleh pihak ketiga di file dengan baik dan rapih
• Apakah lease agreement, insurance policy di file dengan baik dan rapih.
b. Lakukan les transaksi (compliance test) atas biaya dan pajak dibayar di
muka. Yang digunakan sebagai sampel biasanya adalah bukti pengeluaran
kas dan bank dan sampel cukup dipilih secara random.
Contoh kertas kerja pemeriksaan untuk compliance test bisa dilihat di Exhibit
13-1

6
2. Tarik kesimpulan mengenai internal control atas Biaya dan Pajak Dibayar di
Muka. Jika dari tes transaksi auditor tidak menemukan sesuatu kesalahan,
maka auditor bisa menyimpulkan bahwa internal control atas biaya dan pajak
dibayar di muka berjalan efektif Karena itu substantive test atas perkiraan
biaya dan pajak dibayar di muka bisa dipersempit.
2.3.2. Prosedur Pemeriksaan Substantive Sewa Dibayar di Muka (Prepaid
Rent)
1. Minta rincian (schedule) prepaid rent per tanggal laporan posisi keuangan
(neraca)
2. Check ketelitian perhitungan matematis (mathematical accuracy).
3. Cocokkan saldo prepaid rent per tanggal laporan posisi keuangan (neraca)
dengan saldo buku besar (general ledger) prepaid rent.
4. Cocokkan saldo awal prepaid rent dengan kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.
5. Lakukan vouching untuk pembayaran prepaid rent di tahun berjalan dan periksa
lease agreement (jika sudah dilakukan di compliance test, refer ke kertas kerja
compliance test).
6. Tie-up tie in (cocokkan) total yang dibebankan sebagai biaya sewa ke buku
besar biaya sewa.
Dalam hal ada biaya sewa yang langsung dibebankan ke perkiraan biaya sewa
(tanpa melalui prepaid rent), jumlah biaya sewa di buku besar akan terlihat lebih
besar
7. Buat usulan audit adjustment jika diperlukan
Contoh kertas pemeriksaan sewa dibayar di muka bisa dilihat di Exhibit 13-3
2.3.3. Prosedur Pemeriksaan Substantive Premi Asuransi Dibayar di Muka
(Prepaid Insurance)
1) Minta rincian prepaid insurance per tanggal laporan posisi keuangan (neraca)
2) Check mathematical accuracy
3) Cocokkan saldo prepaid insurance per tanggal laporan posisi keuangan (neraca)
dengan saldo buku besar (general ledger) prepaid insurance.

7
4) Cocokkan saldo awal prepaid insurance dengan kertas kerja pemeriksaan tahun
lalu
5) Lakukan vouching untuk pembayaran premi asuransi di tahun berjalan,
perhatikan apakah ada discount untuk pembayaran tersebut.
6) Periksa polis asuransi dan cocokkan data dalam polis asuransi dengan rincian
prepaid! insurance
7) Tie-up total yang dibebankan sebagai biaya asuransi ke buku besar biaya
asuransi.
8) Periksa apakah nilai pertanggungan (insurance coverage) cukup atau tidak dalam
arti Tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
9) Perhatikan apakah di dalam polis asuransi terdapat BANKER'S CLAUSE,
maksudnya apakah dalam polis asuransi tersebut ada salah satu pasal yang
menyebutkan bahwa kalau terjadi klaim, karena yang diasuransikan terbakar
atau hilang, maka ganti rugi harus dibayarkan kepada bank
10) Buat usulan audit adjustment jika diperlukan
Contoh kertas kerja pemeriksaan premi asuransi dibayar di muka bisa dilihat di
Exhibit 13-4.
2.3.4. Prosedur Pemeriksaan Substantive Prepaid Advertising
1. Minta rincian prepaid advertising per tanggal laporan posisi keuangan (neraca)
2. Chock footing dan cocokkan saldo akhir prepaid advertising ke buku besar dan
saldo awal ke kertas kerja pemeriksaan tahun lalu.
3. Periksa bukti pembayaran dan surat perjanjian (untuk iklan di TV/Radio/Bill
Board) dan bukti pembelian (untuk barang-barang suvenir).
4. Periksa kebenaran pembebanan ke biaya, untuk barang-barang souvenir harus
dilakukan stock opname (perhitungan fisik) pada akhir tahun.
2.3.5. Prosedur Pemeriksaan Substantive Prepaid Taxes
1. Minta rincian prepaid taxes per tanggal laporan posisi keuangan (neraca).
(rincian bisa per jenis pajak atau dicampur).
2. Check footing dan cocokkan saldonya dengan buku besar

8
3. Untuk pajak penghasilan, bandingkan angka prepaid taxes di rincian dengan SPT
PPh Badan
4. Untuk pajak pertambahan nilai (PPN Masukan), bandingkan angka prepaid taxes
di rincian dengan SPT Masa (SPM).
Contoh kertas kerja pemeriksaan prepaid taxes, bisa dilihat di Exhibit 13-5
Contoh kertas kerja pemeriksaan dengan index G1, G2 dan G3 merupakan
contoh supporting schedule.
Contoh top schedule bisa dilihat Exhibit 13-2, dengan index G
Di dalam top schedule biasanya si auditor harus mencantumkan kesimpulan
dari hasil pemeriksaan atas perkiraan tersebut, apakah menurut pendapat auditor,
perkiraan tersebut disajikan secara wajar atau tidak.
Menurut SAK ETAP (IAI, 2009: 86, 87):
Untuk sewa operasi, lease mengungkapkan hal-hal berikut:
a. jumlah pembayaran sewa yang harus dibayar selama masa sewa
b. jumlah pembayaran sewa selama periode berjalan yang diakui sebagai beban
sewa
c. jaminan yang diberikan sehubungan dengan transaksi sewa
d. keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan beserta amortisasinya sehubungan
dengan transaksi jual dari sewa balik
e. Ikatan-ikatan penting yang dipersyaratkan dalam perjanjian sewa
Sedangkan bagi lessor, pembayaran sewa selama tahun berjalan dari lease
harus diakui sebagai pendapatan sewa. Pendapatan sewa harus diakui dan diukur
berdasarkan metode garis lurus sepanjang masa sewa, meskipun pembayaran sewa
guna usaha mungkin dilakukan dalam jumlah yang tidak sama setiap periode.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

9
Pemeriksaan biaya dibayar di muka dan pajak dibayar di muka dalam aktivitas
perusahaan. alam pemeriksaan tersebut, terdapat dua jenis tes yang dilakukan, yaitu
compliance test dan substantive test. Compliance test melibatkan pengambilan sampel
transaksi secara random, sementara substantive test melibatkan prosedur pemeriksaan
rincian biaya sewa, premi asuransi, prepaid advertising, dan prepaid taxes. Kesimpulan
mengenai internal control dapat ditarik jika tidak ditemukan kesalahan dalam tes transaksi.

3.2. Saran
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca dengan
menyediakan contoh kertas kerja pemeriksaan untuk masing-masing jenis biaya. Dengan
demikian, pemeriksaan biaya dibayar di muka dan pajak dibayar di muka merupakan
bagian penting dalam menjaga kepatuhan dan keandalan informasi keuangan perusahaan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Agoes Sukrisno. (2017). Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

11

Anda mungkin juga menyukai